Topologi Linear adalah: Kelebihan, Kekurangan, dan Contoh
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
07 November 2024
•
39
Topologi linear bikin penasaran, ya Warga Bimbingan? Apalagi buat yang baru mulai belajar tentang jaringan komputer.
Masalahnya, kalau nggak paham konsep topologi ini dengan benar, kamu bisa keliru menerapkan jaringan, yang malah bikin aliran data jadi nggak optimal. Wah, bisa berabe tuh kalau lagi butuh jaringan stabil dan efisien!
Kali ini, MinDi bakal bahas tuntas tentang topologi linear—mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, hingga cara kerjanya.
Yuk, simak artikel ini biar kamu lebih paham soal topologi linear dan bisa nerapin di jaringan kamu dengan lebih efektif!
Pengertian Topologi Linear
Topologi Linear adalah struktur jaringan di mana setiap perangkat dihubungkan secara berurutan dalam satu garis lurus atau jalur tunggal.
Struktur ini memungkinkan data mengalir secara berurutan dari satu perangkat ke perangkat lainnya hingga mencapai tujuan akhirnya.
Bayangkan topologi ini seperti "jalur satu arah" yang mempermudah alur data berjalan dari titik awal hingga akhir tanpa bercabang.
Dalam implementasinya, topologi linear cocok untuk jaringan sederhana, karena pemasangannya mudah dan efisien dalam situasi dengan jumlah perangkat terbatas, meskipun ada risiko seluruh jaringan terganggu jika salah satu perangkat mengalami masalah.
Baca juga: 7 Contoh Penggunaan Topologi Star yang Paling Umum
Gambar Topologi Linear
Gambar Topologi Linear
Gambar di atas menunjukkan ilustrasi dari topologi jaringan linear atau biasa disebut topologi bus.
Dalam topologi ini:
- File Server: Terdapat satu komputer utama atau file server yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan pengelolaan data yang bisa diakses oleh perangkat lain dalam jaringan.
- Nodes: Beberapa komputer atau perangkat, yang disebut nodes, terhubung dalam satu jalur lurus. Semua perangkat dalam jaringan ini saling terhubung ke kabel utama yang membentang di sepanjang jaringan, yang menjadi jalur komunikasi utama untuk semua perangkat.
- Kabel Utama (Bus): Kabel utama ini terlihat sebagai jalur horizontal di tengah yang menghubungkan semua perangkat. Jalur ini menjadi satu-satunya penghubung, sehingga data harus melewati jalur ini dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
Karakteristik utama dari topologi ini:
- Data Mengalir dalam Satu Jalur: Data dikirimkan melalui satu jalur lurus dari satu perangkat ke perangkat lainnya hingga mencapai tujuan.
- Efisiensi untuk Jaringan Kecil: Topologi ini cocok untuk jaringan sederhana dengan sedikit perangkat, karena pemasangan dan pemeliharaannya relatif mudah dan murah.
- Kerentanan terhadap Kerusakan: Jika ada gangguan atau kerusakan di kabel utama atau salah satu node, seluruh jaringan bisa terganggu atau bahkan tidak berfungsi.
Secara keseluruhan, topologi linear ini banyak digunakan untuk jaringan berskala kecil karena hemat kabel dan mudah dipasang, meski ada kelemahan dalam hal ketahanan terhadap kerusakan.
Baca juga : Topologi Tree Adalah: Karakteristik, Keuntungan & Kelemahan
Kelebihan Topologi Linear
Berikut adalah beberapa kelebihan dari topologi linear:
- Mudah untuk diperluas: Topologi linear dapat diperluas dengan mudah karena hanya memerlukan satu kabel utama sebagai penghubung antar perangkat.
- Hemat kabel: Penggunaan kabel dalam topologi linear sangat minimal, sehingga lebih efisien dalam hal biaya dan material.
- Desain yang sederhana: Penataan kabel pada topologi linear sangat sederhana, membuatnya mudah dipasang dan dipahami.
- Tidak membutuhkan pusat kontrol: Topologi ini tidak memerlukan satu titik kendali pusat, sehingga lebih fleksibel dalam operasional.
- Mudah ditingkatkan: Topologi linear mendukung penambahan perangkat baru dengan mudah, sehingga jaringan bisa diperbesar sesuai kebutuhan.
- Modifikasi terminator tanpa mengganggu jaringan: Penambahan atau pengurangan terminator dapat dilakukan tanpa mempengaruhi operasional jaringan yang sedang berjalan.
Baca juga : Apa itu Topologi Star? Definisi, Cara Kerja & Kelebihannya
Kekurangan Topologi Linear
Berikut adalah beberapa kekurangan dari topologi linear:
- Rentan terhadap gangguan: Jika terdapat masalah pada kabel utama, seluruh jaringan bisa mengalami gangguan atau bahkan berhenti berfungsi.
- Kapasitas terbatas: Topologi ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah perangkat yang bisa ditambahkan, karena semakin banyak perangkat, kinerja jaringan cenderung menurun.
- Sulit dalam pemeliharaan: Apabila terjadi masalah di suatu titik dalam kabel utama, lokasi masalah perlu dicari secara manual, yang bisa memakan waktu dan tenaga.
- Kinerja menurun dengan meningkatnya lalu lintas: Seiring bertambahnya lalu lintas data di jaringan, kecepatan dan efisiensi jaringan linear bisa menurun karena data harus melewati semua perangkat dalam satu jalur.
- Keamanan rendah: Semua data melewati kabel utama yang sama, sehingga mudah diakses oleh perangkat lain dalam jaringan, membuatnya kurang aman dibanding topologi lain.
- Kurang fleksibel untuk jaringan besar: Topologi ini lebih cocok untuk jaringan kecil. Pada skala besar, pengelolaan dan pemeliharaan topologi linear menjadi kurang efisien dan praktis.
Baca juga : Apa itu Topologi Bus? Definisi, Cara Kerja & Plus Minusnya
Cara Kerja Topologi Linear
Sumber: Canva
Topologi linear, atau yang sering dikenal sebagai topologi bus, bekerja dengan cara yang relatif sederhana namun efektif. Pada topologi ini, semua perangkat jaringan terhubung dalam satu saluran atau kabel utama, yang biasanya disebut "bus". Setiap perangkat, seperti komputer atau printer, tersambung ke kabel tersebut dan berbagi jalur komunikasi yang sama.
Cara kerjanya, ketika satu perangkat mengirimkan data, data tersebut akan mengalir sepanjang kabel utama dan dapat "dibaca" oleh semua perangkat yang terhubung. Namun, hanya perangkat yang dituju oleh data tersebut yang akan memprosesnya, sementara perangkat lainnya mengabaikan informasi yang tidak relevan bagi mereka.
Untuk menghindari tabrakan data (data collision), biasanya diterapkan mekanisme kontrol seperti CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang membantu mengatur aliran data pada kabel bersama ini.
Salah satu kelemahan utama dari topologi linear adalah bahwa jika terjadi masalah atau putus pada kabel utama, seluruh jaringan akan terganggu.
Oleh karena itu, meskipun sederhana dan hemat biaya, topologi ini lebih cocok untuk jaringan kecil atau yang memiliki jumlah perangkat yang terbatas, di mana kebutuhan perawatan dan pemeliharaan bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Baca juga : 12 Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus Jaringan Komputer
Contoh Topology Linear di Kehidupan Nyata
Sumber: Canva
Contoh topologi linear, atau yang sering disebut sebagai topologi bus, dapat ditemukan dalam beberapa situasi di dunia nyata, terutama di jaringan kecil dan sederhana. Berikut adalah beberapa contoh penerapan topologi linear:
1. Jaringan Komputer di Sekolah
Di beberapa sekolah atau ruang kelas komputer, komputer-komputer disusun dalam satu baris atau dalam satu kabel utama, terutama jika jaringan tersebut tidak memerlukan koneksi internet cepat.
Setiap komputer dihubungkan secara berurutan melalui satu kabel utama, mirip dengan konsep topologi bus.
2. Lampu Pesta atau Lampu Natal dengan Satu Jalur Kabel
Lampu pesta atau lampu Natal yang sering kita lihat saat perayaan juga merupakan contoh topologi linear.
Lampu-lampu ini dihubungkan dalam satu jalur kabel, dan aliran listrik yang menghidupkan lampu akan berjalan melalui kabel tunggal tersebut. Jika satu lampu atau bagian kabel rusak, rangkaian lampu lainnya bisa ikut mati.
3. Jaringan Telepon Analog di Pedesaan
Di beberapa daerah pedesaan atau lokasi terpencil, jaringan telepon tradisional sering kali diatur dalam susunan linear, di mana satu jalur kabel utama menghubungkan beberapa rumah secara berurutan.
Jadi, semua rumah di sepanjang jalur tersebut terhubung dalam satu kabel panjang, dan jika terjadi kerusakan pada kabel, layanan telepon untuk semua rumah bisa terputus.
Baca juga : 12 Kelebihan & Kekurangan Topologi Star, Kamu Wajib Tahu!
Mau Tahu Cara Membuat Website Profesional dengan Mudah?
Warga Bimbingan, Setelah mempelajari topologi linear dan jaringan lainnya, pasti makin semangat untuk bikin website yang keren dan fungsional, kan?
Jika kamu serius ingin memperdalam ilmu web development, yuk, ikuti Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman, dengan materi yang praktis dan mudah dipahami.
Di bootcamp ini, kamu nggak cuma belajar teori, tapi langsung praktek membangun website nyata, membuat portofolio, dan siap unjuk kemampuan!
Selain itu, ada kesempatan untuk mengulang kelas gratis kalau kamu perlu, jadi nggak perlu khawatir ketinggalan materi. Dan yang tak kalah menarik, ada lebih dari 700+ hiring partner yang siap membantumu bergabung dengan 95% alumni yang sudah sukses berkarier di industri!
Jadi, kalau penasaran soal "Apa aja yang dipelajari di sini?" atau "Gimana proses belajarnya?", langsung saja konsultasi gratis di dibimbing.id! Kami siap #BimbingSampeJadi web developer profesional yang siap terjun ke industri!
Referensi:
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.