dibimbing.id - 7 Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan, Apa Saja?

7 Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan, Apa Saja?

Farijihan Putri

27 June 2025

307

Image Banner

Indikator kesehatan keuangan perusahaan bukan cuma istilah keren yang ada di laporan keuangan, tapi menjadi penentu utama apakah bisnismu lagi fit atau justru butuh pertolongan darurat.

Banyak pemilik bisnis pemula atau Warga Bimbingan yang lagi switch karier ke Finance & Accounting masih bingung gimana cara baca kondisi keuangan perusahaan secara objektif.

Padahal, kalau ngerti indikatornya, kamu bisa lebih percaya diri dalam ambil keputusan finansial, bahkan bantu perusahaan tetap cuan dan bertahan lama.

Nah, di artikel ini MinDi akan jelasin 7 indikator penting buat ngukur seberapa sehat kondisi keuangan sebuah bisnis.

Gak pakai bahasa ribet, dijelasin secara simpel dan aplikatif, cocok buat kamu yang baru mulai di dunia keuangan atau masih belajar dasar-dasarnya. Yuk, mulai bahas biar kamu makin paham dan siap terjun langsung!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Mengapa Kesehatan Keuangan Perusahaan Penting?


Kesehatan keuangan perusahaan penting karena jadi cerminan stabilitas dan kemampuan bisnis untuk bertahan, berkembang, dan menghadapi risiko.

Tanpa kondisi keuangan yang sehat, perusahaan rawan kesulitan bayar utang, terganggu operasionalnya, bahkan bisa bangkrut dalam jangka panjang.

Selain itu, laporan keuangan yang stabil juga menjadi daya tarik utama bagi investor, kreditur, dan mitra bisnis. Makanya, penting banget buat pemilik usaha maupun profesional keuangan memahami dan rutin memantau indikator keuangan perusahaan.

Baca Juga: Panduan Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan yang Benar


7 Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan


Sumber: Freepik

Setelah memahami pentingnya memantau kondisi finansial bisnis, sekarang waktunya kamu kenalan dengan indikator-indikator yang bisa menjadi tolok ukur seberapa sehat keuangan perusahaan. Yuk, simak langsung sekarang!


1. Profitabilitas yang Konsisten dan Menguat


Profitabilitas stabil menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang melebihi pengeluarannya dalam jangka panjang.

Walaupun sesekali mengalami penurunan, perusahaan yang secara konsisten mencatat laba bersih positif selama beberapa periode cenderung berada dalam kondisi sehat.

Namun, profitabilitas perlu kamu nilai berdasarkan konteks industrinya masing-masing. Bisa saja margin laba yang dianggap tinggi di satu sektor, ternyata biasa saja di sektor lain. Maka dari itu, bandingkan performa perusahaan dengan standar industri agar penilaiannya lebih objektif.


2. Arus Kas yang Stabil


Cash flow yang sehat merupakan indikator kesehatan keuangan perusahaan yang tak kalah penting dibandingkan laba. Arus kas mencerminkan seberapa lancar uang masuk dan keluar untuk kebutuhan operasional, pembayaran utang, hingga pengembangan bisnis.

Jika arus kas dari aktivitas operasional cenderung positif dan berulang, berarti perusahaan mampu membiayai dirinya sendiri tanpa bergantung pada utang.

Selain itu, arus kas yang terkelola dengan baik juga memberi ruang untuk mengambil peluang bisnis baru. Oleh sebab itu, memantau laporan arus kas secara rutin adalah hal krusial.


3. Rasio Likuiditas yang Sehat


Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti membayar utang dagang atau tagihan rutin.

Rasio seperti current ratio dan quick ratio digunakan untuk menilai apakah aset lancar perusahaan cukup untuk menutup liabilitas jangka pendek. Jika nilainya memadai atau bahkan di atas rata-rata, perusahaan dianggap mampu menjaga kestabilan keuangan jangka pendeknya.

Di samping itu, likuiditas yang baik memberikan bantalan keamanan saat ada kebutuhan mendesak. Maka, menjaga likuiditas tetap ideal harus menjadi prioritas keuangan perusahaan.


4. Tingkat Utang yang Terkendali


Penggunaan utang bisa membantu pertumbuhan, tapi jika berlebihan justru memicu masalah keuangan. Untuk mengukur keseimbangan ini, biasanya digunakan rasio utang terhadap ekuitas dan rasio cakupan bunga. 

Perusahaan dengan keuangan sehat umumnya menjaga rasio utangnya tetap proporsional dan mampu membayar bunga tanpa mengganggu operasional. 

Selain itu, pengelolaan utang yang baik memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi saat kondisi pasar berubah. Dengan begitu, perusahaan dapat tetap stabil meskipun menghadapi tekanan ekonomi.


5. Pertumbuhan dan Investasi yang Konsisten


Pertumbuhan yang berkelanjutan adalah indikator kesehatan keuangan perusahaan yang mencerminkan keberhasilan strategi bisnis. Peningkatan pendapatan, laba, serta ekspansi pasar menunjukkan perusahaan memiliki arah yang positif.

Tidak hanya itu, komitmen terhadap investasi seperti R&D, teknologi, atau aset tetap menunjukkan fokus pada masa depan. Hal ini juga menunjukkan perusahaan memiliki cadangan modal atau akses pembiayaan yang memadai untuk mendukung ekspansi.

Oleh karena itu, perusahaan yang terus bertumbuh dan berinvestasi biasanya berada dalam kondisi keuangan yang kuat.


6. Efisiensi Operasional yang Terjaga


Efisiensi operasional mengukur seberapa optimal perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya untuk menghasilkan produk atau layanan.

Rasio seperti inventory turnover dan accounts receivable turnover bisa digunakan untuk melihat seberapa cepat perusahaan mengelola persediaan dan menagih piutang. Semakin efisien proses ini berjalan, semakin baik dampaknya terhadap arus kas dan profitabilitas.

Di sisi lain, efisiensi tinggi menunjukkan kontrol manajemen yang baik terhadap operasional harian. Maka dari itu, perusahaan yang efisien cenderung lebih tangguh dalam menghadapi persaingan.


7. Laba Bersih yang Stabil dari Waktu ke Waktu


Stabilitas laba bersih merupakan indikator kesehatan keuangan perusahaan yang bisa menunjukkan daya tahan dan konsistensi performa bisnis.

Perusahaan dengan tren laba yang stabil atau meningkat dari tahun ke tahun cenderung memiliki manajemen dan strategi yang solid. Sebaliknya, fluktuasi tajam dalam laba bisa mengindikasikan masalah di operasional, pemasaran, atau pengendalian biaya.

Makanya, penting untuk mengevaluasi bukan hanya besar kecilnya laba, tapi juga konsistensinya dari waktu ke waktu. Pola yang stabil menandakan perusahaan punya fondasi keuangan yang kuat dan siap tumbuh lebih jauh.

Baca Juga: 5 Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Panduan Lengkap


Siap Cek Kesehatan Keuangan Perusahaan?


Warga Bimbingan udah tahu apa aja indikator kesehatan keuangan perusahaan yang perlu dipantau, waktunya kamu tingkatkan skill biar makin siap bantu bisnis tetap sehat dan berkembang. Yuk, upgrade kemampuanmu bareng mentor berpengalaman lewat Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!

Kamu akan belajar dari silabus terlengkap, dapet praktek nyata untuk bikin portofolio, gratis mengulang kelas, dan bergabung dengan 96% alumni yang udah berhasil dapat kerja. Bahkan, ada 840+ hiring partner yang siap bantu penyaluran kerja!

Masih bingung dan punya pertanyaan, “Kak, aku belum ngerti cara baca laporan keuangan, bisa mulai dari nol nggak?” atau “Nanti diajarin pakai tools akuntansi juga nggak, Kak?”, langsung aja konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi Finance & Accounting Special!


Referensi


  1. 6 Indicators Your Company Has Good Financial Health [Buka]
  2. Financial Soundness Indicators: Analytical Aspects and Country Practices [Buka]

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!