Apa Itu Firewall? Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
25 April 2025
•
504

Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang menyaring lalu lintas data untuk mencegah akses tidak sah dan ancaman siber. Fungsinya sangat penting untuk melindungi perangkat dan data.
Studi dari Global Cyber Alliance menunjukkan bahwa DNS firewall bisa mencegah hingga 33% pelanggaran keamanan, dengan potensi penghematan hingga $10 miliar dalam lima tahun terakhir. Ini membuktikan bahwa firewall punya peran besar dalam keamanan digital.
Ada berbagai jenis dan cara kerja firewall yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah!
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Apa Itu Firewall?
Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi untuk menyaring dan mengontrol lalu lintas data yang masuk maupun keluar dari sebuah jaringan.
Ia bertindak sebagai penjaga gerbang, yang hanya mengizinkan data yang aman untuk lewat dan memblokir potensi ancaman dari luar.
Firewall bisa berupa perangkat keras, perangkat lunak, atau kombinasi keduanya.
Tujuannya adalah untuk melindungi sistem dari akses yang tidak sah, virus, dan serangan siber lainnya.
Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Fungsi Firewall
Sumber: Canva
Bagi warga bimbingan yang sedang belajar keamanan jaringan, penting untuk memahami peran firewall secara menyeluruh. Berikut empat fungsi utama firewall yang perlu diketahui:
1. Mencegah Akses Tidak Sah
Firewall berfungsi sebagai penyaring yang hanya mengizinkan koneksi dari sumber yang terpercaya.
Jika ada upaya dari pihak luar untuk mengakses sistem tanpa izin, firewall akan otomatis memblokirnya. Ini sangat penting untuk mencegah peretasan dan pencurian data.
2. Mendeteksi dan Memblokir Ancaman
Firewall mampu mengenali pola-pola lalu lintas data yang mencurigakan, seperti malware atau serangan DDoS.
Begitu ancaman terdeteksi, firewall segera menghentikan koneksi tersebut sebelum mencapai sistem utama. Ini membantu menjaga kestabilan dan keamanan jaringan secara menyeluruh.
3. Mengatur Lalu Lintas Jaringan
Firewall bisa digunakan untuk mengatur aliran data berdasarkan aturan tertentu, seperti membatasi akses ke situs web tertentu atau hanya mengizinkan jenis data tertentu yang lewat.
Ini sangat berguna di lingkungan perusahaan untuk menghindari penyalahgunaan jaringan. Dengan begitu, penggunaan jaringan menjadi lebih efisien dan aman.
4. Melindungi Data dari Kebocoran
Firewall membantu mencegah pengiriman data penting ke luar jaringan tanpa izin. Misalnya, jika ada aplikasi yang mencoba mengirimkan informasi sensitif secara diam-diam, firewall dapat menghentikannya.
Ini memberikan lapisan perlindungan tambahan untuk informasi penting perusahaan atau pribadi.
Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Jenis-Jenis Firewall
Sumber: Canva
Firewall memiliki beragam jenis dan fungsi. Sebagai bagian dari keamanan jaringan, berikut beberapa contohnya.
1. Firewall Perangkat Keras (Hardware Firewall)
Firewall ini berbentuk fisik dan biasanya ditempatkan di antara jaringan internal dan koneksi internet. Ia bekerja secara independen dari sistem operasi dan tidak membebani perangkat pengguna.
Cocok digunakan di jaringan berskala besar seperti kantor atau institusi. Keunggulannya adalah kinerja yang stabil dan mampu menangani lalu lintas data yang tinggi.
2. Firewall Perangkat Lunak (Software Firewall)
Jenis ini diinstal langsung di dalam komputer atau server. Ia bekerja bersama sistem operasi dan dapat disesuaikan untuk melindungi satu perangkat secara spesifik.
Biasanya digunakan oleh pengguna individu atau perusahaan kecil. Kelemahannya, karena berbagi sumber daya dengan sistem, bisa memengaruhi performa perangkat.
3. Firewall Jaringan (Network Firewall)
Firewall ini dirancang untuk melindungi seluruh jaringan, bukan hanya satu perangkat. Ia memantau dan mengontrol lalu lintas antara jaringan internal dan eksternal.
Network firewall sering digunakan dalam bentuk kombinasi hardware dan software. Ideal untuk organisasi yang ingin perlindungan menyeluruh bagi seluruh infrastruktur jaringan mereka.
4. Firewall Host (Host-based Firewall)
Firewall ini diinstal di masing-masing perangkat dalam jaringan, seperti laptop atau server. Ia melindungi perangkat tersebut dari ancaman baik dari luar maupun dari perangkat lain dalam jaringan yang sama.
Host firewall sangat efektif dalam lingkungan kerja jarak jauh atau BYOD (Bring Your Own Device). Meskipun skalanya kecil, perlindungan ini penting untuk mencegah penyebaran ancaman dari satu perangkat ke perangkat lain.
Baca juga : Adware Adalah: Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Contoh
Cara Kerja Firewall
Sumber: Canva
Firewall adalah sistem yang bekerja dengan memeriksa setiap data yang masuk dan keluar dari jaringan berdasarkan aturan yang telah ditentukan. Jika data dianggap mencurigakan atau tidak sesuai aturan, firewall akan langsung memblokirnya.
Firewall juga dapat mengenali jenis lalu lintas data berdasarkan alamat IP, port, atau protokol yang digunakan. Dengan begitu, hanya data yang aman dan diizinkan saja yang bisa lewat.
Beberapa firewall canggih menggunakan teknik inspeksi mendalam untuk menganalisis isi paket data secara detail. Ini membuat firewall tidak hanya menyaring berdasarkan alamat, tetapi juga isi dan tujuan dari data tersebut.
Baca juga : Vishing Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Kasus
Contoh Firewall Populer
Sumber: Canva
Kadang ngerti definisi aja belum cukup ya, warga bimbingan? Supaya lebih jelas soal firewall adalah apa, ini dia contoh firewall yang populer dan mudah dipahami.
1. Windows Defender Firewall
Firewall bawaan dari sistem operasi Windows ini cukup efektif untuk penggunaan pribadi. Ia secara otomatis memfilter koneksi yang masuk dan memberi notifikasi jika ada aktivitas mencurigakan. Karena sudah terintegrasi, pengguna tidak perlu menginstal perangkat lunak tambahan.
2. pfSense
pfSense adalah firewall berbasis open-source yang banyak digunakan di lingkungan profesional dan komunitas IT.
Ia memiliki fitur lengkap seperti VPN, pemblokiran IP, dan pemantauan lalu lintas secara real-time. Cocok untuk pengguna tingkat lanjut yang ingin mengatur jaringan dengan fleksibel.
3. Cisco ASA (Adaptive Security Appliance)
Firewall ini banyak digunakan di perusahaan besar karena menawarkan keamanan tingkat tinggi.
Cisco ASA menggabungkan firewall dengan fitur tambahan seperti VPN dan IDS (Intrusion Detection System). Meskipun harganya cukup tinggi, perlindungannya sangat andal.
4. FortiGate
FortiGate merupakan firewall dari Fortinet yang populer di dunia enterprise. Selain perlindungan standar, FortiGate menawarkan fitur seperti filtering konten, anti-malware, dan kontrol aplikasi. Ini menjadikannya pilihan utama untuk jaringan yang kompleks dan berisiko tinggi.
Tertarik dengan Dunia Keamanan Jaringan?
Kalau kamu makin paham bahwa firewall adalah salah satu kunci utama dalam melindungi data dan jaringan, ini saatnya kamu melangkah lebih jauh!
Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id, tempat di mana kamu bisa belajar langsung tentang firewall, ethical hacking, dan berbagai teknik pertahanan digital dari mentor berpengalaman.
Dengan kurikulum yang aplikatif dan berfokus pada praktik nyata, kamu akan dibimbing hingga siap kerja di industri keamanan siber yang terus berkembang.
Didukung oleh 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 96%, kamu punya peluang besar untuk membangun karier di bidang ini.
Daftar sekarang di sini, dan mulai perjalananmu menjadi Cyber Security Specialist yang dicari banyak perusahaan. #BimbingSampeJadi
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.