Ketahui Cara Kerja API Ini Buat Data Engineering Kamu!

Syaukha Ahmad Risyad

•

13 July 2023

•

1174

Image Banner

Sebagai data engineer, API bisa banget ngebantu pekerjaan kamu. Makanya, penting buat kamu paham cara kerja API. Di artikel ini, kita bakal bahas cara kerja API buat data engineering kamu.

Di era sekarang yang serba data-driven, peran seorang data engineer menjadi penting dalam pengelolaan dan analisis data. Hubungan antara data engineer dan API sangat erat karena API memainkan peran kunci dalam mengakses dan memproses data yang diperlukan dalam pekerjaan mereka dan perusahaan, mengingat eratnya hubungan data engineer dengan bidang lain, khususnya data science dan business intelligence

Sobat MinDi, baca habis artikel ini ya, karena kita MinDi bakal jelasin apa itu API, arsitektur-arsitektur API, dan bagaimana cara kerja API!

Apa itu API?

Sebelumnya, mari berkenalan dulu dengan API!

API (Application Programming Interface) merujuk pada suatu protokol, dalam wujud interface, yang memungkinkan aplikasi atau sistem berkomunikasi satu sama lain. API ini digunakan untuk mengakses data atau aplikasi lain yang ada pada server.

API bertindak sebagai perantara antara pengguna (atau klien) dengan server. Server inilah yang bertanggung jawab terhadap operasi-operasi yang berhubungan dengan database.

Bagaimana Peran Data Engineer Terhadap API?

Sebagai seorang data engineer, menggunakan API memungkinkan kamu untuk mengambil data dari berbagai sumber eksternal tanpa perlu melakukan web scraping. Dengan memanfaatkan API, kamu dapat mengakses dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis, transformasi, dan pengolahan lebih lanjut, baik oleh kamu sendiri ataupun oleh tim data lain, seperti data scientist.

Ada beberapa kegunaan dari API yang dapat dimanfaat oleh data engineer . Beberapa di antaranya mencakup kemudahan untuk mengambil data secara otomatis, menghindari tugas manual yang memakan waktu, dan memastikan keakuratan dan konsistensi data.


Cara Kerja API

cara kerja API


Seperti yang sudah MinDi jelaskan tadi bahwa API bertindak sebagai perantara antara pengguna dengan server. Nah, ada beberapa tahapan yang dilalui dalam operasi API untuk pengguna mengekstraksi data atau membuat request apapun terhadap server. Berikut adalah langkah-langkah tersebut yang dapat menjelaskan bagaimana cara kerja API.

1. Pembuatan Request

Sebelum dapat menggunakan API, pengguna harus mendaftar dan memperoleh API keys yang valid dari penyedia layanan. API keys ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengotentikasi pengguna API saat mengakses layanan. Pengguna perlu menyertakan API keys setiap kali pengguna membuat request.

Setelah mendaftar dan mengotentikasi, pengguna dapat membuat request, atau permintaan API. Request ini mencakup berbagai informasi yang diperlukan, seperti jenis data yang diinginkan, parameter tambahan, atau tindakan yang akan dilakukan.

2. Pengiriman Request

Request dikirim dari aplikasi pengguna ke server atau sistem yang menyediakan layanan. Request dikirim melalui protokol tertentu, umumnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) menggunakan metode seperti GET, POST, PUT, atau DELETE. 

Terdapat beberapa metode untuk mengakses API dan melakukan pengiriman request. Kita bakal membahas lebih detail pada bagian arsitektur API.

3. Pengolahan Request

Setelah menerima request, server atau layanan yang menyediakan API akan memproses permintaan tersebut. Ini melibatkan pemrosesan data, pemanggilan fungsi atau layanan yang sesuai, dan melakukan operasi yang diminta.

Jika server sudah menemukan data atau fungsi yang sesuai dengan request, server akan mengirimkan informasi ke API kembali dengan informasi yang diminta.

4. Pengembalian Hasil

Setelah selesai memproses request, API akan mengirimkan hasil tadi kembali ke aplikasi pengguna. 

Aplikasi pengguna kemudian akan memproses hasil dari API sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini bisa mencakup penampilan data di interface pengguna atau penyimpanan data, sesuai dengan kebutuhan pengguna.


API Keys

Ketika pengguna ingin menggunakan API, pengguna biasanya perlu mendaftar dan memperoleh API keys dari penyedia layanan tersebut. Setelah pengguna memiliki API keys, pengguna akan menyertakan kunci tersebut dalam setiap request yang dikirimkan ke API.

Saat request API diterima, server penyedia layanan akan memeriksa API keys yang dikirim bersama request. Jika API keys valid dan sesuai, permintaan akan diotorisasi, dan pengguna akan diberikan akses ke layanan atau data yang diminta. Namun, jika API keys tidak valid atau tidak sesuai, permintaan akan ditolak.

API keys memungkinkan developer untuk mengawasi dan mengontrol akses terhadap API.


Arsitektur API dan Cara Kerjanya

Ada setidaknya tiga arsitektur yang umum digunakan untuk API. Arsitektur-arsitektur tersebut menentukan metode bagaimana API ini dapat diakses. Berikut adalah arsitektur tersebut.


REST (Representational State Transfer)

REST adalah arsitektur berbasis web yang menggunakan protokol HTTP untuk mentransfer data antara pengguna dan server. Dalam arsitektur REST, sumber daya (resource) diidentifikasi oleh URL (Uniform Resource Locator), dan operasi yang dilakukan pada sumber daya tersebut dikirim melalui metode HTTP seperti GET, POST, PUT, atau DELETE.

REST menggunakan representasi data dalam format JSON (JavaScript Object Notation) atau XML (eXtensible Markup Language). REST tergolong ke dalam arsitektur yang ringan dan mudah dipahami, menjadikannya arsitektur yang populer untuk pengembangan API.

SOAP (Simple Object Access Protocol)

SOAP adalah protokol komunikasi yang kompleks dan lebih berat dibandingkan REST. Dalam arsitektur SOAP, pesan dikemas dalam format XML dan dikirim melalui protokol HTTP atau protokol lainnya seperti SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) atau JMS (Java Message Service).

Meskipun lebih kompleks, arsitektur SOAP memiliki aturan tersendiri dalam mengirim dan menerima data melalui SOAP encoding rules. Oleh karena itu, arsitektur SOAP lebih aman dibandingkan REST.

XML-RPC (XML Remote Procedure Call)

XML-RPC adalah protokol yang memungkinkan panggilan prosedur jarak jauh, dikenal sebagai RPC (remote procedure call), melalui jaringan menggunakan XML sebagai format pesan. Pesan XML-RPC dikirim melalui protokol HTTP dan berisi informasi tentang metode yang dipanggil dan parameter yang diteruskan.

XML-RPC sederhana dan mudah diimplementasikan, khususnya untuk operasi-operasi kecil. Meskipun begitu, XML-RPC memiliki keterbatasan dalam hal dukungan untuk jenis data yang kompleks.

Belajar API

Sobat MinDi sekarang sudah paham kan tentang cara kerja API? Kalau kamu pengen jadi data engineer, kamu perlu banget menguasai tentang API ini.

Kalo Sobat MinDi pengen belajar tentang API dan data engineering, kamu bisa banget, nih, ikutan Modeling And Optimization Techniques In Data Warehousing Bootcamp dari Dibimbing.id, melalui program Kampus Merdeka!

Di sana, kamu bakal belajar konsep dan teknologi yang dipakai oleh data engineer, seperti data warehouse, data cleaning, SQL, dan masih banyak lagi.

Yuk, belajar jadi data engineer bareng Dibimbing.id!

Share

Author Image

Syaukha Ahmad Risyad

Menulis artikel demi bisa membeli model kit.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!