dibimbing.id - Apa itu RESTful API? Pengertian Beserta Fungsinya

Apa itu RESTful API? Pengertian Beserta Fungsinya

Muthiatur Rohmah

•

23 February 2024

•

989

Image Banner

RESTful API adalah antarmuka dua komputer berbeda dengan tujuan bertukar informasi secara aman di internet. 


Pada perusahaan, setiap sistem operasi atau sistem aplikasi bisnis harus bertukar informasi dengan pihak ketiga untuk menjalankan berbagai tugasnya.


Seperti contohnya adalah pada pembagian salary bulanan, aplikasi perusahaan harus berbagi dengan sistem layanan perbankan untuk mengatur gaji setiap karyawannya.


Untuk melakukan komunikasi dengan pihak ketiga secara aman dan efisien, perusahaan dapat menggunakan sistem API RESTful.


Lalu apa yang dimaksud RESTful API? YUk pelajari selengkapnya pada artikel ini.


Apa yang dimaksud RESTful API?


RESTful API atau Representational State Transfer Application Programming Interface merupakan sebuah arsitektur antarmuka pemrograman aplikasi yang menggunakan protokol HTTP untuk komunikasi data. 


Prinsip utama dari RESTful API adalah memanfaatkan metode HTTP yang sudah ada (seperti GET, POST, PUT, DELETE) untuk operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) terhadap sumber daya yang didefinisikan dalam API


Setiap sumber daya, yang dapat berupa objek, file, atau blok data, diidentifikasi secara unik melalui URI (Uniform Resource Identifier). 


RESTful API dirancang untuk bersifat stateless, artinya server tidak menyimpan informasi tentang state klien antar request. 


Hal ini memungkinkan API untuk lebih scalable dan fleksibel, serta mudah diintegrasikan dengan berbagai jenis aplikasi, baik aplikasi web, mobile, maupun layanan berbasis cloud. 


Penggunaan format data yang umum, seperti JSON atau XML, memudahkan pertukaran dan manipulasi data antara klien dan server, menjadikan RESTful API pilihan populer untuk pengembangan layanan web modern.


Apa itu API?


Setelah memahami tentang RESTful API, yuk simak penjelasan singkat mengenai pengertian API berikut ini.


API atau Application Programming Interface adalah sekumpulan aturan, protokol, dan alat untuk membangun perangkat lunak dan aplikasi. 


API berfungsi sebagai jembatan yang memungkinkan dua aplikasi berkomunikasi satu sama lain. Dengan kata lain, API memungkinkan suatu aplikasi untuk mengakses fitur atau data dari aplikasi lain, sistem operasi, atau layanan lainnya, tanpa perlu mengetahui detail implementasi internal dari aplikasi tersebut. 


API berperan penting dalam pengembangan perangkat lunak modern, memfasilitasi integrasi dan interaksi antara berbagai komponen perangkat lunak dan platform secara efisien.


Pengertian REST


REST, singkatan dari Representational State Transfer, adalah sebuah arsitektur desain untuk sistem hypermedia terdistribusi seperti World Wide Web. 


Diperkenalkan oleh Roy Fielding dalam disertasinya pada tahun 2000, REST mendefinisikan sekumpulan prinsip arsitektur yang menggunakan metode standar HTTP (GET, POST, PUT, DELETE) untuk memfasilitasi komunikasi dan interaksi antara klien dan server. 


Dalam arsitektur REST, data dan fungsionalitas dianggap sebagai "sumber daya" yang dapat diidentifikasi melalui URI (Uniform Resource Identifier) dan diakses menggunakan protokol web standar. 


Konsep iREST adalah tanpa keadaan (stateless), di mana setiap permintaan HTTP ke server berisi semua informasi yang diperlukan untuk memproses permintaan tersebut, tanpa memerlukan server untuk menyimpan konteks dari permintaan sebelumnya.


Hal ini memungkinkan sistem yang dibangun dengan arsitektur REST untuk berskala dengan lebih baik dan mudah diintegrasikan dengan berbagai platform dan teknologi. 


Representasi sumber daya, seperti data yang dikirim atau diterima dalam komunikasi antara klien dan server, biasanya dalam format JSON atau XML, memudahkan pertukaran dan manipulasi data. 


REST telah menjadi standar de facto dalam pengembangan API untuk aplikasi web modern karena kesederhanaan, skalabilitas, dan fleksibilitasnya.


Konsep iREST adalah tanpa keadaan (stateless), di mana setiap permintaan HTTP ke server berisi semua informasi yang diperlukan untuk memproses permintaan tersebut, tanpa memerlukan server untuk menyimpan konteks dari permintaan sebelumnya.


Hal ini memungkinkan sistem yang dibangun dengan arsitektur REST untuk berskala dengan lebih baik dan mudah diintegrasikan dengan berbagai platform dan teknologi. 


Representasi sumber daya, seperti data yang dikirim atau diterima dalam komunikasi antara klien dan server, biasanya dalam format JSON atau XML, memudahkan pertukaran dan manipulasi data. 


REST telah menjadi standar de facto dalam pengembangan API untuk aplikasi web modern karena kesederhanaan, skalabilitas, dan fleksibilitasnya.


Manfaat RESTful API


manfaat restful API


RESTful API, yang mengadopsi prinsip-prinsip Representational State Transfer (REST) dalam pengembangan antarmuka pemrograman aplikasi, memiliki berbagai manfaat yang dalam pengembangan aplikasi web dan mobile modern. 


Dikutip dari Dev Community, berikut adalah tiga manfaat RESTful API:


1. Skalabilitas


RESTful API menggunakan protokol HTTP standar untuk komunikasi, yang memudahkan integrasi dengan berbagai platform dan bahasa pemrograman. 


Karena HTTP sudah digunakan secara luas di internet, hampir semua platform memiliki dukungan bawaan untuk HTTP, memungkinkan RESTful API untuk dengan mudah diintegrasikan ke dalam sistem yang ada tanpa memerlukan adaptasi khusus. 


Selain itu, arsitektur stateless dari REST memudahkan skalabilitas aplikasi. Server tidak perlu menyimpan informasi tentang state klien, sehingga lebih mudah untuk menambah atau mengurangi sumber daya server sesuai dengan kebutuhan, meningkatkan kemampuan aplikasi untuk tumbuh dan mengelola beban yang lebih besar dengan lebih efisien.


2. Fleksibilitas


RESTful API memperlakukan data dan fungsionalitas sebagai sumber daya yang dapat diakses dan dimanipulasi melalui URI menggunakan metode HTTP standar. 


Pendekatan ini memungkinkan pengembangan yang modular, di mana sumber daya dapat diakses dan dikelola secara independen. 


Hal ini tidak hanya mempermudah pengembangan dan pemeliharaan aplikasi tetapi juga memungkinkan pengembang untuk mengupdate, menguji, dan menyebarkan sumber daya secara terpisah tanpa mengganggu sistem secara keseluruhan. 


Fleksibilitas ini memungkinkan tim pengembang untuk mengadopsi pendekatan microservices, dimana aplikasi dibangun sebagai kumpulan layanan yang kecil dan terpisah yang berkomunikasi melalui API.


3. Dukungan untuk Berbagai Format Data


Salah satu kekuatan dari RESTful API adalah kemampuannya untuk mendukung berbagai format representasi data, seperti JSON, XML, YAML, atau bahkan HTML


Hal ini memberikan fleksibilitas dalam pertukaran data antara klien dan server. JSON, khususnya, telah menjadi format yang paling umum digunakan karena ringan, mudah dibaca oleh manusia, dan dapat dengan mudah diproses oleh berbagai bahasa pemrograman. 


Dukungan untuk berbagai format data memudahkan RESTful API untuk diadaptasi dalam berbagai skenario penggunaan dan memenuhi kebutuhan spesifik dari aplikasi atau klien yang mengakses API.


RESTful API merupakan pilihan yang tepat bagi developer yang ingin membangun aplikasi web atau mobile yang efisien, mudah dipelihara, dan siap untuk berkembang sesuai dengan tuntutan pasar.


4. Interdependensi


Manfaat signifikan lain dari RESTful API adalah kemandirian dari teknologi yang digunakan. Pengguna dapat mengembangkan aplikasi sisi klien dan server dalam beragam bahasa pemrograman tanpa mempengaruhi struktur API. 


Lebih lanjut, perubahan teknologi besar pada salah satu sisi dapat dilakukan tanpa mengganggu proses komunikasi yang ada.


Bagaimana Cara Kerja API RESTful?


Cara kerja RESTful API dapat dijelaskan melalui beberapa poin pembahasan  berikut ini.


  • RESTful API beroperasi atas protokol HTTP, memanfaatkan metode HTTP standar seperti GET, POST, PUT, dan DELETE untuk melakukan operasi pada sumber daya.

  • Setiap permintaan dari klien ke server harus mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk memproses permintaan tersebut. Server tidak menyimpan state klien, yang membuat setiap permintaan bersifat independen.

  • Sumber daya, seperti objek pengguna atau data, diidentifikasi dalam permintaan menggunakan Uniform Resource Identifiers (URI). Setiap sumber daya memiliki URI unik.

  • Data dikirim dan diterima melalui representasi sumber daya, biasanya dalam format JSON atau XML. Format ini memudahkan pembacaan data baik oleh manusia maupun mesin.

  • Klien membuat permintaan ke server melalui API dengan menggunakan salah satu metode HTTP, dan server merespons permintaan tersebut dengan data yang diminta atau konfirmasi operasi.

  • Interaksi antara klien dan server diatur melalui antarmuka yang seragam, menggunakan standar HTTP, URI, dan format data yang disepakati, yang memudahkan integrasi dan interoperabilitas antar sistem.

  • RESTful API mendukung operasi Create, Read, Update, dan Delete (CRUD) pada sumber daya, yang diwakili oleh metode HTTP POST, GET, PUT/PATCH, dan DELETE.


Dengan memahami poin-poin dasar ini, developer dapat memanfaatkan RESTful API untuk membangun aplikasi yang efisien, scalable, dan mudah diintegrasikan dengan teknologi lain.


Baca Juga: Shortcut Belajar NextJS Typescript dengan basic HTML, CSS dan JS


Apa saja Isi Permintaan Klien RESTful API?


Isi permintaan (request) yang dikirimkan oleh klien ke RESTful API biasanya mencakup beberapa komponen kunci yang memungkinkan server untuk memahami dan memproses permintaan tersebut dengan tepat. 


Berikut adalah komponen-komponen utama tersebut:


1. Metode HTTP


Permintaan RESTful menggunakan salah satu dari metode HTTP standar untuk menentukan tindakan yang diinginkan pada sumber daya:

  • GET  untuk mengambil data.

  • POST untuk membuat data baru.

  • PUT atau PATCH untuk memperbarui data yang ada.

  • DELETE untuk menghapus data.


2. URI (Uniform Resource Identifier)


URI menentukan alamat sumber daya yang ingin diakses atau dimodifikasi oleh klien. URI harus unik untuk setiap sumber daya dan sering kali mencakup identifier untuk menunjukkan sumber daya spesifik yang ditargetkan.


3. Header


Header permintaan menyediakan informasi penting tentang permintaan atau klien, seperti tipe konten (Content-Type) yang menjelaskan format data yang dikirim (misalnya, application/json untuk data JSON), autentikasi, dan informasi caching. 


Header juga dapat menyertakan token untuk otorisasi dan informasi lain yang dibutuhkan oleh server untuk memproses permintaan dengan benar.


4. Data


Permintaan Restful API mungkin menyertakan data untuk POST, PUT, dan metode HTTP lainnya agar berhasil.


5. Body (Opsional)


Body permintaan digunakan untuk mengirimkan data ke server. Ini relevan untuk metode seperti `POST` dan `PUT`, di mana klien mengirimkan data baru atau pembaruan untuk sumber daya. Data ini biasanya diformat sebagai JSON atau XML.


6. Parameter Query (Opsional)


Parameter query digunakan dalam permintaan GET untuk menyaring hasil atau menentukan informasi spesifik yang ingin diambil dari sumber daya. 


Parameter ini ditambahkan ke URI setelah tanda tanya (`?`), dengan pasangan kunci-nilai yang dipisahkan oleh tanda `&`.


7. Status Permintaan


Meskipun bukan bagian dari permintaan itu sendiri, setiap permintaan yang dikirimkan akan menerima respons dari server, yang mencakup kode status HTTP untuk menunjukkan hasil dari permintaan tersebut (misalnya, `200 OK` untuk sukses, `404 Not Found` untuk sumber daya yang tidak ditemukan, dll).


Isi permintaan yang dikirimkan oleh klien ke RESTful API secara spesifik dirancang untuk memastikan bahwa server dapat memahami dan memenuhi permintaan tersebut secara efisien, memungkinkan interaksi yang mulus antara klien dan server dalam arsitektur REST.


Metode Autentikasi RESTful API


Dalam pengembangan RESTful API, autentikasi merupakan proses penting untuk memverifikasi identitas pengguna atau aplikasi yang mengakses API. Ada beberapa metode autentikasi yang umum digunakan sebagai berikut:


  • Basic Authentication: Metode ini menggunakan kombinasi username dan password yang dikirimkan oleh klien dalam header permintaan HTTP. 

  • Bearer Token:Dalam metode ini, klien terlebih dahulu melakukan autentikasi dengan username dan password atau mekanisme lain untuk mendapatkan token. 

  • OAuth: Merupakan Kerangka kerja standar untuk akses terotorisasi yang memungkinkan aplikasi pihak ketiga mengakses informasi pengguna tanpa perlu mengetahui kredensialnya. 

  • API Keys: API key adalah kode unik yang diberikan kepada klien dan digunakan dalam setiap permintaan API untuk identifikasi dan akses. 

  • Digest Authentication: Metode yang menggunakan nilai hash dari username, password, dan nilai nonce (nomor yang digunakan sekali) yang dikirim oleh server. 

  • Hawk Authentication: Hawk adalah skema otentikasi HTTP yang memungkinkan pembuatan permintaan yang memiliki MAC, memastikan autentikasi yang aman tanpa perlu transportasi kunci bersama setiap permintaan.


Apa Saja Isi dari Respon Server RESTful?


Prinsip REST menetapkan bahwa respons dari server harus mencakup elemen-elemen kunci berikut:


1. Baris Status


Ini adalah baris yang berisi kode status numerik tiga digit yang memberikan informasi tentang hasil dari permintaan yang dilakukan. 


Contohnya, kode yang dimulai dengan 2XX menandakan sukses, sementara kode yang dimulai dengan 4XX dan 5XX menunjukkan adanya kesalahan. Kode yang dimulai dengan 3XX berkaitan dengan pengalihan URL.


Beberapa contoh kode status yang sering digunakan meliputi:

  • 200: Indikasi bahwa respons berhasil secara umum.

  • 201: Menunjukkan keberhasilan khususnya untuk metode POST.

  • 400: Menandakan bahwa ada kesalahan pada permintaan yang tidak bisa dipahami oleh server.

  • 404: Menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta tidak ditemukan.


2. Isi Pesan


Bagian ini berisi data yang merupakan representasi dari sumber daya yang diminta. Server menentukan format representasi ini berdasarkan apa yang diminta oleh klien di dalam header permintaan. 


Sebagai contoh, klien mungkin meminta data dalam format XML atau JSON, yang kemudian menentukan bagaimana informasi disajikan. 


Sebagai ilustrasi, jika seorang klien meminta data mengenai seseorang bernama John, maka server bisa mengirimkan data dalam format JSON seperti berikut: 

{"name":"John", "age":30}.


3. Header


Respons juga termasuk header atau metadata yang berhubungan dengan respons tersebut. Header ini memberikan informasi tambahan mengenai respons, seperti informasi server, pengkodean konten, tanggal, dan jenis konten yang dikembalikan.


Melalui elemen-elemen ini, REST memastikan bahwa komunikasi antara klien dan server menjadi jelas dan efisien, dengan menyediakan semua informasi yang relevan mengenai permintaan dan respons.


Baca Juga: Ini Kegunaan API: Penting buat Data Engineer!


RESTful API adalah teknik antarmuka pemrograman yang aman dan efisien untuk berbagi informasi dengan pihak ketiga.


Perusahaan harus memperhatikan teknik RESTFul API dengan baik pada setiap sistem operasi atau aplikasi bisnis perusahaan.


Ingin mengasah skill dan potensi karyawan IT Anda? khususnya pada pembelajaran RESTful API?


Segera daftarkan anggota tim pada corporate training dibimbing.id. Dengan pembelajaran yang inovatif dan materi yang dapat di custom sesuai kebutuhan, dibimbing,id siap bantu meningkatkan skill dan potensi karyawan Anda.


Segera konsultasikan sekarang juga di sini! lalu nikmati kenaikan level kinerja karyawan setelah lulus bootcamp. Jangan khawatir, apapun tujuan bisnismu, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi SDM perusahaan Anda.



Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!