Mengenal Sniffing: Cara Kerja dan Langkah Pencegahannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
03 July 2025
•
347

Warga bimbingan, sniffing artinya adalah teknik untuk menyadap data yang dikirimkan melalui jaringan komputer, sering digunakan untuk mendapatkan informasi sensitif tanpa izin.
Menurut BSSN, pada 2023 terjadi lebih dari 361 juta serangan siber di Indonesia, dengan sniffing menjadi metode yang umum. Laporan Norton 2023 juga menyebutkan bahwa 26% pengguna Wi-Fi publik mengalami pencurian data karena jaringan yang tidak aman.
Yuk simak artikel berikut untuk memahami cara kerja sniffing dan langkah-langkah pencegahannya, agar kita bisa melindungi data dari ancaman penyadapan.
Sniffing Artinya
Sniffing adalah tindakan untuk memantau atau menyadap data yang dikirimkan melalui jaringan komputer tanpa izin dari pihak yang terlibat.
Teknik ini biasanya digunakan untuk menangkap informasi sensitif, seperti kata sandi, data pribadi, atau komunikasi lainnya yang sedang dikirim.
Sniffing dapat dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dikenal dengan istilah “packet sniffer,” yang memungkinkan pihak yang tidak berwenang untuk mengakses data yang sedang ditransmisikan.
Meskipun sniffing sering dikaitkan dengan aktivitas hacking, ia juga dapat digunakan dalam konteks yang sah untuk menganalisis kinerja jaringan atau untuk tujuan keamanan.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Tujuan Sniffing
Sniffing dilakukan dengan berbagai tujuan, baik yang sah maupun yang berniat jahat. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari sniffing:
1. Mendapatkan Informasi Sensitif
Tujuan utama sniffing adalah untuk mengakses data sensitif yang dikirim melalui jaringan, seperti kata sandi, informasi pribadi, atau data keuangan.
Dengan menyadap data ini, pihak yang tidak berwenang bisa mendapatkan akses ke informasi yang sangat bernilai. Informasi yang didapatkan bisa disalahgunakan untuk pencurian identitas atau penipuan.
2. Melakukan Serangan Sibernetik
Sniffing sering digunakan oleh peretas untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan dalam serangan lebih lanjut, seperti phishing atau man-in-the-middle attack.
Data yang disadap dapat membantu peretas merencanakan dan melaksanakan serangan yang lebih merusak. Tujuan ini sering kali mengarah pada pencurian identitas atau akses ilegal ke akun atau sistem.
3. Menguji Keamanan Jaringan
Sniffing juga dapat digunakan dengan tujuan yang sah, seperti menguji kerentanannya suatu jaringan.
Administrasi jaringan atau profesional keamanan dapat menggunakan sniffing untuk mengidentifikasi celah dalam sistem dan memperbaikinya sebelum digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini membantu menjaga jaringan tetap aman dari ancaman.
4. Memantau Lalu Lintas Data
Sniffing digunakan untuk memantau lalu lintas data di jaringan untuk tujuan pengelolaan dan analisis.
Administrator jaringan dapat menggunakan sniffing untuk memeriksa performa jaringan dan mendeteksi potensi masalah.
Meskipun berguna untuk pengelolaan, jika tidak diawasi dengan benar, ini juga dapat membuka celah bagi penyalahgunaan data.
Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Jenis-Jenis Sniffing
Sumber: Canva
Sniffing memiliki beberapa jenis yang digunakan sesuai dengan tujuannya, baik untuk kegiatan yang sah maupun yang tidak sah. Berikut adalah beberapa jenis sniffing yang perlu dipahami:
1. Passive Sniffing
Passive sniffing melibatkan pemantauan data yang dikirimkan dalam jaringan tanpa mengubahnya. Meskipun tidak langsung merusak, teknik ini tetap berisiko di jaringan yang tidak aman, seperti Wi-Fi publik.
Data sensitif yang disadap bisa disalahgunakan, seperti informasi login atau data pribadi. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan enkripsi untuk melindungi komunikasi di jaringan yang tidak terlindungi.
2. Active Sniffing
Active sniffing memungkinkan pelaku untuk memanipulasi atau menyisipkan data dalam lalu lintas komunikasi yang sedang berlangsung.
Teknik ini berbahaya karena bisa digunakan dalam serangan man-in-the-middle atau pencurian data sensitif.
Active sniffing dapat mengakses dan merusak data pribadi secara langsung. Oleh karena itu, enkripsi yang kuat sangat penting untuk melindungi komunikasi dari jenis sniffing ini.
Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Dampak Sniffing
Sniffing dapat memberikan berbagai dampak negatif, baik bagi individu maupun organisasi. Berikut adalah beberapa dampak utama dari sniffing:
1. Pelanggaran Privasi
Sniffing dapat mengakses data pribadi dan sensitif, seperti kata sandi, informasi keuangan, atau komunikasi pribadi.
Pelaku sniffing dapat memanfaatkan data ini untuk tujuan yang tidak sah, seperti pencurian identitas atau penipuan. Hal ini mengarah pada pelanggaran privasi yang merugikan individu dan merusak kepercayaan.
2. Kebocoran Data Sensitif
Data yang disadap melalui sniffing bisa jatuh ke tangan yang salah, seperti informasi bisnis atau data pelanggan. Kebocoran data ini dapat merusak reputasi organisasi dan menyebabkan kerugian finansial.
Organisasi yang mengalami kebocoran data juga dapat menghadapi tuntutan hukum dan denda akibat kelalaian dalam melindungi data.
3. Ancaman Keamanan Jaringan
Sniffing bisa membuka celah dalam keamanan jaringan, memungkinkan pelaku untuk melakukan serangan lebih lanjut.
Data yang disadap dapat digunakan untuk merencanakan serangan seperti man-in-the-middle atau malware.
Oleh karena itu, sniffing meningkatkan risiko serangan siber yang dapat merusak integritas sistem dan data yang ada.
Baca juga : Apa Itu Metasploit? Fungsi, Fitur, dan Cara Menggunakannya
Cara Mencegah Sniffing
Sumber: Canva
Dari sudut pandang saya, melindungi data dari sniffing sangat penting untuk menjaga privasi dan keamanan. Berikut adalah beberapa langkah yang efektif untuk mencegahnya.
1. Menggunakan Enkripsi
Enkripsi adalah cara paling efektif untuk melindungi data dari sniffing. Dengan enkripsi, data yang dikirimkan melalui jaringan akan diubah menjadi format yang tidak bisa dibaca tanpa kunci yang tepat.
Penggunaan enkripsi pada email, pesan teks, dan komunikasi lainnya sangat penting untuk mencegah penyadapan.
2. Menghindari Jaringan Wi-Fi Publik Tanpa Perlindungan
Jaringan Wi-Fi publik sering kali menjadi target sniffing karena tidak memiliki perlindungan yang kuat.
Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi terbuka untuk mengakses informasi sensitif atau melakukan transaksi keuangan.
Jika perlu, gunakan VPN untuk memastikan keamanan data saat terhubung ke jaringan publik.
3. Menggunakan Protokol Keamanan yang Kuat
Pastikan komunikasi dilakukan melalui protokol yang aman, seperti HTTPS untuk browsing web dan SSL/TLS untuk email.
Protokol ini menyediakan lapisan perlindungan yang mengamankan data dari penyadapan di tengah jalan. Dengan menggunakan protokol keamanan yang tepat, risiko sniffing dapat diminimalkan.
4. Memperbarui Sistem Keamanan Secara Rutin
Selalu pastikan bahwa perangkat dan sistem keamanan Anda diperbarui dengan patch terbaru.
Pembaruan ini dapat menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan sniffing.
Selain itu, pastikan perangkat lunak antivirus dan firewall selalu aktif dan diperbarui secara rutin.
Baca juga : Apa Itu Nmap? Ini Penjelasan Lengkap Fungsi dan Contohnya
Ingin Jadi Cyber Security Professional?
Setelah memahami sniffing artinya dan langkah-langkah pencegahannya, kini saatnya untuk memperdalam keahlianmu di bidang Cyber Security.
Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari keterampilan praktis dalam mengamankan jaringan, mencegah sniffing, dan ancaman siber lainnya langsung dari mentor berpengalaman.
Dengan kurikulum yang aplikatif dan lebih dari 840+ hiring partner, kamu akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan di dunia Cyber Security.
Dengan tingkat keberhasilan alumni 96%, kariermu di dunia keamanan siber semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalananmu menjadi seorang Cyber Security Professional! #BimbingSampeJadi!
Referensi
- What is Sniffing Attack in System Hacking? [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.