Cara Kerja Mesin Pencari Lengkap dan Terbaru (2024)
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
19 April 2024
•
2587
Sebagai pemilik website, alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana cara kerja mesin pencari. Mesin pencari atau search engine adalah alat yang membantu pengguna untuk menemukan informasi di internet.
Dalam upaya optimasi mesin pencari atau biasa dikenal dengan SEO (Search Engine Optimization), kamu perlu memahami apa saja proses yang dijalankan oleh mesin pencari.
Dengan memahami cara kerjanya, Sobat MinDi dapat mengevaluasi serta mengoptimalkan website kamu agar lebih relevan dan bermanfaat bagi pengguna.
Oleh karena itu, pada artikel kali ini MinDi akan menjelaskan tentang definisi Search Engine, pentingnya memahami cara kerja mesin pencari, dan bagaimana cara kerja mesin pencari beserta beberapa istilah tahapan penting yang meliputinya.
Yuk, pelajari secara mendalam dan simak hingga akhir, ya!
Apa Itu Search Engine atau Mesin Pencari?
Search engine atau mesin pencari adalah alat yang digunakan untuk menemukan informasi di internet.
Mesin pencari bekerja dengan cara menjelajahi atau mengindeks halaman web, lalu memberikan hasil yang relevan berdasarkan keyword atau pertanyaan yang diajukan oleh pengguna. Mesin pencari terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
Search Index: Perpustakaan informasi digital tentang halaman web.
Search Algorithm(s): Program komputer yang bertugas mencocokkan hasil dari indeks pencarian.
Fungsi utama mesin pencari adalah membantu para pengguna menemukan informasi yang mereka cari dengan efisien. Contoh mesin pencari yang paling populer digunakan adalah Google.
Ada juga contoh mesin pencari lainnya seperti Bing, Yahoo, Yandex, dan masih banyak lagi.
Tujuan utama mesin pencari adalah untuk menyediakan hasil yang paling relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Dengan bantuan mesin pencari, pengguna dapat menemukan berbagai jenis informasi, seperti artikel, berita, gambar, video, dan masih banyak lagi.
Mesin pencari bisa menampilkan berbagai macam informasi dari hasil kerja crawler yang bertugas untuk menemukan halaman halaman baru. Adapun jenis-jenis crawler di mesin pencari antara lain:
Web Crawler: Menjelajahi dan mengindeks halaman web secara luas untuk mesin pencari.
Focused Crawler: Menargetkan situs-situs atau halaman yang berkaitan dengan topik tertentu.
Incremental Crawler: Secara teratur memperbarui indeks dengan mengunjungi situs yang telah diindeks sebelumnya untuk mendeteksi perubahan.
Deep Crawler: Menjelajah ke dalam situs web untuk mengindeks halaman yang lebih dalam yang mungkin tidak terdeteksi oleh crawler biasa.
Media Crawler: Khusus mengumpulkan jenis media tertentu seperti gambar, video, atau audio.
Social Media Crawler: Digunakan untuk mengumpulkan data dari platform media sosial.
Geo Crawler: Fokus pada pengumpulan informasi geografis atau berbasis lokasi.
Content Crawler: Dirancang untuk mengumpulkan konten spesifik seperti berita atau artikel ilmiah.
Manfaat Memahami Cara Kerja Mesin Pencari
Sebagai pemilik website, memahami cara kerja mesin pencari bisa memberikan Sobat MinDi berbagai manfaat yang signifikan. Nah, berikut adalah beberapa manfaat memahami cara kerja mesin pencari:
Meningkatkan peringkat
Dengan memahami cara kerja mesin pencari, Sobat MinDi bisa mengoptimalkan website kamu agar muncul di hasil pencarian yang paling relevan.
Lebih banyak traffic
Dengan peringkat yang lebih baik dalam hasil pencarian, jumlah pengunjung potensial ke website kamu juga dapat meningkat.
Targeting yang tepat
Memahami mesin pencari dapat membantu Sobat MinDi dalam memahami kata kunci dan konten yang relevan bagi audiens kamu.
Dengan informasi ini, kamu dapat membuat strategi pemasaran yang lebih efektif dan menargetkan keyword yang lebih relevan.
Pengalaman pengguna yang lebih baik
Dengan memahami bagaimana cara mesin pencari memilih dan menampilkan hasil, Sobat MinDi dapat mengoptimalkan website kamu agar lebih responsif, mudah dinavigasi, dan menyajikan konten yang berkualitas.
Baca Juga: Fungsi SEO dalam Dunia Digital: Cara Jitu Tembus Halaman Pertama Google
Bagaimana Cara Kerja Mesin Pencari?
Cara kerja search engine seperti Google terbagi menjadi 3 tahap utama sebagai berikut:
Crawling: Tahap di mana mesin pencari menjelajahi internet dan menemukan halaman-halaman baru.
Indexing: Setelah halaman di-crawl, halaman tersebut akan terindeks oleh mesin pencari.
Jika sebuah halaman sudah terindeks, berarti konten halaman tersebut akan disimpan dalam database sehingga dapat dicari dengan cepat ketika muncul query yang berkaitan.
Ranking: Ketika pengguna melakukan pencarian, mesin pencari akan menampilkan konten dengan menggunakan algoritma pemeringkatan halaman yang paling relevan hingga yang tidak relevan.
Apa itu Crawling?
Crawling adalah proses di mana mesin pencari menjelajahi internet untuk mencari informasi tentang halaman-halaman baru.
Dalam tahap ini, mesin pencari menggunakan program yang disebut “bot”, “spider”, atau “crawlers” untuk menelusuri internet. Kemudian, crawlers tersebut akan mengunjungi berbagai website dengan mengikuti tautan dari satu halaman ke halaman lainnya.
Contoh sederhananya, coba bayangkan kalau bot/spider/crawlers adalah seseorang yang tugasnya menjelajahi perpustakaan. Mereka berjalan dari rak buku satu ke rak buku lainnya, membuka buku-buku tersebut, lalu membuat daftar judul-judulnya.
Nah, dalam hal ini, crawlers adalah "orang" yang berperan dalam menjelajahi website dan mencatat informasi tentang halaman tersebut.
Apa itu Indexing?
Setelah mesin pencari menemukan halaman-halaman baru selama proses crawling, langkah berikutnya adalah mengindeks halaman tersebut.
Indexing adalah proses penyimpanan dan pengorganisasian informasi tentang halaman web dalam database mesin pencari.
Selama proses ini, mesin pencari akan mengumpulkan informasi penting dari setiap halaman web saat tahap crawling.
Informasi ini dapat berupa kata kunci, title tag, deskripsi, URL, dan atribut penting lainnya yang membantu mesin pencari memahami dan mengklasifikasikan konten halaman web.
Pada analogi perpustakaan, indexing merupakan proses dimana buku-buku disimpan dalam rak-rak penyimpanan. Misalnya, novel yang disimpan di rak sastra, atau buku sejarah yang disimpan di rak sejarah dan sebagainya.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua konten akan disimpan oleh mesin pencari, misalnya Google.
Google sendiri hanya akan menyimpan konten-konten yang bermanfaat bagi pembaca dan mempunyai keunikan dari konten-konten yang sudah ada di SERP (Search Engine Result Page).
Sedangkan, konten-konten spam, dibuat dengan AI tanpa diedit, atau konten yang tidak memberikan banyak manfaat pada pembaca akan mengalami kesulitan ketika diindex.
Cara Mengetahui Website Sudah Terindeks atau Belum
Terkadang, ada kalanya sebuah halaman yang sudah di-crawl ternyata belum terindeks oleh mesin pencari.
Kemudian, Sobat MinDi akan melihat jumlah hasil pencarian yang muncul di Google. Nah, angka results yang muncul tersebut adalah perkiraan jumlah halaman yang sudah terindeks dari domain yang kamu cek.
Apa itu Ranking?
Setelah proses crawling dan indexing selesai, langkah terakhir adalah ranking alias pemeringkatan.
Ranking adalah proses di mana mesin pencari menentukan urutan atau peringkat halaman web berdasarkan relevansi dengan kata kunci yang dimasukkan pengguna ketika melakukan pencarian.
Misalnya, ketika Sobat MinDi melakukan pencarian "resep sop buah", mesin pencari akan menampilkan daftar halaman web yang berpotensi memiliki informasi yang kamu cari. Tapi, tidak semua halaman memiliki tingkat relevansi yang sama.
Ada berbagai faktor yang bisa menentukan ranking website kamu di mesin pencari. Faktor-faktor ini termasuk relevansi kata kunci, popularitas website, kualitas konten, lokasi, dan lainnya.
Baca Juga: 10+ Cara Menulis Artikel SEO Friendly Biar Ranking 1 di Google
Faktor Penentu Hasil Pencarian di SERP
Sumber: Freepik
Ada beberapa elemen yang mempengaruhi hasil pencarian sesuai dengan kueri pengguna. Berikut adalah faktornya:
Intensi Query: Google menganalisis tujuan pencarian berdasarkan kata kunci, sinonim, dan kesalahan pengejaan untuk menampilkan hasil yang paling relevan.
Relevansi Halaman: Mesin pencari akan membandingkan kata kunci dalam kueri dengan kata kunci di halaman web. Hal ini dilakukan dengan mengukur relevansi melalui data interaksi pengguna.
Kualitas Konten: Google menilai isi halaman berdasarkan keakuratan, kedalaman informasi, dan kredibilitas sumber, termasuk kualitas dan jumlah backlink.
Usability Situs: Menilai faktor seperti kecepatan muat halaman, kepatuhan terhadap desain responsif, dan pengalaman pengguna di berbagai perangkat dan browser.
Konteks Pengguna: Merupakan indikator di mana hasil pencarian disesuaikan dengan faktor-faktor seperti lokasi pengguna, riwayat pencarian, dan preferensi yang ditetapkan dalam pengaturan Google.
Itulah beberapa faktor penentu hasil pencarian di SERP. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa baca penjelasan lengkapnya terkait algoritma mesin pencari.
Algoritma Mesin Pencari
Sumber: Freepik
Untuk menentukan hasil pencarian, ada beberapa indikator yang masing-masing mesin pencari gunakan. Nah, di artikel ini, akan bahas algoritma milik Google, atau dalam kata lain, apa sih kriteria yang Google gunakan untuk merangking sebuah koten atau halaman?
1.Konten Berkualitas
Konten yang informatif, akurat, dan berguna bagi pengguna akan dianggap penting oleh Google. Konten harus menjawab pertanyaan pengguna dengan baik dan menyediakan nilai yang unik konten-konten yang ada di situs lain.
2. Backlink
Link yang mengarah ke situs web dari situs lain dianggap sebagai suara kepercayaan dan dapat meningkatkan kredibilitas situs. Backlink yang baik adalah yang dibuat secara natural, dan sesuai dengan niche bisnis.
3. Pengalaman Pengguna (UX)
Faktor seperti kecepatan situs, mobile-friendliness, navigasi yang mudah, dan desain yang responsif berpengaruh pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan situs kamu. Jadi pastikan situs cepat, punya SSL, enak pada UI/UX nya dll.
4. Kata Kunci
Penggunaan kata kunci yang relevan dalam judul, deskripsi, dan konten membantu Google memahami topik situs kamu dan menampilkan situs pada pencarian yang relevan. Jadi pastikan judul kamu mengandung keyword di title, meta desc, dan 100 kata pertama.
FAQ Mengenai Cara Kerja Mesin Pencari
Sumber: Freepik
Untuk menambah pengetahuanmu terkait cara kerja mesin pencari, MinDi akan berikan jawaban lengkap dari pertanyaan umum tentang SEO. Berikut adalah pertanyaannya:
1. Kenapa Website Tidak Ranking di Google?
Ada beberapa alasan mengapa sebuah website mungkin tidak muncul atau memiliki peringkat rendah di hasil pencarian Google:
SEO yang Buruk: Website mungkin kurang dioptimalkan untuk mesin pencari. Misalnya, penggunaan kata kunci yang kurang tepat, struktur URL yang buruk, atau konten yang tidak relevan.
Kualitas Konten Rendah: Konten yang tidak informatif, plagiat, atau tidak menarik bagi pengguna dapat mempengaruhi negatif terhadap ranking.
Masalah Teknis: Masalah seperti waktu muat halaman yang lambat, situs yang tidak responsif, atau masalah keamanan seperti HTTPS yang tidak terkonfigurasi dapat menghambat peringkat.
Backlinks Berkualitas Rendah: Tautan yang masuk dari situs dengan reputasi buruk atau tidak relevan bisa merugikan.
Ketidaksesuaian Algoritma Baru: Perubahan dalam algoritma pencarian Google yang sering terjadi mungkin mempengaruhi ranking situs.
2. Berapa Lama Sebuah Halaman Bisa Ranking di Google?
Biasanya, bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk melihat perubahan signifikan dalam ranking. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin mempengaruhi:
Faktor Situs: Usia domain, otoritas situs, dan kualitas konten berpengaruh besar.
Kompetisi Kata Kunci: Kata kunci dengan persaingan tinggi memerlukan waktu lebih lama untuk ranking dibandingkan dengan kata kunci niche atau spesifik yang kurang bersaing.
Optimasi SEO: Usaha dalam SEO, baik on-page maupun off-page, memainkan peran penting. Halaman yang dioptimalkan dengan baik bisa mendapatkan peringkat lebih cepat.
Update Konten: Konten yang sering diperbarui dengan informasi yang relevan dan berguna dapat mempercepat proses ranking.
3. Apakah Media Sosial Bisnis Bisa Mempengaruhi Ranking?
Meskipun tautan dari media sosial secara langsung tidak dianggap sebagai faktor ranking oleh Google, media sosial dapat secara tidak langsung mempengaruhi SEO:
Peningkatan Traffic: Konten yang populer di media sosial dapat mengarahkan lebih banyak traffic ke situs, yang dianggap positif oleh mesin pencari.
Membangun Kesadaran Merek: Interaksi yang kuat di media sosial dapat meningkatkan kesadaran dan kredibilitas merek. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi search behavior.
Distribusi Konten: Media sosial adalah platform efektif untuk menyebarkan konten. Hal ini bisa meningkatkan backlinks dan interaksi dengan konten tersebut.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, cara kerja mesin pencari terdiri dari 3 proses utama, yaitu crawling, indexing, dan ranking. Mesin pencari memiliki tugas untuk menjelajahi, mengorganisasi, dan mengurutkan semua informasi yang terdapat di internet.
Ketiga proses berguna untuk membantu mesin pencari memberikan hasil yang paling relevan dan bermanfaat bagi pengguna.
Dengan memahami cara kerja mesin pencari, Sobat MinDi dapat mengoptimalkan konten dan struktur website kamu agar lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari.
Kamu juga bisa meningkatkan peringkat kemunculan yang lebih tinggi dalam hasil pencarian dan menarik lebih banyak pengunjung.
Nah, bagi kamu yang ingin belajar lebih dalam seputar optimalisasi website, SEO, dan berbagai strategi digital marketing lainnya, yuk gabung di Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id!
Dapatkan panduan belajar digital marketing lengkap dan praktek langsung bersama mentor profesional dengan daftar di sini. Bukan hanya itu, kamu juga bisa mengulang bootcamp batch apabila belum lulus dan masih tidak paham.
Selain itu, bersama Dibimbing kamu bisa memperbesar peluang untuk dapat pekerjaan. Sebab, 94% alumni berhasil dapat pekerjaan setelah menyelesaikan program.
Referensi :
Mengenal Cara Kerja Search Engine dan Algoritmanya - Buka
SEO FAQ: 25 Questions & Answers for Beginners - Buka
How Search Engines Work - Buka
In-depth guide to how Google Search works - Buka
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.