dibimbing.id - Story Mapping adalah: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya

Story Mapping adalah: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

12 June 2025

72

Image Banner

Story Mapping adalah teknik untuk memvisualisasikan kebutuhan pengguna dalam pengembangan produk. Warga Bimbingan, apakah kamu ingin timmu lebih efisien dalam merencanakan fitur?

Dengan Story Mapping adalah, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan terstruktur untuk proyek. Yuk, pelajari cara memanfaatkan teknik ini untuk meningkatkan kolaborasi dan hasil produk!


Apa Itu Story Mapping?


Story Mapping adalah teknik visual yang digunakan untuk merencanakan dan mengorganisir fitur produk dengan cara yang lebih terstruktur. 

Dalam metode ini, tim pengembang memetakan user stories dari sebuah produk ke dalam bentuk peta yang menggambarkan alur dan prioritas. 

Teknik ini membantu tim untuk memahami gambaran besar proyek dan memecahnya menjadi tugas yang lebih kecil dan terkelola. 

Dengan story mapping, tim dapat memprioritaskan fitur yang paling penting dan memastikan produk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp UI/UX yang Tepat untuk Karier 2025


Tujuan Story Mapping


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, story mapping memiliki tujuan yang jelas untuk memudahkan tim pengembang dalam merencanakan dan memprioritaskan pengembangan produk. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari story mapping:


1. Memvisualisasikan Kebutuhan Pengguna


Story mapping membantu tim untuk melihat kebutuhan pengguna secara jelas dan terstruktur. 

Dengan peta visual ini, tim bisa memahami bagaimana setiap fitur mendukung pengalaman pengguna. Hal ini memungkinkan tim untuk fokus pada apa yang benar-benar penting bagi pengguna.


2. Meningkatkan Kolaborasi Tim


Dengan menggunakan story mapping, tim pengembang dapat lebih mudah berkolaborasi dalam merencanakan fitur dan tugas. 

Setiap anggota tim bisa memberikan masukan tentang bagaimana fitur atau tugas tertentu dapat diimplementasikan. Ini mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan komunikasi antar tim.


3. Mengatur Prioritas Fitur


Story mapping memudahkan untuk mengidentifikasi fitur mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. 

Dengan memetakan alur pekerjaan, tim dapat menentukan fitur yang memberikan nilai terbesar bagi pengguna. Ini membantu tim dalam mengatur timeline pengembangan dengan lebih efisien.


4. Menyusun Rencana Pengembangan Secara Bertahap


Story mapping memungkinkan tim untuk membagi pengembangan produk menjadi beberapa tahapan yang lebih kecil dan terkelola. 

Dengan peta yang jelas, tim bisa fokus pada pengiriman iterasi produk yang bernilai secara bertahap. Hal ini juga memungkinkan pengujian dan perbaikan lebih cepat berdasarkan umpan balik pengguna.

Baca juga : Panduan Kursus Desain Grafis dan Peluang Kariernya


Langkah-langkah Membuat Story Map


Warga Bimbingan, membuat story map adalah proses yang memungkinkan tim untuk merencanakan dan memprioritaskan fitur produk dengan cara yang terstruktur. Berikut adalah lima langkah untuk membuat story map yang efektif:


1. Tentukan Tujuan Produk


Langkah pertama dalam membuat story map adalah menentukan tujuan utama produk yang ingin dicapai. 

Tim harus memahami visi produk dan apa yang ingin dicapai bagi pengguna. Dengan tujuan yang jelas, peta cerita akan lebih fokus dan relevan dengan kebutuhan pengguna.


2. Identifikasi User Stories


Selanjutnya, tentukan berbagai user stories yang menggambarkan kebutuhan pengguna dalam interaksi dengan produk. 

User stories ini harus mencakup berbagai fungsionalitas yang ingin disediakan oleh produk. Setelah itu, susun cerita-cerita ini sesuai dengan prioritas dan relevansi untuk pengguna.


3. Pilih Epics dan Break Down ke dalam Tugas


Bagi setiap user story besar (epic) menjadi bagian yang lebih kecil dan terperinci. Hal ini mempermudah tim untuk mengelola tugas-tugas yang lebih mudah dikelola dan dijadwalkan. 

Proses ini membantu tim untuk memecah pekerjaan besar menjadi tahapan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.


4. Susun User Stories dalam Urutan Prioritas


Setelah memecah user stories menjadi tugas kecil, langkah berikutnya adalah mengurutkannya berdasarkan prioritas. 

Tentukan cerita mana yang harus diselesaikan lebih dulu untuk memberikan nilai terbesar bagi pengguna. Susun cerita dari yang paling penting di bagian atas peta cerita dan sesuaikan dengan tahapan pengembangan.


5. Review dan Perbarui Secara Berkala


Terakhir, lakukan review secara berkala terhadap story map yang telah dibuat. Pastikan setiap perubahan atau pembaruan produk diperbarui dalam peta cerita. 

Proses ini memastikan bahwa story map tetap relevan dan dapat membantu tim tetap fokus pada tujuan akhir produk.

Baca juga : Cara Membuat UI/UX di Figma dengan Mudah dan Praktis!


Manfaat Story Mapping dalam Pengembangan Produk


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, story mapping memberikan banyak manfaat dalam pengembangan produk yang efektif dan efisien. Berikut adalah tiga manfaat utama story mapping dalam pengembangan produk:


1. Meningkatkan Pemahaman Tim 


Story mapping membantu tim untuk memvisualisasikan kebutuhan dan prioritas pengguna dengan jelas. 

Dengan menggambarkan alur pengguna dan fitur produk secara terstruktur, tim dapat lebih mudah memahami apa yang dibutuhkan pengguna. Hal ini memastikan bahwa setiap pengembangan dan iterasi produk sesuai dengan harapan pengguna.


2. Mempermudah Pengaturan Prioritas Fitur


Dengan story mapping, tim dapat dengan mudah mengidentifikasi fitur mana yang paling penting untuk dikembangkan terlebih dahulu. 

Teknik ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada pengembangan fitur yang memberikan nilai terbesar bagi pengguna. Prioritas yang jelas akan mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna.


3. Mengoptimalkan Kolaborasi Tim Pengembang


Story mapping meningkatkan kolaborasi antar tim dengan memvisualisasikan seluruh proses pengembangan produk. 

Semua anggota tim, dari pengembang hingga pemangku kepentingan, bisa berkontribusi dalam merencanakan dan menyusun peta cerita. 

Hal ini meningkatkan komunikasi, mempercepat pengambilan keputusan, dan memastikan seluruh tim bekerja dengan tujuan yang sama.

Baca juga : Apa itu Design System? Manfaat, Komponen, hingga Contoh


Contoh Penerapan Story Mapping


Sumber: Canva

Story mapping membantu meningkatkan efisiensi pengembangan produk. Warga Bimbingan, berikut dua contoh penerapan story mapping untuk tim yang lebih terstruktur:


1. Pengembangan Aplikasi E-Commerce


Dalam pengembangan aplikasi e-commerce, story mapping membantu tim merencanakan alur pengguna dari pencarian produk hingga pembayaran. 

Setiap langkah proses tersebut, seperti pencarian produk, penambahan ke keranjang, dan checkout, digambarkan secara jelas. 

Pemetaan ini memungkinkan tim untuk memprioritaskan fitur penting seperti filter pencarian dan proses pembayaran yang lancar.


2. Pengembangan Aplikasi Mobile


Untuk aplikasi mobile, story mapping digunakan untuk merencanakan perjalanan pengguna dari registrasi hingga penggunaan fitur utama aplikasi. 

Tim memecah alur pengguna menjadi cerita kecil, seperti login, pengaturan akun, dan penggunaan fitur utama. 

Teknik ini membantu tim mengidentifikasi fitur yang harus dikembangkan terlebih dahulu untuk memberikan nilai maksimal di versi pertama aplikasi.

Baca juga : 12 Fungsi Tools Adobe Illustrator untuk Graphic Designer


Ingin Jadi UI/UX Designer atau Desainer Grafis Profesional?


Setelah memahami Story Mapping adalah: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya, saatnya mengasah keterampilan desainmu! Yuk, ikuti Bootcamp UI/UX & Desainer Grafis di dibimbing.id!

Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum yang aplikatif dan praktis, mulai dari desain antarmuka pengguna hingga pembuatan pengalaman pengguna yang menarik. 

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 91%, peluang kariermu di dunia desain semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi UI/UX Designer atau Desainer Grafis profesional! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. What is Story Mapping? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!