Apa itu Topologi Bus? Definisi, Cara Kerja & Plus Minusnya
Muthiatur Rohmah
•
03 July 2024
•
761
Sobat MinDi pernah dengar tentang topologi bus dalam jaringan komputer? Nah, inilah salah satu konsep dasar mengenai proses jaringan komputer bisa bekerja dengan efisiensi.
Topologi bus adalah jenis topologi jaringan di mana semua perangkat terhubung ke satu kabel utama atau backbone, sehingga data yang dikirimkan oleh satu perangkat dapat diterima oleh semua perangkat lainnya di jaringan tersebut.
Bayangkan saja seperti bus yang membawa penumpang (data) melalui satu jalur utama (perangkat), sehingga dapat diterima oleh semua perangkat lain yang terhubung ke kabel tersebut.
Penasaran lebih lanjut mengenai topologi bus? Bagaimana cara kerja topologi bus? Apa saja kelebihan dan kekurangan topologi bus? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Topologi Bus?
Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai topologi bus, pertama-tama yuk pahami dulu apa itu topologi bus secara jelas melalui beberapa pengertian berikut ini.
Dikutip dari shiksha, Topologi bus adalah jenis topologi jaringan di mana semua perangkat dalam jaringan terhubung ke satu kabel tunggal yang disebut bus atau backbone.
Kabel ini berfungsi sebagai saluran komunikasi bersama, sehingga semua perangkat seperti komputer, printer, dan lain-lain dapat menerima sinyal yang sama secara bersamaan.
Pada topologi bus, transmisi data bersifat dua arah, yaitu data dikirimkan dalam kedua arah pada kabel backbone untuk memastikan bahwa data mencapai penerima, terlepas dari posisinya di bus.
Kabel yang digunakan sebagai backbone dapat berupa kabel twisted-pair (kabel jaringan RJ-45) atau kabel coaxial, tergantung pada jenis kartu jaringan yang digunakan.
Topologi bus adalah solusi jaringan yang sederhana dan ekonomis untuk jaringan kecil, namun memiliki keterbatasan dalam skalabilitas dan ketahanan terhadap gangguan pada kabel utama.
Bagaimana Cara Kerja Topologi Bus?
Topologi bus bekerja dengan cara menghubungkan semua perangkat dalam jaringan ke satu kabel utama yang disebut bus atau backbone.
Setiap perangkat terhubung langsung ke kabel ini, dan data yang dikirim oleh satu perangkat disebarkan ke seluruh kabel, sehingga semua perangkat dalam jaringan dapat menerima data tersebut.
Ketika sebuah perangkat mengirimkan data, sinyal tersebut bergerak di kedua arah sepanjang kabel bus.
Setiap perangkat dalam jaringan memeriksa data yang lewat, tetapi hanya perangkat dengan alamat tujuan yang sesuai yang memproses data tersebut, sementara yang lain mengabaikannya.
Dalam topologi bus, kabel backbone berperan sebagai saluran komunikasi utama dan data dikirimkan dalam bentuk sinyal elektronik. Karena semua perangkat berbagi kabel yang sama, hanya satu perangkat yang dapat mengirim data pada satu waktu, untuk menghindari tabrakan data.
Untuk mengatasi potensi tabrakan ini, teknik pengendalian akses seperti Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) sering digunakan. Jika terjadi tabrakan, perangkat yang mengirimkan data akan menunggu selama interval waktu acak sebelum mencoba mengirim kembali.
Apa saja Komponen Topologi Bus?
Dalam menjalankan prosesnya, topologi bus memiliki 3 komponen yang penting di dalamnya. Penasaran mengenai apa saja komponen topologi bus? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Backbone
Backbone adalah komponen utama dalam topologi bus, berupa kabel tunggal yang berfungsi sebagai jalur komunikasi bersama untuk semua perangkat dalam jaringan.
Backbone menghubungkan semua node (perangkat) dalam jaringan, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain dengan mentransmisikan data melalui kabel ini.
Fungsi utama backbone adalah mengangkut sinyal dari satu perangkat ke perangkat lainnya sepanjang jalur kabel. Karena backbone adalah satu-satunya jalur data, setiap gangguan atau kerusakan pada kabel ini dapat menghentikan seluruh operasi jaringan.
2. Nodes
Nodes dalam topologi bus merujuk pada perangkat-perangkat yang terhubung ke backbone, seperti komputer, printer, dan perangkat jaringan lainnya. Setiap node memiliki koneksi langsung ke kabel backbone dan dapat mengirim serta menerima data melalui kabel ini.
Saat sebuah node mengirimkan data, sinyal akan menyebar sepanjang backbone dan diperiksa oleh setiap node di jaringan. Node yang sesuai dengan alamat tujuan akan memproses data tersebut, sementara node lain mengabaikannya.
Nodes adalah komponen penting dalam topologi bus, sebab merupakan titik akhir komunikasi yang memungkinkan pertukaran informasi antara berbagai perangkat dalam jaringan.
3. Terminators
Terminators adalah perangkat khusus yang dipasang di kedua ujung kabel backbone dalam topologi bus. Fungsi utama terminators adalah menyerap sinyal elektronik yang mencapai ujung kabel, mencegah sinyal tersebut dipantulkan kembali ke sepanjang kabel.
Tanpa terminators, sinyal yang mencapai ujung kabel akan dipantulkan kembali, menyebabkan interferensi dan tabrakan sinyal yang dapat mengganggu komunikasi jaringan.
Terminators memastikan bahwa sinyal data hanya bergerak satu kali melalui kabel backbone, menjaga integritas dan efisiensi komunikasi dalam jaringan.
Ketiga komponen ini bekerja sama untuk memastikan operasi yang efektif dalam topologi bus. Dengan memahami fungsi masing-masing komponen, kita dapat mengerti proses kerja topologi bus yang sederhana dan efisien.
Apa saja Jenis Topologi Bus?
Sobat MinDi penasaran mengenai apa saja jenis topologi bus dalam jaringan komputer? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Topologi Linear Bus
Topologi Linear Bus adalah jenis topologi jaringan yang semua perangkat terhubung ke satu kabel utama atau backbone secara linier, dari ujung ke ujung.
Kabel ini biasanya memiliki terminator di kedua ujungnya untuk mencegah pantulan sinyal yang dapat menyebabkan gangguan dalam transmisi data.
Dalam topologi ini, setiap node terhubung langsung ke kabel backbone dan data yang dikirim oleh satu node dapat diterima oleh semua node lainnya.
Topologi Linear Bus sederhana dalam desain dan implementasi, serta membutuhkan lebih sedikit kabel dibandingkan topologi lainnya. Namun, kelemahan utamanya adalah jika kabel backbone mengalami kerusakan, seluruh jaringan dapat terganggu.
2. Topologi Distributed Bus
Topologi Distributed Bus adalah variasi dari topologi Linear Bus di mana beberapa segmen kabel backbone digunakan, dengan setiap segmen dapat terhubung melalui repeater atau bridge untuk memperluas jaringan.
Setiap segmen kabel backbone dapat memiliki beberapa perangkat yang terhubung, dan data dapat dikirimkan dari satu segmen ke segmen lainnya melalui perangkat penghubung tersebut.
Topologi ini membuat jaringan yang lebih besar dan lebih fleksibel, karena segmen-segmen dapat ditambahkan atau diatur ulang tanpa mengganggu seluruh jaringan.
Meskipun lebih kompleks dibandingkan dengan Linear Bus, Distributed Bus menawarkan skalabilitas yang lebih baik dan dapat mengurangi dampak dari satu titik kegagalan pada seluruh jaringan.
Kedua jenis topologi bus ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan di antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik dari jaringan yang dibangun.
Baca Juga: Topologi Tree Adalah: Karakteristik, Keuntungan & Kelemahan
Kelebihan Topologi Bus
Sobat MinDi hendak menggunakan topologi bus untuk jaringan komputer kamu? Nah tepat sekali, yuk simak beberapa kelebihan topologi bus yang dapat meyakinkan Sobat MinDi berikut ini.
1. Kesederhanaan
Topologi bus dikenal karena desainnya yang sederhana. Semua perangkat dalam jaringan terhubung ke satu kabel utama atau backbone, membuat konfigurasi dan pemasangan jaringan menjadi relatif mudah.
Tidak diperlukan perangkat tambahan yang rumit seperti switch atau hub untuk menghubungkan semua node.
Kesederhanaan ini membuat topologi bus mudah dipahami dan diimplementasikan, bahkan oleh orang-orang yang tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat.
2. Biaya Efektif
Salah satu kelebihan utama dari topologi bus adalah biaya implementasinya yang rendah. Karena semua perangkat hanya memerlukan satu kabel utama untuk berkomunikasi, jumlah kabel yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan topologi lainnya seperti star atau mesh.
Selain itu, tidak diperlukan perangkat keras tambahan seperti hub atau switch, yang dapat menambah biaya. Oleh karena itu, topologi bus merupakan pilihan yang ekonomis untuk jaringan kecil hingga menengah.
3. Mudah Diperluas
Topologi bus relatif mudah untuk diperluas. Jika diperlukan, perangkat baru dapat ditambahkan ke jaringan hanya dengan menyambungkannya ke kabel backbone.
Proses ini tidak memerlukan perubahan besar pada struktur jaringan yang ada, sehingga memudahkan penambahan perangkat baru tanpa gangguan signifikan. Fleksibilitas ini membuat topologi bus ideal untuk jaringan yang mungkin perlu berkembang seiring waktu.
4. Penggunaan Sumber Daya yang Efisien
Dalam topologi bus, setiap perangkat menggunakan kabel backbone yang sama untuk berkomunikasi, yang berarti sumber daya jaringan digunakan dengan efisien.
Tidak ada kebutuhan untuk kabel yang berlebihan atau perangkat tambahan untuk setiap node, yang dapat menghemat biaya dan ruang. Selain itu, karena semua data dikirim melalui satu kabel utama, penggunaan bandwidth bisa lebih teratur dan terkontrol.
Topologi bus menawarkan beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan menarik untuk jaringan kecil hingga menengah.
Meskipun demikian, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari jaringan yang akan dibangun sebelum memutuskan untuk menggunakan topologi bus.
Kelemahan Topologi Bus
Sudah yakin memilih topologi bus? Sebelum memutuskan dengan jelas, yuk simak beberapa kelemahan topologi bus berikut ini. Kelemahan topologi bus ini dapat Sobat MinDi jadikan bahan pertimbangan secara matang.
1. Skalabilitas Terbatas
Topologi bus memiliki keterbatasan dalam hal skalabilitas. Karena semua perangkat terhubung ke satu kabel utama, jumlah perangkat yang dapat ditambahkan ke jaringan dibatasi oleh panjang dan kapasitas kabel tersebut.
Semakin banyak perangkat yang ditambahkan, semakin besar kemungkinan terjadinya tabrakan data (collision), yang dapat mengganggu kinerja jaringan.
Selain itu, standar teknis untuk kabel jaringan membatasi panjang maksimal kabel, yang berarti jaringan bus tidak dapat diperluas tanpa batas.
Ketika jaringan perlu berkembang melampaui batas ini, mungkin diperlukan restrukturisasi yang signifikan atau migrasi ke topologi yang berbeda.
2. Titik Kegagalan Tunggal
Salah satu kelemahan utama topologi bus adalah adanya titik kegagalan tunggal pada kabel backbone. Jika kabel utama mengalami kerusakan atau putus, seluruh jaringan bisa terhenti karena semua perangkat bergantung pada kabel tersebut untuk komunikasi.
Hal ini membuat jaringan bus rentan terhadap gangguan dan downtime yang disebabkan oleh masalah pada kabel backbone.
Selain itu, terminator yang rusak di ujung kabel juga dapat menyebabkan gangguan pada sinyal, mengakibatkan ketidakstabilan jaringan secara keseluruhan.
3. Penurunan Kinerja
Kinerja jaringan dalam topologi bus cenderung menurun seiring bertambahnya jumlah perangkat yang terhubung. Karena semua perangkat berbagi satu kabel utama untuk mengirim dan menerima data, penggunaan bandwidth menjadi terbagi.
Semakin banyak perangkat yang aktif, semakin sering terjadi tabrakan data yang memerlukan pengulangan transmisi, yang pada akhirnya mengurangi kecepatan dan efisiensi jaringan.
Selain itu, beban lalu lintas yang tinggi pada kabel utama dapat menyebabkan penundaan (delay) yang signifikan, yang tidak ideal untuk aplikasi yang memerlukan transfer data cepat dan andal.
### Kesimpulan
Meskipun topologi bus memiliki kelebihan, kelemahan topologi bus dapat menjadi hambatan signifikan, terutama untuk jaringan yang lebih besar dan memerlukan kinerja tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik dan potensi pertumbuhan jaringan sebelum memilih topologi bus sebagai solusi jaringan.
Baca Juga: Apa itu Topologi Star? Definisi, Cara Kerja & Kelebihannya
Contoh Penerapan Topologi Bus
Yuk simak beberapa contoh penerapan topologi bus berikut ini!
1. Jaringan Komputer di Laboratorium Sekolah
Di banyak laboratorium komputer sekolah, topologi bus digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer ke satu kabel utama. Hal ini membuat komunikasi yang efisien dan pengaturan yang mudah karena komputer-komputer tersebut dapat berbagi sumber daya seperti printer dan akses internet melalui satu kabel backbone.
Selain itu, biaya instalasi yang rendah dan kemudahan penambahan perangkat baru menjadikan topologi bus pilihan yang praktis untuk lingkungan pendidikan dengan anggaran terbatas.
2. Jaringan di Kantor Kecil
Kantor-kantor kecil sering menggunakan topologi bus untuk menghubungkan komputer, printer, dan perangkat jaringan lainnya. Topologi ini memungkinkan semua perangkat untuk terhubung melalui satu kabel utama, yang memudahkan pengelolaan dan penghematan biaya pemasangan.
Dalam lingkungan kantor yang tidak memerlukan jumlah perangkat yang sangat besar, topologi bus cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan komunikasi internal dan berbagi sumber daya.
3. Jaringan Sistem Pengawasan CCTV
Dalam sistem pengawasan CCTV, topologi bus dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa kamera pengawas ke satu kabel utama yang mengarah ke pusat kontrol.
Kamera-kamera tersebut dapat mentransmisikan data video secara efisien melalui kabel backbone ke server atau monitor di pusat kontrol.
Penggunaan topologi bus dalam sistem ini mengurangi jumlah kabel yang diperlukan dan memudahkan instalasi serta pemeliharaan sistem pengawasan.
Penerapan topologi bus ini menunjukkan fleksibilitas dan efisiensi topologi ini dalam berbagai lingkungan. Topologi bus tetap menjadi pilihan praktis untuk jaringan dengan kebutuhan sederhana dan biaya rendah.
Ingin Belajar tentang Topologi Bus? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id!
Sobat MinDi, itulah beberapa penjelasan mengenai topologi bus, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan hingga contoh penerapan topologi bus.
Kesimpulannya, Topologi bus adalah jenis topologi jaringan sederhana dan biaya rendah di mana semua perangkat terhubung ke satu kabel utama, tetapi memiliki keterbatasan skalabilitas dan rentan terhadap gangguan jika kabel utama rusak.
Tertarik belajar topologi bus lebih lanjut? Ingin switch career sebagai developer profesional? Bingung harus mulai dari mana?
Ingin belajar mengatasi virtex secara profesional? Atau tertarik switch career sebagai developer sukses? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.
Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.