dibimbing.id - Privilege Escalation Adalah: Jenis, Dampak, dan Pencegahan

Privilege Escalation Adalah: Jenis, Dampak, dan Pencegahan

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

21 April 2025

561

Image Banner

Privilege escalation adalah ancaman besar yang dapat membuat sistem rentan. Warga Bimbingan, bayangkan jika penyerang dapat mengakses data sensitif yang seharusnya dilindungi, yang dapat berujung pada kerugian besar, seperti kehilangan data atau kerusakan reputasi perusahaan.

Menurut laporan Verizon Data Breach Investigations Report (DBIR) 2023, sekitar 15% pelanggaran data melibatkan privilege escalation. Studi dari Positive Technologies juga menunjukkan bahwa lebih dari 80% serangan internal berhasil karena teknik ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Namun, MinDi di sini untuk membantu! Di artikel ini, kamu akan mempelajari jenis-jenis privilege escalation, dampaknya, dan cara mencegahnya agar sistem tetap aman. Yuk, simak selengkapnya!

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat


Apa Itu Privilege Escalation?


Privilege escalation adalah teknik yang digunakan oleh penyerang untuk mendapatkan akses lebih tinggi atau lebih luas dalam sistem komputer atau jaringan dari hak akses yang mereka miliki. 

Biasanya, penyerang mulai dengan hak akses rendah, seperti akun pengguna biasa, lalu mengeksploitasi celah dalam sistem untuk memperoleh kontrol yang lebih besar. 

Ini memungkinkan mereka untuk mengakses data sensitif, mengubah pengaturan sistem, atau bahkan mengambil alih kendali penuh atas perangkat atau aplikasi. 

Privilege escalation dapat terjadi dalam dua bentuk utama: vertical escalation (akses lebih tinggi dalam hirarki) dan horizontal escalation (akses ke bagian lain dalam level yang sama).

Baca juga : Vishing Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Kasus


Jenis-Jenis Privilege Escalation


Sumber: Canva

Privilege escalation adalah teknik yang digunakan oleh penyerang untuk mendapatkan akses lebih tinggi dalam sistem yang dilindungi. Warga Bimbingan, berikut adalah dua jenis utama privilege escalation yang sering digunakan untuk mengeksploitasi celah dalam sistem:


1. Vertical Privilege Escalation


Vertical privilege escalation terjadi ketika seorang pengguna dengan hak akses rendah mencoba untuk memperoleh hak akses lebih tinggi, seperti menjadi administrator sistem. 

Penyerang dapat mengeksploitasi kerentanannya untuk mengakses bagian sistem yang seharusnya terbatas. Dengan mendapatkan akses tingkat administrator, mereka dapat melakukan perubahan besar yang merusak sistem atau mencuri data penting.


2. Horizontal Privilege Escalation


Dalam horizontal privilege escalation, penyerang berusaha mengakses data atau bagian lain dari sistem yang memiliki hak akses setara. 

Misalnya, mereka dapat mencoba mengakses akun pengguna lain atau informasi yang tidak berhak mereka lihat. 

Meskipun tidak meningkatkan hak akses ke level yang lebih tinggi, serangan ini tetap berbahaya karena bisa mengungkapkan data sensitif atau melanggar privasi pengguna lain.

Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja


Cara Privilege Escalation Bekerja


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, privilege escalation adalah teknik untuk mendapatkan akses lebih tinggi dengan memanfaatkan celah sistem. Berikut adalah cara bagaimana teknik ini bekerja:


1. Eksploitasi Kerentanan Sistem


Penyerang pertama-tama mencari kerentanan atau celah dalam sistem, seperti bug atau kelemahan perangkat lunak yang tidak diperbarui. 

Mereka menggunakan informasi ini untuk mengakses bagian sistem yang seharusnya terbatas. Dengan mengeksploitasi celah ini, penyerang dapat mendapatkan akses yang lebih tinggi ke bagian-bagian kritis dari sistem.


2. Penggunaan Akun Pengguna yang Terkompromi


Salah satu metode umum adalah melalui akun pengguna yang telah terkompromi. Setelah mendapatkan kontrol atas akun dengan hak akses rendah, penyerang berusaha untuk mengakses informasi atau bagian lain yang seharusnya terbatas. 

Ini biasanya dilakukan dengan memanfaatkan kredensial atau token yang bisa disalahgunakan untuk memperoleh hak istimewa lebih tinggi.


3. Menggunakan Alat dan Skrip


Penyerang sering menggunakan alat otomatis atau skrip untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kerentanan yang ada. 

Dengan alat ini, mereka bisa mempercepat proses privilege escalation, mencari lubang di sistem yang dapat dimanfaatkan. Alat ini dapat digunakan untuk mengakses bagian sistem atau data yang sangat terbatas bagi pengguna biasa.


4. Meningkatkan Akses Melalui Teknik Social Engineering


Teknik social engineering digunakan untuk memanipulasi orang dalam organisasi agar memberikan informasi sensitif atau izin akses. 

Penyerang dapat menggunakan taktik ini untuk memperoleh kredensial atau hak akses tambahan tanpa menggunakan alat teknis. Misalnya, mereka mungkin berpura-pura menjadi administrator sistem untuk mendapatkan informasi login korban.


5. Pemeliharaan Akses yang Diperoleh


Setelah mendapatkan hak akses lebih tinggi, penyerang akan berusaha untuk memelihara akses tersebut, sering kali dengan menyembunyikan jejak atau menciptakan backdoor

Hal ini memungkinkan mereka untuk terus mengontrol sistem meskipun korban atau administrator mungkin telah memperbaiki kerentanannya. Dengan backdoor ini, penyerang dapat kembali mengakses sistem kapan saja tanpa diketahui.

Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja


Dampak Privilege Escalation


Sumber: Canva

Dampak Privilege Escalation dapat sangat merugikan bagi sistem dan data. Warga Bimbingan, berikut adalah empat dampak utama yang bisa terjadi akibat teknik ini:


1. Kerusakan Sistem dan Data


Dengan mendapatkan akses lebih tinggi, penyerang bisa merusak atau memodifikasi data penting dalam sistem. 

Mereka dapat menghapus file, merusak konfigurasi, atau bahkan menghentikan operasi sistem. Kerusakan ini dapat menyebabkan gangguan operasional yang signifikan dan memerlukan waktu serta biaya besar untuk memperbaiki.


2. Pencurian Data Sensitif


Salah satu risiko terbesar dari privilege escalation adalah pencurian data sensitif. Penyerang dapat mengakses informasi pribadi, data finansial, atau file bisnis yang sangat berharga. 

Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, itu bisa merusak reputasi perusahaan dan melibatkan masalah hukum.


3. Akses Tidak Sah ke Sistem Lain


Dengan hak akses lebih tinggi, pelaku dapat mencoba untuk mengeksploitasi sistem lain di jaringan yang sama. 

Mereka bisa mengakses sistem yang lebih kritis atau lebih banyak data yang sebelumnya tidak bisa mereka jangkau. Hal ini meningkatkan potensi kerusakan lebih lanjut dan memperbesar risiko keamanan.


4. Dampak Reputasi dan Kepercayaan Pengguna


Keamanan yang terkompromi akibat privilege escalation dapat mengurangi kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis. 

Jika perusahaan diketahui memiliki celah yang dieksploitasi, mereka akan kehilangan kredibilitas dan pelanggan. 

Perbaikan yang lambat atau tidak efektif juga dapat memicu keraguan dan ketidakpercayaan lebih lanjut.

Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula


Cara Mencegah Privilege Escalation


Sumber: Canva

Untuk menjaga keamanan sistem, mencegah privilege escalation adalah langkah krusial. Warga Bimbingan, berikut adalah tiga cara yang efektif untuk mencegahnya:


1. Penerapan Prinsip Least Privilege


Prinsip least privilege mengharuskan pengguna dan aplikasi hanya diberikan hak akses yang paling minimal yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka. 

Dengan membatasi hak akses, kamu mengurangi risiko penyalahgunaan atau eksploitasi. Hal ini mencegah penyerang untuk mendapatkan kontrol penuh atas sistem jika mereka berhasil menembus keamanan.


2. Pemantauan dan Audit Aktivitas Pengguna


Secara rutin melakukan pemantauan dan audit aktivitas pengguna dapat membantu mendeteksi perilaku mencurigakan yang bisa menandakan adanya upaya privilege escalation.

Dengan menggunakan alat pemantauan yang tepat, administrator sistem bisa segera menanggapi potensi ancaman sebelum eskalasi terjadi. 

Ini juga memungkinkan untuk melacak jejak aktivitas pengguna dan mencegah akses yang tidak sah.


3. Pembaruan Sistem dan Patch Keamanan Secara Teratur


Menjaga sistem dan perangkat lunak tetap terbaru adalah salah satu langkah paling efektif untuk mencegah privilege escalation

Penyerang sering mengeksploitasi kerentanannya untuk mendapatkan akses lebih tinggi. Dengan menerapkan patch dan pembaruan secara teratur, kamu bisa menutup celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk mengeksploitasi sistem.

Baca juga : Adware Adalah: Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Contoh


Tingkatkan Keahlianmu di Keamanan Siber, Ikuti Bootcamp Kami!


Setelah memahami privilege escalation adalah ancaman yang bisa merusak sistem, sekarang saatnya untuk mempelajari cara mencegah dan mengatasinya untuk menjaga keamanan data dan sistemmu!

Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari cara mengidentifikasi dan mengatasi berbagai ancaman, termasuk teknik privilege escalation, serta cara melindungi sistem dari potensi serangan siber lainnya.

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis dan aplikatif yang membantumu mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia cyber security.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia IT dan keamanan siber semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan Daftar sekarang di dibimbing.id dan mulai perjalananmu menjadi seorang ahli Cyber Security. #BimbingSampeJadi!


Referensi

  1. What Is Privilege Escalation? - Network attacks [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!