Prototype Produk: Definisi, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
26 June 2024
•
2476
Setiap inovasi selalu datang dari ide. Untuk mewujudkan ide tersebut, prototype produk adalah kuncinya.
Prototype produk berfungsi sebagai jembatan antara konsep dan kenyataan.
Tanpa prototye produk, Sobat MinDi mungkin akan kesulitan untuk mengetahui apakah desain dan fungsi produk benar-benar sesuai harapan.
Penasaran bagaimana ide bisa berkembang jadi produk nyata? Yuk, simak penjelasan tentang prototype produk di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Prototype Produk?
Prototype merupakan rancangan sebuah produk sebelum benar-benar diproduksi.
Dilansir dari Ecwid by Lightspeed, prototype produk adalah versi awal dari sebuah produk atau ide yang direncanakan untuk dikembangkan dan diproduksi dalam jumlah besar.
Sebelum melangkah ke produksi massal dan investasi modal, prototipe digunakan untuk mengkomunikasikan ide secara jelas pada calon investor.
Dengan cara ini, ide dapat dipahami dengan lebih mudah dan diuji secara nyata.
Lebih lanjut, prototype digunakan di hampir semua industri. Arsitek, desainer, insyinyur, pembuat film, pengembang aplikasi, dan banyak profesional lain mengandalkan prototipe untuk simulasi produk.
Secara keseluruhan, prototype adalah replika cepat dari produk asli atau ide yang biasa digunakan sebagai alat untuk mendapatkan investasi.
Bagi kamu yang ingin mendalami mengenai prototyping juga bisa mengikuti kelas online yang cocok untuk pemula! Diajarkan oleh professional yang akan membahas seputar prototyping dan figma melalui video online. Selain itu akan ada simulasi pembuatan project juga, lho! Agar kamu bisa lebih paham dan mempraktekannya secara langsung!
Apa Saja Fungsi Prototype Produk?
Secara garis besar, prototype produk mempunyai beberapa fungsi penting yang sangat bermanfaat dalam pengembangan sebuah produk.
Berikut adalah beberapa penjelasan lengkap terkait fungsinya:
- Validasi Ide Produk: Prototype digunakan untuk memastikan bahwa ide produk yang diusulkan dapat memecahkan masalah konsumen.
- Pengujian Fungsionalitas: Menguji apakah desain produk berfungsi sesuai harapan.
- Iterasi dan Penyempurnaan: Melakukan perbaikan terus-menerus hingga produk siap.
- Persiapan untuk Produksi: Menyediakan spesifikasi desain yang jelas untuk produksi massal.
Baca Juga: 5 Metode Prototype dan 5 Jenis-jenis Prototype, Terlengkap!
Apa Saja Tahapan Prototype Produk?
Sumber: Freepik
Membuat prototype produk tidak sekadar memberikan sketsa pada produsen dan berharap mereka bisa langsung produksi.
Proses ini memerlukan beberapa tahapan penting sebelum benar-benar diproduksi. Berikut MinDi jabarkan beberapa tahapan dalam proses pengembangan prototype produk:
Tahap 1: Mendefinisikan Produk dan Kelayakannya
Sebelum masuk ke produksi massal, ide produk perlu diuji kelayakannya. Pada tahap ini, kamu harus melakukan banyak penelitian dan membuat gambar awal.
Berikut adalah langkah-langkah dalam tahapan ini:
- Penelitian: Kamu perlu mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang pasar, produk, dan konsumen untuk mengetahui apakah ide produkmu layak diinvestasikan.
- Spesifikasi dan Gambar Awal: Membuat spesifikasi awal dan gambar produk. Lalu, melibatkan desainer produk profesional untuk gambar yang lebih formal.
Tahap 2: Desain Detail
Setelah memiliki gambar awal, langkah berikutnya adalah melibatkan insinyur dan desainer produk untuk membuat model yang lebih rinci.
Berikut adalah langkah-langkah dalam tahapan ini:
- Pengembangan Desain: Para spesialis menggunakan alat prototyping untuk membuat model 2D dan 3D produk. Hal ini memberikan gambaran rinci tentang tampilan dan fungsi produk.
- Pengujian Alpha & Beta: Pengujian alpha fokus pada fungsionalitas dengan bahan murah untuk menemukan masalah awal. Pengujian beta menyediakan prototipe yang mendekati produk akhir untuk menyempurnakan tampilan dan fungsionalitas.
Tahap 3: Desain Akhir
Tahap akhir ini menghasilkan desain produk yang siap untuk diproduksi oleh produsen. Berikut adalah prosesnya:
- Prototipe Pra-Produksi: Harus melalui berbagai pengujian dan penyempurnaan untuk memastikan semua aspek produk bekerja dengan baik.
- Definisi Standar Kualitas: Digunakan untuk mengukur kinerja produsen guna memastikan produk yang dihasilkan memenuhi harapan kualitas.
Jenis-Jenis Prototype Produk
Prototype produk adalah model awal dari sebuah produk yang digunakan untuk menguji, menyempurnakan, hingga meyakinkan investor.
Untuk membuatnya, kamu bisa memilih beberapa kategori sesuai kebutuhan. Dilansir dari DesignRush, prototype produk dibagi menjadi empat yakni feasibility, low-fidelity, high-fidelity user, dan live data.
Berikut MinDi berikan penjelasan lengkap untuk tiap kategori:
Feasibility Prototypes
Prototipe ini digunakan untuk menguji apakah sebuah ide teknis dapat diwujudkan.
Sebelum melanjutkan dengan ide yang lebih mendalam, tim akan membuat model dasar.
Tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan potensial dan memastikan konsep tersebut dapat bekerja di dunia nyata.
Ini seperti uji coba awal yang mengkonfirmasi apakah ide tersebut praktis dan dapat dicapai secara teknis.
Low-Fidelity User Prototypes
Prototipe ini mirip dengan draf kasar digital produk. Mereka memberikan wawasan tentang bagaimana pengalaman pengguna (UX) dari sebuah aplikasi atau situs web akan terbentuk.
Sebelum menyelesaikan desain, tim akan membuat struktur dasar dan alur untuk memastikan semuanya berada di tempat yang tepat.
Fokusnya adalah memastikan pengguna dapat bernavigasi dengan lancar dari satu titik ke titik lainnya.
High-Fidelity User Prototypes
Prototipe ini adalah model interaktif yang mendetail dan sangat mirip dengan produk akhir. Mereka digunakan sebelum peluncuran untuk memungkinkan pengguna merasakan tampilan dan nuansa produk.
Misalnya, jika kamu ingin memperkenalkan dunia realitas virtual, menjelaskan dengan kata-kata atau sketsa dasar tidak cukup.
Orang perlu mengalami langsung untuk mendapatkan kesan yang sebenarnya.
Di sinilah high-fidelity prototype berperan, ini memberikan pengalaman hampir autentik dan membantu mengumpulkan umpan balik.
Live Data Prototypes
Sebelum menyelesaikan fitur baru, tim menggunakan prototipe data langsung. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data interaksi pengguna secara real-time.
Fungsinya seperti test drive. Kategori ini menangkap reaksi dan preferensi pengguna yang sebenarnya. Lalu, ini berfungsi untuk memastikan produk sesuai dengan permintaan pasar.
Baca Juga: Prototype Design Thinking: Definisi, Jenis, & Keuntungan
Kesimpulan
Itulah penjelasan dari MinDi mengenai prototype produk. Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa prototype produk adalah kunci untuk menghasilkan barang yang bisa memuaskan konsumen.
Supaya bisa memuaskan penguna, pastikan kamu juga pahami konsep UI/UX. Kalau tertarik mempelajarinya, MinDi sarankan kamu daftar Bootcamp UI/UX/Product Design.
Di bootcamp ini, kamu akan belajar semua tentang desain UI/UX. Mulai dari teori, penggunaan alat, hingga praktik langsung dengan proyek nyata.
Bootcamp ini dirancang dengan silabus yang ramah pemula. Jadi, kamu yang baru mulai pun bisa mengikuti dengan mudah.
Selain menawarkan pembelajaran yang komprehensif, program ini juga menyediakan jaminan kerja setelah selesai.
Hal ini terbukti dengan 94% lulusan Dibimbing yang berhasil mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program ini.
Tertarik untuk menjadi salah satu dari mereka? Daftar sekarang dan mulailah karirmu di UI/UX dengan Dibimbing.id!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Bagaimana Prototype Berbeda dari Proof of Concept?
Berikut adalah penjelasan detail terkait perbedaan prototype dan proof of concept:
- Prototype: Model awal produk yang menunjukkan tampilan dan fungsionalitas. Ini digunakan untuk pengujian dan penyempurnaan.
- Proof of Concept: Bukti bahwa ide atau konsep dapat diimplementasikan secara teknis. Ini sering kali dipakai tanpa menunjukkan fungsionalitas penuh atau tampilan akhir.
2. Apa Manfaat dari Membuat Prototype Produk?
Berikut adalah manfaat dari pembuatan prototype produk:
- Validasi Ide: Memastikan produk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna.
- Pengujian Fungsionalitas: Mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum produksi massal.
- Iterasi Desain: Memungkinkan penyempurnaan desain tanpa biaya tinggi produksi massal.
- Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan: Membantu menjelaskan dan meyakinkan pihak terkait tentang nilai produk.
- Persiapan Produksi: Menyediakan spesifikasi dan persiapan untuk produksi massal.
Referensi
- What is a Product Prototype [Buka]
- Product Prototype: Definition, Types, Benefits, and Best Practices [Buka]
- The Product Prototype Development Process [Buka]
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.