7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif

Farijihan Putri
•
07 April 2025
•
52

Perbedaan QA dan QC sering bikin bingung di dunia kerja, apalagi buat Warga Bimbingan yang baru mulai terjun ke dunia Quality Assurance. Padahal, paham bedanya dua peran ini bisa bantu kamu lebih siap menghadapi tantangan di industri yang semakin kompetitif.
Bahkan, peluang karier di bidang QA juga makin menjanjikan, lho. Menurut laporan dari Credence Research, pasar layanan software testing dan QA diprediksi melonjak dari USD 38,12 miliar di 2024 menjadi USD 99,1 miliar pada 2032.
Gede banget, kan? Makanya, yuk kenali 7 perbedaan utamanya biar kamu makin siap berkarier di dunia quality!
Apa itu QA?
Quality Assurance (QA) adalah proses yang fokus memastikan produk atau layanan yang dihasilkan sudah sesuai standar kualitas yang ditentukan sejak awal.
QA nggak langsung cek hasil akhir, tapi lebih ke memastikan setiap tahapan proses berjalan dengan benar dan konsisten. Mulai dari perencanaan sampai pengembangan.
Tujuannya mencegah kesalahan sebelum terjadi, bukan memperbaiki setelah ada masalah. Jadi, QA itu seperti sistem penjagaan kualitas dari hulu ke hilir agar produk akhir lebih minim risiko dan lebih terpercaya di mata pengguna.
Apa itu QC?
Quality Control (QC) adalah proses pemeriksaan kualitas produk di tahap akhir sebelum dikirim ke pengguna. Fokus utamanya adalah mendeteksi dan memperbaiki kesalahan atau cacat pada hasil akhir agar sesuai standar.
QC biasanya melibatkan pengujian, inspeksi, atau evaluasi visual terhadap produk jadi. Bisa disimpulkan, QC tuh semacam quality gate terakhir sebelum produk dilepas ke pasar biar gak ada yang lolos kalau ada yang cacat.
7 Perbedaan QA dan QC
Sumber: Freepik
Berikut adalah penjelasan 7 perbedaan QA dan QC yang bisa bantu Warga Bimbingan memahami peran penting keduanya dalam proses bisnis yang lebih efisien dan minim risiko.
1. Fokus
Salah satu perbedaan QA dan QC yang paling mendasar ada pada fokus kerjanya. QA berfokus pada proses dan sistem untuk menjamin kualitas, sedangkan QC lebih fokus ke produk akhir.
Tujuan QA memastikan semua tahapan kerja dilakukan sesuai prosedur, sedangkan QC memeriksa hasil akhirnya. Jadi, QA itu soal pencegahan, QC lebih ke deteksi.
2. Tujuan
QA bertujuan menciptakan proses yang efisien dan bebas kesalahan sejak awal. Sementara QC bertujuan menemukan dan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada produk.
Keduanya memang sama-sama berurusan dengan kualitas, tapi pendekatannya beda. QA menjaga dari awal, QC mengamankan hasil akhir.
3. Waktu Pelaksanaan
QA dilakukan sejak tahap awal proyek atau produksi dimulai. Proses ini terus berjalan selama siklus pengembangan berlangsung. Sebaliknya, QC dilakukan setelah produk selesai dibuat, sebelum diserahkan ke pengguna. Jadi QA itu lebih proaktif, sedangkan QC cenderung reaktif.
4. Metode
Perbedaan QA dan QC berikutnya terletak pada metode yang digunakan. QA biasanya melibatkan audit, pelatihan, dan pengembangan dokumentasi standar.
Sedangkan QC menggunakan pengujian produk, inspeksi visual, atau pengecekan secara teknis. Keduanya punya metode yang berbeda tapi saling melengkapi.
5. Tanggung Jawab
QA biasanya menjadi tanggung jawab tim pengembang atau tim proses yang memastikan SOP dan prosedur berjalan lancar. QC lebih banyak dilakukan oleh tim khusus yang fokus melakukan inspeksi terhadap produk jadi.
Oleh karena itu, orang QA banyak terlibat di awal proses. Sementara itu, QC aktif saat produk sudah selesai. Keduanya sama penting, cuma beda momen terlibatnya.
6. Sifat Pekerjaan
QA bersifat preventif karena mencegah kesalahan sejak awal proses. Di sisi lain, QC bersifat korektif karena bertugas menemukan dan memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Proses QA lebih strategis, sementara QC lebih teknis dan operasional. Hal ini menunjukkan peran keduanya saling melengkapi untuk jamin kualitas produk.
7. Dokumentasi
QA menghasilkan dokumentasi berupa SOP, flow kerja, dan pedoman proses. QC menghasilkan laporan inspeksi, hasil pengujian, dan catatan error.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa QA lebih menyentuh sisi manajerial dan sistematis. Sedangkan QC mencatat hal teknis dan hasil aktual dari produk yang dicek.
Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik
Contoh Penerapan QA dalam Bisnis
Sumber: Freepik
Salah satu bentuk penerapan QA adalah saat perusahaan membuat SOP (Standard Operating Procedure) untuk tiap proses kerja, seperti produksi, layanan pelanggan, atau pengolahan data.
Tujuannya biar semua tim bekerja dengan alur yang seragam dan sesuai standar kualitas yang sudah ditentukan.
Hal ini membantu meminimalkan kesalahan serta menjaga konsistensi produk atau layanan. QA memastikan prosesnya berjalan lancar, bukan cuma hasil akhirnya aja yang oke.
Contoh Penerapan QC dalam Bisnis
Setelah tahu contoh penerapan QA dalam bisnis, sekarang saatnya kamu kenalan juga sama contoh penerapan QC dalam bisnis.
Misalnya, saat tim produksi melakukan inspeksi visual dan pengujian fisik pada produk sebelum dikirim ke pelanggan. Mereka mengecek apakah ada cacat, kesalahan ukuran, atau kerusakan.
Tujuannya memastikan produk yang sampai ke tangan konsumen sudah lolos standar kualitas. QC berperan langsung di tahap akhir untuk memastikan hasilnya bener-bener sesuai harapan.
Baca Juga: Kursus QA Engineer: Rekomendasi, Manfaat, dan Tips Terbaik
Sudah Paham Perbedaan QA dan QC?
Sekarang kamu udah tahu perbedaan QA dan QC secara mendalam, kan? Keduanya punya peran penting dalam menjaga kualitas proses dan produk bisnis. Kalau kamu tertarik buat terjun di dunia Quality Assurance, yuk mulai langkah pertamamu lewat Bootcamp Quality Assurance dibimbing.id!
Kamu akan belajar langsung bareng mentor berpengalaman, dapet silabus terlengkap, praktek nyata buat portfolio, gratis mengulang kelas, dan kesempatan disalurkan kerja ke lebih dari 840+ hiring partner.
Masih penasaran dan punya pertanyaan seperti, “Kalau belum punya background IT, bisa ikut nggak?” atau “Nanti diajarin automation juga gak sih?” konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.
Referensi
- Software Testing and QA Services Market [Buka]
Tags