dibimbing.id - Apa itu ROI? Definisi, Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh

Apa itu ROI? Definisi, Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh

Farijihan Putri

22 November 2024

686

Image Banner

Warga Bimbingan sering mikir, “Investasi ini sebenarnya untung nggak, ya?” atau “Seberapa besar hasil dari dana yang saya keluarkan?” Di sinilah konsep ROI alias Return on Investment berperan penting.

ROI adalah salah satu metrik paling populer untuk mengukur seberapa menguntungkan sebuah investasi, baik itu dalam bisnis, pemasaran, atau bahkan investasi pribadi.

Artikel ini nggak cuma menjelaskan apa itu ROI, tapi juga mengulas manfaatnya, faktor yang memengaruhi, cara menghitungnya dengan rumus, hingga contoh nyata yang bisa kamu terapkan. Siap bikin investasi kamu lebih cuan dan terukur? Yuk, simak selengkapnya!


Apa itu ROI dalam Marketing?


ROI dalam marketing adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang kamu dapatkan dari biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas pemasaran. 

Gampangnya, ROI ini menjawab pertanyaan penting seperti "Apakah uang yang saya keluarkan untuk marketing menghasilkan keuntungan atau malah rugi?" 

Misalnya, kalau kamu habiskan Rp10.000.000 untuk kampanye iklan dan mendapatkan pendapatan Rp50.000.000, ROI-mu adalah 400%. 

Metrik ini membantu kamu menentukan apakah strategi pemasaran yang kamu pakai efektif dan layak untuk diteruskan atau perlu dirombak. 


Apa Saja Manfaat ROI?


ROI adalah metrik yang punya peran besar dalam membantu bisnis berjalan lebih efektif. Apa aja sih manfaatnya? Yuk, bahas manfaatnya bareng MinDi supaya kamu makin paham betapa pentingnya metrik ini!


1. Mengukur Efisiensi Terkait Modal, Produksi, dan Penjualan


ROI mempermudah kamu untuk mengetahui apakah modal yang dikeluarkan benar-benar menghasilkan profit. 

Misalnya, kamu investasikan dana untuk mesin produksi baru dan menghitung ROI-nya. Kalau hasilnya menunjukkan peningkatan profit signifikan, berarti investasi tersebut efisien dan layak kamu teruskan.


2. Membantu Memilih Strategi Terbaik


Ketika ada beberapa pilihan strategi, ROI membantu menentukan mana yang paling menguntungkan. Misalnya, kamu bandingkan antara iklan di media sosial dan pemasaran lewat influencer

Dengan menghitung ROI dari masing-masing strategi, kamu bisa pilih mana yang memberikan hasil maksimal dengan biaya paling minim.


3. Pengukuran Profitabilitas yang Mudah


Salah satu alasan ROI banyak digunakan adalah karena rumusnya sederhana tapi efektif. 

Warga Bimbingan hanya perlu membandingkan keuntungan bersih dan biaya investasi, kamu bisa dengan cepat melihat seberapa besar profitabilitas yang didapat. 

Misalnya, untuk setiap Rp1 yang diinvestasikan, kamu bisa langsung tau berapa rupiah yang kembali sebagai keuntungan.

Baca Juga: Yuk Pahami Bagaimana Pengukuran ROI Media Sosial!


Faktor yang Mempengaruhi ROI


Sumber: Freepik

Ternyata Warga Bimbingan, ROI dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa memengaruhi hasil akhir dari investasi. Yuk simak deh, supaya kamu bisa lebih memahami apa yang perlu kamu perhatikan!


1. Faktor Ekonomi


Kondisi ekonomi secara keseluruhan, seperti inflasi, suku bunga, atau perubahan nilai tukar mata uang, sangat memengaruhi ROI.

Misalnya, ketika inflasi tinggi, biaya produksi bisa naik, sehingga margin keuntunganmu mengecil. Pastikan selalu memantau situasi ekonomi untuk mengelola investasi dengan bijak.


2. Faktor Biaya Investasi


Biaya awal yang kamu keluarkan untuk investasi sangat berpengaruh terhadap ROI. 

Contohnya, jika kamu membeli mesin dengan harga mahal tetapi produktivitasnya rendah, ROI yang dihasilkan akan kecil. Memilih biaya investasi yang seimbang dengan potensi keuntungan adalah kunci untuk mendapatkan ROI optimal.


3. Faktor Kebijakan Investor


Keputusan yang diambil oleh investor, seperti memilih sektor bisnis, strategi pemasaran, atau durasi investasi, juga memengaruhi ROI.

Misalnya, seorang investor yang memilih untuk mengambil risiko tinggi dengan investasi di pasar baru mungkin mendapatkan ROI yang besar, tetapi dengan potensi kerugian yang lebih tinggi. Kebijakan yang tepat akan memastikan investasi berjalan sesuai tujuan.


Kelebihan dan Kelemahan ROI


ROI memang menjadi metrik favorit banyak pebisnis, tapi ada kelebihan dan kelemahannya. Yuk, kita bahas biar kamu lebih bijak dalam menggunakannya!


Kelebihan ROI


  1. Mudah Dipahami dan Dihitung: ROI menggunakan rumus sederhana yang bisa diaplikasikan pada berbagai jenis investasi, sehingga semua orang bisa memahaminya dengan cepat.
  2. Membantu Evaluasi Investasi: Dengan menghitung ROI, kamu bisa tahu apakah suatu investasi menguntungkan atau tidak. Misalnya, membandingkan ROI dari dua kampanye pemasaran untuk memilih mana yang lebih efektif.
  3. Fleksibel untuk Berbagai Jenis Investasi: ROI bisa digunakan dalam konteks bisnis, pemasaran, properti, atau bahkan investasi pribadi. Hal ini menjadikannya metrik serba guna.


Kelemahan ROI


  1. Tidak Mempertimbangkan Faktor Waktu: ROI hanya melihat hasil investasi secara total tanpa menghitung durasi. Sebuah investasi dengan ROI 20% dalam 1 tahun tentu lebih baik dibandingkan 5 tahun, tapi ROI tidak menunjukkan itu.
  2. Tidak Memperhitungkan Risiko: ROI hanya fokus pada hasil akhir dan tidak mempertimbangkan risiko yang diambil untuk mencapainya. Misalnya, dua investasi dengan ROI 15% bisa memiliki tingkat risiko yang berbeda.
  3. Bisa Menyesatkan Jika Data Tidak Akurat: ROI sangat bergantung pada input data. Jika penghitungan biaya atau pendapatan tidak akurat, hasil ROI pun akan salah, sehingga keputusan investasi bisa keliru.

Baca Juga: 15 Masalah Digital Marketing dan Solusi Efektifnya


Rumus ROI dan Cara Menghitungnya


Sumber: Freepik

Menghitung ROI itu nggak serumit yang kamu bayangkan, Warga Bimbingan. Dengan memahami rumusnya, kamu bisa dengan mudah mengevaluasi apakah investasimu menguntungkan atau tidak. Yuk, pelajari rumusnya!


Rumus ROI

ROI = (Keuntungan Bersih/Biaya Investasi)×100%


Cara Menghitungnya

  1. Tentukan Keuntungan Bersih: Hitung pendapatan total dari investasi, lalu kurangi dengan semua biaya terkait. Contoh: Jika pendapatan total Rp50.000.000 dan biaya investasi Rp30.000.000, keuntungan bersih adalah Rp20.000.000.
  2. Masukkan ke Rumus: Gunakan keuntungan bersih dan biaya investasi untuk menghitung ROI. Contohnya:

ROI=(20.000.000/30.000.000)×100%=66,67%

  1. Interpretasi Hasil: Hasil ROI menunjukkan persentase keuntungan dari biaya investasi. Dalam contoh ini, investasi menghasilkan pengembalian sebesar 66,67%, artinya setiap Rp1 yang dikeluarkan menghasilkan Rp0,67 keuntungan.


Contoh ROI Marketing


Warga Bimbingan, biar lebih jelas, yuk lihat contoh sederhana tentang bagaimana menghitung ROI dalam konteks pemasaran. Misalnya, kamu menjalankan kampanye digital untuk menjual produk fashion.


Detail Kampanye:


  1. Biaya Iklan: Rp5.000.000 (di Instagram dan Google Ads)
  2. Pendapatan Total dari Kampanye: Rp15.000.000
  3. Biaya Produksi Barang: Rp6.000.000
  4. Keuntungan Bersih: Pendapatan Total−(Biaya Iklan+Biaya Produksi)=15.000.000−(5.000.000+6.000.000)=4.000.000


Menghitung ROI:


Masukkan keuntungan bersih dan biaya iklan ke dalam rumus:

ROI= (Keuntungan Bersih/Biaya Iklan)×100%

ROI=(4.000.0005.000.000)×100%=80%


Interpretasi Hasil:


ROI sebesar 80% artinya setiap Rp1 yang kamu keluarkan untuk iklan menghasilkan Rp0,80 keuntungan bersih. Kampanye ini cukup efektif, tapi masih bisa dioptimalkan dengan strategi pemasaran yang lebih baik untuk meningkatkan ROI-nya.

Contoh ini menunjukkan betapa mudahnya menggunakan ROI untuk menilai keberhasilan strategi pemasaranmu. Siap hitung ROI kampanye kamu sendiri?


Berapa ROI yang Baik?


Sumber: Freepik

ROI yang baik tergantung pada jenis bisnis, industri, dan tujuan investasimu, Warga Bimbingan. Secara umum, ROI 20% ke atas dianggap sehat, terutama untuk bisnis kecil hingga menengah. 

Namun, untuk bisnis dengan margin keuntungan tinggi, seperti produk digital atau jasa, ROI 50% atau lebih sering dianggap wajar. 

Sebaliknya, industri dengan margin tipis, seperti ritel atau manufaktur, mungkin menganggap ROI 10%-15% sudah cukup menguntungkan.

Intinya, ROI yang baik adalah yang mampu memenuhi target keuntunganmu sambil mempertimbangkan risiko dan durasi investasi.

Baca Juga: Beginilah Cara Meningkatkan ROI Dengan Performance Marketing


Siap Miliki ROI yang Baik?


Warga Bimbingan, sekarang kamu sudah punya bekal untuk menghitung dan memahami ROI kan? ROI adalah metrik yang punya banyak manfaat. Kalau kamu ingin meningkatkan ROI dalam pemasaran atau investasi lainnya, saatnya bergabung di Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id!

Belajar bareng mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktek nyata yang bikin portfolio lebih oke, dan gratis mengulang kelas. Sudah lebih dari 95% alumni berhasil dapat kerja dan 700+ hiring partner yang siap membantumu melangkah ke karier impian.

Ada pertanyaan seperti "Gimana cara mulai?" atau "Program ini cocok nggak buat saya?" Konsultasi gratis di sini. dibimbing.id selalu siap mendukung perjalananmu dan #BimbingSampeJadi

Referensi

  1. What Is Return on Investment (ROI) and How to Calculate It [Buka]
  2. What is Return on Investment, Benefits & Examples [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!