dibimbing.id - Strategi Bidding Google Ads, Ampuh untuk Optimalkan Kampanye

Strategi Bidding Google Ads, Ampuh untuk Optimalkan Kampanye

Farijihan Putri

•

03 September 2024

•

402

Image Banner

Warga sering pusing mikirin gimana caranya optimalkan kampanye iklan di Google Ads? Ngatur strategi bidding Google Ads yang pas bisa jadi penentu iklanmu bakal sukses besar atau malah cuma numpang lewat. 

Nah, kemarin MinDi ngobrol bareng Kak Yuyu Fajriyatul Husni, Performance Marketing Expert di dibimbing.id buat ngebahas strategi bidding Google Ads yang paling ampuh. 

Penasaran apa saja strategi dan tips ampuh yang dibagiin sama Kak Yuyu? Yuk, kepoin semuanya di artikel ini! 


Tips Belajar Google Ads

Sebelum masuk ke strategi bidding Google Ads, coba deh pikirkan ini: apa yang bikin iklanmu di Google Ads bisa sukses besar? Jawabannya simpel, tapi nggak gampang. 

Ada beberapa hal yang perlu kamu kuasai dulu. Yuk, bedah satu per satu!


1. Kenali Target Audiensmu

Bayangin kamu lagi jualan es krim di tengah musim hujan. Nggak banget, kan? Sama halnya dengan Google Ads

Sebelum mulai, kamu harus tau siapa yang jadi targetmu. Apakah mereka anak muda yang demen nongkrong di kafe atau ibu-ibu yang suka belanja online? 

Dengan mengenal mereka, kamu bisa bikin iklan yang langsung bikin mereka pengen klik. Jangan cuma asal nyebar iklan, tapi tepat sasaran!


2. Bikin Konten yang Pas Buat Mereka

Konten iklanmu harus seperti pakaian yang pas di badan: nyaman dan bikin pede. Kalau target audiensmu suka traveling, ya jangan tawarin vacuum cleaner!

Buat konten yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Konten yang relevan itu kayak magnet, makin kuat tarikannya kalau cocok sama audiensmu. 

Jadi, pastikan kamu paham apa yang mereka cari, dan berikan itu di iklanmu.


3. Selalu Up-to-Date dengan Berita dan Tools Terbaru

Dunia digital itu nggak pernah tidur. Setiap hari ada aja hal baru, dari tools canggih sampai algoritma yang berubah. 

Jadi, jangan pernah puas dengan ilmu yang kamu punya. Rajin-rajin baca berita terbaru, ikut webinar, atau sekedar nonton video tutorial di YouTube. 

Dengan terus update, kamu bisa tetap di depan dan nggak ketinggalan zaman. Siapa tahu, ada tools baru yang bisa bikin pekerjaanmu lebih mudah dan hasilnya lebih maksimal!


Apa Masalah Buat yang Baru Belajar Performance Marketing?


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan mau belajar performance marketing? Sebelum mulai terlalu dalam belajar performance marketing, ada baiknya kamu tahu dulu tantangan yang biasanya bikin pusing pemula.

Oke, jujur aja, bagian teknis itu bisa jadi musuh terbesarmu di awal belajar. Dashboard Google Ads yang penuh angka dan grafik bisa bikin pusing tujuh keliling. 

Rasanya kayak belajar bahasa asing yang penuh kode rahasia. Tapi tenang, semua orang juga pernah ada di posisi itu. Kuncinya adalah jangan menyerah. 

Pelan-pelan aja, coba satu per satu fitur sampai kamu familiar. Ingat, semua ahli juga dulunya pemula yang kebingungan.


Kesalahan Umum Pemula di Performance Marketing

Sebelum Warga Bimbingan tau strategi bidding Google Ads, penting banget buat tahu kesalahan-kesalahan apa yang sering dilakukan oleh pemula. 

Biar kamu nggak jatuh ke lubang yang sama, yuk simak poin-poin di bawah ini!


1. Objective yang Nggak Sinkron Sama Goal Bisnis

Kebayang nggak sih, kamu lagi lari marathon tapi rutenya nggak jelas? Capek iya, sampai tujuan belum tentu. Sama halnya dengan iklan. 

Kalau objective-nya nggak jelas atau nggak sesuai dengan tujuan bisnismu, hasilnya pasti nggak maksimal. 

Misalnya, kalau tujuanmu adalah meningkatkan penjualan, tapi objective yang kamu set malah untuk branding, ya hasilnya jadi nggak sinkron. 

Jadi, pastikan kamu paham betul apa yang ingin dicapai, dan set objective yang tepat sejak awal.


2. Salah Pilih Target Audiens

Kadang, pemula suka fokus ke ukuran audiens yang besar, dengan harapan semakin banyak yang lihat iklan, semakin bagus. 

Padahal, nggak selalu begitu. Terlalu luas malah bisa bikin iklanmu nggak efektif karena nggak spesifik. 

Di sisi lain, terlalu mengandalkan Third Party data juga nggak selalu jadi solusi, apalagi dengan aturan privasi yang makin ketat. Fokuslah pada audiens yang benar-benar relevan dan potensial untuk bisnismu.


3. Salah Posisi Konten

Posisi atau cara penyampaian konten itu penting banget. Ibarat lagi presentasi di depan bos, kalau cara ngomongnya nggak jelas, pasti pesannya nggak nyampe. 

Begitu juga dengan konten iklanmu. Pastikan pesan yang kamu sampaikan lewat konten sesuai dengan platform dan kebiasaan audiens. Salah posisi bisa bikin iklanmu jadi nggak menarik dan lewat begitu aja.


4. Konten Nggak Nyambung Sama Audiens

Konten adalah raja, tapi kalau rajanya nggak cocok sama kerajaan, bakal berantakan juga. Kalau audiensmu remaja, tapi kontennya terlalu formal, ya jangan heran kalau mereka langsung skip

Pahami karakter dan preferensi audiensmu, lalu sesuaikan gaya dan pesan kontenmu. Konten yang relevan dan nyambung pasti lebih berpotensi buat dapetin engagement yang tinggi.


5. Kebanyakan Edit di Tengah Jalan

Ini dia jebakan Batman buat pemula! Tangan gatel pengen cepet-cepet edit karena hasilnya belum kelihatan. 

Padahal, terlalu sering edit bisa bikin algoritma iklanmu bingung. Idealnya, biarkan iklan berjalan minimal seminggu sebelum kamu melakukan optimasi. 

Dengan begitu, kamu bisa lihat data yang lebih stabil dan bikin keputusan optimasi yang lebih tepat.

Baca Juga: Google Ads Adalah: Definisi, Fungsi, Fitur, & Cara Kerjanya


Strategi Bidding Google Ads


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan penasaran gimana sih strategi bidding di Google Ads? Kamu sudah bikin iklan yang keren banget, kontennya relevan, dan target audiensnya udah tepat. Tapi, kenapa hasilnya nggak maksimal?

Jawabannya mungkin ada di strategi bidding-mu. Bidding itu seperti seni, bukan sekedar soal berapa banyak uang yang kamu habiskan, tapi bagaimana kamu mengoptimalkan setiap rupiah yang keluar. 

Yuk, bahas beberapa strategi bidding yang bisa kamu terapkan!


1. Manual CPC (Cost-Per-Click)

Ini adalah strategi di mana kamu mengatur sendiri berapa besar biaya yang ingin kamu keluarkan setiap kali ada yang klik iklanmu. 

Kelebihannya, kamu punya kontrol penuh terhadap anggaran dan bisa lebih fleksibel dalam menentukan prioritas keyword yang penting. 

Tapi, kekurangannya, butuh lebih banyak waktu dan monitoring karena kamu harus secara aktif mengelola bidding untuk setiap keyword.


2. Enhanced CPC (ECPC)

Kalau Manual CPC dirasa terlalu ribet, kamu bisa coba Enhanced CPC. Google Ads akan otomatis menyesuaikan bidding untuk memaksimalkan konversi, tanpa melebihi batas maksimum yang sudah kamu tetapkan. 

Ini kombinasi antara manual dan otomatis, di mana kamu tetap punya kontrol, tapi dengan sedikit bantuan otomatisasi dari Google. 

Cocok buat kamu yang pengen hasil maksimal tapi nggak punya banyak waktu untuk monitoring terus-menerus.


3. Target CPA (Cost Per Acquisition)

Kalau tujuan utama iklanmu adalah mendapatkan konversi dengan biaya tertentu, strategi Target CPA bisa jadi pilihan. 

Dalam strategi bidding Google Ads ini, kamu menetapkan berapa besar biaya yang bersedia kamu keluarkan untuk setiap konversi. Misalnya, setiap kali ada pembelian atau pendaftaran.

Google Ads akan otomatis mengatur bidding untuk mencapai biaya tersebut. Ini sangat efektif untuk kampanye yang fokus pada hasil akhir, bukan sekedar klik.


4. Target ROAS (Return On Ad Spend)

Strategi ini cocok untuk kamu yang fokus pada return atau keuntungan dari iklanmu. 

Kamu menetapkan target return on ad spend, misalnya 500%, yang berarti kamu ingin mendapatkan Rp5.000 untuk setiap Rp1.000 yang kamu keluarkan. 

Google akan menyesuaikan bidding berdasarkan target tersebut, dengan tujuan memaksimalkan pendapatan dari setiap rupiah yang kamu habiskan.

Strategi ini sangat efisien kalau kamu sudah punya data historis yang kuat tentang performa iklanmu.


5. Maximize Conversions

Kalau kamu ingin Google memaksimalkan jumlah konversi tanpa harus pusing mikirin budget atau bidding manual, strategi Maximize Conversions bisa jadi pilihan. 

Google akan secara otomatis menyesuaikan bidding dengan tujuan mendapatkan sebanyak mungkin konversi dalam batas anggaran yang kamu tetapkan. 

Strategi ini cocok buat kamu yang punya anggaran iklan tetap dan ingin hasil maksimal dari setiap sen yang kamu belanjakan.


6. Maximize Clicks

Ingin sebanyak mungkin orang klik iklanmu? Strategi Maximize Clicks bisa jadi solusinya. 

Dengan strategi bidding Google Ads ini, Google akan otomatis menyesuaikan bidding untuk mendapatkan sebanyak mungkin klik dengan anggaran yang kamu miliki. 

Ini strategi yang bagus untuk kampanye yang bertujuan meningkatkan traffic ke website, terutama jika kamu masih dalam tahap membangun awareness atau mencari leads.

Baca Juga: Apa itu Google Ads Library? Pengertian & Cara Menggunakannya


Udah Siap Nerapin Strategi Bidding Google Ads?

Kalau Warga Bimbingan udah siap buat nerapin strategi bidding di Google Ads dan pengen lebih jauh lagi mendalami ilmu ini, kenapa nggak gabung ke Mentorship Club dibimbing.id

Kamu bisa belajar bareng 50+ mentor berpengalaman yang siap bantu atasi segala permasalahan kariermu.

Kamu bisa pilih mentormu sendiri, ikut live class yang interaktif, dan bergabung dalam komunitas yang suportif. 

Butuh bimbingan lebih intensif? Ada pendampingan 1-on-1 yang bakal bantu kamu bikin portfolio keren dan ngasah skill lewat real case project.

Nggak perlu khawatir, karena ada paket langganan yang bisa kamu pilih, mulai dari yang cocok buat pemula sampai tingkat lanjut. 

Yuk, pilih paket langgananmu sekarang dan mulai langkahmu menuju karier yang lebih cemerlang! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu!


Referensi

  1. Google Ads Bidding Strategies That Bring the Best Results [Buka]


Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!