Tahapan Pembuatan Website Versi dibimbing.id, Panduan dari Nol

Farijihan Putri
•
13 June 2025
•
115

Membuat website emang nggak semudah membalikkan tangan, ya. Banyak proses yang harus kamu lakuin. Nah, Warga Bimbingan pengen banget bisa bikin website dari nol tapi bingung harus mulai dari mana?
Ada kabar baik buat kamu yang pengen masuk ke dunia web development atau bahkan switch karier ke bidang ini. Tahapan pembuatan website itu sebenarnya gak serumit yang kamu bayangin, asal tahu urutannya dan tools yang tepat. Banyak pemula yang stuck karena coba-coba sendiri tanpa panduan jelas, akhirnya malah buang waktu dan tenaga.
Di artikel ini, MinDi bakal bagiin panduan lengkap tentang tahapan pembuatan website versi dibimbing.id yang udah terbukti efisien dan gampang diikutin. Langsung aja, yuk bedah langkah-langkahnya satu per satu!
Baca Juga: Roadmap Full Stack Web Developer: Langkah Menuju Karir 2025
Apa Saja Tujuan Pembuatan Website?
Sebelum MinDi jelasin tahapan pembuatan website, kamu harus tahu dulu tujuan pembuatan website. Berikut 5 tujuan utama pembuatan website yang penting kamu pahami.
1. Meningkatkan Kredibilitas Bisnis
Website bikin bisnis kelihatan lebih profesional dan terpercaya. Saat calon klien atau pengguna mencari info tentang produk/jasa, mereka bisa langsung mengakses detail lengkap lewat website. Tanpa website, bisnis bisa dianggap gak serius.
2. Memperluas Jangkauan Pasar
Dengan website, kamu bisa menjangkau audiens yang jauh lebih luas gak terbatas wilayah atau zona waktu. Orang dari kota atau bahkan negara lain bisa tahu produk atau layanan 24/7. Cara ini penting banget kalau kamu mau scale up!
3. Menjadi Pusat Informasi
Website bisa kamu jadikan rumah untuk semua informasi penting: mulai dari profil brand, layanan, portofolio, hingga kontak. Jadi kamu gak perlu repot jelasin satu per satu ke tiap orang, cukup arahkan ke website.
4. Meningkatkan Penjualan dan Konversi
Banyak orang bikin website dengan tujuan utamanya: jualan. Dengan desain user friendly dan strategi digital marketing yang tepat, website bisa bantu banget dalam meningkatkan penjualan atau konversi leads ke pelanggan.
5. Menunjukkan Eksistensi di Era Digital
Zaman sekarang, kehadiran online itu penting. Website menunjukkan kamu melek teknologi dan siap bersaing di dunia digital. Gak heran, banyak profesional pribadi pun bikin website buat personal branding.
Baca Juga: Full Stack Developer vs Software Engineer: Mana Lebih Baik?
6 Tahapan Pembuatan Website
Sumber: Freepik
Berikut 6 tahapan pembuatan website versi dibimbing.id yang perlu kamu tahu, terutama kalau kamu pengen mulai dari nol tanpa bingung harus mulai dari mana.
1. Persiapan (Preparation)
Langkah pertama dalam membangun website adalah mengenali tujuan utamamu. Apakah untuk bisnis, personal branding, atau portofolio? Setelah itu, lakukan riset tentang audiens yang akan mengakses website.
Selanjutnya, pahami kebutuhan audiens agar konten dan tampilan bisa relevan. Jangan lupa, siapkan juga domain dan hosting yang sesuai dengan kebutuhan. Semakin matang persiapannya, semakin lancar langkah berikutnya.
2. Perencanaan (Planning)
Dalam tahapan pembuatan website, perencanaan menentukan arah dan struktur keseluruhan situs. Di tahap ini, kamu menyusun sitemap (struktur halaman), menentukan konten utama, dan menetapkan fitur apa saja yang dibutuhkan.
Warga Bimbingan, kamu juga bisa membuat wireframe sederhana untuk memvisualisasikan layout halaman. Semakin rinci rencana, makin efisien proses pengembangannya nanti. Perencanaan juga bantu kamu hindari perubahan besar di tengah jalan.
3. Pembuatan Desain (Design)
Setelah perencanaan, sekarang saatnya bikin tampilan yang menarik dan user friendly. Fokus utamanya adalah pengalaman pengguna, apakah navigasinya jelas, font-nya terbaca, dan warnanya enak dilihat?
Desain harus mencerminkan brand identity dan memudahkan pengunjung menemukan informasi. Kamu bisa mulai dari mockup atau langsung pakai tools seperti Figma atau Adobe XD.
Sentuhan visual yang konsisten bikin website lebih memorable. Desain yang baik bikin pengunjung betah berlama-lama.
4. Pengembangan (Development)
Tahap ini masuk ke ranah teknis dalam tahapan pembuatan website. Front-end developer akan membangun tampilan yang sebelumnya sudah didesain, sedangkan back-end developer mengatur database, server, dan fungsi dinamis lainnya. Transisi dari desain ke kode harus tetap mempertahankan elemen visual dan fungsi.
Selain itu, website perlu diuji di berbagai perangkat untuk memastikan tampilannya responsif. Gunakan bahasa pemrograman dan framework sesuai kebutuhan proyek. Pengembangan yang optimal bikin website cepat dan stabil.
5. Peluncuran (Launching)
Setelah semua komponen berfungsi dan sudah diuji, kamu bisa mulai meluncurkan website ke publik. Sebelum itu, pastikan tidak ada bug atau typo yang terlewat.
Uji performa loading, keamanan, dan SEO dasar supaya website punya performa maksimal sejak awal. Kalau perlu, minta feedback dari beberapa pengguna dulu sebelum live 100%.
Gunakan tools seperti Google Analytics untuk memantau performanya setelah peluncuran. Momen peluncuran adalah titik awal kamu mulai menarik audiens.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Website yang sudah live bukan berarti selesai tugasnya, kamu tetap perlu merawatnya secara berkala.
Update konten, plugin, dan fitur biar tetap relevan dan aman. Selain itu, pantau performa dan perbaiki bug jika muncul.
Perhatikan juga feedback pengguna untuk peningkatan kedepannya. Maintenance yang rutin menjaga kualitas dan kepercayaan pengguna. Warga Bimbingan, website tanpa perawatan itu ibarat toko yang lama-lama ditinggal pelanggan.
Baca Juga: Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS Langkah Mudah
Pengen Bisa Bikin Website Sendiri?
Sekarang kamu udah tahu tahapan pembuatan website dari awal sampai akhir, waktunya naik level dan mulai bikin website sendiri! Tapi kalau masih bingung dari mana mulainya, kamu nggak sendirian, kok. Yuk, gabung ke Bootcamp Full-Stack Web Development bareng dibimbing.id.
Di bootcamp ini, kamu akan belajar bareng mentor berpengalaman, silabusnya lengkap banget, bisa praktik nyata buat portofolio, dan gratis mengulang kelas. Nggak cuma itu, sudah ada 96% alumni berhasil dapat kerja dan 840+ hiring partner siap bantu kamu disalurkan kerja.
Punya pertanyaan, “Kalau aku nggak punya background IT, bisa ikut nggak?” atau “Berapa lama sampai bisa bikin website profesional sendiri?” Jangan ragu buat konsultasi gratis di sini, karena dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.