Apa itu Topologi Star? Definisi, Cara Kerja & Kelebihannya

Muthiatur Rohmah

•

25 April 2024

•

371

Image Banner

Seiring dengan perkembangan digitall, struktur jaringan yang efisien merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari hingga bisnis.


Salah satu desain jaringan yang paling populer dan sering digunakan adalah topologi star. Topologi star memiliki sifatnya yang intuitif dan robust, sehingga menjadi dasar bagi banyak infrastruktur jaringan di perusahaan, sekolah, dan bahkan dalam aplikasi rumah tangga.


Penasaran mengenai apa itu topologi star secara lebih lanjut? Bagaimana karakteristiknya? Bagaimana cara kerja topologi star? apa saja kelebihan dan kekurang topologi star?


Yuk temukan jawabannya pada penjelasan artikel ini.



Apa itu Topologi Star?



Sumber :LamanIT.com


Topologi star adalah salah satu tipe topologi jaringan yang paling umum digunakan di mana semua perangkat terhubung secara langsung ke pusat switch atau hub. 


Dalam topologi bintang, setiap node memiliki koneksi point-to-point hanya dengan satu perangkat pusat, dan semua komunikasi harus melalui perangkat pusat tersebut. 


Karena desainnya, topologi star memudahkan pemantauan dan pengelolaan jaringan karena switch pusat dapat secara efektif mengontrol dan mengatur lalu lintas jaringan. 


Topologi star memiliki keandalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa topologi lain. Jika salah satu koneksi gagal, hanya koneksi itu saja yang terpengaruh, tidak mengganggu jaringan lainnya.


Selain itu, topologi star mendukung penambahan atau penghapusan perangkat jaringan dengan minim gangguan terhadap jaringan keseluruhan, sehingga menjadi pilihan yang fleksibel dan scalable untuk jaringan modern baik dalam skala kecil maupun besar.



Karakteristik Topologi Star


Topologi star atau bintang adalah salah satu topologi jaringan yang paling populer dan banyak digunakan dalam berbagai setup jaringan, dari rumah hingga kantor besar. 


Berikut adalah karakteristik topologi star yang membedakannya dari topologi jaringan lain:


1. Struktur Sentralisasi


Dalam topologi star, semua node (seperti komputer, printer, atau server) terhubung ke satu titik pusat, yang sering kali merupakan switch atau hub. Titik pusat ini berfungsi sebagai perantara untuk semua komunikasi antar node dalam jaringan.



2. Keandalan Tinggi


Keandalan adalah salah satu keunggulan utama dari topologi star. Jika satu koneksi gagal, hanya node yang terhubung langsung ke koneksi tersebut yang terpengaruh. 


Node lain dalam jaringan tetap dapat berkomunikasi melalui pusat switch atau hub tanpa gangguan. Hal ini berbeda dengan topologi bus, di mana kegagalan pada jalur utama dapat mempengaruhi seluruh jaringan.



3. Kemudahan Pemeliharaan dan Pemecahan Masalah


Karena struktur sentralisasi, pemeliharaan dan pemecahan masalah dalam topologi star menjadi lebih mudah. Administrator jaringan dapat dengan mudah mendeteksi dan mengisolasi node yang bermasalah tanpa mengganggu operasi node lain. 


Perubahan dan penambahan perangkat baru ke dalam jaringan juga dapat dilakukan dengan minim gangguan pada sistem.



4. Kinerja Jaringan


Topologi star memungkinkan pengelolaan lalu lintas jaringan yang lebih baik. Switch atau hub pusat dapat mengelola dan mengarahkan lalu lintas data secara efisien.


Hal ini dapat meminimalkan tabrakan data dan mengoptimalkan kinerja jaringan, yang sangat penting dalam jaringan dengan volume data tinggi.



5. Skalabilitas


Topologi star menawarkan skalabilitas yang tinggi. Menambah atau mengurangi komputer atau perangkat lain dari jaringan relatif mudah dan tidak memerlukan restrukturisasi jaringan besar-besaran. 


Hal ini membuat topologi star ideal untuk perusahaan yang mengalami pertumbuhan atau perubahan secara berkala.


Baca Juga:Mengenal Protokol Jaringan, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya




Dengan berbagai karakteristik ini, topologi star merupakan solusi yang optimal untuk jaringan yang memerlukan stabilitas, skalabilitas, dan kemudahan dalam pengelolaan dan pemeliharaan.



Fungsi Topologi Star



Fungsi topologi star secara umum adalah untuk menghubungkan beberapa komputer dalam jaringan agar dapat berkomunikasi, transfer data, dan berbagai sumber daya. Namun, topologi star memiliki fungsi atau kegunaan spesifik berdasar bentuk konfigurasinya. 


Dikutip dari Javatpoint, topologi star cocok digunakan untuk mendukung kebutuhan jaringan dalam skala yang cukup luas seperti dalam kebutuhan institusi pendidikan atau perbankan. Topologi star memiliki kemudahan dalam memperluas jaringan. 


Untuk memperluas jaringan dengan menambah node baru, pengguna hanya perlu menghubungkannya ke perangkat pusat atau Hub tanpa memengaruhi node lainnya. Jadi, topologi star cocok dipakai untuk memenuhi kebutuhan jaringan yang lebih fleksibel.



Kelebihan dan Kekurangan Topologi Star



Topologi star memiliki serangkaian kelebihan dan kekurangan yang mempengaruhi keputusan dalam penggunaannya dalam berbagai konteks jaringan. 


Sebelum memutuskan untuk memilih sistem jaringan ini, sebaiknya Sobat MinDi menyimak kelebihan dan kekurangan topologi star berikut ini.



Kelebihan Topologi Star


  • Kontrol Tengah


Hub atau switch pusat topologi star memungkinkan kontrol yang lebih baik atas jaringan, termasuk kemampuan untuk memantau dan mengatur lalu lintas jaringan.


  • Mengurangi Risiko Tabrakan Jaringan


Mengurangi risiko tabrakan jaringan dan dapat menangani beban jaringan yang tinggi lebih efektif, terutama jika menggunakan switch modern.


  • Pemisahan dan Keamanan Data


Pada topologi star, setiap perangkat terhubung langsung ke hub atau switch, data dapat lebih mudah diisolasi dan diamankan, mengurangi risiko akses data yang tidak sah.


  • Dukungan untuk Aplikasi Intensif Bandwidth


Topologi star dapat mendukung aplikasi intensif bandwidth dengan lebih baik karena switch atau hub dapat mengalokasikan bandwidth ke perangkat tertentu sesuai kebutuhan.


  • Fleksibilitas


Perubahan pada jaringan topologi star, seperti peningkatan hardware atau software, dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu keseluruhan operasi jaringan.



Kekurangan Topologi Star


  • Ketergantungan pada Pusat


Pada topologi star, semua komunikasi harus melewati hub atau switch pusat. Jika perangkat pusat ini gagal, seluruh jaringan akan down, sehingga kegagalan pada pusat memiliki dampak yang sangat besar pada keseluruhan jaringan.


  • Biaya Awal yang Lebih Tinggi


Topologi star membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi bus atau ring, dan hub atau switch pusat yang berkualitas tinggi dapat menjadi investasi yang mahal.


  • Manajemen yang Kompleks


Topologi star mengelola switch atau hub pusat yang menghubungkan semua node memerlukan pemahaman teknis yang baik dan kadang-kadang perangkat lunak manajemen jaringan yang kompleks.


  • Konsumsi Kabel yang Besar


Pada topologi star, setiap node harus terhubung ke pusat dengan kabelnya sendiri. Dalam jaringan besar, ini bisa menyebabkan penggunaan kabel yang sangat besar dan potensi kekacauan kabel.


  • Penggunaan Ruang


Setiap node pada topologi star, perlu kabelnya sendiri menuju pusat, jaringan dengan banyak node dapat memerlukan ruang yang signifikan hanya untuk kabel.


Meskipun memiliki beberapa kelemahan, kelebihan topologi star membuatnya menjadi pilihan yang disukai untuk banyak aplikasi jaringan di berbagai bidang perusahaan.



Cara Kerja Topologi Star


Penasaran mengenai bagaimana cara kerja topologi star? Yuk simak penjelasannya berikut ini.


Dalam topologi star, semua perangkat atau node di jaringan terhubung ke pusat switch atau hub yang berfungsi sebagai titik kontrol dan relay untuk semua komunikasi dalam jaringan. 


Berikut adalah cara kerja topologi star secara rinci yang dapat Sobat MinDi pahami.



1. Koneksi Sentral


Setiap node dalam jaringan topologi star, seperti komputer, printer, atau server, terhubung secara langsung ke switch atau hub sentral dengan menggunakan kabel sendiri-sendiri. 


Tidak ada koneksi langsung antara node satu dengan lainnya, semua komunikasi harus melalui perangkat pusat.



2. Transmisi Data


Transmisi data merupakan proses saat salah satu node ingin mengirim data ke node lain, ia mengirimkan data tersebut ke switch atau hub pusat. 


Switch atau hub ini kemudian memeriksa alamat tujuan dari data tersebut dan meneruskannya ke node penerima yang tepat. 


Dalam beberapa kasus, switch mampu mempelajari alamat dari node-node yang terhubung dengannya dan mengelola jaringan secara lebih efisien dengan menyimpan tabel alamat MAC (Media Access Control).



3. Pemrosesan di Hub atau Switch


Pada topologi star, switch atau hub bertindak sebagai kontroler jaringan, mengelola dan mengarahkan lalu lintas data di antara berbagai perangkat. 


Ini berbeda dengan hub sederhana yang hanya mereplikasi data yang masuk ke semua port lainnya (broadcasting), sedangkan switch lebih cerdas dalam mengirimkan data hanya ke port tujuan yang benar.



4. Manajemen Lalu Lintas


Karena switch atau hub pusat mengendalikan lalu lintas data, hal ini mengurangi kemungkinan tabrakan data, terutama pada jaringan yang menggunakan switch. 


Switch mampu menangani multiple data packets sekaligus dengan efisien, memungkinkan untuk konkurensi tinggi tanpa penurunan performa jaringan.



5. Kegagalan dan Pemeliharaan


Jika salah satu kabel atau perangkat mengalami kegagalan, tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan, hanya node yang terhubung langsung ke perangkat yang gagal yang terpengaruh. 


Hal ini memudahkan isolasi dan pemecahan masalah, karena hanya segmen yang bermasalah yang perlu diperbaiki.



6. Skalabilitas Jaringan


Menambah atau menghapus node dalam topologi star relatif mudah dan tidak mengganggu jaringan yang ada. 


Pemasangan node baru hanya memerlukan kabel untuk menghubungkannya ke pusat switch atau hub.


Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai topologi star, sebelum memilih sistem jaringan yang baik, pastikan kamu melakukan riset dengan baik dan benar.


Baca Juga: Memahami Neural Network, Jaringan Saraf dalam AI



Ingin belajar topologi star hingga sistem jaringan secara lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai web developer?


Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.


Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.



FAQ (Frequently Ask Question)



1. Apa Perbedaan antara Hub dan Switch Dalam Topologi Star?


Hub: Perangkat yang lebih sederhana, hanya meneruskan sinyal data secara broadcast ke semua perangkat yang terhubung. Ini bisa menyebabkan kemacetan jaringan jika lalu lintas data tinggi.


Switch: Perangkat yang lebih cerdas, mempelajari alamat MAC perangkat yang terhubung dan hanya meneruskan data ke perangkat yang dituju. Ini meningkatkan efisiensi jaringan dan mengurangi kemacetan.



2. Berapa Banyak Perangkat yang Dapat Dihubungkan Dalam Topologi Star?


Jumlah perangkat yang dapat dihubungkan dalam topologi star tergantung pada kemampuan perangkat pusat (hub atau switch) dan panjang kabel yang digunakan. Biasanya, jumlah perangkat yang bisa ditampung berkisar antara 8 hingga 32, namun bisa lebih tergantung spesifikasinya.



3. Apakah Topologi Star Cocok Untuk Jaringan Skala Besar?


Topologi star secara umum cocok untuk jaringan kecil dan menengah. Untuk jaringan skala besar, topologi lain seperti hirarki (tree) atau mesh mungkin lebih efisien karena dapat menangani jumlah perangkat yang lebih banyak dan menawarkan skalabilitas yang lebih baik.



Referensi



  1. A Guide to Star Topology: Definition, Practices, and Importance - Buka

  2. What is Star Topology? - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!