dibimbing.id - 10 Jenis-Jenis Hacker dan Peran Mereka di Cybersecurity

10 Jenis-Jenis Hacker dan Peran Mereka di Cybersecurity

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

31 January 2025

•

155

Image Banner

Jenis jenis hacker punya peran yang berbeda, tidak semuanya berbahaya. Ada hacker yang bertugas melindungi sistem, tapi ada juga yang mencari celah untuk mencuri data atau merusak sistem.

Biar nggak salah kaprah, MinDi bakal bahas masing-masing jenis hacker dan bagaimana cara mereka bekerja. 

Yuk, pahami lebih dalam supaya kamu bisa lebih waspada dan tahu cara melindungi diri dari serangan cyber!


Pengertian Hacker


Hacker adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam memahami, memodifikasi, dan mengeksploitasi sistem komputer serta jaringan. 

Mereka bisa menggunakan kemampuannya untuk tujuan positif, seperti meningkatkan keamanan siber, atau untuk tindakan berbahaya seperti mencuri data. 

Dalam dunia keamanan siber, hacker terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan niat dan tujuannya, seperti white hat, black hat, dan grey hat. 

Seiring perkembangan teknologi, peran hacker semakin kompleks, mulai dari menjaga sistem tetap aman hingga menjadi ancaman bagi individu maupun perusahaan.

Baca juga : Black Hat Hacker: Pengertian, Metode, dan Cara Mencegahnya


Jenis-Jenis Hacker


Sumber: Canva

Dalam dunia keamanan siber, jenis-jenis hacker memiliki peran dan tujuan yang berbeda. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah 10 jenis hacker yang perlu Warga Bimbingan ketahui!


1. White Hat Hacker


White Hat Hacker adalah hacker etis yang menggunakan keahliannya untuk memperbaiki celah keamanan suatu sistem. Mereka biasanya bekerja untuk perusahaan atau lembaga pemerintah guna mengidentifikasi dan memperbaiki potensi ancaman sebelum dimanfaatkan oleh pihak jahat.

Mereka juga sering terlibat dalam penetration testing (pentest) dan bug bounty, di mana mereka menguji keamanan sistem dengan izin pemiliknya. Profesi ini banyak diminati karena menawarkan peluang karier yang stabil serta memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dunia digital.


2. Black Hat Hacker


Black Hat Hacker adalah kebalikan dari White Hat, mereka menggunakan keahliannya untuk melakukan kejahatan siber seperti pencurian data, peretasan akun, dan penyebaran malware. Biasanya, mereka menyerang sistem tanpa izin dan mencari celah keamanan demi keuntungan pribadi atau kepentingan tertentu.

Mereka sering terlibat dalam aktivitas ilegal seperti carding, ransomware, dan pencurian identitas. Akibatnya, banyak organisasi besar yang terus meningkatkan sistem keamanannya untuk menghindari serangan dari kelompok ini.


3. Grey Hat Hacker


Grey Hat Hacker berada di antara White Hat dan Black Hat, karena mereka sering melakukan peretasan tanpa izin, tetapi tidak selalu untuk tujuan jahat. Terkadang, mereka menemukan celah keamanan suatu sistem dan memberitahu pemiliknya tanpa merusak data atau mencuri informasi.

Namun, tindakan mereka tetap ilegal karena dilakukan tanpa izin, meskipun niatnya baik. Beberapa Grey Hat Hacker juga meminta imbalan kepada perusahaan setelah melaporkan celah keamanan yang mereka temukan.


4. Script Kiddie


Script Kiddie adalah hacker pemula yang menggunakan tools dan skrip yang sudah dibuat oleh hacker lain tanpa memahami cara kerja sistem tersebut. Biasanya, mereka melakukan peretasan hanya untuk bersenang-senang atau mendapatkan pengakuan di komunitasnya.

Meskipun tidak memiliki keterampilan tingkat tinggi, Script Kiddie tetap bisa menimbulkan kerusakan, terutama jika mereka menggunakan serangan seperti DDoS atau brute force attack. Oleh karena itu, sistem keamanan tetap perlu diperkuat agar tidak mudah diserang oleh kelompok ini.

Baca juga : White Hat Hacker: Pengertian, Tugas, dan Prospek Karier


5. Hacktivist


Hacktivist adalah hacker yang melakukan peretasan untuk tujuan ideologi atau politik. Mereka biasanya menyerang situs web pemerintah, perusahaan besar, atau organisasi tertentu sebagai bentuk protes atau kampanye digital.

Serangan mereka sering berupa defacing (mengubah tampilan website) atau penyebaran data rahasia untuk mengungkap isu tertentu. Meskipun memiliki tujuan yang dianggap baik oleh sebagian orang, aktivitas hacktivism tetap termasuk dalam tindakan ilegal.


6. State-Sponsored Hacker


Sumber: Canva

State-Sponsored Hacker adalah kelompok hacker yang bekerja atas perintah suatu negara untuk menjalankan spionase siber, sabotase, atau serangan terhadap negara lain. Mereka biasanya menargetkan infrastruktur penting seperti sistem pemerintahan, militer, atau perusahaan teknologi besar.

Serangan dari kelompok ini bisa berdampak besar, seperti pencurian data rahasia, manipulasi sistem pemilu, atau merusak jaringan komunikasi suatu negara. Oleh karena itu, banyak negara yang terus meningkatkan sistem keamanan sibernya untuk mengantisipasi serangan ini.


7. Cyber Criminal


Cyber Criminal adalah hacker yang berorientasi pada keuntungan finansial dengan melakukan berbagai jenis kejahatan siber seperti phishing, pencurian kartu kredit, dan penipuan online. Mereka sering menggunakan metode seperti malware dan social engineering untuk menipu korban.

Para hacker ini biasanya beroperasi dalam jaringan kriminal yang terorganisir, menjual data pribadi atau akses ke sistem yang telah mereka retas. Karena ancaman mereka semakin canggih, banyak perusahaan yang mengandalkan teknologi AI untuk mendeteksi dan mencegah serangan ini.


8. Whistleblower Hacker


Whistleblower Hacker adalah individu yang mengungkapkan informasi rahasia atau kebocoran data dari dalam organisasi atau pemerintahan. Mereka sering membocorkan data yang dianggap penting untuk kepentingan publik atau mengungkapkan skandal yang sebelumnya tertutup.

Beberapa contoh terkenal dari Whistleblower Hacker adalah Edward Snowden dan Julian Assange yang membocorkan informasi terkait pengawasan global oleh pemerintah. Meskipun niat mereka bisa dianggap baik, tindakan ini tetap menimbulkan pro dan kontra terkait legalitas dan dampaknya.


9. Botnet Master


Sumber: Canva

Botnet Master adalah hacker yang mengendalikan jaringan besar perangkat yang telah terinfeksi malware (botnet). Mereka dapat menggunakan botnet untuk menjalankan serangan DDoS, mengirim spam, atau mencuri data dari ribuan hingga jutaan perangkat yang terhubung.

Karena serangan ini sulit dilacak, banyak perusahaan yang terus meningkatkan sistem keamanan mereka untuk menghindari serangan botnet. Oleh karena itu, pengguna internet juga harus selalu waspada terhadap malware yang dapat menginfeksi perangkat mereka tanpa disadari.

Baca juga : Script Kiddie: Pengertian, Ciri, Dampak, dan Cara Mencegah


10. Red Hat Hacker


Red Hat Hacker adalah kelompok yang mirip dengan White Hat, tetapi mereka lebih agresif dalam menghadapi Black Hat Hacker. Jika White Hat berusaha memperbaiki celah keamanan dengan cara legal, Red Hat justru menggunakan metode yang lebih keras seperti menyerang balik sistem hacker jahat.

Tindakan mereka bisa berupa menghancurkan server para Black Hat atau membuat perangkat mereka tidak bisa digunakan lagi. Meskipun bertujuan untuk melindungi keamanan digital, metode yang mereka gunakan tetap dianggap ilegal dalam beberapa kasus.

Baca juga : Hacktivist: Pengertian, Tujuan, Metode, dan Dampaknya


Ingin Jadi White Hat Hacker yang Profesional?


Itulah tadi jenis-jenis hacker di dunia siber. Saat ini dunia siber penuh dengan tantangan, dan para ahli keamanan digital semakin dibutuhkan. Kalau Warga Bimbingan ingin mendalami dunia cybersecurity, yuk gabung di Bootcamp Cyber Security dari dibimbing.id!

Di sini, kamu akan belajar langsung dari para mentor profesional tentang penetration testing, ethical hacking, digital forensics, hingga cyber threat intelligence. Selain itu, kamu juga bisa membangun portofolio dengan praktik nyata yang bisa bikin CV-mu makin standout!

Gak cuma itu, ada 700+ hiring partner yang siap membantumu mendapatkan peluang kerja, dengan tingkat keberhasilan alumni 94% dalam memasuki dunia cybersecurity.

Jangan tunggu lagi! Hubungi di sini dan daftar sekarang sebelum slotnya habis! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. Types of Hackers [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!