7 Tahapan Metode Scrum untuk Manajemen Proyek Efektif

Farijihan Putri
•
23 January 2025
•
262

Tahapan metode Scrum adalah cara yang tepat untuk mengelola proyek dengan lebih efektif, Warga Bimbingan! Dengan menggunakan Scrum, kamu bisa memastikan tim bekerja lebih terorganisir dan mencapai hasil yang lebih maksimal dalam waktu yang lebih singkat.
Bayangkan, proyek bisa diselesaikan lebih cepat, dengan proses yang lebih terstruktur, dan tentunya lebih mudah diikuti.
Di artikel ini, MinDi akan kupas tuntas 7 tahapan Scrum yang akan membawa manajemen proyekmu ke level berikutnya. Siap untuk mengoptimalkan tim dan proyekmu? Yuk, kita mulai!
Apa itu Scrum?
Scrum adalah suatu framework dalam manajemen proyek yang digunakan untuk membantu tim bekerja lebih efisien dan kolaboratif, terutama dalam pengembangan perangkat lunak.
Scrum berfokus pada pembagian proyek menjadi bagian-bagian kecil yang disebut sprint, dengan tujuan menghasilkan produk yang dapat diuji dan diperbaiki secara berkelanjutan.
Dalam Scrum, tim bekerja dalam siklus iteratif dan fleksibel, dengan pertemuan rutin untuk mengevaluasi kemajuan dan membuat penyesuaian.
Dengan pendekatan ini, Scrum memungkinkan tim untuk lebih cepat merespons perubahan dan lebih mudah mencapai hasil yang diinginkan.
Baca Juga: Kekurangan dan Kelebihan Metode Scrum dalam Manajemen Proyek
Apa Saja 3 Pilar Scrum?
Sumber: Freepik
Sebelum membahas tahapan metode Scrum, penting untuk memahami tiga pilar utama yang menjadi dasar dari framework ini. Yuk, simak sekarang Warga Bimbingan!
1. Transparansi
Dalam Scrum, transparansi berarti semua informasi terkait proyek harus terbuka dan jelas bagi semua anggota tim. Hal ini memungkinkan setiap orang untuk memiliki pemahaman yang sama tentang status dan tujuan proyek.
Dengan transparansi, tim bisa menghindari kesalahpahaman dan memastikan semua orang bergerak ke arah yang sama.
2. Inspeksi
Setiap bagian dari proyek harus diperiksa secara rutin untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Inspeksi ini dilakukan selama sprint review atau pertemuan tim untuk mengevaluasi kemajuan.
Proses ini memungkinkan tim untuk mengidentifikasi masalah lebih awal dan melakukan perbaikan dengan cepat.
3. Adaptasi
Setelah melakukan inspeksi, tim harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan yang diperlukan.
Adaptasi ini bisa berupa perubahan strategi atau cara kerja untuk meningkatkan efisiensi. Dengan siklus ini, Scrum memungkinkan tim untuk fleksibel dan selalu siap menghadapi tantangan yang muncul.
Baca Juga: Apa itu Daily Scrum? Simak Pengertian, Manfaat & Tipsnya
7 Tahapan Metode Scrum
Sumber: Freepik
Dalam menerapkan Scrum, ada 7 tahapan metode Scrum yang harus dilalui untuk memastikan setiap proyek dikelola dengan cara yang terstruktur dan efisien. Berikut penjelasan singkat tentang setiap tahapan tersebut.
1. Buat Tim Scrum
Langkah pertama dalam metode Scrum adalah membentuk tim yang terdiri dari anggota dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan. Tim ini biasanya terdiri dari Scrum Master, Product Owner, dan tim pengembang.
Pastikan semua anggota tim memiliki komitmen dan pemahaman yang sama mengenai tujuan proyek. Kolaborasi yang baik antar anggota tim sangat penting untuk kesuksesan Scrum. Dengan tim yang solid, proyek akan lebih mudah untuk dikelola.
2. Tunjuk Scrum Master
Pada tahapan metode Scrum ini, seorang Scrum Master ditunjuk untuk memastikan proses Scrum berjalan lancar. Scrum Master bertanggung jawab untuk menghilangkan hambatan yang bisa mengganggu kerja tim dan memastikan prinsip Scrum diterapkan dengan benar.
Selain itu, Scrum Master juga berperan sebagai penghubung antara tim dan pihak luar, seperti stakeholder. Dengan peran yang jelas, Scrum Master membantu tim tetap fokus dan produktif. Tanpa Scrum Master yang efektif, tim bisa kesulitan menjalankan Scrum dengan optimal.
3. Tentukan Jangka Waktu Proses
Setelah tim terbentuk, langkah berikutnya adalah menentukan jangka waktu atau durasi sprint. Durasi ini biasanya berlangsung antara satu hingga empat minggu. Hal ini penting agar tim bisa fokus pada tujuan yang realistis dan terukur dalam waktu yang terbatas.
Jangka waktu ini juga membantu tim untuk beradaptasi dan melakukan perbaikan setelah setiap sprint. Dengan durasi yang tepat, tim dapat bekerja lebih efisien dan efektif.
4. Tunjuk Product Owner
Product Owner adalah orang yang bertanggung jawab untuk menentukan prioritas dalam Product Backlog. Pada tahapan metode Scrum ini, Product Owner berfungsi sebagai penghubung antara tim dan stakeholder.
Product Owner akan memastikan bahwa fitur atau tugas yang paling penting dikerjakan terlebih dahulu. Dengan peran yang jelas, Product Owner memimpin pengembangan produk sesuai dengan visi dan kebutuhan pasar.
Keterlibatan Product Owner sangat krusial untuk memastikan proyek tetap sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
5. Buat Product Backlog
Product Backlog adalah daftar tugas atau fitur yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan produk. Pada tahapan ini, semua fitur yang diinginkan atau dibutuhkan oleh stakeholder dimasukkan dalam backlog.
Product Owner akan menentukan prioritas tugas berdasarkan nilai bisnis dan urgensinya. Backlog ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, dengan fitur atau tugas yang baru ditambahkan jika diperlukan.
Dengan Product Backlog yang jelas, tim tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana urutannya.
6. Mulai Sprint
Tahapan metode Scrum ini menandai dimulainya siklus kerja dimana tim mulai mengerjakan tugas-tugas dari Product Backlog. Setiap sprint memiliki tujuan yang jelas dan hasil yang dapat diuji pada akhir sprint.
Tim akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas yang telah diprioritaskan. Selama sprint, Scrum Master akan memastikan tidak ada gangguan yang menghalangi pekerjaan tim. Setelah sprint dimulai, tim harus fokus dan menjaga produktivitas untuk mencapai tujuan sprint.
7. Akhiri Sprint
Setelah sprint selesai, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi hasil kerja dan melakukan review untuk mengetahui apa yang telah dicapai.
Tim akan melakukan pertemuan sprint review untuk mendiskusikan hasilnya dengan stakeholder dan mendokumentasikan apa yang sudah diselesaikan.
Selain itu, tim juga akan mengadakan sprint retrospective untuk membahas proses yang berjalan dan mencari cara untuk meningkatkan kinerja di sprint berikutnya.
Evaluasi ini sangat penting untuk perbaikan terus-menerus. Dengan mengakhiri sprint secara tepat, tim dapat memulai sprint berikutnya dengan perencanaan yang lebih baik.
Baca Juga: 17 Project Management Tools, Bikin Pekerjaan Lebih Mudah
Siap Terapkan Tahapan Metode Scrum?
Sekarang kamu sudah tahu tahapan metode Scrum yang bisa membantu tim bekerja lebih efisien dan produktif dalam setiap proyek.
Kalau kamu ingin mempelajari lebih dalam dan langsung praktek dengan mentor berpengalaman, yuk ikut Bootcamp Product and Project Management di dibimbing.id!
Kamu akan mendapatkan silabus terlengkap, kesempatan untuk membuat portofolio melalui proyek nyata, dan bisa mengulang kelas secara gratis. Tidak hanya itu, 90% alumni kami sudah berhasil mendapatkan pekerjaan, dengan lebih dari 700+ hiring partner yang siap menyalurkan kerja.
Kalau ada pertanyaan seputar pembuatan portofolio atau bagaimana cara memulai karier di bidang manajemen proyek, jangan ragu konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!
Referensi
Tags