dibimbing.id - DNS: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Macam, & Contohnya

DNS: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Macam, & Contohnya

Farijihan Putri

•

17 July 2024

•

2019

Image Banner

Sobat MinDi pernah bertanya-tanya bagaimana sebuah situs web yang kamu ketik di browser bisa muncul dalam hitungan detik? 

Nah, semua itu berkat sebuah sistem ajaib yang bernama DNS. Ibarat buku telepon raksasa di internet, DNS mengubah alamat web yang mudah diingat menjadi alamat IP yang dimengerti oleh komputer. 

Dalam artikel ini, MinDi akan membahas tuntas tentang apa itu DNS, fungsinya, cara kerjanya, berbagai jenisnya, dan beberapa contoh nyatanya. 

Jadi, siap-siap untuk menjelajah dunia di balik layar internet yang ternyata penuh dengan teknologi keren! Yuk, mulai pelajari sekarang! 


Apa Itu DNS?

Dikutip techtarget.com, Domain Name System (DNS) adalah sebuah database yang digunakan untuk menemukan dan menerjemahkan nama domain internet menjadi alamat Internet Protocol (IP). 

DNS memetakan nama yang digunakan orang untuk menemukan situs web ke alamat IP yang digunakan komputer untuk menemukan situs tersebut.

Sebagai contoh, jika seseorang mengetik "contoh.com" di browser web, server di belakang layar akan memetakan nama tersebut ke alamat IP yang sesuai. Alamat IP memiliki struktur yang mirip dengan 203.0.113.72.

Sistem ini sangat penting karena tanpa DNS, kita harus mengingat deretan angka yang panjang dan rumit sebagai alamat setiap situs web yang ingin kita kunjungi. 

Dengan DNS, kita cukup mengingat nama domain yang lebih mudah, seperti "google.com" atau "facebook.com". 

Jadi, DNS tidak hanya memudahkan kita dalam menjelajah internet, tetapi juga membuatnya lebih efisien dan user friendly

Kondisi ini seperti memiliki buku telepon raksasa yang selalu siap membantu kita menemukan alamat yang tepat di dunia maya.


5 Fungsi DNS

Sudah tahu apa itu DNS? Sekarang, saatnya MinDi mengungkap berbagai fungsi ajaib yang dijalankan oleh sistem ini. Berikut 5 fungsi utama DNS yang menjadikannya tulang punggung internet.


1. Pemetaan Nama ke Alamat IP

DNS memetakan nama domain yang mudah diingat ke alamat IP numerik yang digunakan komputer untuk berkomunikasi di internet. 

Kondisi ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan nama domain sederhana seperti "google.com" daripada harus mengingat deretan angka yang panjang.


2. Pengarahan Lalu Lintas Internet

Sistem ini membantu mengarahkan permintaan pengguna ke server yang tepat. 

Ketika sebuah nama domain diketik, DNS memastikan permintaan tersebut dikirim ke server web yang benar berdasarkan alamat IP yang terkait.


3. Pembagian Beban (Load Balancing)

DNS dapat mendistribusikan lalu lintas internet ke beberapa server untuk memastikan tidak ada satu server yang kelebihan beban. Fungsi ini dapat meningkatkan kinerja dan keandalan situs web.


4. Pengelolaan Domain

Sistem ini memungkinkan pengelolaan dan administrasi nama domain secara terpusat. 

Pemilik domain dapat mengubah pengaturan DNS miliknya untuk mengarahkan lalu lintas ke server yang berbeda atau mengkonfigurasi layanan tambahan seperti email.


5. Keamanan dan Filter Konten

Terakhir, DNS dapat kamu gunakan untuk meningkatkan keamanan dengan memblokir akses ke situs web berbahaya atau tidak diinginkan. 

Beberapa layanan DNS menyediakan fitur filter konten untuk melindungi pengguna dari ancaman cyber dan konten yang tidak sesuai.


Cara Kerja DNS


Sumber: Freepik

Setelah mengetahui fungsi-fungsi DNS, pasti Sobat MinDi penasaran bagaimana sebenarnya sistem ini bekerja, bukan? 

Proses di balik penerjemahan nama domain menjadi alamat IP ternyata melibatkan beberapa langkah canggih.

DNS bekerja melalui serangkaian langkah untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP. 

Ketika kamu mengetik nama domain di browser, permintaan dikirim ke server DNS yang memulai pencarian dari root server

Root server mengarahkan permintaan tersebut ke server DNS yang lebih spesifik hingga mencapai server yang memiliki informasi tentang nama domain tersebut, biasanya disebut server otoritatif.

Setelah menemukan alamat IP yang sesuai, server DNS mengirimkan kembali informasi ini ke browser. Kemudian menggunakan alamat IP tersebut untuk menghubungi server web yang menyimpan situs yang kamu minta. 

Semua proses ini terjadi dalam hitungan milidetik, sehingga kamu dapat dengan cepat mengakses situs web yang diinginkan tanpa menyadari kompleksitas di baliknya.

Baca Juga: Load Balancing: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Cara Kerja


Macam-Macam Tipe DNS

Selain memahami fungsi dan cara kerjanya, ada baiknya Sobat MinDi mengenal berbagai tipe record DNS yang digunakan untuk mengelola dan mengarahkan trafik internet. 

Setiap tipe record memiliki tugas spesifik yang membantu internet bekerja lebih efisien. 

Ayo, telusuri macam-macam tipe DNS yang ada dan lihat peran masing-masing dalam menjaga internet tetap berjalan dengan mulus.


1. A Record (Address Record)

A Record adalah tipe DNS yang paling umum digunakan untuk memetakan nama domain ke alamat IP versi 4 (IPv4). 

Misalnya, A Record untuk "example.com" dapat memetakan nama domain tersebut ke alamat IP "203.0.113.72".


2. AAAA Record (IPv6 Address Record)

Mirip dengan A Record, AAAA Record memetakan nama domain ke alamat IP versi 6 (IPv6). IPv6 memiliki format yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan IPv4, seperti "2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334".


3. CNAME Record (Canonical Name Record)

CNAME Record digunakan untuk mengarahkan satu nama domain ke nama domain lainnya. Hal ini berguna untuk mengelola alias domain. Misalnya, "blog.example.com" dapat diarahkan ke "www.example.com".


4. MX Record (Mail Exchange Record)

MX Record berguna untuk menentukan server yang bertanggung jawab untuk menerima email untuk nama domain tersebut. 

MX Record menentukan prioritas dan alamat server email. Misalnya, "example.com" dapat memiliki MX Record yang mengarahkan email ke "mail.example.com".


5. TXT Record (Text Record)

TXT Record digunakan untuk menyimpan informasi teks yang dapat dibaca manusia atau mesin terkait nama domain. 

TXT Record sering digunakan untuk verifikasi domain dan pengaturan keamanan, seperti SPF (Sender Policy Framework) dan DKIM (DomainKeys Identified Mail).


6. NS Record (Name Server Record)

NS Record menentukan server DNS yang bertanggung jawab untuk zona DNS tertentu. NS Record mengarahkan kueri DNS ke server yang memiliki informasi otoritatif tentang nama domain tersebut. 

Misalnya, "example.com" dapat memiliki NS Record yang mengarahkan ke "ns1.example.com" dan "ns2.example.com".


5 Contoh Penggunaan DNS

Teori saja tidak cukup, kan? Untuk benar-benar memahami betapa pentingnya DNS, mari lihat 5 contoh nyata penggunaannya. Berikut 5 contoh DNS yang menunjukkan betapa esensialnya sistem ini dalam kehidupan.


1. Mengakses Situs Web

Saat seseorang mengetik URL (seperti "www.google.com") ke browser web, permintaan DNS dikirimkan ke resolver DNS untuk mencari alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut. 

Resolver kemudian mengembalikan alamat IP ke browser, yang menggunakan alamat tersebut untuk terhubung ke server web dan memuat halaman web.


2. Mengirim Email


Sumber: Freepik

Saat seseorang mengirim email, server email menggunakan DNS untuk mencari MX Record (mail exchange) untuk domain penerima agar dapat menentukan tujuan pengiriman pesan. 

Server email penerima juga menggunakan DNS untuk mencari A Record atau AAAA Record yang sesuai untuk menentukan alamat IP server email.


3. Content Delivery Networks (CDN)

CDN menggunakan DNS untuk mengarahkan pengguna ke server terdekat agar dapat mengirimkan konten yang diminta. 

Saat seorang pengguna melakukan permintaan halaman web atau konten lain dari CDN, resolver DNS akan mengembalikan alamat IP server yang terdekat dengan pengguna.


4. Virtual Private Network (VPN)

Saat menggunakan VPN, DNS digunakan untuk mengarahkan trafik internet melalui server VPN. 

Resolver DNS membantu mengubah nama domain yang pengguna akses menjadi alamat IP dari server VPN. Kondisi ini memastikan trafik internet diarahkan dengan aman melalui jaringan VPN.


5. Internet of Things (IoT)

Dalam perangkat IoT, DNS digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan layanan cloud

Perangkat IoT mengirimkan permintaan DNS untuk mencari alamat IP server cloud yang mengelola perangkat tersebut, memungkinkan komunikasi dan kontrol jarak jauh yang efisien.

Baca Juga: Apa itu Domain? Pengertian, Fungsi & Jenis-jenisnya


Pahami DNS dan Tingkatkan Karir Backend Development-mu!

DNS adalah pahlawan tanpa tanda jasa di balik layar internet yang membuat segalanya menjadi lebih mudah dan efisien.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknologi-teknologi yang membangun internet dan ingin mengembangkan keterampilan dalam pengembangan backend, Program Bootcamp Golang Backend Development Dibimbing.id adalah pilihan tepat. 

Program ini dirancang untuk membekali kamu dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk menjadi seorang backend developer yang andal. 

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan karir! Konsultasi gratis sekarang dan mulailah perjalananmu menuju masa depan yang cerah dalam dunia web development!


Referensi

  1. Domain Name System (DNS) [Buka]
  2. What is DNS? | How DNS works [Buka]


Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!