Quality Assurance Intern: Tugas & Cara Magang Lewat Dibimbing
Farijihan Putri
•
04 August 2025
•
1014
Quality Assurance Intern sekarang lagi jadi posisi incaran banyak perusahaan digital. Tapi di saat yang sama, peminatnya juga makin membludak.
Buat kamu yang baru lulus, lagi cari pengalaman pertama, atau bahkan Warga Bimbingan yang pengen switch karier ke dunia QA, kamu harus tahu kalau persaingan di dunia kerja udah makin ketat.
Bukan cuma skill teknis yang dinilai, tapi juga pengalaman nyata yang bisa menjadi bukti kamu siap terjun langsung. Nah, salah satu cara terbaik buat punya nilai lebih di mata recruiter adalah dengan ikut program magang sebagai QA intern.
Di artikel ini, MinDi bakal bahas tugas-tugas quality assurance intern dan gimana cara kamu bisa dapet pengalaman magang lewat Bootcamp Quality Assurance Dibimbing.
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Quality Assurance Terbaik Tahun 2025
Mengapa Pengalaman Quality Assurance Intern Penting?
Pengalaman sebagai Quality Assurance Intern penting banget buat kamu yang ingin meniti karier di bidang QA karena posisi ini menuntut ketelitian, pemahaman proses pengujian, dan kemampuan bekerja lintas tim.
Melalui magang, kamu nggak cuma belajar teori, tapi juga langsung praktik ngetes aplikasi, menulis bug report, hingga pakai tools QA seperti JIRA atau Postman.
Selain itu, pengalaman ini menjadi bukti konkret buat recruiter kamu punya inisiatif, cepat belajar, dan siap terjun ke dunia kerja dengan mindset problem solver. Nah, ini menjadi nilai tambah besar di tengah ketatnya persaingan industri teknologi saat ini.
Baca Juga: 7 Contoh Quality Assurance Lengkap dengan Studi Kasus
Tugas Quality Assurance Intern
Sumber: Freepik
Sebagai langkah awal masuk ke bidang QA, kamu perlu memahami tugas-tugas dasar yang biasanya dijalankan oleh quality assurance intern. Meskipun terdengar teknis, banyak hal bisa kamu pelajari secara bertahap selama masa magang. Yuk, simak 8 tugas utamanya berikut.
1. Melakukan Pengujian Fungsional Aplikasi
Seorang quality assurance intern akan diminta untuk menguji apakah fitur-fitur dalam aplikasi berjalan sesuai fungsinya. Proses ini membantu tim memastikan tidak ada error yang terlewat sebelum produk dirilis ke pengguna.
2. Mencatat dan Melaporkan Bug Secara Detail
Setiap bug atau error yang ditemukan perlu dicatat rapi, mulai dari langkah mereproduksi hingga dampaknya. Dengan laporan yang jelas, developer bisa lebih cepat memahami dan memperbaiki masalah.
3. Membuat Test Case Berdasarkan Requirement
Berdasarkan dokumen kebutuhan dari tim produk, kamu akan membuat skenario pengujian yang sistematis. Langkah ini penting untuk memastikan semua aspek fitur sudah diuji secara menyeluruh.
4. Menggunakan Tools Pendukung QA seperti JIRA atau TestRail
Sebagai quality assurance intern, kamu juga akan diperkenalkan dengan berbagai tools industri untuk pencatatan bug, manajemen testing, dan kolaborasi tim. Penguasaan tools ini bisa menjadi nilai tambah besar saat masuk dunia kerja sesungguhnya.
5. Melakukan Regresi Testing Setelah Bug Diperbaiki
Setelah developer memperbaiki bug, kamu harus memastikan error tersebut benar-benar hilang dan tidak menimbulkan bug baru. Tes ulang ini penting untuk menjaga stabilitas aplikasi secara keseluruhan.
6. Berkomunikasi Rutin dengan Developer dan Tim Produk
Tugas QA bukan hanya soal testing, tapi juga kolaborasi. Kamu akan sering diskusi soal bug, prioritas perbaikan, dan update fitur langsung dengan tim lain.
7. Mengidentifikasi Potensi Risiko Kualitas Produk
QA juga berperan dalam mendeteksi risiko atau hal-hal yang bisa mengganggu pengalaman pengguna. Wawasan ini bisa membantu tim mengambil keputusan yang lebih tepat saat merilis produk.
8. Mempelajari Dokumentasi Teknis untuk Memahami Alur Sistem
Supaya pengujian lebih efektif, kamu perlu membaca dokumentasi teknis seperti API docs atau user flow. Hal ini bantu kamu memahami konteks dari fitur yang sedang diuji dan menemukan celah yang mungkin terlewat.
Baca Juga: 7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif
Bootcamp Quality Assurance Dibimbing: Cara Cepat Menjadi QA Intern Andal
Oke Warga Bimbingan, kalau kamu udah mantap pengen terjun ke dunia QA, sekarang saatnya ambil langkah strategis lewat Bootcamp Quality Assurance Dibimbing.
Program ini khusus buat kamu yang pemula tapi pengen langsung punya skill praktis dan portofolio nyata. Selama bootcamp, kamu bakal ngerjain lebih dari 20 project termasuk final project QA yang bisa ditunjukkan ke rekruter.
Selain itu, kamu juga akan belajar langsung dari mentor profesional dan dapet feedback real-time biar makin siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Gak cuma belajar teori, kamu juga berkesempatan dapetin 8 minggu pengalaman magang di perusahaan hiring partner Dibimbing yang tersebar di berbagai industri.
Buat persiapan karier yang lebih matang, kamu juga akan menghadapi Exam Penyaluran Kerja sebagai simulasi nyata sebelum masuk proses rekrutmen sungguhan. Lengkap banget kan?
Semua dirancang biar kamu gak cuma siap menjadi Quality Assurance Intern, tapi juga punya fondasi kuat buat berkarier sebagai QA profesional ke depannya.
Baca Juga: Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli
Udah Siap Memulai Karier Sebagai Quality Assurance Intern?
Kalau Warga Bimbingan udah paham peran dan tugas quality assurance intern, sekarang saatnya ambil langkah nyata buat mulai kariermu bareng Dibimbing.
Lewat Bootcamp Quality Assurance Dibimbing, kamu bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman, dapat praktik nyata untuk bangun portofolio, gratis mengulang kelas, dan punya akses ke 840+ hiring partner untuk penyaluran kerja.
Kamu masih ragu, misalnya “Kalau aku belum punya background IT, bisa ikut?” atau “Apakah magangnya dijamin setelah bootcamp selesai?”, langsung aja konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi QA Engineer profesional.
Tags
