dibimbing.id - 14 KPI Performance Marketing Untuk Ukur Keberhasilan Promosi

14 KPI Performance Marketing Untuk Ukur Keberhasilan Promosi

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

30 May 2024

•

741

Image Banner

Performance marketing adalah kunci promosi dengan hasil konkret. Lalu, gimana sih keberhasilan ini bisa diukur dalam performance marketing? Jawabannya ada di KPI performance marketing!


KPI ini adalah ukur untuk mengetahui sejauh mana target perusahaan tercapai. Dengan KPI, kamu bisa mantau performa harian, mingguan, hingga bulanan. Mau tahu lebih banyak soal KPI performance marketing?


Yuk, baca artikel ini sampai habis!



Apa Itu Performance Marketing?



Performance marketing adalah strategi pemasaran digital yang berfokus pada hasil nyata. Dengan strategi ini, kamu hanya perlu membayar iklan berdasarkan kinerja atau hasilnya. Kinerja atau hasil ini bisa berupa klik, penjualan, atau lead.


Mengutip dari CF Blog, performance marketing lebih efektif dibanding pemasaran tradisional. Pasalnya, pemasaran tradisional cenderung mengharuskanmu untuk membayar di muka tanpa tahu bagaimana performa kedepannya.


Sementara itu, performance marketing bisa membuat kamu membayar iklan berdasarkan hasil yang didapatkan. Jadi, ini adalah pilihan yang lebih efisien dan berisiko rendah.


Baca Juga: 5 Rekomendasi Bootcamp Performance Marketing Buat Mahasiswa!



Apa yang Dimaksud dengan KPI?



KPI atau Key Performance Indicator adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja suatu aspek dalam bisnismu. Mengutip dari dashthis, KPI bisa diaplikasikan untuk berbagai bagian dari bisnis. 


Ini berlaku diberbagai bagian, mulai dari kinerja karyawan hingga efektivitas aktivitas pemasaran. Dengan pemahaman dan penerapan KPI, kamu bisa mengelola bisnis dengan lebih efektif dan efisien. 



14 KPI Performance Marketing untuk Ukur Keberhasilan



Sumber: Freepik


Dalam performance marketing, kamu bisa pakai KPI untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas promosi. Dengan KPI, kamu bisa paham seberapa baik kinerja kampanye marketing yang kamu jalankan.


Berikut adalah 14 KPI performance marketing yang bisa kamu gunakan untuk evaluasi dan meningkatkan efektivitas promosi:


1. Tingkat Konversi/Conversion Rate


Tingkat konversi adalah metrik yang mengukur seberapa efektif sebuah kampanye marketing mengubah pengunjung jadi pelanggan. 


Mengutip dari Harvard Business School Online, conversion rate menunjukkan persentase pengunjung website atau platform digital yang melakukan tindakan sesuai harapan. Tindakan ini bisa berupa pembelian, mendaftar newsletter, atau isi formulir kontak.


Untuk mengukur tingkat konversi, kamu bisa gunakan berbagai alat digital seperti Google Analytics. Alat ini bisa melacak interaksi dan perilaku pengguna di website, termasuk bagaimana dan kapan mereka konversi.


Beberapa channel performance marketing yang menggunakan conversion rate sebagai KPI adalah:


  • Website: Mengukur konversi dari pengunjung yang melakukan pembelian, mengisi formulir kontak, atau mendaftar newsletter.

  • Email Marketing: Melihat berapa banyak penerima email yang melakukan tindakan seperti mengklik tautan atau melakukan pembelian setelah menerima pesannya.

  • Media Sosial: Mengukur seberapa banyak pengikut yang melakukan tindakan tertentu setelah melihat iklan atau postingan di platform seperti Facebook, Instagram, atau Twitter.

  • PPC (Pay-Per-Click) Advertising: Mengukur konversi dari klik iklan di platform seperti Google Ads atau Bing Ads yang berujung pada tindakan pengunjung di website.



2. Cost Per Acquisition (CPA)


KPI ini mengukur biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Mengutip dari convert, CPA adalah metrik untuk mengukur biaya yang dikeluarkan guna mengakuisisi satu pelanggan.


Selain itu, artikel ini menyatakan bahwa CPA mencakup biaya iklan, iklan, dan lainnya yang terlibat dalam proses membuat pengunjung menjadi pelanggan. Beberapa channel performance marketing yang menggunakan KPI CPA adalah:


  • Google Ads: Mengukur biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelanggan baru melalui iklan di mesin pencari Google.

  • Media Sosial (Facebook Ads, Instagram Ads): Mengukur biaya untuk mendapatkan pelanggan baru melalui iklan di platform media sosial.

  • Email Marketing: Mengukur biaya yang dikeluarkan untuk mengonversi lead dari kampanye email menjadi pelanggan.

  • Affiliate Marketing: Mengukur biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru melalui program afiliasi.


Dengan CPA, kamu bisa memastikan bahwa setiap uang yang dikeluarkan untuk kampanye memberikan hasil maksimal dalam bentuk pelanggan baru.



3. Cost Per Click (CPC)


KPI performance marketing ini berperan penting untuk mengukur biaya yang dikeluarkan setiap kali seseorang mengklik iklanmu. Dilansir dari MVFGlobal, CPC adalah model periklanan di mana pengiklan hanya membayar ketika iklan diklik oleh pengguna.


Artinya, kamu hanya perlu membayar untuk interaksi nyata dengan iklanmu. Jadi, kamu tak perlu mengeluarkan biaya untuk impresi yang didapatkan. Berikut adalah daftar channel yang menggunakan sistem CPC:


  • Google Ads: Mengukur biaya per klik untuk iklan yang muncul di hasil pencarian Google.

  • Media Sosial (Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads): Mengukur biaya per klik untuk iklan yang muncul di platform media sosial.

  • Display Ads: Mengukur biaya per klik untuk iklan yang muncul di berbagai situs web melalui jaringan display ads.

  • Affiliate Marketing: Mengukur biaya per klik untuk iklan yang dipromosikan oleh afiliasi.

  • Dengan CPC, kamu bisa mengelola anggaran iklan dengan lebih baik dan mencapai hasil yang diinginkan.



4. Cost Per Lead (CPL)


KPI ini adalah metrik penting dalam performance marketing dalam mengukur biaya yang dikeluarkan untuk dapatkan satu lead. Mengutip dari MVFGlobal, CPL adalah metrik yang menunjukkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk satu lead.


Beberapa channel yang bisa menggunakan sistem CPL:


  • Google Ads: Mengukur biaya per lead dari kampanye iklan di mesin pencari Google.

  • Media Sosial (Facebook Ads, LinkedIn Ads): Mengukur biaya per lead dari iklan yang ditampilkan di platform media sosial.

  • Email Marketing: Mengukur biaya per lead dari kampanye email yang dirancang untuk mengumpulkan informasi prospek.

  • Landing Pages: Mengukur biaya per lead dari halaman arahan yang dirancang untuk menangkap data pengunjung.


Dengan CPL, kamu bisa memastikan bahwa kampanye pemasaranmu efektif dalam menarik prospek potensial dengan biaya efisien. Hal ini memungkinkanmu untuk fokus pada konversi lead menjadi pelanggan dan meningkatkan ROI dari upaya pemasaranmu.



5. Customer Acquisition Cost (CAC)


Ini metrik serupa dengan CPA. Menurut dashthis, customer acquisition cost adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk dapat satu pelanggan baru. Biayanya mencakup semua pengeluaran terkait upaya pemasaran.


Ini meliputi biaya iklan, panggilan penjualan, kunjungan sales dan segala hal lain yang terlibat dalam proses penjualan dan konversi prospek jadi pelanggan. Beberapa channel yang umumnya menggunakan CAC sebagai KPI mereka meliputi:


  • Google Ads: Melalui iklan yang ditampilkan di hasil pencarian Google.

  • Sosial Media Ads (Facebook Ads, Instagram Ads): Dengan iklan yang ditampilkan di platform media sosial.

  • Email Marketing: Melalui kampanye email yang dirancang untuk mengumpulkan informasi kontak.

  • Sales Calls/Visits: Melalui panggilan atau kunjungan penjualan langsung kepada calon pelanggan.



6. Customer Lifetime Value (CLV)


CLV adalah salah satu KPI performance marketing yang penting. Dilansir dari dashthis, customer lifetime value adalah metrik untuk mengukur perkiraan pendapatan total yang dihasilkan oleh satu pelanggan selama periode tertentu.


Metrik ini berfungsi untuk menggambarkan valuasi keseluruhan dari pelanggan. Ini mencakup semua pembelian yang mereka lakukan selama terlibat dengan bisnismu.



7. Return on Ad Spend (ROAS)


Ini adalah salah satu metrik penting yang mengukur efektivitas pengeluaran iklan. Dilansir dari dashthis, ROAS adalah rasio yang membandingkan pendapatan kotor yang dihasilkan dari iklan dengan total biaya iklan yang dikeluarkan. 


Metrik ini membantu kamu untuk mengetahui seberapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari setiap unit biaya iklan.



8. Return on Investment (ROI)


Dilansir dari dashthis, ROI adalah rasio pembanding keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dengan jumlah uang pengeluaran. Metrik ini membantu kita memahami seberapa efisien investasi kita dalam menghasilkan keuntungan yang diharapkan.


Baca Juga: Beginilah Cara Meningkatkan ROI Dengan Performance Marketing




9. Click-Through Rate (CTR)


Mengutip dari Klipfolio, CTR adalah persentase dari jumlah pengunjung yang mengklik suatu tautan atau iklan dibandingkan dengan jumlah total pengunjung yang melihat tautan atau iklan tersebut. 


Metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa efektif tautan atau iklan dalam menarik minat pengguna dan menghasilkan interaksi lebih lanjut.



10. Returning Visitors


Ini adalah persentase dari total pengguna yang telah mengunjungi situs web dan kembali lagi setelah kunjungan awal. Metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa efektif situs web dalam mempertahankan pengguna dan menciptakan keterlibatan jangka panjang.



11. Page Views


KPI ini merupakan jumlah total tayangan sebuah halam situs. Metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa populer atau menarik sebuah halaman untuk pengguna situs web. Beberapa channel yang menggunakan metrik ini antara lain:


  • Situs Web: Untuk mengukur keterlibatan pengguna terhadap konten yang disajikan di situs web.

  • Blog: Untuk mengevaluasi popularitas dan keterlibatan pembaca terhadap artikel atau konten blog.

  • Platform Media Sosial: Untuk melihat seberapa sering tautan menuju halaman situs web kita diklik dan dilihat oleh pengguna.



12. Leads


Leads adalah jumlah potensial pelanggan atau prospek yang dihasilkan lewat berbagai upaya pemasaran. Ini bisa lewat formulir pengisian, langganan newsletter, atau interaksi lainnya. KPI leads dapat diterapkan pada berbagai channel performance marketing, termasuk:


  • Situs Web: Melalui formulir kontak atau pendaftaran yang disematkan di situs web.

  • Sosial Media: Melalui interaksi dengan postingan atau iklan yang mengarahkan pengguna untuk mengisi formulir atau menghubungi langsung.

  • Email Marketing: Melalui kampanye email yang meminta pelanggan untuk mendaftar atau berpartisipasi dalam program atau promosi.



13. Web Traffic


KPI ini merujuk pada jumlah pengunjung yang mengakses atau mengunjungi situs web dari berbagai saluran pemasaran. Sumber traffic ini dapat berasal dari berbagai channel, seperti:


  • Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter).

  • Mesin Pencari (Google, Bing, Yahoo).

  • Referral dari situs web lain.

  • Kampanye email.


Direct traffic (pengunjung yang langsung memasukkan URL situs web).



14. Impressions


KPI Performance marketing terakhir adalah impressions. Mengutip dari Harvard Business School Online, impressions adalah jumlah tayangan iklan atau konten. 


Ini akan mencatat setiap kali iklan atau konten muncul di layar seseorang. Ini tetap berlaku terlepas apakah pengguna tersebut mengklik atau berinteraksi dengan konten tersebut.


KPI impressions dapat diterapkan pada berbagai channel pemasaran, termasuk:


  • Google Ads: Untuk melacak jumlah tampilan iklan di hasil pencarian atau situs web mitra Google.

  • Sosial Media: Untuk mengukur seberapa sering konten ditampilkan kepada pengikut atau audiens potensial di platform seperti Facebook, Instagram, atau Twitter.

  • Konten Organik: Untuk memantau seberapa sering konten ditampilkan di hasil pencarian organik atau di situs web mitra.



Belajar Performance Marketing di Bootcamp Dibimbing.id



Itulah penjelasan lengkap tentang KPI performance marketing. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa KPI adalah kunci untuk mengukur dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran secara keseluruhan.


KPI performance marketing membantu dalam memantau dan mengevaluasi kinerja berbagai aspek pemasaran. Mulai dari brand awareness hingga konversi pelanggan.


Supaya lebih mahir dalam pemasaran digital, MinDi merekomendasikan kamu untuk mengikuti Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id.


Di sini, kamu akan diajarkan semua hal yang berkaitan dengan pemasaran digital. Mulai dari dasar hingga praktik dengan proyek kasus nyata.


Program ini juga dirancang dengan kurikulum yang mudah dipahami bagi pemula. Jadi, kamu dijamin dapat mengikuti kelasnya meski baru belajar dari nol.


Selain itu, program ini juga memberikan jaminan pekerjaan bagi pesertanya. Ini sudah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang berhasil mendapatkan pekerjaan setelah program selesai.


Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang keahlian pemasaran digital? Yuk, daftarkan dirimu di sini dan bangun kemampuan digital marketing bersama Dibimbing.id!



Referensi



  1. Digital Marketing KPIs and Metrics: The Ultimate Guide [Buka]

  2. What is Performance Marketing? A Complete Beginner’s Guide [Buka]

  3. 7 Marketing KPIs You Should Know & How to Measure Them [Buka]

  4. Cost Per Lead vs. Cost Per Acquisition – What You Should Use as Your Performance Metric [Buka]

  5. Cost Per Lead Vs Cost Per Click [Buka]

  6. Digital Marketing Metrics & KPIs [Buka]

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!