Data Preprocessing Adalah: Pengertian, Manfaat, & Tahapannya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

19 January 2024

•

564

Image Banner

Data preprocessing adalah fondasi dari analisis data. Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan dataset agar lebih baik dan akurat.


Pasalnya, sebuah dataset seringkali datang dalam bentuk yang kurang rapi dan masih perlu dipoles. Di sinilah peran data preprocessing muncul.


Oleh sebab itu, memahami data preprocessing adalah hal esensial dalam analisis data. Untuk memahaminya, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!



Apa yang Dimaksud dengan Data Preprocessing?



Secara umum, data preprocessing adalah proses persiapan dan pemrosesan raw data. Hal ini dikerjakan sebelum analisis atau pemodelan dilakukan. 


Hal yang dikerjakan dalam data preprocessing meliputi persiapan, pembersihan, dan transformasi data. Selama proses, data scientist juga bisa menggantikan data yang hilang atau tidak urut.


Setelah melakukan hal tersebut, data kemudian bisa mulai dianalisis. Secara keseluruhan, data preprocessing adalah tahapan yang dikerjakan untuk mempersiapkan data.


Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data sudah siap digunakan untuk memproduksi hasil analisis akurat dan relevan. Hal ini bisa berlaku dalam data science, machine learning, atau pengambilan keputusan.


Manfaat Data Preprocessing



Dalam analisis data dan pembuatan model, data preprocessing memiliki banyak manfaat penting. Beberapa manfaat dari data preprocessing adalah sebagai berikut:


1. Meningkatkan Kualitas Data



Manfaat pertama dari data preprocessing adalah untuk meningkatkan kualitas data. Pasalnya, data yang dikumpulkan seringkali tidak sempurna dan terdapat banyak kesalahan.


Kesalahan itu bisa berupa data yang hilang, duplikat, atau tidak valid. Dalam tahap ini, data scientist bisa identifikasi dan mengatasi masalah tersebut.


Misalnya, menghapus data yang tak sesuai untuk meningkatkan kualitasnya. Hal ini menjadikan data preprocessing sebagai langkah penting guna menghasilkan analisis yang lebih akurat.


2. Meningkatkan Akurasi Model



Berikutnya, manfaat data preprocessing adalah untuk meningkatkan akurasi model statistik atau machine learning. Sebab, data yang sudah bersih dan diproses baik bisa membuat model untuk menghasilkan prediksi akurat.


Lebih detailnya, data yang dipersiapkan dengan baik bisa membantu model dalam memahami pola secara akurat. Hal ini pada akhirnya akan memberikan hasil yang relevan dengan tujuan analisis.


Baca Juga: Data Scientist Indonesia Jadi Profesi Menjanjikan, Ini Alasannya


3. Mengurangi Overfitting



Overfitting adalah salah satu risiko saat membangun model. Kondisi tersebut merujuk pada saat model secara spesifik hanya berlaku pada data pelatihan.


Untuk mengurangi risiko tersebut, data preprocessing berperan dalam menghilangkan gangguan yang tidak diperlukan dari data. Dengan mengurangi overfitting, model menjadi lebih umum dan dapat digunakan lebih baik untuk membuat prediksi pada data.


4. Mengatasi Ketidakseimbangan Kelas




Dalam beberapa kasus, data dapat memiliki ketidakseimbangan antara kelas-kelas. Contohnya adalah kasus fraud detection, di mana sebagian besar transaksi adalah normal dan hanya sedikit yang fraud.


Di kasus tersebut, data preprocessing membantu mengatasi ketidakseimbangan dengan oversampling atau undersampling


Oversampling bisa dilakukan dengan menggandakan sampel minoritas. Sementara undersampling, bisa dilakukan dengan mengurangi sampel mayoritas.


Dengan mengatasi ketidakseimbangan kelas, model kita dapat menghasilkan prediksi yang lebih baik untuk kelas minoritas.


5.Meningkatkan Efisiensi Analisis



Berikutnya, manfaat data preprocessing adalah untuk meningkatkan efisiensi analisis data. Dengan menghilangkan fitur yang tidak perlu atau mengurangi dimensi data, proses analisis bisa jadi lebih cepat dan efisien.


6. Minimalisasi Risiko Kesalahan




Selanjutnya, manfaat data preprocessing adalah minimalisasi risiko kesalahan. Data yang bersih dan terstruktur dengan baik bisa mengurangi risiko kesalahan input atau interpretasi.


7. Meningkatkan Efektivitas Visualisasi Data



Manfaat terakhir dari data preprocessing adalah untuk meningkatkan efektivitas visualisasi data. Fungsi dari data preprocessing adalah mempersiapkan data untuk visualisasi. Dengan begitu, grafik dan visualisasi data menjadi lebih informatif dan mudah dimengerti.


Apa Saja Tahapan Data Preprocessing?



Setelah memahami manfaatnya, berikutnya mari pelajari tahapan dari data preprocessing. Tahapan data preprocessing adalah sebagai berikut:


1. Pengumpulan Data



Pertama adalah mengumpulkan data mentah (raw data) dari berbagai sumber. Data bisa diambil dari basis data, file text, atau sumber lainnya.


2. Pembersihan Data



Langkah data preprocessing berikutnya adalah pembersihan data. Dalam tahap ini, data scientist harus mengidentifikasi dan menangani missing values (nilai yang hilang).


Setelah itu, mereka harus mendeteksi dan menangani data yang tidak valid dan inkonsisten. Terakhir, mereka juga harus mendeteksi dan mengatasi duplikat data jika ada. 


3. Transformasi Data




Selanjutnya, langkah data preprocessing adalah transformasi data. Tahapan pertama yang harus dikerjakan adalah mengkonversi tipe data. Konversi bisa dilakukan dengan mengubah string menjadi numerik atau tanggal.


Berikutnya adalah normalisasi data. Hal ini dilakukan dengan mengubah semua nilai ke dalam skala yang sama dan menghindari bias dalam analisis.


Tahapan terakhir adalah transformasi fitur. Transformasi dilakukan dengan mengubah skala logaritmik atau mengaplikasikan fungsi matematika lainnya jika diperlukan.


Baca Juga: 5 Rekomendasi Tools Data Analyst Terbaik


4. Reduksi Dimensi



Berikutnya, langkah data preprocessing adalah reduksi dimensi. Hal ini dilakukan apabila dataset memiliki banyak fitur yang mungkin tidak relevan atau mengandung noise.


Untuk mengurangi dimensi dataset, teknik seperti analisis komponen utama (PCA) atau seleksi fitur bisa digunakan.


5. Pemisahan Dataset



Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pemisahan dataset. Pemisahannya mencakup data subset untuk pelatihan, validasi, dan pengujian. Subset pengujian ini fungsinya opsional dan seringkali digunakan dalam machine learning.


6. Penanganan Outlier



Setelah itu, langkahnya adalah melakukan penanganan outlier atau nilai yang tidak wajar. Hal ini hanya dilakukan apabila ada nilai ekstrem ditemukan dalam data. Untuk menanganinya, data scientist dapat menghapus dan menggantikan nilainya.


7. Encoding Variabel Kategorikal



Langkah berikutnya dalam data preprocessing adalah encoding variabel kategorikal. Hal ini dikerjakan apabila dataset memiliki variabel kategorikal seperti jenis kelamin atau macam produk.


Encoding dilakukan dengan merubah kategori menjadi representasi numerik yang dapat digunakan dalam analisis.


8. Sampling



Selanjutnya adalah melakukan sampling. Tahapan ini bersifat opsional. Sebab, ini dilakukan apabila ketidakseimbangan kelas dalam dataset ditemukan. Untuk mengatasinya, oversampling atau undersampling bisa dikerjakan.


9. Scaling dan Normalisasi



Berikutnya, tahapan data preprocessing adalah scaling dan normalisasi. Hal ini dikerjakan agar semua fitur berada pada skala yang serupa.


10. Pemilihan Fitur



Selanjutnya adalah melakukan pemilihan fitur. Pemilihan dilakukan dengan menentukan fitur-fitur yang paling relevan dan penting untuk analisis atau pemodelan. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengurangi kompleksitas dan meningkatkan kinerja model.


11. Pemisahan Data



Setelah itu, langkah dalam data preprocessing berikutnya adalah pemisahan data. Pemisahan data dilakukan dengan membaginya menjadi set pelatihan dan pengujian.


Baca Juga: 9 Langkah Optimasi Algoritma Machine Learning


12. Pengaturan Indeks dan Struktur Data



Lalu, tahapan berikutnya adalah dengan melakukan pengaturan indeks dan struktur data. Hal ini dilakukan apabila data juga akan dipakai di database atau sistem lain.


Cara melakukannya adalah dengan menggabungkan beberapa tabel atau menyesuaikannya dengan format yang diinginkan.


Demikian uraian mengenai data preprocessing yang mencakup pengertian, manfaat, dan tahapannya. Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa data preprocessing adalah tahapan penting dalam pengelolaan data.


Pasalnya, tahapan ini bisa memengaruhi hasil akhir dari analisis. Selain data preprocessing, di analisis data juga masih banyak hal yang harus diperhatikan. Misalnya, pengumpulan data atau alat analisis yang digunakan.


Pada intinya, kamu harus menguasai hal hal tersebut untuk menjadi data scientist. Untuk Sobat MinDi yang ingin menguasai hal tersebut, MinDi punya solusinya.


Sobat MinDi bisa ikuti Bootcamp Data Science Dibimbing.id. Lewat program ini, Sobat MinDi bisa belajar A-Z data science langsung dari mentor ahli serta materi terupdate di industri.


Kamu bisa dapatkan lifetime access ke materinya. Selain itu, kamu juga akan dapatkan hands-on experience lewat real-case project yang diberikan semasa program. Menarik bukan?


Yuk, daftarkan dirimu dan kembangkan keahlianmu di data science bersama Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!