Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli

Farijihan Putri
•
26 February 2025
•
307

Roadmap QA Engineer adalah panduan yang akan membantumu memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk sukses di dunia pengujian perangkat lunak. Buat kamu yang tertarik mengembangkan karir sebagai QA Engineer, artikel ini akan membahas secara rinci mulai dari dasar hingga keahlian yang lebih mendalam.
Warga Bimbingan, dunia QA itu asyik kok, nggak sesulit yang dibayangkan! Dengan mengikuti roadmap yang tepat, kamu bakal bisa menguasai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang. Penasaran apa saja yang perlu dipelajari dan gimana cara memulainya? Yuk, simak terus artikel ini, kita bakal bahas semuanya biar kamu siap melangkah di dunia QA!
Mengenal Profesi QA Engineer
Quality Assurance Engineer (QA Engineer) adalah profesional yang bertanggung jawab untuk memastikan kualitas perangkat lunak sebelum dirilis ke pengguna.
Tugasnya melakukan berbagai jenis pengujian untuk mendeteksi bug, kesalahan, atau kekurangan dalam aplikasi, memastikan aplikasi berfungsi dengan baik dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Tanggung jawab utama seorang QA Engineer meliputi perencanaan dan pelaksanaan pengujian, pembuatan dan eksekusi test case, serta dokumentasi hasil pengujian.
Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan tim pengembang untuk memperbaiki bug dan mengoptimalkan kinerja aplikasi, sehingga produk akhir dapat memberikan pengalaman pengguna yang optimal.
Baca Juga: 10+ Data Engineer Tools Paling Populer dan Terbaik 2024
Tahapan QA Engineer Roadmap
Tahapan dalam roadmap QA Engineer bisa dibagi menjadi empat level. Yuk Warga Bimbingan, langsung saja bahas satu per satu setiap tahapannya!
1. Basic Stage – Pengenalan Dasar IT dan Software Development
Sumber: Freepik
Di tahap awal ini, kamu akan membangun fondasi yang kuat sebelum benar-benar terjun ke dunia QA. Jangan langsung loncat ke otomasi dulu ya! Pahami dulu konsep dasar supaya nanti nggak bingung saat masuk ke tahap yang lebih teknis.
a. Learning the Basics
Roadmap QA Engineer dimulai dengan memahami bagaimana perangkat lunak dikembangkan. Kamu perlu tahu tentang Software Development Life Cycle (SDLC), metode pengembangan seperti Waterfall dan Agile, serta mengenal berbagai jenis pengujian seperti functional testing, regression testing, dan User Acceptance Testing (UAT).
b. Learning Tools
Setelah paham dasar-dasarnya, saatnya kenalan dengan tools yang sering dipakai dalam dunia QA. Ada JIRA buat tracking bug, TestRail buat manajemen test case, dan Git buat version control. Tools ini penting banget buat menunjang pekerjaan QA sehari-hari.
c. Introduction to Automation
Oke, di tahap ini kamu nggak perlu langsung paham otomatisasi. Tapi setidaknya, kenalan dulu sama Selenium, Katalon Studio, atau Cypress biar nggak kaget nanti. Kalau bisa, mulai belajar bahasa pemrograman dasar seperti Python atau Java, karena ini bakal kepake banget kalau kamu mau fokus ke automation testing.
2. Intermediate Stage – Memperdalam Keahlian QA
Setelah paham dasar-dasarnya, saatnya Warga Bimbingan naik level! Di tahap ini, kamu mulai membangun keahlian yang lebih teknis dan belajar gimana cara kerja QA dalam lingkungan yang lebih profesional.
a. Automation Testing
Manual testing itu penting, tapi kalau semua dikerjain manual, bisa makan waktu lama. Nah, di tahap ini kamu belajar cara bikin skrip otomatisasi buat testing yang lebih efisien. Gunakan bahasa seperti Python, Java, atau JavaScript, lalu praktikkan dengan Selenium WebDriver atau Cypress.
b. Advanced Testing Frameworks
Roadmap QA Engineer nggak berhenti di otomatisasi aja. Kamu juga perlu mengenal framework testing seperti TestNG, JUnit, atau Cucumber yang bikin pengujian lebih terstruktur dan scalable.
c. Collaboration with Development Teams
QA itu nggak bisa kerja sendirian. Kamu harus terbiasa kerja bareng tim developer buat nemuin dan ngefix bug dengan cepat. Biasanya, QA akan banyak terlibat di daily stand-up meeting kalau tim pakai Agile atau Scrum. Jadi, makin paham cara kerja tim pengembang, makin lancar kerjaanmu!
d. Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD)
Di industri modern, testing harus bisa jalan otomatis dalam pipeline CI/CD. Kenalan sama tools seperti Jenkins, GitLab CI, atau CircleCI, biar kamu bisa integrasi testing ke dalam proses deployment tanpa ribet.
3. Career Preparation Stage – Praktik dan Buat Portofolio
Sumber: Freepik
Setelah belajar banyak teori dan praktik, sekarang waktunya Warga Bimbingan siap-siap buat masuk ke dunia kerja.
a. Membuat Portofolio Pengujian
Portofolio QA itu penting banget! Mulai dokumentasikan test case, bug report, dan project automation yang sudah kamu buat. Kalau bisa, upload hasil kerja kamu di GitHub biar recruiter bisa lihat kemampuanmu secara langsung.
b. Mengikuti Sertifikasi QA
Buat nambah kredibilitas, coba ambil sertifikasi seperti ISTQB Foundation Level, Certified Selenium Professional, atau Agile Testing Certification. Hal ini bisa menjadi nilai tambah saat melamar kerja!
c. Networking dan Komunitas
Gabung ke komunitas QA seperti Test Automation University, grup LinkedIn, atau Discord komunitas QA. Selain buat belajar, ini juga bisa bantu kamu dapat peluang kerja!
d. Mempersiapkan Interview
Latihan jawab pertanyaan interview QA, baik untuk manual testing maupun automation testing. Biasanya, pertanyaan meliputi teori testing, pengalaman menangani bug, hingga coding challenge buat automation QA.
4. Advanced Stage – Keahlian dan Kepemimpinan dalam QA
Nah, kalau Warga Bimbingan udah sampai tahap ini, artinya kamu udah bukan pemula lagi. Di sini, kamu nggak cuma menjadi orang yang ngetes aplikasi, tapi juga mulai berperan dalam strategi pengujian yang lebih luas.
a. Test Strategy and Design
Roadmap QA Engineer di tahap ini fokus ke penyusunan strategi pengujian yang lebih matang. Kamu bakal mulai bikin test plan, test scenarios, dan test cases yang lebih kompleks. Analisis risiko dan pendekatan testing yang efektif juga menjadi bagian penting dari pekerjaanmu.
b. Test Metrics and Reporting
QA bukan cuma soal cari bug, tapi juga soal menyajikan data yang berguna. Kamu perlu ngerti test coverage, defect density, dan pass/fail rate biar bisa kasih laporan yang jelas ke stakeholder atau tim manajemen.
c. Leadership and Mentorship
Di tahap ini, kamu mulai bisa membimbing QA Engineer junior dan bahkan memimpin tim QA dalam suatu proyek. Skill komunikasi dan problem solving menjadi kunci, karena kamu bakal banyak berkoordinasi sama berbagai tim untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga.
d. Security & Performance Testing
Kalau mau makin spesialis, pelajari juga pengujian keamanan dan performa. Gunakan tools seperti OWASP ZAP atau Burp Suite buat security testing, serta JMeter atau LoadRunner buat performance testing. Keahlian ini bakal bikin kamu lebih standout di dunia QA.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Data Engineer Certification dan Manfaatnya
Siap Mulai Karirmu sebagai QA Engineer?
Sekarang kamu sudah tahu langkah-langkah dalam Roadmap QA Engineer, tapi perjalananmu baru saja dimulai! Biar makin siap, yuk gabung di Program Bootcamp dibimbing.id bareng 338+ mentor berpengalaman dengan materi terlengkap, mulai dari Data, Career Development, Digital Marketing, hingga English Class.
Bootcamp ini punya silabus terlengkap, kesempatan praktek nyata buat portfolio, gratis mengulang kelas, dan sudah membantu 3.400+ career shifter sukses beralih profesi! Plus, ada 840+ hiring partner siap menyalurkan kamu ke perusahaan impian.
Punya pertanyaan seperti, “Seberapa penting skill automation testing untuk pemula?” atau “Gimana cara bikin portofolio QA yang menarik buat recruiter?” Konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi
Referensi
Tags