Apa Itu QA Tester? Jenis, Skill, dan Cara Memulai Karier

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
03 March 2025
•
447

Apa Itu QA Tester? Warga Bimbingan, QA Tester adalah profesional yang memastikan aplikasi bebas bug sebelum digunakan. Tanpa mereka, aplikasi bisa error dan mengganggu pengalaman pengguna.
Ada dua jenis QA Tester, yaitu Manual QA Tester, yang menguji aplikasi langsung, dan Automation QA Tester, yang menggunakan skrip otomatisasi. Keduanya berperan penting dalam menjaga kualitas software.
Kalau kamu tertarik jadi QA Tester, MinDi bakal kasih panduan lengkapnya! Dari skill yang dibutuhkan, tools yang sering dipakai, sampai cara memulai karier. Yuk, simak sampai habis!
Baca juga : Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli
Apa Itu QA Tester?
QA Tester adalah profesional yang bertanggung jawab memastikan perangkat lunak atau aplikasi berfungsi dengan baik sebelum dirilis ke pengguna.
Mereka menguji fitur, mencari bug, dan memastikan kualitas produk sesuai standar agar pengalaman pengguna tetap optimal.
Dalam prosesnya, QA Tester bekerja sama dengan tim pengembang untuk menemukan dan memperbaiki masalah sebelum aplikasi digunakan secara luas.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan software yang stabil dan bebas error, peran QA Tester menjadi semakin krusial di industri teknologi.
Baca juga : Apa Itu QA Engineer? Peran, Skill, dan Cara Menjadi
Manual vs Automation QA Tester
Sumber: Canva
Dalam dunia Quality Assurance (QA), ada dua jenis utama tester yang berperan dalam memastikan kualitas perangkat lunak, yaitu Manual QA Tester dan Automation QA Tester.
Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam pengujian, tergantung pada kompleksitas aplikasi dan kebutuhan proyek. Berikut adalah perbedaan dan tugas masing-masing:
1. Manual QA Tester
Manual QA Tester melakukan pengujian secara langsung tanpa menggunakan skrip atau alat otomatisasi.
Mereka menjalankan test case satu per satu, mengamati hasilnya, dan mendokumentasikan bug yang ditemukan. Jenis pengujian ini lebih cocok untuk aplikasi baru, uji coba eksploratif, dan fitur yang masih dalam tahap awal pengembangan.
Tugas Manual QA Tester:
- Mengidentifikasi bug dan masalah yang mungkin terlewat oleh pengujian otomatis.
- Melakukan pengujian eksploratif untuk mengevaluasi pengalaman pengguna secara menyeluruh.
- Mendokumentasikan setiap hasil pengujian dan melaporkannya ke tim pengembang.
2. Automation QA Tester
Automation QA Tester menggunakan alat dan skrip untuk mengotomatiskan pengujian perangkat lunak. Mereka membuat skrip yang dapat dijalankan berulang kali untuk menguji fungsionalitas aplikasi dengan cepat dan efisien.
Pengujian otomatis lebih efektif untuk proyek besar yang membutuhkan pengujian berkala dalam jumlah banyak.
Tugas Automation QA Tester:
- Membuat dan menjalankan skrip pengujian untuk mengotomatiskan proses pengecekan fitur.
- Menggunakan tools seperti Selenium, JMeter, atau Cypress untuk pengujian regresi dan performa.
- Menganalisis hasil pengujian otomatis dan melaporkan bug yang ditemukan ke tim pengembang.
Baca juga : Tugas QA Engineer: Head, Senior, Junior dan Internship
Skill dan Tools yang Dibutuhkan
Sumber: Canva
Untuk menjadi seorang QA Tester yang andal, kamu perlu menguasai berbagai keterampilan teknis dan analitis. Berikut adalah beberapa skill dan tools utama yang dibutuhkan:
1. Pemahaman Software Testing
QA Tester harus memahami konsep dasar pengujian perangkat lunak seperti functional testing, regression testing, dan performance testing.
Selain itu, pemahaman tentang metodologi pengembangan perangkat lunak (SDLC) dan Agile/Scrum juga diperlukan untuk mengikuti proses kerja tim pengembang.
2. Kemampuan Analitis dan Problem Solving
Seorang QA Tester harus mampu mengidentifikasi pola kesalahan, menemukan akar masalah, dan memberikan solusi kepada tim pengembang.
Berpikir kritis juga membantu dalam menentukan skenario pengujian yang lebih efektif agar tidak ada kesalahan yang terlewat.
3. Penggunaan Tools Testing
QA Tester perlu menguasai tools untuk mempercepat proses pengujian, seperti:
- Selenium untuk mengotomatisasi pengujian aplikasi web.
- JIRA atau TestRail untuk manajemen pengujian dan pelaporan bug.
- Postman untuk menguji API dan memastikan komunikasi antar sistem berjalan dengan baik.
4. Keterampilan Komunikasi dan Dokumentasi
QA Tester harus dapat menjelaskan bug atau masalah yang ditemukan dengan jelas kepada tim pengembang agar bisa segera diperbaiki.
Selain itu, keterampilan dokumentasi juga penting dalam menulis laporan hasil pengujian dan membuat test case yang sistematis.
Baca juga : Software QA Engineer: Arti, Tugas, Tools, dan Cara Menjadi
Cara Memulai Karier sebagai QA Tester
Sumber: Canva
Apa Itu QA Tester? QA Tester adalah profesi yang memastikan kualitas perangkat lunak sebelum dirilis ke pengguna. Berikut tiga langkah utama yang bisa kamu ikuti:
1. Pelajari Dasar-Dasar Software Testing
Memahami konsep dasar pengujian perangkat lunak adalah langkah pertama yang harus dikuasai. Kamu bisa mulai dengan belajar tentang manual testing, automation testing, dan metodologi pengembangan perangkat lunak seperti Agile dan Scrum.
Banyak sumber belajar gratis maupun berbayar tersedia, seperti kursus online, tutorial di YouTube, atau buku tentang software testing.
2. Kuasai Tools yang Digunakan dalam QA Testing
QA Tester harus terbiasa menggunakan berbagai tools untuk membantu proses pengujian. Untuk Manual QA Tester, tools seperti JIRA, TestRail, dan Postman sering digunakan dalam pelaporan bug dan pengujian API.
Sementara itu, Automation QA Tester perlu menguasai Selenium, Cypress, atau JMeter untuk menjalankan pengujian otomatis pada aplikasi.
3. Ikuti Bootcamp atau Dapatkan Sertifikasi QA
Mengikuti bootcamp atau kursus bersertifikat bisa mempercepat perjalananmu menjadi QA Tester profesional. Program ini biasanya mencakup pembelajaran teori, latihan praktik, hingga proyek nyata yang bisa dimasukkan ke dalam portofolio.
Selain itu, sertifikasi seperti ISTQB (International Software Testing Qualifications Board) bisa meningkatkan kredibilitas dan peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan di industri ini.
Baca juga : QA Engineer Jurusan Apa: Pengertian, Skill, dan Tips Memilih
Tingkatkan Kariermu dengan Program Bootcamp di dibimbing.id!
Apa Itu QA Tester? Ingin memulai atau meningkatkan karier di dunia teknologi? Saatnya bergabung dengan Program Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id dan pelajari keterampilan yang paling dibutuhkan di industri!
Di sini, kamu bisa memilih berbagai program seperti Web Development, Data Science, UI/UX Design, Product Management, hingga QA Engineering. Setiap bootcamp dirancang dengan kurikulum berbasis proyek nyata, bimbingan dari mentor berpengalaman, serta akses belajar yang fleksibel sesuai kebutuhanmu.
Belajar langsung dari 338+ mentor ahli, dapatkan kesempatan job placement ke lebih dari 840+ hiring partners, serta nikmati kelas yang bisa diulang GRATIS sampai kamu benar-benar siap bersaing di dunia kerja.
Dengan tingkat keberhasilan alumni 96%, bootcamp ini siap membantumu mempercepat perjalanan karier dan membuka peluang di industri teknologi! Daftar sekarang di sini dan mulai langkahmu menuju masa depan yang lebih cerah. Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut. #BimbingSampeJadi
Referensi
- What Is a QA Tester? Skills, Requirements, and Jobs in 2025 [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.