Apa Itu JSON? Definisi, Fungsi, Tipe Data, & Kelebihannya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
18 March 2024
•
6664
Pertukaran data secara efisien adalah kunci dalam pengembangan web dan aplikasi. JavaScript Object Notation adalah solusi yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Pasalnya, JSON atau JavaScript Object Notation adalah format data ringan yang memudahkan developer untuk menyimpan dan bertukar data antar aplikasi. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!
Apa Itu JSON pada JavaScript?
JavaScript Object Notation adalah sebuah format data ringan yang sering digunakan di pengembangan web dan aplikasi. Umumnya, format data ini digunakan untuk pertukaran dan penyimpanan data.
Meski namanya mengandung JavaScript, JSON sebenarnya adalah format teks yang independed dari bahasa pemrograman. Artinya, dia bisa digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman selain JavaScript.
JSON juga memberikan kemudahan untuk dibaca dan ditulis manusia. Selain itu, format data ini juga memberikan kemudahan pada mesin untuk mengurainya (parsed) atau membuatnya (generated).
Di samping itu, JSON memiliki struktur yang mirip dengan objek literal dalam JavaScript. Hal ini membuatnya menjadi intuitif bagi pengembang JavaScript. Format data ini juga mendukung data berupa objek dan array, serta nilai-nilai dasar seperti string, angka, boolean, maupun null.
Secara keseluruhan, JavaScript Object Notation adalah format data yang cocok untuk melakukan pertukaran data secara efisien dan sederhana.
Apa Perbedaan XML dan JSON?
Extensible Markup Language dan JavaScript Object Notation adalah dua format yang sering digunakan untuk pertukaran data antar aplikasi di internet. Keduanya memiliki tujuan serupa tetapi menawarkan pendekatan yang berbeda dalam representasi data.
Perbedaan utama antara XML dan JSON meliputi:
1. Struktur dan Format
Perbedaan pertama ada pada struktur dan formatnya. Berikut adalah uraiannya:
XML: Merupakan bahasa markup yang sangat fleksibel. Ini memungkinkan pengembang untuk mendefinisikan elemen mereka sendiri. Data diorganisir dalam tag mirip dengan HTML. Artinya, setiap elemen memiliki pembuka dan penutup tag.
JSON: Menggunakan format yang lebih ringkas yang terinspirasi dari cara objek bekerja di JavaScript. Data disajikan dalam pasangan kunci-nilai dan array. Ini membuatnya lebih sederhana dan langsung untuk diurai.
2. Ukuran Data
Berikutnya, perbedaan antara dua format data ini ada pada ukurannya. Berikut uraiannya:
XML: Cenderung lebih verbos karena penggunaan tag pembuka dan penutup, sehingga bisa menghasilkan ukuran file yang lebih besar.
JSON: Lebih ringkas dan efisien dalam hal ukuran karena formatnya yang minimalis. Ini ideal untuk penggunaan bandwidth yang rendah.
Baca Juga: Fungsi Sitemap dan Jenis-jenisnya untuk Website, Lengkap!
3. Kemudahan Penggunaan
Selanjutnya, perbedaan keduanya ada pada kemudahan penggunaannya. Berikut detailnya:
XML: Memerlukan parsing yang lebih kompleks. Kadang-kadang juga butuh XSLT (eXtensible Stylesheet Language Transformations) untuk mengubah data menjadi format lain.
JSON: Lebih mudah diurai oleh mesin dan manusia. Ini bisa dicapai berkat sintaksnya yang sederhana.
4. Dukungan Bahasa Pemrograman
Lalu, perbedaan XML dan JSON ada pada dukungan bahasa pemrograman yang diberikan. Uraiannya adalah sebagai berikut:
XML: Dapat digunakan dengan hampir semua bahasa pemrograman. Namun, penguraian dan generasi XML bisa lebih rumit dibandingkan dengan JSON.
JSON: Meskipun berasal dari JavaScript, hampir semua bahasa pemrograman modern memiliki dukungan bawaan untuk mengurai dan menghasilkan JSON. Ini membuatnya sangat mudah untuk digunakan lintas platform.
5. Kasus Penggunaan
Terakhir, perbedaan XML dan JSON ada pada kasus penggunaannya. Berikut adalah uraiannya:
XML: Lebih cocok untuk dokumen yang kompleks di mana kebutuhan untuk mendefinisikan skema dan namespace sangat penting. Contohnya ada dalam dokumen legal, buku, dan web services yang kompleks.
JSON: Ideal untuk aplikasi web dan mobile yang memerlukan pertukaran data cepat dan efisien antara klien dan server. Ini juga cocok untuk pengembangan API RESTful.
Fungsi Java Script Object Notation
JavaScript Object Notation adalah format data yang memiliki sejumlah fungsi unggul dalam pengembangan aplikasi web dan mobile. Beberapa fungsi JavaScript Object Notation adalah:
Pertukaran Data: Memfasilitasi pertukaran data yang efisien antara server dan klien dalam aplikasi web ataupun mobile.
Penyimpanan Data: Digunakan untuk menyimpan data secara ringkas, seperti dalam konfigurasi aplikasi dan penyimpanan lokal di browser.
Konfigurasi Aplikasi: Format pilihan untuk berkas konfigurasi dalam berbagai alat pengembangan, framework, dan aplikasi.
API dan Web Services: Sering menjadi format data utama untuk pengiriman dan penerimaan data melalui API web modern.
Serialisasi dan Deserialisasi Objek: Memungkinkan konversi objek ke dalam string untuk penyimpanan atau pengiriman. Kemudian, JSON juga bisa mengembalikannya ke objek asli di sisi penerima.
Baca Juga: Panduan Lengkap Roadmap Web Developer untuk Pemula
Tipe Data JSON
Ada beberapa tipe data dasar yang bisa digunakan untuk membangun struktur data kompleks pakai JSON. Beberapa tipe data JavaScript Object Notation adalah:
String: Sekumpulan karakter yang dikelilingi oleh tanda kutip ganda. Misalnya, "Halo Dunia".
Number: Representasi numerik, yang bisa berupa bilangan bulat atau floating point, tanpa tanda kutip. Misalnya, 123 atau 3.14.
Object: Kumpulan pasangan kunci-nilai yang dikelilingi oleh kurung kurawal. Ini mirip dengan dictionary atau map di banyak bahasa pemrograman. Misalnya, {"nama": "Ali", "umur": 30}.
Array: Daftar nilai yang dikelilingi oleh kurung siku. Misalnya, ["apel", "pisang", "ceri"].
Boolean: Nilai kebenaran yang hanya bisa true atau false.
Null: Menyatakan nilai kosong atau tidak ada, ditulis sebagai null.
Kelebihan Java Script Object Notation
Beberapa kelebihan dari JavaScript Object Notation adalah:
Ringkas dan Efisien: Formatnya yang ringkas mempercepat pengiriman data melalui internet dan meminimalkan penggunaan bandwidth.
Mudah Dibaca dan Ditulis: Struktur data yang sederhana membuat JSON mudah untuk dibaca dan ditulis oleh manusia.
Mudah Diurai: Banyak bahasa pemrograman memiliki pustaka bawaan untuk mengurai dan menghasilkan JSON. Ini memudahkan integrasi lintas platform.
Independen Bahasa: Meskipun berasal dari JavaScript, JSON dapat digunakan dengan hampir semua bahasa pemrograman.
Ideal untuk Pertukaran Data: Formatnya yang fleksibel cocok untuk pertukaran data antara klien dan server dalam aplikasi web.
Dukungan Luas: Diterima secara luas di antara berbagai API dan web services, menjadikannya standar de facto untuk pertukaran data.
Kompatibilitas dengan Web: Sebagai bagian dari ekosistem web, JSON secara alami kompatibel dengan teknologi web. Ini memudahkan pengembangan aplikasi.
Itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu JSON hingga kelebihannya. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa JavaScript Object Notation adalah format data yang mempermudah proses pemindahan dan pertukaran data antar aplikasi.
Sekarang, apakah kamu ingin belajar lebih banyak soal web development? Jika iya, MinDi rekomendasikanmu untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing.
Lewat program ini, kamu bisa belajar semua hal tentang pengembangan web. Kamu bisa belajar konsep dasar, tools penunjang, hingga praktik dengan real-case project.
Selain itu, kamu yang baru mulai beralih karir pun juga bisa ikut! Sebab, pembelajarannya dilengkapi dengan silabus beginner-friendly.
So, nggak usah ragu! Yuk, daftar dan mulai karirmu di pengembangan web bersama Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.