dibimbing.id - 6 Manfaat Utama Domain Buat Bisnis & Penjelasan Lengkapnya!

6 Manfaat Utama Domain Buat Bisnis & Penjelasan Lengkapnya!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

23 April 2024

•

302

Image Banner

Apa sih fungsi domain itu? Domain adalah alamat yang dimiliki oleh sebuah web. Bukan hanya sebagai alamat digital web, domain juga berperan penting dalam navigasi dan branding di internet.


Dengan domain, pengunjung bisa mengerti cara mengunjungi website yang kamu miliki. Tertarik untuk tahu lebih banyak? Yuk, baca penjelasan lengkap MinDi tentang domain di bawah ini!



Apa yang Dimaksud dengan Domain?



Sumber: Freepik


Dalam konteks web, domain adalah nama yang diberikan untuk mengidentifikasi dan mengakses sebuah situs web di internet. Nama domain ini berfungsi sebagai alamat yang memudahkan kamu mengunjungi situs web.


Dengan domain, pengguna bisa mengunjungi web tanpa perlu mengingat deretan angka yang rumit atau alamat IP (Internet Protocol).


Misalnya, domain Dibimbing adalah dibimbing.id, atau Dibilabs adalah dibilabs.id.


Setiap nama domain di internet selalu unik dan punya identitas masing-masing. Dan ini diatur oleh sebuah sistem yang disebut DNS (Domain Name System). DNS berfungsi seperti buku telepon internet yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP yang sesuai.


Hal tersebut memungkinkan peramban web untuk memuat sumber daya dari server web. Ini adalah bagian penting dari cara kerja internet serta memberikan pengalaman pengguna yang lancar dan efisien.


Nah, selanjutnya, yuk kita bahas apa manfaat dari Domain.


Apa Manfaat dari Domain?




Berikut kami akan menjelaskan tentang apa saja manfaat dari Domain yang bisa kamu dapatkan dari bisnis online:


1. Memudahkan Akses


Fungsi domain adalah memudahkan akses ke dalam website. Sebab, domain bisa menggantikan alamat IP kompleks dan pastinya mustahil untuk kamu ingat Hal ini sangat membantu pengguna dalam mengakses situs web dengan lebih mudah dan cepat.



2. Content Marketing dan Branding


Domain membantu dalam membangun identitas online bagi individu, bisnis, atau organisasi. Nama domain yang baik dapat meningkatkan pengenalan merek dan membantu dalam strategi pemasaran digital.


Di Dibimbing misalnya, kami menggunakan website untuk melakukan branding dan juga untuk membuat konten-konten yang berkualitas untuk menjawab audiens.



3. Memudahkan Edukasi ke Audience


Dengan menggunakan subdomain dan jalur direktori, domain dapat digunakan untuk mengorganisir konten situs web secara efektif. Hal ini memungkinkan pemilik situs untuk mengelola berbagai fitur atau layanan situs mereka dengan lebih terstruktur.



4. Membangun Kepercayaan Bisnis Kamu


Bisnis yang membuat website dapat memudahkan mereka dalam menjelaskan konten-konten yang mereka punya. Domain yang profesional dan relevan dengan kegiatan atau industri tertentu bisa menambah kepercayaan pengunjung atau pelanggan. 


Orang-orang seringkali mencari informasi bisnis kamu di website. Hal ini bisa dibuat dengan memanfaatkan kepercayaan bisnis kamu.



5. Meningkatkan SEO


Nama domain yang relevan dengan kata kunci pencarian dapat membantu dalam optimisasi mesin pencari (SEO). Ini dapat meningkatkan peringkat situs web di hasil pencarian. Pada akhirnya, ini bisa meningkatkan lalu lintas web dan potensi pengunjung atau pelanggan.


Baca Juga: Mengenal Protokol Jaringan, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya



6. Buat Bisnis Lebih Professional


Selain itu, website juga bisa membuat bisnis kamu lebih professional. Misalnya, about page menjelaskan tentang halaman tentang bisnis kamu. 


Halaman produk kamu menjelaskan tentang isi produk kamu. Atau, home page menjelaskan tentang apa itu bisnis dan produk kamu.





Jenis-Jenis Domain


Sumber: Freepik


Jenis-jenis domain dapat dikategorikan berdasarkan tingkatan dalam struktur DNS (Domain Name System) dan berbagai karakteristik lainnya. Berikut adalah beberapa jenis domain yang penting untuk dipahami:


1. Top-Level Domains (TLDs)


Pertama adalah top-level domains. Berikut adalah beberapa kategori yang masuk dalam TLD:


  • Generic Top-Level Domains (gTLDs): Ini adalah TLD yang umum dan tidak spesifik terhadap suatu negara. Contohnya termasuk .com (komersial), .org (organisasi), .net (network), .info (informasi), dan .biz (bisnis).

  • Sponsored Top-Level Domains (sTLDs): Ini adalah sub-kategori dari gTLD yang dikelola oleh badan tertentu yang mewakili komunitas tertentu. Misalnya, .edu untuk institusi pendidikan, .gov untuk entitas pemerintah AS, dan .mil untuk militer AS.

  • Country Code Top-Level Domains (ccTLDs): TLD ini merupakan kode negara dua huruf yang ditentukan oleh ISO-3166-1, seperti .us untuk Amerika Serikat, .uk untuk Inggris, dan .jp untuk Jepang.



2. Second-Level Domains (SLDs)


Ini adalah nama yang dipilih dan terletak langsung di sebelah kiri TLD. Misalnya, dalam example.com, "example" adalah SLD.



3. Subdomains


Subdomain adalah tambahan ke domain yang ada dan biasanya menunjukkan bagian tertentu dari website. Misalnya, blog.example.com di mana blog adalah subdomain dari example.com.



4. Internationalized Domain Names (IDNs)


IDN memungkinkan domain menggunakan karakter non-Latin, seperti karakter dalam bahasa Cina, Rusia, atau Arab. Hal ini penting untuk meningkatkan aksesibilitas global internet.



5. Premium Domains


Domain ini sering dianggap memiliki nilai tinggi karena pendek, mudah diingat, dan sering mengandung kata kunci yang sangat dicari. Premium domains biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada domain biasa.



6. Reserved Domains


Beberapa nama domain disimpan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Ini juga tidak boleh digunakan karena alasan teknis, seperti example.com, localhost, atau domain yang digunakan untuk dokumentasi atau pengujian.



Bagaimana Cara Kerja dari Domain?




Cara kerja domain dalam internet melibatkan beberapa proses teknis. Proses ini memungkinkan komputer dan perangkat lainnya mengakses situs web melalui alamat yang mudah diingat. 


Berikut adalah langkah-langkah utama yang menjelaskan bagaimana domain bekerja:


1. Pendaftaran Domain


Proses pertama adalah pendaftaran nama domain melalui registrar domain. Registrar ini adalah perusahaan yang memiliki wewenang untuk menjual nama domain kepada publik. 


Ketika sebuah domain terdaftar, informasi mengenainya disimpan dalam database besar yang disebut Domain Name System (DNS).



2. DNS (Domain Name System)


DNS bertindak seperti buku telepon besar dari internet. DNS menyimpan informasi tentang setiap domain yang terdaftar dan alamat IP yang terkait dengannya. 


Alamat IP adalah serangkaian angka yang digunakan oleh komputer untuk mengidentifikasi satu sama lain di jaringan. 


DNS memungkinkan orang untuk menggunakan nama domain yang mudah diingat alih-alih harus mengingat alamat IP.


Baca Juga: Begini 9 Cara Mengatasi DNS_PROBE_FINISHED_NXDOMAIN



3. Permintaan DNS


Ketika seseorang mengetik nama domain ke dalam browser webnya, permintaan dikirim ke server DNS. Proses ini biasanya melibatkan beberapa langkah:


  • Local DNS Cache: Memeriksa apakah informasi sudah tersimpan lokal di cache perangkat.

  • Recursive DNS Servers: Jika tidak ada di cache lokal, browser mengirim permintaan ke recursive DNS server yang bisa berada di ISP pengguna atau pihak ketiga.

  • Root DNS Servers: Recursive server mungkin perlu bertanya pada root DNS server untuk mengetahui server mana yang menangani TLD dari domain tersebut (misalnya .com).

  • TLD DNS Servers: Setelah mendapatkan informasi dari root server, recursive server kemudian akan bertanya pada TLD server yang spesifik (misal .com DNS servers). Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang domain yang lebih spesifik.

  • Authoritative DNS Servers: Akhirnya, recursive server akan mencapai authoritative DNS server yang memiliki data spesifik domain yang dicari. Server ini akan memberikan alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut.



4. Menghubungkan ke Server


Setelah browser menerima alamat IP dari DNS, ia mengirim permintaan ke alamat IP tersebut. Alat IP ini merupakan server tempat situs web disimpan. 


Server kemudian mengirimkan data situs web kembali ke browser pengguna. Hal ini memungkinkan halaman web untuk dimuat dan ditampilkan.



5. Caching


Untuk mempercepat proses di masa depan, alamat IP sering disimpan di cache lokal baik di browser pengguna maupun di server DNS rekursif. 


Ini berarti bahwa permintaan masa depan untuk domain yang sama dapat diproses lebih cepat tanpa harus melewati semua langkah di atas.



Itulah pembahasan lengkap tentang domain beserta 6 manfaat utamanya. Secara keseluruhan, domain adalah aspek fundamental dalam teknis navigasi internet dan aspek komunikasi serta branding online.


Meski domain penting, ada beberapa hal lain yang mungkin perlu kamu pelajari terkait struktrurisasi pengembangan web. Tertarik untuk mempelajarinya?


Jika iya, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Lewat program ini, kamu bisa belajar banyak tentang development yang mencakup teori dasar hingga praktik dengan real-case project.


Terlebih lagi, pembelajarannya juga dirancang dengan kurikulum beginner-friendly. Jadi, siapapun yang mau belajar termasuk pemula tidak akan kesusahan mengikuti programnya. 


Di sini, kamu juga terjamin dapat pekerjaan langsung setelah lulus sama seperti 94% lulusan Alumni Dibimbing yang sukses begitu menyelesaikan program.


So, tunggu apa lagi? Segera gabung dan mulai karir di web development bareng Dibimbing.id!


Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!