dibimbing.id - Apa itu Content Brief? Definisi & Contohnya [Template]

Apa itu Content Brief? Definisi & Contohnya [Template]

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

10 January 2024

•

5065

Image Banner

Secara garis besar, content brief adalah panduan yang digunakan dalam proses pembuatan konten. Contoh content brief bisa beragam tergantung pada jenis konten yang ingin dibuat.


Content brief dibuat untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan memahami ekspektasi dan persyaratan konten.


Untuk Sobat MinDi yang ingin menyusun pemasaran konten, pastikan untuk simak contoh content brief beserta penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!



Apa Itu Content Brief?


Dikutip dari Semrush, Content Brief adalah dokumen yang memberikan instruksi dan panduan kepada penulis untuk membuat konten tertulis. Content tertulis ini bisa berupa artikel blog, white paper, atau postingan media sosial.


Tujuan dari Content Brief adalah untuk menjelaskan elemen penting yang perlu penulis masukkan ke dalam artikel mereka.  Selain itu, Content Brief memastikan setiap konten tertulis berkontribusi untuk mencapai tujuan konten kamu secara keseluruhan.



Apakah Content Brief Sama dengan Creative Brief?


Tidak. Keduanya berfokus pada jenis konten yang berbeda.


Content Brief memandu pembuatan konten tertulis. Contohnya:


  • Artikel blog

  • Skrip video

  • Posting media sosial


Creative Brief, di sisi lain, memandu pembuatan konten visual seperti:


  • Video

  • Landing page

  • Cover dan infografis


Jadi, meskipun kedengarannya mirip, keduanya bukanlah hal yang sama.



Mengapa Content Brief Penting?


Dilansir dari Wrike, Content Brief adalah dokumen wajib bagi kamu sebelum mereka mulai mengerjakan draft pertama. Content Brief membantu kamu mengidentifikasi apa yang harus mereka fokuskan dan apa yang harus mereka hindari untuk menciptakan konten yang lebih baik. Berikut adalah beberapa manfaat utama menggunakan Content Brief untuk Sobat MinDi:


1. Memperkuat Strategi


Content Brief menjelaskan apa yang kamu tulis, tetapi yang lebih penting, content Brief juga menjelaskan mengapa kamu menulisnya. Hal ini memengaruhi nada penulisan, target audiens, call to action, dan banyak aspek penting lainnya dari content tersebut.


2. Menghemat Waktu dan Uang


Content Brief yang terperinci memudahkan tim untuk menetapkan dan melacak permintaan, karena menghilangkan kebutuhan untuk saling bertukar email. Ini juga memungkinkan tim untuk tetap sinkron dengan proyek mereka dan bekerja dengan lancar di zona waktu yang berbeda.


3. Menjaga Alokasi Tetap Terorganisir


Menyertakan detail seperti ruang lingkup proyek dalam brief untuk setiap content baru membuat freelancer tetap pada jalurnya dari segi waktu dan anggaran tanpa berlebihan dan mengenakan biaya tambahan di kemudian hari.

4. Membantu Menjadi Kreatif


Content Brief yang bagus akan memberikan kamu arahan dan inspirasi. Contoh bermanfaat untuk memicu kreativitas.

5. Memastikan Pengiriman dan Deadline Terpenuhi

Content Brief dengan jelas menguraikan kapan draft pertama, catatan, editan, persetujuan, dan publikasi semuanya jatuh tempo. Ini membuat seluruh tim berada di halaman yang sama.


Komponen dalam Content Brief


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, content brief adalah panduan yang digunakan dalam pembuatan konten. Fungsi utamanya adalah untuk memastikan bahwa semua individu yang membuat konten memahami ekspektasi dan syaratnya.


Lebih lanjut, dalam content brief ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dan dicantumkan di dalamnya. Berikut adalah beberapa komponen dalam content brief:


1. Tujuan Konten


Contoh komponen content brief yang pertama adalah tujuan konten. Elemen ini berfungsi untuk mendefinisikan mengapa konten ini dibuat. 


Contoh tujuan konten yang bisa kamu cantumkan dalam content brief antara lain meningkatkan kesadaran merek atau meningkatkan penjualan.


Tujuan ini didasarkan pada tipe konten yang ingin dibuat. Misalkan, artikel dengan tipe konten informatif mempunyai tujuan untuk memberikan informasi kepada audiens. Selain itu, ada juga tipe konten yang berfungsi untuk edukasi, seperti konten yang membahas tentang produk bisnis kamu.


2. Target Audiens


Berikutnya, komponen yang bisa kamu cantumkan dalam content brief adalah target audiens. Hal ini berguna untuk menjelaskan audiens yang ditargetkan secara detail. Ini mencakup demografis dan perilaku dari target audiens.


Target audiens merupakan calon customer yang kira-kira membutuhkan bisnis kamu. Misalnya, jika kamu punya bisnis kue, maka kemungkinan target audiens kamu adalah ibu-ibu dan perempuan muda.


Nantinya, ini berfungsi untuk menyesuaikan gaya bahasa konten kamu sesuai dengan target audiens. Misalnya, memakai gaya bahasa santai casual jika target audiens kamu adalah anak muda. Atau memakai gaya bahasa yang resmi jika kamu adalah perusahaan atau orang tua.


3. Pesan Utama


Setelah itu, komponen content brief yang bisa kamu cantumkan adalah pesan utama. Ini bisa berupa identifikasi pesan utama yang ingin disampaikan lewat konten.


Ini berupa catatan yang kamu katakan kepada content writer. Umumnya, MinDi menggunakan section ini untuk menjelaskan gaya bahasa apa yang dipakai, atau data-data apa yang perlu dimasukan. Ini berguna agar writer memahami apa yang kita inginkan dari membaca content brief.


4. Tone dan Gaya


Lalu, ada juga tone dan gaya sebagai elemen content brief lainnya. Hal ini berguna untuk menentukan gaya penulisan, visual, maupun nada yang sesuai dengan merek dan audiens. 


Seperti yang telah dijelaskan di atas, tone dan gaya disesuakan dengan audiens kamu. Misalnya, target audiens kamu adalah anak muda, maka di artikel kamu bisa memanggil mereka "bro, sis, atau kamu". Namun, jika audiens kamu perusahaan, lebih baik memanggil mereka dengan kata ganti "Anda" karena terlihat lebih resmi.


5. Format dan Struktur Konten


Selanjutnya adalah format dan struktur konten. Elemen ini menyatakan format konten yang dibuat, seperti artikel, video, dan infografis. Struktur dasar yang diharapkan dari konten juga dicantumkan di komponen ini.


Seperti artikel, struktur yang dimaskud adalah berupa heading, baik heading 3 ataupun heading 2. Juga berisi isi dari heading tersebut. Kamu harus membuat dengan sejelas mungkin agar content writer bisa memahami isi dari content brief kamu.


Baca Juga: 10+ Cara Menulis Artikel SEO Friendly Biar Ranking 1 di Google


6. Kata Kunci SEO


Setelah itu adalah kata kunci SEO. Elemen ini berfungsi untuk identifikasi kata kunci utama yang harus ditekankan untuk optimasi mesin pencari.


Umumnya, MinDi memasukan keyword di bagian atas content brief. Nantinya, keyword ini berisi topik pembahasan dari artikel yang akan ditulis


7. Panduan Branding


Berikutnya, komponen yang merupakan contoh content brief adalah panduan branding. Hal ini meliputi logo, skema, warna, dan panduan gaya.


Ini penting sekali agar tidak terjadi kesalahan font, atau warna pada tulisan atau desain. Pada design misalnya, penting untuk menuliskan font, warna, dan color pallete agar tidak terjadi kesalahan pada hasil editing. Begitupun pada penulisan artikel, font harus sama dengan artikel-artikel sebelumnya agar selaras.


8. Timeline dan Milestones


Selanjutnya, terdapat timeline yang berguna untuk menetapkan tenggat waktu beserta capaian dari proyek tersebut. Misalnya, pada content brief video berapa lama video yang akan dibuat.


Juga untuk artikel, berapa kata tepatnya panjang artikel yang akan dibuat.


9. CTA


CTA merupakan call to action. Ini penting sekali untuk content brief untuk artikel dan juga untuk video. Misalnya, di akhir artikel, kamu bisa mengarahkan CTA ke halaman produk.


Atau, untuk video CTA bisa diarahkan untuk komen atau like dan subscribe.


10. Indikator Keberhasilan Konten


Terakhir, terdapat indikator keberhasilan konten yang menentukan keberhasilan konten. Hal ini bisa berupa likes maupun jumlah tayangan yang didapatkan.


Ini opsional, namun kamu bisa menambahkannya dalam content brief.




5 Contoh Content Brief untuk Pemasaran Konten


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, contoh content brief bisa beragam tergantung pada jenis konten yang akan dibuat.


1. Contoh Content Brief untuk Artikel Blog


Umumnya, artikel blog memiliki format teks dengan panjang tertentu. Artikel blog juga seringkali dilengkapi dengan gambar atau grafik. 


Untuk membuat content brief artikel blog beberapa komponen yang perlu kamu masukkan adalah tema, tujuan, target audiens, pesan utama, tone dan gaya, kata kunci SEO, serta panjang konten.


Berikut adalah contohnya:


  • Tema: Strategi Pemasaran Digital untuk Bisnis Kecil di 2024

  • Tujuan: Memberikan informasi tentang strategi pemasaran digital serta mengenalkan layanan kelas digital marketing perusahaan.

  • Target Audiens: Pemilik bisnis kecil, pemasar digital, dan wirausahawan.

  • Pesan utama: Tips dan trik pemasaran digital yang mudah diterapkan.

  • Tone dan Gaya: Edukatif dan profesional.

  • Kata Kunci SEO: strategi pemasaran digital, bisnis kecil, pemasaran online.

  • Panjang Konten: 700-1000 kata.


Baca Juga: Contoh Content Strategy untuk Digital Marketing


2. Contoh Content Brief untuk Video Promosi


Video promosi merupakan konten yang memiliki format dalam bentuk rekaman video atau animasi. Durasinya bisa bervariasi tergantung kebutuhan. Namun, untuk media sosial, video seringkali memiliki durasi singkat.


Pasalnya, video promosi haru menarik perhatian audiens secara cepat dan menyampaikan pesan yang jelas. 


Beberapa komponen yang bisa dicantumkan untuk format konten video adalah judul, tujuan, target audiens, pesan utama, tone dan gaya, durasi, serta CTA. Berikut contoh content  brief untuk video promosi:


  • Judul: Transformasi Rumah Anda dengan Smart Home

  • Tujuan: Menunjukkan keunggulan dan fitur produk smart home.

  • Target Audiens: Pemilik rumah, teknologi enthusiast.

  • Pesan Utama: Kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh produk smart home.

  • Tone dan Gaya: Menarik, informatif, dan modern.

  • Durasi: 1-2 menit.

  • Call to Action: Kunjungi website untuk lebih banyak informasi


3. Contoh Content Brief untuk Infografis


Selanjutnya adalah content brief dalam format infografis. Secara umum, infografis adalah representasi visual dari informasi, data, atau pengetahuan. Tujuan dari konten infografis adalah untuk menyajikan informasi dengan cara yang mudah dicerna.


Formatnya mencakup elemen grafis seperti chart, grafik, dan ikon. Berikut adalah contoh content brief untuk format infografis:


  • Judul: Dampak Lingkungan dari Penggunaan Plastik

  • Tujuan: Meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan.

  • Target Audiens: Masyarakat umum, aktivis lingkungan.

  • Pesan Utama: Statistik dan fakta tentang penggunaan plastik.

  • Tone dan Gaya: Edukatif, serius, dan visual yang menarik.

  • Elemen Visual: Diagram, pie chart, fakta penting dalam bentuk teks.


Baca Juga: Apa Itu Social Media Marketing? Ketahui Pentingnya untuk Bisnis


4. Contoh Content Brief untuk Postingan Media Sosial


Selanjutnya terdapat postingan media sosial sebagai salah satu format konten. Pada umumnya, konten untuk media sosial cenderung singkat dan langsung pada intinya.


Oleh sebab itu, konten harus menarik secara visual dan memiliki pesan yang jelas serta ringkas. Berikut adalah contoh content brief untuk media sosial:


  • Judul: Tips Hemat Energi untuk Rumah Anda

  • Tujuan: Memberikan tips praktis seputar efisiensi energi di rumah.

  • Target Audiens: Pemilik rumah, individu yang peduli lingkungan.

  • Pesan Utama: Cara mudah untuk menghemat energi.

  • Tone dan Gaya: Positif, informatif, dan mudah diakses.

  • Format: Gambar dengan teks overlay dan caption singkat.


5. Contoh Content Brief untuk Newsletter


Terakhir, ada newsletter sebagai salah satu contoh format konten yang sering digunakan. Umumnya, newsletter merupakan konten yang terdiri dari kompilasi informasi atau update.


Format yang digunakan dalam newsletter bisa mencakup kombinasi teks, gambar, dan link. Berikut adalah contoh content brief untuk newsletter:


  • Judul: Berita Bulanan: Update Teknologi Terbaru dari [Nama Perusahaan]

  • Tujuan: Memberikan update terbaru dan informasi berguna tentang teknologi dan produk perusahaan kepada pelanggan dan pihak yang berkepentingan.

  • Target Audiens: Pelanggan saat ini, calon pelanggan, dan pihak yang berkepentingan dalam industri teknologi.

  • Pesan Utama: Berbagi berita terbaru, insight industri, dan informasi produk.

  • Tone dan Gaya: Profesional, informatif, dengan sentuhan pribadi.

  • Seksi Konten:

  1. Highlight bulanan: Ringkasan tentang pencapaian perusahaan dan berita penting di bulan tersebut.

  2. Tips dan Trik: Menyediakan saran praktis atau cara penggunaan produk.

  3. Wawancara dengan Ahli: Mencakup wawancara singkat dengan seorang profesional di bidang teknologi.

  4. Penawaran Eksklusif: Memberikan informasi tentang promo atau penawaran khusus.

  • Frekuensi Pengiriman: Bulanan.


Baca Juga: 5 Kesalahan yang Umum dalam Membuat Newsletter


Template Content Brief


Sesuai janji MinDi, buat kamu yang bingung mau bikin content brief, tenang saja, kita sudah punya template yang bisa kamu copy paste dan isi sesuai dengan kebutuhan kamu. Template ini bisa kamu gunakan untuk content brief artikel, atau bisa juga kamu sesuaikan untuk content brief video instagram.


Download templatenya disini



Itulah beberapa contoh content brief yang bisa kamu terapkan dalam proses pembuatan konten. Selain membuat content brief, pastikan untuk menerapkan strategi konten yang baik guna mencapai keberhasilan pemasaran digital maksimal.


Apabila kamu masih bingung dengan cara membuat pemasaran konten di digital marketing, MinDi ada solusi untukmu! Kamu bisa ikuti program Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id.


Di situ kamu bisa belajar semua hal mengenai digital marketing dengan materi ter-update langsung bersama ahli di industri ini. Bukan hanya itu, kamu juga bisa dapat layanan job connection ke 500+ companies.


Jadi, segera daftarkan dirimu dan dapatkan manfaat maksimal lewat program Dibimbing.id!



Referensi: 


How to Create Content Briefs [Step-by-Step Guide + Template] - Buka


How to Create the Perfect Content Brief - Buka

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!