dibimbing.id - Social Media Marketing: Manfaat, Cara Kerja, Trend, & Tips

Social Media Marketing: Manfaat, Cara Kerja, Trend, & Tips

Farijihan Putri

•

08 December 2023

•

4684

Image Banner

Catatan Redaksi:

Artikel ini pertama kali diterbitkan pada Desember 2023 dan diperbarui pada 11 Februari 2025 untuk memastikan informasi tetap akurat dan relevan.

Social media marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan platform media sosial untuk membangun brand awareness, meningkatkan engagement, dan mendorong penjualan. Di era digital saat ini, pemasaran lewat media sosial bukan lagi pilihan Warga Bimbingan, tapi kebutuhan. 

Dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya, media sosial menjadi lahan emas bagi bisnis untuk menjangkau audiens lebih luas dengan cara yang lebih interaktif dan personal.

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 221,5 juta jiwa, dengan tingkat penetrasi sebesar 79,5% dari total populasi. 

Artinya, hampir seluruh masyarakat sudah terhubung ke dunia digital, membuka peluang besar bagi bisnis untuk memperluas jangkauan mereka. Bahkan, menurut laporan We Are Social dikutip oleh Antara News tahun 2024, ada 139 juta pengguna media sosial di Indonesia atau hampir 50% dari total populasi.

Dari data tersebut, YouTube menjadi platform terpopuler dengan 139 juta pengguna, diikuti oleh TikTok dengan 137 juta pengguna, Instagram 122 juta pengguna, dan Facebook 118 juta pengguna. Menariknya, popularitas TikTok kini hampir menyamai YouTube, menunjukkan bagaimana tren pemasaran berbasis video semakin diminati.

Jadi, bagaimana cara kerja social media marketing? Apa saja manfaat dan tren terbaru yang perlu diikuti? Yuk, bahas lebih dalam bersama MinDi di artikel ini!


Apa itu Social Media Marketing?


Social Media Marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Facebook untuk membangun brand, berinteraksi dengan audiens, serta meningkatkan penjualan. 

Bayangkan kamu punya bisnis, lalu bisa langsung terhubung dengan jutaan orang hanya lewat satu postingan. Nah, itulah kekuatan social media marketing.

Dengan konten yang menarik, seperti video, gambar, atau kampanye viral, bisnis bisa menciptakan hubungan lebih dekat dengan pelanggan dan memperluas jangkauan secara cepat. 

Selain itu, fitur seperti iklan berbayar dan algoritma memungkinkan brand menjangkau target pasar yang tepat. Mau bisnis makin dikenal? Media sosial jawabannya.


Manfaat Social Media Marketing


Sumber: Freepik

Seperti yang udah MinDi singgung di awal, memanfaatkan media sosial untuk bisnis menjadi strategi wajib untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Berikut 5 manfaat utama social media marketing yang bisa membantu bisnis berkembang lebih cepat!


1. Meningkatkan Brand Awareness


Media sosial memungkinkan bisnis untuk tampil di hadapan jutaan pengguna setiap harinya. Dengan konten yang menarik dan konsisten, brand bisa lebih mudah dikenali dan diingat oleh audiens.


2. Membangun Interaksi dan Loyalitas Pelanggan


Tidak seperti pemasaran tradisional, media sosial memungkinkan brand berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Respon cepat terhadap komentar atau pesan bisa menciptakan hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan loyalitas.


3. Menjangkau Target Pasar


Social media marketing adalah cara efektif untuk menjangkau target pasar. Dengan fitur iklan berbayar dan algoritma, bisnis bisa menargetkan audiens yang tepat berdasarkan usia, lokasi, minat, dan perilaku online. Nah, ini membuat promosi jauh lebih efektif dibandingkan metode pemasaran konvensional.


4. Meningkatkan Konversi dan Penjualan


Postingan yang menarik, testimoni pelanggan, hingga strategi promosi seperti giveaway atau flash sale bisa mendorong lebih banyak orang untuk membeli. Semakin aktif brand di media sosial, semakin besar peluang mendapatkan pelanggan baru.


5. Menghemat Biaya Pemasaran


Dibandingkan dengan iklan di TV atau billboard, promosi melalui media sosial jauh lebih hemat biaya dan tetap bisa menjangkau audiens luas. Bahkan, dengan strategi organik yang tepat, bisnis bisa berkembang tanpa harus mengeluarkan banyak anggaran iklan.

Baca Juga: 7 Contoh Social Media Marketing Sukses & Bisa Ditiru


7 Cara Kerja Social Media Marketing


Sumber: Freepik

Agar strategi pemasaran di media sosial berjalan dengan efektif, ada beberapa tahap penting yang harus kamu lakukan. Berikut cara kerja social media marketing yang bisa membantu bisnis mencapai hasil maksimal!


1. Menentukan Tujuan Pemasaran (Marketing Goals)


Menjalankan social media marketing tanpa tujuan yang jelas ibarat berlayar tanpa arah, hasilnya bisa tidak efektif dan sulit diukur. Sebelum menjalankan strategi pemasaran di media sosial, bisnis atau individu harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai.

Beberapa tujuan umum dalam SMM meliputi:

  1. Meningkatkan brand awareness
  2. Menarik traffic ke website
  3. Meningkatkan engagement (interaksi) dengan audiens
  4. Meningkatkan jumlah pelanggan atau penjualan
  5. Membangun komunitas yang loyal terhadap brand

Setiap tujuan ini akan mempengaruhi strategi dan jenis konten yang akan dibuat.


2. Memilih Platform Media Sosial yang Tepat


Tidak semua platform media sosial cocok untuk setiap bisnis, karena masing-masing memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda. Social media marketing adalah strategi yang harus disesuaikan dengan platform yang paling efektif untuk target pasar. 

Berikut beberapa pilihan platform yang bisa digunakan:

  1. Facebook → Cocok untuk semua jenis bisnis, terutama untuk membangun komunitas dan menjalankan iklan berbayar.
  2. Instagram → Efektif untuk bisnis berbasis visual seperti fashion, makanan, dan desain.
  3. TikTok → Bagus untuk menjangkau audiens muda dengan konten kreatif dan video pendek.
  4. LinkedIn → Ideal untuk B2B (Business-to-Business) marketing dan jaringan profesional.
  5. Twitter (X) → Baik untuk diskusi, promosi berita, dan interaksi cepat dengan audiens.
  6. YouTube → Cocok untuk pemasaran berbasis video edukatif, tutorial, dan hiburan.

Seperti yang sudah MinDi sebutkan menurut laporan We Are Social 2024, YouTube memiliki 139 juta pengguna di Indonesia, diikuti oleh TikTok dengan 137 juta pengguna, Instagram 122 juta pengguna, dan Facebook 118 juta pengguna. 

Dengan memahami platform yang paling banyak digunakan, bisnis bisa menentukan strategi pemasaran yang lebih efektif.


3. Menganalisis Target Audiens


Mengetahui siapa target audiens adalah kunci utama keberhasilan social media marketing. Strategi pemasaran yang efektif harus berdasarkan data, bukan sekadar asumsi. 

Beberapa faktor yang perlu kamu analisis meliputi:

  1. Demografi → Usia, jenis kelamin, lokasi, dan status ekonomi.
  2. Minat dan kebiasaan → Topik yang mereka sukai, gaya hidup, dan tren yang mereka ikuti.
  3. Platform yang digunakan → Di mana mereka menghabiskan waktu online paling banyak.
  4. Waktu aktif → Kapan mereka paling sering berinteraksi dengan konten di media sosial.

Dengan memahami audiens, strategi konten dapat disesuaikan agar lebih relevan dan menarik bagi mereka.


4. Membuat dan Mendistribusikan Konten


Dalam social media marketing, konten adalah aset utama yang menarik perhatian dan membangun keterlibatan dengan audiens. Social media marketing adalah proses yang mengandalkan konsistensi dalam membuat dan mendistribusikan konten yang relevan. Jenis konten yang sering digunakan meliputi:

  1. Konten visual → Infografis, gambar produk, dan desain promosi.
  2. Video pendek → TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts untuk meningkatkan interaksi.
  3. Video panjang → YouTube atau Facebook untuk edukasi mendalam.
  4. Live streaming → Interaksi real-time dengan audiens melalui Instagram Live, Facebook Live, dan TikTok Live.
  5. User-generated content (UGC) → Konten yang dibuat oleh pengguna atau pelanggan untuk meningkatkan kredibilitas.
  6. Konten interaktif → Polling, kuis, dan tantangan untuk meningkatkan engagement.

Kunci utama dalam pembuatan konten adalah konsistensi dalam memposting dan menggunakan tone of voice yang sesuai dengan brand.


5. Menggunakan Strategi Organik & Berbayar


Dalam social media marketing, ada dua metode utama untuk menjangkau audiens: strategi organik dan strategi berbayar. Kombinasi keduanya sering menghasilkan hasil yang lebih optimal dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Strategi Organik (Gratis):

  1. Membangun followers secara alami.
  2. Berinteraksi dengan audiens melalui komentar dan pesan.
  3. Mengoptimalkan hashtag untuk meningkatkan jangkauan.
  4. Konsisten memposting konten berkualitas tinggi.

Strategi Berbayar (Paid):

  1. Menggunakan iklan berbayar (ads) untuk menjangkau audiens lebih luas.
  2. Menargetkan iklan berdasarkan demografi dan minat audiens.
  3. Menjalankan influencer marketing untuk mempercepat pertumbuhan brand.
  4. Menggunakan retargeting ads untuk menarik kembali pengunjung yang pernah berinteraksi.

Dengan strategi yang tepat, social media marketing bisa menjadi lebih efektif dalam menjangkau audiens yang relevan dan meningkatkan konversi.


6. Interaksi dan Engagement dengan Audiens


Keberhasilan social media marketing tidak hanya bergantung pada konten, tetapi juga seberapa aktif bisnis dalam membangun hubungan dengan audiensnya. Social media marketing adalah strategi dua arah yang melibatkan komunikasi langsung dengan pelanggan. 

Cara meningkatkan interaksi meliputi:

  1. Membalas komentar dan pesan secara aktif untuk menunjukkan kepedulian terhadap audiens.
  2. Membuat polling atau Q&A untuk meningkatkan keterlibatan.
  3. Mengadakan giveaway atau challenge yang melibatkan pengguna.
  4. Menampilkan user generated content (UGC) untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

Semakin aktif brand dalam berinteraksi, semakin besar peluang meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.


7. Menganalisis Performa dan Optimasi Strategi


Tidak semua strategi berjalan sempurna sejak awal. Untuk memastikan hasil yang optimal, bisnis perlu terus menganalisis performa kampanye mereka dan melakukan optimasi. 

Beberapa metrik yang harus kamu perhatikan sebagai berikut.

  1. Engagement rate (ER) → Jumlah interaksi seperti like, comment, share.
  2. Reach dan impressions → Seberapa luas jangkauan konten.
  3. Click-through rate (CTR) → Persentase orang yang mengklik tautan dalam postingan atau iklan.
  4. Conversion rate → Persentase orang yang melakukan tindakan setelah melihat konten (misalnya pembelian).
  5. Return on Investment (ROI) → Mengukur efektivitas iklan berbayar.

Tools seperti Facebook Insights, Instagram Analytics, Google Analytics, dan TikTok Analytics dapat digunakan untuk memantau performa.

Jika ada strategi yang tidak bekerja dengan baik, optimasi bisa dilakukan dengan:

  1. Mengubah jenis konten yang diposting.
  2. Menyesuaikan waktu posting berdasarkan aktivitas audiens.
  3. Meningkatkan budget untuk strategi iklan berbayar yang lebih efektif.

Dengan melakukan analisis secara rutin, bisnis bisa terus memperbaiki strategi mereka dan memaksimalkan potensi media sosial sebagai alat pemasaran.

Baca Juga: 20 Istilah dalam Social Media Marketing, Marketer Wajib Tau!


Trend Social Media Marketing 2025


Sumber: Freepik

Hootsuite baru saja merilis laporan tren media sosial untuk tahun 2025. Yuk, kita simak bersama beberapa tren yang diprediksi akan mendominasi dunia pemasaran media sosial tahun ini.


1. Social Listening: Mendengarkan Lebih Dekat


Social media marketing adalah tentang memahami audiens Anda. Pada tahun 2025, pendekatan ini semakin diperkuat dengan praktik social listening

Dengan memantau percakapan dan tren di media sosial, brand dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka secara real time, meningkatkan relevansi dan keterlibatan dengan audiens.


2. Trend Jacking: Memanfaatkan Momen Viral


Siapa yang tak ingin kontennya menjadi viral? Trend jacking adalah strategi di mana brand dengan cepat memanfaatkan tren atau peristiwa yang sedang populer untuk meningkatkan visibilitas mereka. 

Namun, penting untuk memastikan tren tersebut relevan dengan nilai dan pesan brand Anda agar tidak terkesan memaksa.


3. Konsep Viral Marketing Berubah: Fokus pada Mikro-Viralitas


Dulu, tujuan utama dari viral marketing adalah mencapai audiens seluas mungkin. Kini, konsep tersebut bergeser menuju mikro-viralitas, dimana konten ditargetkan pada komunitas atau segmen spesifik.

Social media marketing adalah tentang menciptakan konten yang resonan dengan kelompok tertentu, yang kemudian menyebarkannya dalam lingkup mereka, menciptakan efek viral yang lebih terfokus dan efektif.


4. Fokus pada ROI Platform: Mengukur Keberhasilan dengan Tepat


Dengan berbagai platform media sosial yang tersedia, brand kini lebih fokus pada pengukuran Return on Investment (ROI) dari setiap platform yang mereka gunakan. 

Memahami metrik dan kinerja di setiap platform membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan memastikan upaya pemasaran mereka memberikan hasil yang optimal.


5. Eksperimen dengan AI: Menggabungkan Kreativitas dan Teknologi


Artificial Intelligence (AI) semakin menjadi bagian integral dalam strategi pemasaran media sosial. Mulai dari pembuatan konten hingga analisis data, AI membantu brand untuk lebih efisien dan efektif dalam menjangkau audiens mereka. 

Namun, penting untuk tetap menjaga sentuhan manusiawi agar konten tetap autentik dan relatable bagi konsumen.


Cara Belajar Social Media Marketing


Sumber: Freepik

Belajar Social Media Marketing itu seru dan dinamis! Buat Warga Bimbingan yang ingin menguasainya, ada cara efektif yang bisa kamu terapkan agar makin mahir dalam mengelola media sosial. Yuk, simak!


1. Rajin Scroll Media Sosial & Peka Terhadap Tren


Sebagai Social Media Specialist, kamu harus selalu update dengan tren terbaru di platform seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Tren di media sosial bisa berubah dalam hitungan jam, makanya penting banget buat peka terhadap pola yang sedang berkembang.

Tips:

  1. Jangan hanya scroll, tapi analisis. Perhatikan jenis konten yang viral dan cari tahu apa yang membuatnya menarik.
  2. Terapkan tren yang relevan dengan brand atau produk yang kamu kelola.
"Memahami tren bukan sekadar ikut-ikutan, tetapi bagian penting dari strategi pemasaran. Dengan mengikuti perkembangan yang ada, kita bisa menghubungkannya dengan brand atau produk yang sedang dikelola agar tetap relevan di pasar."

- Nanda Nazivah, Social Media Manager di dibimbing.id

Semakin sering kamu mengamati tren, semakin mudah juga buat menyusun strategi konten yang engaging.


2. Bangun Kemampuan Menulis & Storytelling


Konten visual memang penting, tapi tanpa teks dan storytelling yang kuat, engagement bisa kurang maksimal. Sebagai Social Media Specialist, kamu perlu mengasah kemampuan menulis dengan gaya yang singkat, menarik, dan sesuai dengan karakter brand.

Latihan yang bisa kamu coba:

  1. Buat caption Instagram yang engaging dan mengundang interaksi.
  2. Coba bikin thread di X (Twitter) dengan alur cerita yang menarik.
  3. Tulis skrip singkat untuk konten TikTok atau Instagram Reels agar storytelling lebih terarah.

Semakin kamu sering latihan, semakin mudah buat membangun komunikasi yang efektif di media sosial.


3. Pelajari Algoritma & Fitur Platform


Setiap platform media sosial punya algoritma yang berbeda, dan memahami cara kerjanya bisa menjadi kunci sukses strategi marketingmu.

Apa yang perlu kamu pelajari?

  1. Instagram & TikTok: Bagaimana cara kerja rekomendasi di "For You Page" dan "Explore".
  2. LinkedIn & Twitter (X): Jenis konten yang lebih banyak mendapatkan engagement.
  3. YouTube & Facebook: Faktor yang mempengaruhi reach dan watch time.

Dengan memahami algoritma, kamu bisa membuat strategi yang lebih efektif untuk menjangkau audiens yang tepat.


4. Eksperimen & Analisis Data


Jangan takut untuk mencoba berbagai strategi baru. Eksperimen dengan jenis konten, jadwal posting, atau format yang berbeda bisa membantu kamu menemukan pola yang paling efektif.

Langkah yang bisa kamu lakukan:

  1. Tes berbagai format konten (carousel, video pendek, infografis, dll.)
  2. Gunakan insight & analytics dari setiap platform untuk melihat performa konten.
  3. Evaluasi & optimasi strategi berdasarkan data yang diperoleh.

Ingat, data adalah teman terbaikmu. Dengan menganalisis performa konten, kamu bisa terus meningkatkan strategi marketing secara efektif.

Baca Juga: Portofolio Social Media Specialist: Panduan Lengkap & Contoh


Maksimalkan Strategi Social Media Marketing Sekarang!


Social media marketing adalah strategi digital yang dapat meningkatkan brand awareness dan membantu bisnis membangun koneksi lebih dekat dengan audiens. Kalau memahami tren terbaru dan menerapkan strategi yang tepat, kamu bisa menciptakan konten yang menarik, meningkatkan engagement, dan mencapai target bisnis dengan lebih efektif.

Mau tingkatkan skill lebih jauh? Yuk, ikut Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id! Bareng mentor berpengalaman, kamu bakal belajar dengan silabus terlengkap, praktek nyata buat portofolio, dan gratis mengulang kelas

Sudah terbukti loh, 95% alumni berhasil dapat kerja dan ada lebih dari 840+ hiring partner yang siap menyalurkan kamu ke perusahaan impian!

Warga Bimbingan punya pertanyaan seperti, “Apakah bootcamp ini cocok buat pemula tanpa pengalaman di bidang social media marketing? atau Bagaimana sistem penyaluran kerja di dibimbing.id? Konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu.


Referensi


  1. TikTok jadi platform media sosial paling populer pada Tahun 2024 [Buka]
  2. APJII Jumlah Pengguna Internet Indonesia Tembus 221 Juta Orang [Buka]
  3. Efektivitas Strategi Digital Marketing di Media Sosial: Studi Kasus Facebook, Instagram, dan Tiktok Generasi Z [Buka]
  4. Social Media Trends 2025 [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!