Enkripsi Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
18 November 2024
•
327
Enkripsi adalah istilah yang sering kamu dengar, terutama di dunia teknologi dan keamanan data. Tapi, apa sih sebenarnya enkripsi itu, Warga Bimbingan?
Sederhananya, enkripsi adalah proses mengubah data menjadi kode rahasia agar informasi tersebut hanya bisa diakses oleh pihak yang berwenang.
Kali ini, MinDi akan membahas enkripsi secara lengkap, mulai dari pengertian, cara kerja, jenis-jenisnya, hingga contoh penerapannya di dunia nyata. Siap belajar bareng? Yuk, kita kulik lebih dalam!
Baca juga: Apa Itu DFD? Definisi, Fungsi, Simbol & Contoh Lengkap
Apa itu Enkripsi?
Enkripsi adalah proses mengamankan data dengan mengubahnya menjadi kode atau format yang tidak dapat dibaca tanpa izin khusus. Proses ini bertujuan untuk melindungi informasi sensitif dari akses tidak sah, sehingga hanya pihak yang memiliki kunci dekripsi yang dapat membaca data tersebut.
Teknologi ini bekerja dengan algoritma tertentu yang mengenkripsi data, seperti teks, file, atau komunikasi digital, menjadi format terenkripsi. Contohnya, sebuah pesan teks biasa akan diubah menjadi karakter acak yang tidak dapat dipahami oleh siapa pun kecuali penerima yang memiliki kunci untuk mendekripsinya.
Pada tingkat yang lebih kompleks, enkripsi sering digunakan dalam berbagai sistem, seperti transaksi online, email, hingga penyimpanan data cloud, untuk memastikan keamanan data dari ancaman seperti peretasan atau pencurian informasi.
Baca juga: 5 Contoh Pekerjaan Data Analyst beserta Jenis dan Gaji
Cara Kerja Enkripsi
Sumber: Canva
Enkripsi bekerja dengan mengubah data asli (plaintext) menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca (ciphertext) menggunakan algoritma matematika khusus.
Proses ini melibatkan penggunaan kunci enkripsi, yaitu string angka, sandi, atau kode unik yang menentukan bagaimana data diacak. Untuk mengembalikan ciphertext ke bentuk aslinya, diperlukan proses dekripsi yang menggunakan kunci dekripsi yang sesuai.
Salah satu contoh sederhana adalah metode "Sandi Caesar," di mana setiap huruf pada teks digeser beberapa posisi dalam alfabet.
Misalnya, huruf "A" menjadi "D," atau "E" menjadi "H." Metode modern jauh lebih kompleks, melibatkan string kunci yang panjang, dan mampu melindungi data dari serangan seperti brute force.
Dengan enkripsi ini, informasi sensitif tetap aman meskipun data tersebut diakses pihak yang tidak berwenang.
Baca juga: 8 Siklus Pengolahan Data, Tipe, dan Contohnya, Lengkap!
Jenis-Jenis Enkripsi
Sumber: Canva
Enkripsi adalah salah satu teknologi penting untuk melindungi data, dan ada berbagai jenis enkripsi yang dirancang untuk kebutuhan yang berbeda.
Setiap jenis enkripsi memiliki cara kerja dan tingkat keamanan yang unik. Berikut adalah beberapa jenis enkripsi yang umum digunakan:
1. Enkripsi Simetris (Symmetric Encryption)
Enkripsi simetris menggunakan satu kunci yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Artinya, kunci ini harus dibagikan antara pengirim dan penerima.
Jenis ini dikenal cepat dan efisien, sehingga sering digunakan untuk data yang besar. Contoh algoritma yang populer adalah AES (Advanced Encryption Standard) dan DES (Data Encryption Standard).
2. Enkripsi Asimetris (Asymmetric Encryption)
Berbeda dengan enkripsi simetris, enkripsi asimetris menggunakan dua kunci yang berbeda: kunci publik untuk enkripsi dan kunci privat untuk dekripsi.
Karena menggunakan dua kunci, jenis ini lebih aman tetapi membutuhkan waktu lebih lama. RSA (Rivest-Shamir-Adleman) adalah salah satu algoritma asimetris yang paling banyak digunakan.
3. Enkripsi Hashing
Hashing adalah metode enkripsi yang mengubah data menjadi nilai hash tetap, yang tidak bisa didekripsi kembali ke format aslinya.
Metode ini biasanya digunakan untuk menyimpan kata sandi atau memverifikasi integritas data. Contoh algoritma hashing yang populer adalah MD5 dan SHA (Secure Hash Algorithm).
4. End-to-End Encryption
Enkripsi ini memastikan data hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima, tanpa pihak ketiga (termasuk penyedia layanan) yang bisa mengaksesnya.
End-to-end encryption sering digunakan dalam aplikasi perpesanan, seperti WhatsApp atau Signal.
5. Transport Layer Encryption
Jenis enkripsi ini melindungi data yang dikirim melalui jaringan, seperti saat mengakses situs web menggunakan HTTPS.
Data dienkripsi selama transit untuk mencegah penyadapan, dan Transport Layer Security (TLS) adalah protokol yang sering digunakan untuk ini.
Baca juga: 7 Cara Belajar Data Analyst untuk Pemula dari Dasar
Contoh Enkripsi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sumber: Canva
Di era digital seperti sekarang, enkripsi digunakan di berbagai aspek kehidupan untuk menjaga keamanan data.
Meskipun sering tidak disadari, teknologi ini bekerja di balik layar untuk melindungi informasi penting yang kita gunakan setiap hari. Berikut beberapa contoh penerapan enkripsi yang sering kita temui:
1. Komunikasi Pesan Instan
Aplikasi seperti WhatsApp dan Signal menggunakan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption).
Dengan teknologi ini, pesan yang kamu kirimkan hanya bisa dibaca oleh penerima. Bahkan pihak aplikasi pun tidak dapat mengakses isi pesanmu.
2. Transaksi Online
Saat berbelanja di situs web atau melakukan transfer bank online, protokol HTTPS yang digunakan pada browser memastikan data seperti nomor kartu kredit dan informasi pribadi dienkripsi selama proses transmisi. Ini mencegah pencurian data oleh pihak yang tidak berwenang.
3. Penyimpanan Data di Cloud
Layanan seperti Google Drive dan iCloud menggunakan enkripsi untuk melindungi file yang kamu unggah.
Data yang disimpan dalam server cloud ini diubah menjadi kode rahasia, sehingga aman meskipun terjadi pelanggaran keamanan.
4. Keamanan Email
Banyak layanan email, seperti Gmail atau ProtonMail, menggunakan enkripsi untuk melindungi komunikasi emailmu. Ini penting terutama untuk mengamankan informasi sensitif yang dikirimkan melalui email.
5. Perangkat Digital
Smartphone dan laptop modern sering kali dilengkapi dengan fitur enkripsi bawaan, seperti Apple’s FileVault atau Microsoft’s BitLocker.
Teknologi ini melindungi data di perangkatmu jika hilang atau dicuri, sehingga hanya pemilik perangkat yang dapat mengaksesnya.
Baca juga: 10 Tugas Data Analyst untuk Sukses dalam Dunia Kerja
Pelajari Enkripsi dan Data Science di Bootcamp dibimbing.id!
Setelah memahami pengertian, cara kerja, jenis, dan contoh enkripsi, kamu pasti sadar bahwa keamanan data menjadi bagian penting dalam dunia data science. Yuk, gabung di Bootcamp Data Science di dibimbing.id dan kembangkan skill data sekaligus pemahaman tentang enkripsi!
Di bootcamp ini, kamu akan belajar langsung dari mentor-mentor profesional dengan materi komprehensif, termasuk bagaimana enkripsi digunakan untuk melindungi data dalam analisis besar. Dengan pendekatan berbasis praktik, kamu bisa langsung menerapkannya ke dalam portofolio nyata.
Nggak perlu takut kalau masih ada yang kurang paham, karena kamu bisa mengulang materi hingga benar-benar menguasai konsep. Ditambah lagi, dibimbing.id memiliki lebih dari 700+ hiring partner dan 90% alumni sukses berkarier di bidang data.
Ada pertanyaan seperti, “Apa kaitannya enkripsi dengan data science?” atau “Skill apa yang diajarkan?” Yuk, konsultasi gratis di sini! Kami siap #BimbingSampeJadi Data Scientist handal!
Referensi:
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.