XSS Adalah: Arti, Jenis, Dampak, dan Cara Pencegahannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
25 March 2025
•
138

XSS adalah ancaman yang cukup berbahaya di dunia aplikasi web, di mana penyerang bisa menyisipkan skrip berbahaya. Warga Bimbingan, MinDi di sini untuk bantu kamu memahami cara melindungi aplikasi dari serangan XSS!
Menurut laporan Edgescan, serangan XSS (reflected) menyumbang 12.9% dari semua kerentanan yang terdeteksi pada 2023. Walaupun perlindungan browser semakin baik, XSS tetap menjadi masalah besar.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui jenis-jenis XSS, dampaknya, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu terapkan agar aplikasi web kamu tetap aman!
Apa itu XSS?
XSS (Cross-Site Scripting) adalah jenis serangan di mana penyerang menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web yang kemudian dijalankan di browser pengguna.
Skrip ini bisa mencuri data pribadi, seperti cookie atau informasi login, yang disimpan di browser korban.
XSS dapat terjadi ketika aplikasi web tidak memvalidasi atau menyaring input pengguna dengan benar, memungkinkan penyerang menyuntikkan skrip ke dalam halaman.
Dengan skrip tersebut, penyerang bisa melakukan tindakan yang merugikan, seperti pencurian identitas atau perusakan aplikasi.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Jenis - Jenis Serangan XSS
Sumber: Canva
Serangan XSS adalah salah satu ancaman terbesar di dunia keamanan web, dengan berbagai jenis yang bisa merusak aplikasi dan mencuri data pengguna. Berikut adalah enam jenis utama serangan XSS yang perlu kamu ketahui:
1. XSS yang Dipantulkan (Reflected XSS)
Pada Reflected XSS, skrip berbahaya disisipkan ke dalam halaman web tetapi tidak disimpan di server.
Penyerang mengirimkan tautan berbahaya melalui email atau media sosial yang mengandung skrip jahat, dan saat korban mengklik tautan tersebut, skrip langsung dijalankan di browser mereka.
Jenis serangan ini biasanya bersifat sementara dan hanya terjadi dalam satu sesi pengguna.
2. XSS Tersimpan (Stored XSS)
Stored XSS terjadi ketika skrip berbahaya disisipkan ke dalam server atau basis data aplikasi web dan disimpan di sana.
Setiap kali halaman yang terinfeksi diakses, skrip tersebut akan dieksekusi di browser pengguna.
Jenis serangan ini sangat berbahaya karena skrip yang disisipkan bisa terus beroperasi selama halaman tersebut ada di server.
3. XSS Berbasis DOM (DOM-based XSS)
Pada DOM-based XSS, skrip berbahaya dimasukkan ke dalam HTML di sisi klien melalui manipulasi DOM JavaScript.
Penyerang memanipulasi DOM untuk mengubah konten halaman web atau mengambil data sensitif tanpa perlu berinteraksi dengan server. Serangan ini sulit dideteksi karena terjadi sepenuhnya di sisi klien.
4. Blind XSS
Blind XSS adalah jenis serangan di mana hasil dari serangan ini tidak langsung terlihat oleh penyerang.
Skrip berbahaya disisipkan ke dalam sistem, namun eksekusinya terjadi di sisi lain yang tidak dapat langsung dipantau oleh penyerang.
Meskipun penyerang tidak melihat hasilnya secara langsung, data yang dicuri dapat digunakan untuk tujuan jahat.
5. Self-XSS
Self-XSS melibatkan penyerang yang mengeksekusi kode berbahaya meskipun situs web itu sendiri tidak rentan.
Dalam serangan ini, korban secara tidak sadar menempelkan dan menjalankan skrip berbahaya di browser mereka.
Penyerang sering kali memanipulasi korban untuk menempelkan skrip ke dalam konsol browser mereka, tanpa menyadari bahwa itu berbahaya.
6. Non-persistent (DOM Clobbering)
DOM Clobbering adalah jenis serangan di mana penyerang memodifikasi DOM secara dinamis untuk memanipulasi perilaku halaman web.
Skrip ini menggantikan elemen-elemen penting dalam halaman untuk mengubah cara kerja aplikasi web atau mengekspos data pribadi pengguna.
Dengan cara ini, penyerang dapat mengeksploitasi kerentanannya untuk mendapatkan akses lebih dalam.
Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Cara Kerja Serangan XSS
Sumber: Canva
XSS adalah serangan yang menyisipkan skrip berbahaya ke dalam aplikasi web, yang kemudian dijalankan oleh browser korban. Skrip ini sering dimasukkan melalui input pengguna yang tidak disaring dengan benar.
Ketika korban mengakses halaman terinfeksi, skrip akan dijalankan dan dapat mencuri informasi sensitif seperti cookie atau data login.
Serangan XSS dapat disebarkan melalui tautan berbahaya yang dikirim melalui email atau media sosial. Korban yang mengklik tautan tersebut akan mengeksekusi skrip berbahaya di browser mereka, yang dapat mencuri data atau mengambil alih sesi pengguna.
Selain itu, XSS adalah ancaman yang bisa terjadi tanpa melibatkan server, seperti pada DOM-based XSS, di mana manipulasi dilakukan di sisi klien.
Penyerang mengubah elemen halaman web menggunakan JavaScript, membuat serangan ini sulit terdeteksi.
Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Dampak Serangan XSS
Sumber: Canva
XSS adalah ancaman yang dapat menyebabkan berbagai dampak serius pada aplikasi web dan penggunanya. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh serangan XSS:
1. Pencurian Data Pengguna
Salah satu dampak terbesar dari serangan XSS adalah pencurian data pribadi pengguna, seperti cookie, sesi login, dan informasi sensitif lainnya.
Penyerang dapat mengambil alih sesi pengguna dan mengakses akun mereka tanpa izin. Ini dapat menyebabkan kebocoran data pribadi dan potensi penyalahgunaan informasi.
2. Perusakan Reputasi Situs Web
Serangan XSS dapat merusak reputasi situs web atau aplikasi yang terinfeksi. Pengguna yang merasa datanya dicuri atau aplikasi mereka tidak aman mungkin akan menghindari menggunakan layanan tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dan menurunkan jumlah pengunjung atau pengguna.
3. Penyebaran Malware
XSS dapat digunakan untuk menyisipkan malware atau skrip berbahaya lainnya ke dalam halaman web yang terinfeksi.
Penyerang dapat memanfaatkan serangan ini untuk mendistribusikan perangkat lunak berbahaya ke perangkat pengguna yang mengakses situs tersebut. Malware ini bisa mencuri data lebih lanjut atau merusak sistem korban.
4. Akses Tidak Sah ke Fitur Aplikasi
Dengan mengeksploitasi XSS, penyerang dapat memperoleh akses tidak sah ke fitur aplikasi atau data yang seharusnya hanya tersedia untuk pengguna tertentu.
Mereka bisa memanipulasi antarmuka atau fungsi aplikasi untuk mendapatkan akses ke informasi atau melakukan aksi yang merugikan. Hal ini dapat merusak integritas dan keamanan aplikasi secara keseluruhan.
Baca juga : Incident Responder: Tugas, Skill, Tools, dan Cara Menjadi
Cara Mencegah XSS
Sumber: Canva
Melindungi aplikasi dari XSS adalah langkah penting untuk menjaga keamanan data pengguna. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah serangan XSS:
1. Sanitasi dan Validasi Input Pengguna
Pastikan untuk menyaring dan memvalidasi semua input pengguna dengan benar.
Skrip berbahaya dapat disisipkan melalui input seperti form atau URL, jadi penting untuk menggunakan pustaka sanitasi yang dapat menghapus karakter berbahaya.
Dengan cara ini, kamu memastikan bahwa hanya data yang aman yang diproses oleh aplikasi.
2. Gunakan HTTPOnly dan Secure Cookies
Mengonfigurasi cookie dengan atribut HTTPOnly dan Secure membantu mencegah skrip berbahaya mengakses data sensitif dalam cookie.
HTTPOnly memastikan cookie hanya bisa diakses oleh server, sementara Secure memastikan bahwa cookie hanya dikirim melalui koneksi HTTPS yang aman. Ini akan mengurangi risiko pencurian data melalui XSS.
3. Implementasikan Content Security Policy (CSP)
Content Security Policy (CSP) memungkinkan kamu untuk membatasi sumber daya yang dapat dimuat oleh halaman web.
Dengan mengonfigurasi CSP, kamu dapat memblokir eksekusi skrip yang tidak berasal dari sumber terpercaya. Ini memberikan lapisan perlindungan tambahan yang membatasi serangan XSS.
4. Gunakan Framework dengan Enkripsi Otomatis
Banyak framework modern seperti React atau Angular yang secara otomatis mengenkripsi dan melakukan escape input pengguna untuk mencegah XSS.
Ini berarti bahwa skrip berbahaya akan dienkripsi atau diubah menjadi bentuk yang aman secara otomatis. Menggunakan framework seperti ini membantu mencegah celah XSS tanpa perlu banyak konfigurasi tambahan.
Baca juga : Pretexting Adalah: Arti, Tujuan, Contoh, Kasus, dan Cara
Siap Menjadi Ahli di Dunia Cyber Security?
Setelah memahami cara melindungi aplikasi dari serangan seperti XSS adalah ancaman serius di dunia siber, kini saatnya mengasah keterampilan Cyber Security-mu!
Di dibimbing.id, kamu akan mempelajari teknik-teknik melindungi sistem dari berbagai ancaman siber, termasuk XSS, phishing, dan lainnya.
Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dan mengerjakan proyek praktis untuk memperdalam keterampilan di dunia keamanan siber.
Dengan lebih dari 840+ hiring partners dan tingkat keberhasilan alumni 95%, peluang kariermu di dunia Cyber Security semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi seorang Cyber Security Professional! #BimbingSampeJadi!
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.