20 Tools UI/UX Design 2025: Solusi Kreatif Desain Modern
Farijihan Putri
•
05 August 2024
•
19326
Catatan Redaksi:
Artikel ini pertama kali diterbitkan pada Agustus 2024 dan diperbarui pada 18 November 2025 untuk memastikan informasi tetap akurat dan relevan.
Halo Warga Bimbingan! Lagi cari tools UI/UX design 2025 yang bikin workflow desainmu lebih efisien dan hasilnya lebih profesional
MinDi ngerti banget, kadang kamu stuck karena tools yang dipake nggak lagi cocok sama kebutuhan proyek atau malah bikin proses kolaborasi menjadi ribet. Tenang, situasi ini bisa diatasi!
Artikel ini bakal kasih kamu gambaran lengkap soal 20 tools terkini yang wajib masuk radar para desainer. Mulai dari tools untuk riset pengguna, bikin prototipe interaktif, sampai platform kolaborasi tim yang seamless.
Tapi ingat, Warga Bimbingan, punya tools canggih aja nggak cukup kalau nggak paham fundamental desain yang bener. Buat kamu yang pengen jago dari nol sampe bikin portfolio yang memukau, yuk merapat ke Bootcamp UI/UX & Desain Grafis dibimbing.id!
Baca Juga: Kursus Sistem Informasi untuk UI/UX Designer Pemula
20 Tools UI/UX Design 2025
Yuk, eksplor 20 tools UI/UX design 2025 yang bakal bikin workflow desainmu makin efisien dan hasilnya lebih profesional!
1. Miro
Platform kolaborasi visual ini menjadi andalan tim untuk brainstorming dan merancang user journey. Canvas digitalnya yang tak terbatas memungkinkan seluruh anggota tim berinteraksi secara real-time dengan sticky notes, diagram, dan wireframe.
Integrasinya yang smooth dengan Slack, Jira, dan Google Drive menjadikan Miro pusat kolaborasi yang terintegrasi. Fitur template library-nya yang kaya mempercepat proses discovery phase dalam proyek desain.
- Kelebihan: Kolaborasi real-time yang fluid, integrasi ekosistem kerja yang lengkap
- Kekurangan: Bisa overwhelming untuk proyek sederhana, versi gratis terbatas
2. Figma
Software berbasis cloud ini memungkinkan seluruh tim desain bekerja simultan dalam file yang sama. Fitur multiplayer-nya menampilkan kursor dan aktivitas anggota tim secara live, menghilangkan hambatan komunikasi.
Component variants dan auto layout mempermudah pembuatan desain sistem yang konsisten dan scalable. Prototyping capabilities-nya yang powerful memungkinkan pembuatan micro-interactions dan complex user flows.
- Kelebihan: Kolaborasi tim yang seamless, versi gratis sangat generous
- Kekurangan: Performa menurun dengan file kompleks, dependency pada koneksi internet
3. InVision Studio
Sumber:Invisionapp
Platform ini menawarkan environment yang komprehensif untuk membuat prototipe high-fidelity dengan transitions yang sophisticated. Fitur advanced animation-nya memungkinkan pembuatan interactive components dengan timeline-based editing.
Digital whiteboard-nya yang terintegrasi memfasilitasi design thinking workshops dan feedback collection. Kemampuan developer handoff-nya menghasilkan style guides dan code snippets yang akurat.
- Kelebihan: Prototyping capabilities yang advanced, integrated design workflow
- Kekurangan: Steep learning curve, resource-intensive untuk device rendah
4. Mockplus
Sebagai salah satu tools UI/UX design yang user-friendly, platform ini menawarkan drag-and-drop interface untuk rapid prototyping. Library komponennya yang siap pakai mempercepat pembuatan mockup untuk berbagai device screens.
Fitur team collaboration-nya memungkinkan komentar dan annotations secara context-aware. Kemampuan preview di mobile devices melalui QR code memudahkan usability testing.
- Kelebihan: Learning curve yang gentle, cepat untuk konsep awal
- Kekurangan: Fitur advanced terbatas, kurang cocok untuk complex interactions
5. Balsamiq
Sumber: Balsamiq
Aplikasi wireframing ini fokus pada low-fidelity sketches yang menjaga fokus pada struktur konten. Gaya visualnya yang sengaja dibuat sketchy mencegah distraction pada visual details.
Library UI controls-nya yang extensive mencakup pola desain web dan mobile yang umum. Kemampuan drag-and-drop-nya yang intuitif membuatnya accessible untuk non-desainer sekalipun.
- Kelebihan: Cepat untuk conceptualizing, fokus pada functionality
- Kekurangan: Tidak untuk high-fidelity design, styling options minimal
Baca Juga: 8 Rekomendasi Bootcamp UI/UX Gratis, Cocok untuk Pemula
6. Bubble
Platform no-code ini memungkinkan pembuatan functional web applications dengan visual editor. Logic workflows-nya yang powerful bisa menangani complex database operations dan dynamic content.
Responsive engine-nya memastikan tampilan optimal across various screen sizes. Integrated hosting dan deployment capabilities memungkinkan go-live dalam hitungan menit.
- Kelebihan: Powerful tanpa coding, real-time preview
- Kekurangan: Vendor lock-in risk, performance limitations pada complex apps
7. Adobe XD
Bagian dari Adobe Creative Cloud ini menawarkan unified environment untuk design dan prototyping. Repeat Grid feature-nya mempercepat pembuatan list dan grid layouts dengan konsisten.
Voice prototyping capabilities-nya memungkinkan pembuatan voice-enabled experiences. Integrasi yang deep dengan Photoshop dan Illustrator memudahkan asset management across platforms.
- Kelebihan: Integrasi Adobe ecosystem yang solid, powerful layout tools
- Kekurangan: Fitur collaborative terbatas dibanding kompetitor, update lebih lambat
8. Sketch
Sebagai tools UI/UX design yang established, software ini menguasai vector editing untuk interface design. Symbols dan Smart Layout-nya memungkinkan pembuatan flexible components yang adaptif terhadap content.
Plugin ecosystem-nya yang vast memperluas functionality dengan integrations dan automation. Cloud workspace-nya memfasilitasi design system management dan version control.
- Kelebihan: Vector editing precision, extensive plugins library
- Kekurangan: Hanya tersedia di Mac, collaboration features terbatas
9. ProtoPie
Sebagai salah satu best tools UI/UX design untuk advanced prototyping, software ini menghubungkan components dengan intuitive interactions. Sensor integration-nya memanfaatkan device capabilities seperti tilt, sound, dan vibration untuk realistic prototypes.
Formula-based logic-nya memungkinkan pembuatan complex conditional interactions tanpa coding. Cross-device testing-nya menyinkronkan multiple prototypes across different devices.
- Kelebihan: Interaksi realistic tanpa coding, learning curve moderat
- Kekurangan: Harga premium, kurang cocok untuk basic prototyping
10. Webflow
Platform ini menggabungkan visual design interface dengan production-ready code generation. CMS yang visual memungkinkan pembuatan dynamic content structures tanpa backend development.
Interactions and animations tools-nya menawarkan precision control over timing dan easing. Capabilities ecommerce-nya yang native mendukung pembuatan online stores yang fully custom.
- Kelebihan: Code output yang clean, all-in-one platform
- Kekurangan: Learning curve cukup steep, subscription cost tinggi
11. Proto.io
Sumber: Proto.io
Tools UI/UX design ini khusus membuat high-fidelity prototypes yang mirip dengan final product. Library component-nya yang extensive mencakup platform-specific UI patterns. Feedback and collaboration tools-nya memungkinkan contextual comments dan design reviews.
Integration dengan usability testing platforms memudahkan user research langsung dari prototype.
- Kelebihan: Fidelity tinggi, feedback collection terintegrasi
- Kekurangan: Performa lambat dengan complex projects, pricing tiered
Baca Juga: UI/UX Design Intern: Tugas & Cara Magang Lewat Dibimbing
12. Marvel
Platform all-in-one ini menyatukan design, prototyping, dan testing dalam satu environment. User testing capabilities-nya memungkinkan recruit participants dan collect feedback secara langsung.
Design system management-nya membantu maintain consistency across projects. Integration dengan popular tools seperti Jira dan Trello memudahkan workflow management.
- Kelebihan: All-in-one solution, user testing terintegrasi
- Kekurangan: Fitur dasar di versi gratis, customization terbatas
13. Origami Studio
Sebagai best tools UI/UX design dari Facebook, platform ini menangani complex animations dengan patch-based interface. Live preview-nya yang real-time di mobile devices memungkinkan instant design validation.
Library component-nya yang customizable mendukung rapid prototyping dengan consistent patterns. Integration dengan design tools lain memungkinkan smooth asset import dari Sketch dan Figma.
- Kelebihan: Animasi kompleks, live mobile preview
- Kekurangan: Steep learning curve, hanya untuk prototyping
14. Axure RP
Software enterprise-grade ini mendukung complex prototyping dengan conditional logic dan dynamic content. Adaptive views-nya memungkinkan pembuatan responsive designs dalam satu document.
Specification documentation-nya yang automatic menghasilkan detailed design specs untuk developers. Team projects features-nya mendukung concurrent editing dengan robust version control.
- Kelebihan: Powerful untuk enterprise needs, documentation capabilities
- Kekurangan: Overkill untuk simple projects, harga premium
15. Whimsical
Tools UI/UX design free ini menawarkan suite collaborative untuk flowcharts, wireframes, dan mind maps. Interface-nya yang minimalist mengurangi cognitive load selama brainstorming sessions.
Real-time collaboration-nya menampilkan presence indicators dan live cursor movements. Template library-nya yang thoughtful mencakup common UX design patterns dan frameworks.
- Kelebihan: Intuitif dan cepat, kolaborasi real-time smooth
- Kekurangan: Fitur advanced terbatas, styling options minimal
16. Framer
Platform modern ini memadukan visual design dengan code components untuk highly interactive prototypes. AI features-nya bisa generate layouts dan copy dari natural language prompts.
React integration-nya memungkinkan penggunaan real code components dalam desain. Device preview-nya yang realistic menampilkan prototypes dalam authentic device frames dengan gestures support.
- Kelebihan: AI-powered features, code-components integration
- Kekurangan: Resource-intensive, requires modern hardware
17. Lunacy
Software gratis ini oleh Icons8 hadir sebagai Sketch alternative untuk Windows users. Built-in graphics library-nya menyediakan icons, photos, dan illustrations yang siap pakai.
AI features-nya bisa remove backgrounds secara otomatis dan generate unique avatars. Compatibility dengan Sketch files memungkinkan membuka dan mengedit .sketch documents tanpa konversi.
- Kelebihan: Gratis sepenuhnya, native Windows performance
- Kekurangan: Fitur collaborative terbatas, ecosystem plugins kecil
18. Visily
Tools UI/UX design free ini menggunakan AI untuk convert sketches atau screenshots menjadi editable designs. AI-powered templates-nya memungkinkan rapid design generation dari simple descriptions.
Collaboration features-nya mendukung real-time editing dan commenting. Kemampuan import dari existing apps memudahkan redesign existing interfaces.
- Kelebihan: AI capabilities kuat, mudah untuk non-designer
- Kekurangan: Customization terbatas, masih dalam development
19. UXPin
Platform berbasis code ini menggunakan React components untuk maintain consistency antara design dan development. Merge technology-nya syncs code components dari repositori Git ke design editor.
Documentation features-nya yang comprehensive menghasilkan design system docs yang selalu updated. Interactive states management-nya menangani complex component states dan user flows.
- Kelebihan: Code-based design, consistency dengan development
- Kekurangan: Perlu pemahaman code concepts, harga tinggi
20. Penpot
Sebagai tools UI/UX design free dan open-source, platform ini menggunakan SVG native untuk vector editing. Flex layout-nya memungkinkan pembuatan responsive design dengan CSS-like system.
Cross-platform compatibility-nya berjalan smooth di berbagai operating systems tanpa performance issues. Community-driven development-nya memastikan tool berkembang sesuai kebutuhan pengguna.
- Kelebihan: Open-source dan gratis, SVG native editing
- Kekurangan: Fitur prototyping dasar, plugins terbatas
Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp UI/UX yang Tepat untuk Karier
Siap Bangun Karir UI/UX dengan Portofolio yang Competitive?
Memilih tools UI/UX design yang tepat itu penting, tapi yang nggak kalah krusial adalah punya foundation yang kuat dan pengalaman nyata. Makanya, cuma paham tools aja nggak cukup buat bikin portofolio menarik di depan rekruter. Perlu mentorship yang tepat buat bikin karirmu di UI/UX benar-benar melesat.
Pengen dapetin semua itu sekaligus? Gabung aja di Bootcamp UI/UX & Desain Grafis dibimbing.id! Kamu bakal dibimbing expert sampai ahli, lengkap dengan akses gratis mengulang kelas, 35+ Live Class, magang 2,5 bulan, dan bimbingan personal 1-on-1. Hasilnya proven, 96% alumni udah kerja berkat dukungan 840+ hiring partners!
Punya pertanyaan, "Untuk pemula tanpa background desain sama sekali, berapa bulan rata-rata bisa menguasai materi dan mulai magang?" atau "Bagaimana mekanisme penyaluran kerjanya setelah lulus?" Langsung konsultasi gratis aja. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!
Referensi
Tags
