Business Model Canvas (BMC) : Pengertian, Elemen, Cara Membuatnya

Hudita A. R. Lubis

•

05 June 2023

•

21012

Image Banner

Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan berubah dengan cepat, merancang strategi bisnis yang efektif dan inovatif menjadi semakin penting bagi kesuksesan suatu perusahaan. Salah satu alat yang digunakan secara luas oleh para pengusaha dan pemimpin bisnis untuk merancang, mengkomunikasikan, dan menganalisis model bisnis mereka adalah Business Model Canvas.


Sobat MinDi bisa mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam model bisnis yang dimiliki, mengeksplorasi strategi baru, mengoptimalkan aliran pendapatan, hingga menghadapi setiap tantangan bisnis produk kamu.Di artikel ini MinDi akan menjelaskan tentang pengertian, element, serta cara membuat Business Model Canvas.


Apa itu Business Model Canvas (BMC)?



Melansir dari Strategizyer, Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk merancang dan menggambarkan model bisnis secara komprehensif. BMC memungkinkan kamu untuk menggambarkan, mendesign, dan memberikan gambaran visual tentang bagaimana suatu bisnis beroperasi dan memberikan nilai kepada pelanggan. Business Model Canvas membantu pengusaha dalam mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang harus dipertimbangkan dalam merancang bisnis mereka.


Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggambarkan, menganalisis, dan merancang model bisnis sebuah perusahaan. Alat ini dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur pada tahun 2008 sebagai bagian dari buku mereka yang berjudul "Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers".


Sebelum diperkenalkannya BMC, analisis model bisnis umumnya dilakukan dengan menggunakan rencana bisnis tradisional yang panjang dan terperinci. Osterwalder dan Pigneur menyadari bahwa metode ini cenderung kaku, sulit diubah, dan sulit untuk digunakan dalam konteks bisnis yang cepat berubah. Mereka mengembangkan BMC sebagai alternatif yang lebih fleksibel, visual, dan terfokus pada inti dari model bisnis.


Baca juga: 5 Bocoran Pertanyaan Interview Product Manager



4 Langkah Membuat Business Model Canvas (BMC)


Di artikel ini, kita juga langkah-langkah umum untuk membuat Business Model Canvas yang bisa Sobat MinDi ikuti. Step by step ini kami rangkum dari melansir dari creately.com.


1. Tentukan fokus BMC


Kamu harus mengidentifikasi masalah atau peluang bisnis yang ingin kamu manfaatkan. Coba tetapkan tujuan utama BMC kamu dan pahami konteks bisnis kamu. termasuk industri, pasar, pesaing, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi model bisnis-mu.


2. Siapkan kanvas kosong untuk BMC


Buatlah gambar BMC kosong dengan menggunakan selembar kertas atau menggunakan alat digital seperti aplikasi. Lalu gambarkan atau cetak Business Model Canvas kosong yang terdiri dari sembilan kotak untuk elemen-elemen kunci BMC.


3. Mulai isi kanvas dengan 9 elemen BMC


Isilah kotak dalam kanvas dengan elemen-elemen BMC, yakni segmen pelanggan (customer segment),  proposisi nilai (value propositions), saluran distribusi (channels), hubungan dengan pelanggan (customer relationship), sumber pendapatan (revenue streams), sumber daya utama (key resources), kegiatan utama (key activities), mitra utama (key partnership), dan struktur biaya (cost structure). 


4. Evaluasi dan revisi


Terakhir, setelah mengisi semua elemen dalam Business Model Canvas, tinjau kembali secara keseluruhan, lakukan evaluasi, dan revisi. Periksa keselarasan antara segmen pelanggan, nilai proposisi, saluran distribusi, dan sumber pendapatan. Coba juga kamu pikirkan apakah model bisnis kamu konsisten? Apakah model bisnisnya berkelanjutan dan menguntungkan? 


Setelah selesai, kamu akan memiliki gambaran visual yang jelas tentang model bisnis kamu melalui Business Model Canvas. Ini dapat membantu dalam menganalisis, berbagi, dan mengembangkan strategi untuk mencapai keberhasilan bisnis kamu.



9 Elemen Business Model Canvas (BMC)


Melansir dari Lucidspark, ada 9 elemen penting dari Bussines Model Canvas. Berikut sembilan elemen-elemen Business Model Canvas yang harus kamu ketahui:


1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)


Elemen ini mengidentifikasi kelompok target pelanggan atau segmen pasar yang akan dilayani oleh bisnis. Customer Segments melibatkan pemahaman tentang kebutuhan, karakteristik, dan preferensi pelanggan potensial yang akan menjadi fokus bisnis.


2. Proposisi Nilai (Value Propositions)


Elemen ini menjelaskan nilai atau manfaat unik yang ditawarkan kepada pelanggan kamu. Proposisi nilai (Value proposition) menjelaskan produk atau layanan yang dihadirkan dan bagaimana itu memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah pelanggan dengan cara yang lebih baik daripada pesaing.


3. Saluran Distribusi (Channels)


Elemen ini mengharuskan kamu menentukan saluran komunikasi atau cara distribusi yang digunakan untuk mengantarkan produk kepada pelanggan. Saluran Distribusi (Channels) mencakup saluran penjualan, pemasaran, distribusi, dan komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan potensial dan yang sudah ada.


4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships)


Elemen ini menjelaskan jenis hubungan yang akan kamu bangun dengan pelanggan. Customer Relationships mencakup bagaimana bisnis berinteraksi dengan pelanggan, apakah itu melalui dukungan pelanggan, personalisasi, layanan purna jual, atau hubungan lainnya yang berkontribusi pada kepuasan pelanggan dan retensi.


5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)


Elemen ini mengidentifikasi cara-cara di mana bisnismu menghasilkan pendapatan. Sumber Pendapatan (Revenue Streams) mencakup model bisnis yang menjelaskan bagaimana produk atau layanan dihargai, apakah itu penjualan langsung, langganan, iklan, atau model pendapatan lainnya.


6. Sumber Daya Utama (Key Resources)


Elemen ini mencakup sumber daya seperti aset fisik, keuangan, manusia, atau intelektual yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Key Resources bisa berupa infrastruktur, teknologi, karyawan, keuangan, atau hubungan dengan pemasok yang penting untuk keberhasilan operasional bisnis.


7. Aktivitas Utama (Key Activities)


Elemen ini menggambarkan kegiatan-kegiatan utama yang harus dilakukan oleh bisnis untuk menghasilkan, mengirim, dan menjaga nilai kepada pelanggan. Key Activities bisa mencakup riset dan pengembangan produk, produksi, pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, dan kegiatan operasional lainnya.


8. Mitra Utama (Key Partnerships)


Elemen ini mengharuskan kamu mengidentifikasi mitra atau pihak ketiga yang dapat diajak bekerja sama dengan bisnis untuk mencapai tujuan bersama dan memberikan nilai tambahan. Key Partnerships ini diharapkan dapat memberikan sumber daya, keahlian, jaringan, atau distribusi yang memperkuat model bisnis.


9. Struktur Biaya (Cost Structure)


Elemen ini mengharuskan kamu menentukan struktur biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis kamu. Struktur Biaya (Cost Structure) ini mencakup semua biaya operasional, biaya pengembangan produk, biaya pemasaran, biaya distribusi, dan biaya lainnya yang terkait dengan operasi bisnis.


Baca juga: Definisi dan Peran Pentingnya Backlog dalam Product Management  



Tips Cara Membuat Business Model Canvas (BMC) yang Baik


  1. Lakukan riset yang mendalam tentang pasar, pelanggan, pesaing, dan tren industri yang relevan sebelum membuat BMC. Ini akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang kuat tentang konteks bisnis Anda.

  2. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Hindari penggunaan jargon atau terminologi yang kompleks yang dapat membingungkan.

  3. Gunakan visualisasi simbol, gambar, dan diagram yang jelas untuk menggambarkan setiap elemen BMC. Ini akan membantu memperjelas konsep dan memudahkan pemahaman.

  4. Tuliskan elemen-elemen BMC dengan jelas dan spesifik. Hindari pernyataan umum yang gak memberikan informasi yang cukup.

  5. Diskusikan dan berkolaborasi lah untuk memastikan bahwa BMC mencerminkan pemahaman kolektif dan visi bersama.

  6. Gunakan BMC sebagai alat untuk berpikir dan bereksperimen. Uji asumsi-asumsi Anda, dan perbarui BMC secara berkala sesuai dengan hasil pengujian dan perubahan dalam bisnis Anda.

  7. Pastikan BMC kamu dibuat sesederhana mungkin dan mudah dipahami. Hindari kecenderungan untuk memasukkan terlalu banyak detail atau informasi yang gak relevan dalam BMC. 


Dengan mengikuti tips ini dan menerapkan tips yang diberikan, kamu akan dapat membuat Business Model Canvas yang kuat dan informatif untuk bisnis kamu.



Manfaat dari Menggunakan Business Model Canvas (BMC)


Mengapa Sobat Mindi memerlukan Business Model Canvas?. Jawabannya sederhana!


Business Model Canvas tersedia beberapa manfaat bisnis bagi para pengusaha. BMC merupakan tools yang sangat menarik karena memberikan pendekatan visual yang terstruktur untuk merancang, menganalisis, mengoptimalkan dan mengkomunikasikan model bisnis. Mari simak lebih lanjut manfaat dari BMC sebagai berikut, 


1. Business Model Canvas memberikan gambaran komprehensif tentang aspek-aspek penting suatu model bisnis.


2. Gambaran komprehensif juga memastikan bahwa tim mempertimbangkan semua komponen yang diperlukan dari model bisnis mereka dan dapat mengidentifikasi kesenjangan atau area yang perlu diperbaiki.


3. BMC memungkinkan tim memiliki pemahaman holistik dan bersama tentang model bisnis sambil memungkinkan mereka untuk menyelaraskan dan bekerja sama secara efektif.


4. Sifat visual dari Business Model Canvas membuatnya lebih mudah untuk dirujuk dan dipahami oleh siapa pun.


5. BMC dapat dianggap sebagai alat analisis strategis karena memungkinkan Sobat Mindi untuk meneliti kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan model bisnis.


6. Lebih mudah untuk diedit dan dapat dengan mudah dibagikan dengan karyawan dan pemangku kepentingan.


7. BMC adalah alat yang fleksibel dan dapat disesuaikan yang dapat diperbarui dan direvisi seiring dengan perkembangan bisnis.


8. Business Model Canvas dapat digunakan oleh perusahaan besar maupun startup dengan hanya beberapa karyawan.


9. Business Model Canvas secara efektif memfasilitasi diskusi di antara anggota tim, investor, mitra, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.


10. Sobat Mindi dapat menggunakan template BMC untuk memfasilitasi diskusi dan memandu sesi brainstorming untuk menghasilkan wawasan dan ide-ide untuk menyempurnakan model bisnis dan membuat keputusan strategis.


11. BMC berorientasi pada tindakan, mendorong bisnis untuk mengidentifikasi aktivitas dan inisiatif untuk memperbaiki model bisnis mereka untuk mendorong pertumbuhan bisnis.


12. Sebuah Business Model Canvas menyediakan pendekatan terstruktur bagi bisnis untuk menjelajahi kemungkinan dan bereksperimen dengan ide-ide baru. Ini mendorong kreativitas dan inovasi, yang pada gilirannya mendorong anggota tim untuk berpikir di luar kotak.




5 Aplikasi untuk Membuat Business Model Canvas (BMC)


Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat Business Model Canvas, seperti:


1. Strategyzer


Strategyzer adalah platform online yang menyediakan template dan alat untuk membuat dan mengelola Business Model Canvas dengan mudah.

 

2. Canvanizer


Canvanizer adalah aplikasi web yang menyediakan template interaktif untuk membuat Business Model Canvas, karena Canvanizer menyediakan fitur yang memungkinkan kolaborasi tim secara online untuk mengerjakan satu Business Model Canvas secara bersamaan. 


3. Lucidchart


Lucidchart adalah alat kolaboratif yang memungkinkan kamu membuat berbagai jenis diagram, termasuk Business Model Canvas. Kamu juga bisa dengan mudah membuat dan mengedit Canvas, menambahkan ikon dan elemen visual lainnya, serta berbagi berkolaborasi dengan anggota tim produksi kamu.


4. Creately


Creately adalah aplikasi diagram online yang menawarkan berbagai macam template dan simbol untuk membantu kamu membuat Business Model Canvas. Creately juga mendukung kolaborasi tim, sehingga kamu bisa bekerja sama dengan rekan tim dalam mengembangkan Business Model Canvas bersamaan.


5. Microsoft PowerPoint atau Google Slides


Kamu juga bisa menggunakan aplikasi presentasi untuk membuat Business Model Canvas. Meskipun aplikasi ini tidak dikhususkan untuk membuat Canvas, kamu masih dapat menggunakan alat-alat desain dan layout yang ada untuk membuat tampilan Business Model Canvas dengan cara membuat kanvas secara manual atau dengan template yang tersedia.


Baca juga: Update Terkini Gaji Product Management Tahun 2023 


Pilihlah aplikasi sesuai dengan kebutuhan kamu, baik dalam hal fungsionalitas, kemudahan penggunaan, atau kemampuan kolaborasi dengan tim. Namun, penting juga untuk diingat bahwa Business Model Canvas bukanlah satu-satunya alat yang tersedia untuk merancang model bisnis. Bergantung pada kompleksitas dan kebutuhan bisnis, kamu mungkin perlu mempertimbangkan alat lain atau pendekatan yang lebih mendalam.



Contoh Business Canvas Model 


Kali ini MinDi akan memberikan contoh business canvas model untuk bisnis restaurant. MinDi akan berikan penjelasan berupa segmentasi pelanggan, value proposition, channel yang dipilih, serta sumber daya apa saja yang dipilih.


Segmen Pelanggan: Siapa target pasar kita?




Value Proposition: Apa yang membuat kita berbeda?




Channels yang dipilih


  • Media sosial untuk promosi dan interaksi dengan pelanggan.

  • Website untuk informasi menu dan reservasi tempat.

  • Aplikasi pemesanan online untuk layanan antar.

  • Customer Relationships (Hubungan Pelanggan): Bagaimana kita membangun hubungan dengan pelanggan?



Program loyalitas untuk pelanggan tetap




Revenue Streams?




Key Resources (Sumber Daya Kunci): Apa saja yang kita butuhkan?




Key Activities : Apa saja yang harus dilakukan?




Selain itu, kamu juga harus pinter pilih-pilih kelas yang mampu upgrade skill kamu, terutama di bidang product management. MinDi saranin kamu buat ikut Bootcamp Product Management, karena di sini kamu bisa dapet pembelajaran eksklusif langsung dari expert-nya. Daftarkan dirimu langsung di sini.



Referensi:


Business Model Canvas: Explained with Examples - Buka


How to create and use a business model canvas - Buka


The Business Model Canvas - Buka

bootcamp product management

Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Artikel Terkait

5 Bocoran Pertanyaan Interview Product Manager - dibimbing.id

Product Management

5 Bocoran Pertanyaan Interview Product Manager - dibimbing....

Ketika melakukan interview product manager, gugup seringkali terjadi. Namun, jangan cemas! Berikut ...

Image Author

Kezia Margaretha

•

19 October 2022

6 Langkah Awal Mengembangkan Produk Digital - dibimbing.id

Product Management

Digital Marketing

6 Langkah Awal Mengembangkan Produk Digital - dibimbing.id

Di era saat ini, siapa sih yang ga pengen punya produk digital yang sukses di pasaran? Berikut bebe...

Image Author

Kezia Margaretha

•

11 November 2022

Update Terkini Gaji Product Management Tahun 2024

Product Management

Update Terkini Gaji Product Management Tahun 2024

Dari gaji di dalam dan luar negeri hingga gaji di Startup Company, semua Info range gaji Product Ma...

Image Author

Hudita A. R. Lubis

•

19 May 2023

3 Contoh Benchmarking untuk Tingkatkan Kinerja Bisnis

Product Management

3 Contoh Benchmarking untuk Tingkatkan Kinerja Bisnis

Sobat MinDi, yuk pelajari studi kasus dan contoh benchmarking untuk mengevaluasi dan meningkatkan k...

Image Author

Nadia L Kamila

•

27 January 2024

Eisenhower Matrix: Pengertian, Kegunaan & Cara Membuatnya

Product Management

Eisenhower Matrix: Pengertian, Kegunaan & Cara Membuatnya

Eisenhower matrix adalah kerangka kerja yang membantu mengatur dan memprioritaskan tugas. Yuk pelaj...

Image Author

Muthiatur Rohmah

•

10 May 2024

Apa itu Teknik Pomodoro? Pengertian, Langkah & Manfaatnya

Product Management

Apa itu Teknik Pomodoro? Pengertian, Langkah & Manfaatnya

Teknik pomodoro adalah metode pengelolaan waktu untuk membagi pekerjaan menjadi interval fokus yang...

Image Author

Muthiatur Rohmah

•

13 May 2024