Aplikasi Native Adalah: Jenis, Kelebihan, dan Contoh Populer

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
14 April 2025
•
421

Aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun untuk platform tertentu seperti iOS atau Android menggunakan bahasa pemrograman asli. Warga Bimbingan, sering merasa frustasi dengan aplikasi lambat atau crash? Itu mungkin karena aplikasi tidak dioptimalkan untuk perangkat tertentu.
Dengan 60% traffic web berasal dari mobile dan 3,5 juta aplikasi di Google Play Store serta 1,6 juta di App Store, aplikasi native semakin populer karena lebih cepat dan responsif. Sumber: Statista, 2024
Aplikasi native memberikan performa tinggi dan akses maksimal ke fitur perangkat. Yuk, simak lebih lanjut tentang jenis, kelebihan, dan kekurangannya!
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Mobile Apps Development Terbaik
Apa Itu Aplikasi Native?
Aplikasi native adalah aplikasi yang dikembangkan untuk berjalan pada platform atau sistem operasi tertentu, seperti iOS atau Android, menggunakan bahasa pemrograman yang didukung oleh platform tersebut.
Misalnya, aplikasi iOS biasanya dibangun menggunakan Swift atau Objective-C, sementara aplikasi Android dibangun dengan Java atau Kotlin.
Aplikasi ini dirancang untuk memaksimalkan performa dengan mengakses langsung fitur-fitur perangkat, seperti kamera, GPS, dan penyimpanan.
Karena dioptimalkan untuk satu platform, aplikasi native umumnya lebih cepat, lebih responsif, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dibandingkan aplikasi berbasis web atau hybrid.
Baca juga : Mengenal Struktur dan Komponen Flutter dalam Aplikasi
Jenis Aplikasi Native
Sumber: Canva
Aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun khusus untuk platform tertentu. Warga Bimbingan, berikut adalah jenis-jenis aplikasi native yang sering digunakan di berbagai platform:
1. Aplikasi Mobile untuk iOS
Aplikasi mobile untuk iOS dirancang khusus untuk perangkat Apple seperti iPhone dan iPad, menggunakan bahasa pemrograman seperti Swift atau Objective-C.
Aplikasi ini memanfaatkan berbagai fitur dan layanan khusus yang ada di iOS, seperti iCloud dan Siri. Karena dibangun untuk platform iOS, aplikasi ini menawarkan pengalaman pengguna yang mulus dan optimal.
2. Aplikasi Mobile untuk Android
Aplikasi mobile untuk Android dikembangkan untuk berjalan di berbagai perangkat Android menggunakan bahasa pemrograman seperti Java atau Kotlin.
Aplikasi ini dapat mengakses berbagai fitur perangkat Android, seperti Google Maps, Google Drive, dan lebih banyak lagi. Pengembang dapat menyesuaikan aplikasi untuk berbagai ukuran layar dan spesifikasi perangkat Android.
3. Aplikasi Desktop
Aplikasi native desktop dibangun untuk sistem operasi komputer tertentu, seperti Windows, macOS, atau Linux.
Aplikasi ini dioptimalkan untuk memberikan kinerja yang sangat baik pada platform tertentu, dengan akses penuh ke perangkat keras dan fitur sistem.
Aplikasi desktop sering digunakan untuk perangkat lunak produktivitas, desain grafis, dan pengembangan lainnya yang membutuhkan performa tinggi.
Baca juga : Flutter Widget: Pengertian, Jenis, dan Cara Menggunakannya
Kelebihan dan kekurangan Aplikasi Native
Sumber: Canva
Udah tahu jenis-jenis aplikasi native, Warga Bimbingan? Sekarang, mari kita bahas kelebihan dan kekurangannya supaya kamu lebih paham sebelum memilih teknologi ini!
1. Kelebihan Aplikasi Native
Aplikasi native memberikan performa yang lebih baik dan pengalaman pengguna yang lebih lancar karena dibangun khusus untuk platform tertentu.
Dengan akses penuh ke fitur perangkat, aplikasi ini bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya perangkat, seperti kamera, GPS, dan penyimpanan.
Pengguna juga akan merasakan responsivitas yang lebih tinggi, serta antarmuka yang lebih konsisten dan mulus.
- Performa lebih cepat dan responsif
- Akses penuh ke fitur perangkat
- Pengalaman pengguna yang lebih baik dan konsisten
- Kompatibilitas yang lebih baik dengan pembaruan sistem operasi
2. Kekurangan Aplikasi Native
Namun, aplikasi native memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya pengembangan yang lebih tinggi dan waktu pengembangan yang lebih lama.
Setiap platform (iOS atau Android) membutuhkan kode yang berbeda, yang meningkatkan kompleksitas pengembangan.
Selain itu, aplikasi native juga membutuhkan pemeliharaan terpisah untuk setiap platform, yang bisa menjadi beban tambahan bagi pengembang.
- Biaya pengembangan lebih tinggi
- Waktu pengembangan yang lebih lama
- Pemeliharaan terpisah untuk masing-masing platform
- Tidak dapat digunakan pada platform lain tanpa pengembangan ulang
Baca juga : Panduan Belajar Flutter untuk Membuat Aplikasi Mobile
Bahasa Pemrograman Aplikasi Native
Sumber: Canva
Udah tahu kelebihan dan kekurangan aplikasi native adalah aplikasi yang dioptimalkan untuk platform tertentu, Warga Bimbingan? Yuk, sekarang kita bahas bahasa pemrogramannya!
1. Swift (untuk iOS)
Swift adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Apple untuk aplikasi iOS dan macOS.
Swift dirancang untuk memudahkan pengembangan dengan sintaks yang lebih bersih dan aman dibandingkan dengan bahasa sebelumnya, Objective-C. Penggunaan Swift memungkinkan aplikasi iOS berjalan lebih cepat dan efisien, serta mendukung berbagai fitur modern yang ada di iPhone dan iPad.
2. Objective-C (untuk iOS)
Objective-C adalah bahasa pemrograman yang lebih lama dan sebelumnya menjadi standar utama untuk pengembangan aplikasi iOS.
Meskipun kini Swift lebih populer, Objective-C masih digunakan oleh banyak pengembang untuk aplikasi yang lebih kompleks dan sudah ada sejak lama.
Banyak aplikasi besar dan sistem lama masih menggunakan Objective-C untuk menjaga kompatibilitas dan stabilitas.
3. Kotlin (untuk Android)
Kotlin adalah bahasa pemrograman modern yang dirancang untuk bekerja dengan Java dan menjadi alternatif utama dalam pengembangan aplikasi Android.
Kotlin menawarkan sintaks yang lebih sederhana dan lebih aman dibandingkan dengan Java, serta dapat mengurangi kode yang berulang.
Dengan dukungan penuh dari Google, Kotlin kini menjadi bahasa utama untuk pengembangan aplikasi Android.
4. Java (untuk Android)
Java adalah bahasa pemrograman yang telah lama digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android.
Bahasa ini memiliki komunitas pengembang yang besar dan banyak pustaka yang tersedia, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk pengembangan aplikasi Android.
Meskipun Kotlin mulai menggantikan Java, banyak aplikasi Android yang masih menggunakan Java karena kestabilan dan kompatibilitasnya.
Baca juga : Panduan Lengkap Flutter Developer Roadmap untuk Pemula
Contoh Aplikasi Native Populer
Sumber: Canva
Udah kebayang kan gimana aplikasi native adalah yang dioptimalkan untuk platform tertentu? Sekarang, yuk kita lihat aplikasinya di kehidupan nyata, pasti sering kamu pakai!
1. Instagram
Instagram adalah aplikasi berbasis native yang dibangun untuk iOS dan Android, memberikan pengalaman pengguna yang lancar dan responsif.
Aplikasi ini mengoptimalkan kamera, galeri, dan notifikasi push, yang sangat mendukung fungsionalitasnya.
Dengan aplikasi native, Instagram dapat memastikan performa yang cepat dan stabil di perangkat mobile.
2. WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan instan yang juga menggunakan teknologi native, baik untuk iOS maupun Android.
Aplikasi ini memungkinkan pengiriman pesan teks, suara, gambar, dan video dengan akses penuh ke fitur perangkat seperti kamera dan mikrofon.
WhatsApp memanfaatkan kekuatan aplikasi native untuk memberikan layanan yang efisien dan responsif.
3. Facebook
Facebook adalah salah satu aplikasi native paling populer yang tersedia untuk berbagai platform mobile.
Dibangun untuk iOS dan Android, aplikasi ini menawarkan pengalaman pengguna yang optimal dengan akses penuh ke fitur perangkat.
Dengan aplikasi native, Facebook dapat memberikan fungsionalitas seperti notifikasi real-time, pembaruan status, dan interaksi dengan konten secara mulus.
Yuk, Ikuti Bootcamp Mobile Developer!
Setelah memahami apa itu aplikasi native, jenis-jenisnya, kelebihan, dan contoh aplikasinya, kini saatnya kamu memperdalam skill sebagai pengembang mobile!
Di Bootcamp Mobile Developer di dibimbing.id, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman, menguasai bahasa pemrograman untuk aplikasi native, dan membangun aplikasi yang dapat berjalan di platform tertentu.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia pengembangan aplikasi semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi seorang Mobile Developer profesional! #BimbingSampeJadi!
Referensi
- What is a native app? [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.