dibimbing.id - Apa itu Database? Ini Definisi, Fungsi, Jenis, & Contohnya!

Apa itu Database? Ini Definisi, Fungsi, Jenis, & Contohnya!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

13 March 2024

•

755

Image Banner

Pengelolaan data adalah kunci penting di eral digital ini. Database adalah satu wadah untuk melakukan hal tersebut, mulai dari menyimpan informasi hingga analisis big data.


Secara keseluruhan, database adalah sistem yang bermanfaat mengelola data. Hal ini memiliki fungsi penting dalam teknologi informasi dan pengembangan web. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!




Apa yang Dimaksud dengan Database?




Dalam konteks teknologi informasi, database adalah sebuah sistem yang dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data secara terstruktur. Data dalam database disimpan dalam tabel. 


Tabel tersebut terdiri dari baris dan kolom yang memungkinkan penyimpanan informasi dalam format mudah diakses dan dianalisis. Lebih lanjut, database didesain untuk memfasilitasi pengambilan data yang cepat dan efisien. 


Selain itu, database juga befungsi untuk memastikan integritas dan keamanan data melalui sistem manajemen database (DBMS). DBMS sendiri berfungsi sebagai lapisan antara pengguna dan database.


DMBS menyediakan alat untuk menambah, memperbarui, menghapus, dan mengkonsultasi data. Hal ini dilakukan dengan menggunakan bahasa query seperti SQL. 


Secara keseluruhan, database adalah sistem yang sangat penting dalam hampir semua aspek teknologi modern. Hal ini berlaku di aplikasi web, sistem informasi geografis, hingga platform media sosial. 



Komponen Utama Database


Ada beberapa komponen utama database yang mencakup beberapa elemen kunci di sitem database relasional. Berikut adalah komponen-komponen utama tersebut:


  • Tabel: Kumpulan data yang terorganisir dalam baris dan kolom.

  • Baris (Record): Satu set data terkait yang mewakili satu item atau entitas.

  • Kolom (Field): Menyimpan satu jenis informasi dari semua baris dalam tabel.

  • Kunci Primer (Primary Key): Kolom atau kombinasi kolom yang unik untuk setiap baris dalam tabel.

  • Kunci Asing (Foreign Key): Kolom yang menciptakan link antar tabel. Ini dilakukan berdasarkan kunci primer tabel terkait.


Baca Juga: Perintah SQL untuk Menampilkan Data Tertentu dengan WHERE



Apa Fungsi dari Database?


Database memiliki berbagai fungsi penting dalam sistem informasi dan aplikasi. Hal ini memberikan dukungan kritis untuk operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi dan aplikasi web. Beberapa fungsi database adalah:


  • Penyimpanan Data: Menyimpan data secara terstruktur sehingga mudah diakses dan dikelola.

  • Manajemen Data: Memungkinkan pengguna untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data (CRUD operations).

  • Keamanan Data: Memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki izin.

  • Backup dan Pemulihan: Memungkinkan data disimpan dengan aman dan dapat dipulihkan setelah kerusakan atau kehilangan.






Jenis-Jenis Database


Berbagai kategori database dapat dibedakan berdasarkan cara mereka menyimpan, mengorganisir, dan mengelola data. Setiap jenisnya memiliki keunggulan dan penggunaan khusus tergantung pada kebutuhan aplikasi dan organisasi. 


Beberapa jenis database adalah:



1. Relational Database Management System (RDBMS)


Jenis database pertama adalah RDMBS. Database relasional ini menyimpan data dalam tabel yang terdiri dari baris dan kolom.


Di sini, data diorganisir berdasarkan hubungan antar tabel. Hal ini memungkinkan penggunaan SQL (Structured Query Language) untuk manipulasi dan pengambilan data.


Contoh Database: MySQL, PostgreSQL, Oracle, Microsoft SQL Server.



2. NoSQL Database


Kedua, jenis database adalah NoSQL. Ini merupakan istilah umum untuk database yang tidak menggunakan struktur tabel relasional. 


Lebih lanjut, NoSQL database dirancang untuk menyimpan data dalam format yang lebih fleksibel. Hal ini memungkinkan skalabilitas horizontal dan penyimpanan data yang tidak terstruktur atau semi-terstruktur.


Contoh Database: MongoDB (document-oriented), Cassandra (wide-column store), Redis (key-value store), Neo4j (graph database).



3. In-Memory Database (IMDB)


Berikutnya adalah database in-memory. Kategori ini menyimpan seluruh dataset dalam RAM daripada di disk. Ini memungkinkan akses data yang sangat cepat. Selain itu, IMDB sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan latensi rendah dan throughput tinggi.


Contoh Database: Redis, Memcached.



4. Columnar Database


Berikutnya adalah columnar database yang juga dikenal sebagai column-family store. Database kolomar menyimpan data dalam kolom daripada baris. 


Selain itu, jenis ini optimal untuk operasi analitik dan pemrosesan data besar. Alasannya karena memungkinkan pengambilan data yang lebih efisien pada kolom tertentu.


Contoh Database: Apache Cassandra, Google Bigtable.



5. Graph Database


Selanjutnya, ada database graf yang menyimpan data dalam bentuk node (simpul), edges (tepi), dan properties (sifat). Mereka sangat efektif untuk menganalisis dan menavigasi hubungan kompleks dalam data terkoneksi.


Contoh Database: Neo4j, Amazon Neptune.



6. Object-Oriented Database


Lalu, ada database berorientasi objek. Kategori ini menyimpan data dalam bentuk objek. Cara kerjanya mirip dengan cara data dikelola dalam bahasa pemrograman berorientasi objek. Database ini juga mendukung penyimpanan data kompleks dan yang saling terkait.


Contoh Database: db4o, ObjectDB.


Baca Juga: Cara Membuat Tabel Database dengan PHP




7. Time Series Database


Terakhir, jenis database adalah seri waktu. Ini dirancang untuk menyimpan dan mengelola data yang diindeks dalam waktu. 


Selain itu, ini sangat cocok untuk aplikasi yang mengumpulkan data secara terus-menerus dari sensor. Ini juga cocok untuk perangkat yang menghasilkan data bertimestamp.


Contoh Database: InfluxDB, TimescaleDB.



Itulah ulasan lengkap tentang database yang mencakup pengertian hingga jenisnya. Dari pembahasan ini, bisa dilihat bahwa database adalah komponen esensial dalam dunia development dan pengelolaan informasi.


Berbicara tentang development, apakah kamu tertarik di bidang ini? Jika iya, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut  Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Program ini cocok buat kamu yang mau belajar semua tentang web development.


Lewat program ini, kamu bisa belajar konsep dasar, bahasa pemrograman, tools penunjang,  hingga praktik dengan real-case project. Selain itu, pembelajarannya dirancang dengan silabus beginner-friendly.


So, nggak perlu tunggu lama lagi! Segera gabung dan mulai langkah awalmu untuk berkarir di web development bersama Dibimbing.id!





Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!