dibimbing.id - Social Engineering Attack Adalah: Arti, Jenis, dan Cara

Social Engineering Attack Adalah: Arti, Jenis, dan Cara

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

18 February 2025

281

Image Banner

Social engineering attack adalah teknik manipulasi yang digunakan hacker untuk menipu korban agar memberikan data pribadi atau akses sistem. Warga Bimbingan, pernah dapet email atau pesan yang kelihatan resmi, tapi ternyata jebakan? Nah, itu salah satu bentuk serangan ini yang sering nggak disadari.

Serangan ini berbahaya karena memanfaatkan psikologi manusia, bukan sekadar ngehack sistem. Meski sudah pasang firewall atau antivirus, kalau manusianya gampang ketipu, tetap aja bisa kena jebakan.

Di artikel ini, MinDi bakal bahas arti, jenis, dan cara mencegah social engineering attack biar Warga Bimbingan nggak gampang kejebak hacker licik. Yuk, simak sampai habis!

Baca juga : Two Factor Authentication Adalah: Pengertian dan Fungsinya


Apa Itu Social Engineering Attack?


Social engineering attack adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan oleh peretas untuk menipu korban agar memberikan informasi sensitif atau akses ke sistem. 

Serangan ini tidak mengandalkan eksploitasi teknis seperti hacking biasa, melainkan memanfaatkan kepercayaan, ketidaktahuan, atau kepanikan korban. 

Pelaku sering menyamar sebagai pihak resmi atau menggunakan taktik manipulatif, seperti phishing, pretexting, atau baiting, untuk mendapatkan data pribadi, kredensial login, atau bahkan akses fisik ke suatu sistem. 

Karena bergantung pada faktor manusia, social engineering attack bisa sangat efektif jika korban tidak memiliki kesadaran akan ancaman ini.

Baca juga : 13 Cyber Security Tools Terbaik untuk Keamanan Data


Jenis-Jenis Social Engineering Attack


Sumber: Canva

Social Engineering Attack adalah salah satu metode peretasan yang hadir dalam berbagai bentuk dan dirancang untuk memanipulasi korban dengan cara yang berbeda. Berikut adalah lima jenis serangan social engineering attack yang paling umum digunakan oleh peretas:


1. Phishing


Phishing adalah serangan yang dilakukan dengan mengirimkan email, pesan, atau situs web palsu yang menyerupai sumber resmi. 

Tujuannya adalah menipu korban agar memasukkan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya. Serangan ini sering kali sulit dikenali karena tampilannya yang sangat mirip dengan pesan asli dari bank, perusahaan, atau platform digital.


2. Pretexting


Dalam pretexting, penyerang menciptakan skenario atau alasan palsu untuk mendapatkan kepercayaan korban. 

Mereka bisa berpura-pura sebagai petugas layanan pelanggan, pegawai bank, atau rekan kerja untuk meminta informasi pribadi. Dengan membuat cerita yang meyakinkan, korban bisa tanpa sadar memberikan akses ke data atau sistem penting.


3. Baiting


Baiting menggunakan umpan berupa tawaran menarik, seperti unduhan gratis atau hadiah, untuk menipu korban agar menginstal malware atau mengungkap informasi sensitif. 

Contohnya, penyerang menyebarkan USB yang berlabel “Laporan Gaji Karyawan” di area kantor, berharap seseorang akan tertarik untuk mencolokkannya ke komputer. Begitu perangkat digunakan, malware akan langsung menginfeksi sistem.


4. Tailgating


Tailgating terjadi ketika penyerang memanfaatkan kelengahan seseorang untuk mendapatkan akses fisik ke area terbatas, seperti kantor atau pusat data. 

Biasanya, mereka berpura-pura sebagai karyawan atau tamu yang lupa membawa kartu akses dan mengikuti seseorang masuk ke gedung tanpa izin. Metode ini sering digunakan untuk mencuri data atau mengakses perangkat di lingkungan kerja.


5. Spear Phishing


Berbeda dari phishing biasa, spear phishing menargetkan individu atau organisasi tertentu dengan pesan yang lebih personal dan spesifik. 

Penyerang mengumpulkan informasi tentang korban untuk membuat email atau pesan yang tampak meyakinkan. Karena serangan ini terlihat lebih kredibel, banyak korban yang akhirnya tertipu dan memberikan akses ke informasi penting.

Baca juga : IT Auditor Adalah: Tugas, Keahlian, Proses Audit, dan Gaji


Dampak Social Engineering Attack


Sumber: Canva

Social Engineering Attack adalah ancaman siber yang dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi individu maupun perusahaan, terutama jika informasi sensitif jatuh ke tangan yang salah. Berikut adalah empat dampak utama dari serangan social engineering attack ini:


1. Pencurian Data Pribadi dan Finansial


Serangan ini sering kali bertujuan mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, kredensial login, atau data identitas pribadi. 

Jika data tersebut bocor, pelaku dapat menggunakannya untuk transaksi ilegal atau bahkan pencurian identitas. Dampaknya bisa berupa kerugian finansial bagi korban, baik individu maupun perusahaan.


2. Akses Ilegal ke Sistem atau Jaringan


Hacker yang berhasil menipu korban dapat memperoleh akses ke akun atau sistem internal perusahaan. 

Hal ini memungkinkan mereka untuk mencuri data bisnis, mengubah informasi penting, atau bahkan merusak sistem operasional. Dalam skala besar, serangan ini bisa mengganggu aktivitas bisnis dan merugikan perusahaan secara signifikan.


3. Kerugian Finansial bagi Perusahaan


Perusahaan yang terkena social engineering attack bisa mengalami kerugian besar akibat pencurian dana, pembayaran palsu, atau gangguan operasional. 

Selain itu, biaya pemulihan sistem dan investigasi keamanan bisa sangat mahal. Banyak bisnis juga kehilangan kepercayaan pelanggan setelah mengalami kebocoran data atau pelanggaran keamanan.


4. Kerusakan Reputasi dan Kepercayaan Publik


Ketika sebuah organisasi mengalami kebocoran data akibat serangan ini, kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan investor bisa terganggu. 

Reputasi perusahaan bisa menurun, yang pada akhirnya berdampak pada kehilangan pelanggan dan peluang bisnis. Dalam beberapa kasus, perusahaan juga dapat menghadapi tuntutan hukum akibat kegagalan dalam melindungi data pengguna.

Baca juga : 7 Perbedaan DoS dan DDoS Beserta Cara Mengatasinya


Cara Mencegah Social Engineering Attack


Sumber: Canva

Mencegah social engineering attack memerlukan kewaspadaan tinggi serta penerapan langkah-langkah keamanan yang efektif. Berikut adalah tiga cara utama untuk melindungi diri dan organisasi dari serangan ini:


1. Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi Keamanan Siber


Kesadaran akan ancaman social engineering adalah langkah pertama dalam mencegah serangan ini. 

Perusahaan harus rutin memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara mengenali email phising, pesan mencurigakan, serta taktik manipulasi lainnya. Dengan pemahaman yang lebih baik, individu akan lebih waspada sebelum membagikan informasi sensitif.


2. Menggunakan Autentikasi Ganda (Two-Factor Authentication)


Mengaktifkan autentikasi ganda dapat menambah lapisan keamanan ekstra pada akun dan sistem perusahaan. 

Bahkan jika kredensial login seseorang dicuri, peretas tetap membutuhkan kode tambahan untuk mengakses akun tersebut. Metode ini sangat efektif dalam mencegah akses ilegal yang berasal dari serangan social engineering.


3. Memverifikasi Sumber Sebelum Memberikan Informasi Sensitif


Sebelum membagikan data pribadi atau informasi perusahaan, pastikan untuk selalu memverifikasi identitas pihak yang meminta informasi tersebut. 

Jangan langsung mempercayai email, telepon, atau pesan yang mengaku dari institusi resmi tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut. Melakukan verifikasi sederhana, seperti menghubungi nomor resmi perusahaan terkait, dapat mencegah kebocoran data akibat manipulasi.

Baca juga : Threat Hunting: Arti, Pentingnya, Teknik, dan Manfaatnya


Lindungi Data Anda dari Serangan Siber dengan Cyber Security Training!


Social Engineering Attack adalah ancaman yang dapat mengecoh korban untuk memberikan informasi sensitif tanpa disadari. Setelah memahami berbagai jenis serangan ini dan cara mencegahnya, kini saatnya meningkatkan keterampilan keamanan siber agar tidak menjadi korban manipulasi digital.

Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, Warga bimbingan akan belajar mengenali ancaman siber seperti phishing, social engineering, hingga penetration testing. Program ini dirancang dengan kurikulum berbasis praktik agar Kamu siap mendeteksi, mencegah, dan mengatasi berbagai serangan siber.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia IT semakin terbuka lebar! Bootcamp ini memberikan studi kasus nyata serta materi komprehensif yang mempersiapkan Kamu menjadi seorang Cyber Security Specialist yang handal.

Jangan biarkan data Kamu rentan terhadap serangan! Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu di dunia cybersecurity! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. What is Social Engineering? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!