dibimbing.id - Black Hat Hacker: Pengertian, Metode, dan Cara Mencegahnya

Black Hat Hacker: Pengertian, Metode, dan Cara Mencegahnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

30 January 2025

148

Image Banner

Black Hat Hacker adalah peretas jahat yang mencuri data, meretas sistem, dan menyebarkan malware untuk keuntungan pribadi. Mereka bisa menyerang siapa saja, mulai dari individu hingga perusahaan besar.

MinDi bakal kupas tuntas cara kerja mereka, metode serangan, dan langkah-langkah biar Warga Bimbingan nggak jadi korban. 

Yuk, pahami dan lindungi dirimu dari ancaman siber ini!


Pengertian Black Hat Hacker


Black Hat Hacker adalah peretas yang menggunakan keahliannya untuk melakukan tindakan ilegal, seperti mencuri data, meretas sistem, dan menyebarkan malware

Mereka beroperasi dengan tujuan mencari keuntungan pribadi, melakukan spionase, atau sekadar merusak sistem tanpa izin. 

Berbeda dengan White Hat Hacker yang membantu meningkatkan keamanan, Black Hat Hacker justru mengeksploitasi celah keamanan untuk kepentingan mereka sendiri. 

Aktivitas mereka sering kali menyebabkan kerugian besar bagi individu, perusahaan, bahkan pemerintahan, mulai dari kebocoran data hingga serangan ransomware yang melumpuhkan sistem.

Baca juga : Capture the Flag: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contoh Soal


Tujuan Black Hat Hacker


Sumber: Canva

Black Hat Hacker tidak hanya sekedar meretas untuk bersenang-senang, tapi mereka punya berbagai tujuan yang bisa merugikan banyak pihak. Berikut adalah lima tujuan utama mereka:


1. Mencuri Data Sensitif


Salah satu tujuan utama Black Hat Hacker adalah mencuri informasi penting seperti data pribadi, keuangan, atau kredensial login. 

Data yang berhasil dicuri bisa dijual di dark web atau digunakan untuk aksi kejahatan lain seperti pencurian identitas dan penipuan. Semakin berharga data tersebut, semakin besar potensi keuntungan yang bisa mereka dapatkan.


2. Menyebarkan Malware dan Ransomware


Para peretas ini sering menyebarkan malware atau ransomware untuk menginfeksi sistem target. 

Ransomware akan mengenkripsi data korban dan meminta tebusan agar akses bisa dikembalikan. Jika korban tidak membayar, data mereka bisa dihancurkan atau dipublikasikan secara ilegal.


3. Melakukan Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)


Black Hat Hacker juga kerap meluncurkan serangan DDoS untuk melumpuhkan situs web atau sistem perusahaan. 

Dengan membanjiri server dengan lalu lintas palsu, mereka membuat layanan tidak bisa diakses oleh pengguna yang sah. Serangan ini sering digunakan untuk pemerasan atau persaingan bisnis tidak sehat.


4. Mendapatkan Keuntungan Finansial


Banyak Black Hat Hacker yang meretas sistem dengan tujuan menghasilkan uang, baik melalui pencurian data, penipuan online, hingga eksploitasi celah keamanan untuk meminta uang tebusan. 

Mereka bisa menjual akses ilegal ke jaringan perusahaan atau melakukan transaksi ilegal dengan data curian.


5. Melakukan Spionase dan Sabotase


Beberapa Black Hat Hacker bekerja untuk kelompok tertentu atau bahkan negara untuk melakukan spionase siber. 

Mereka meretas sistem pemerintah, perusahaan, atau organisasi untuk mencuri informasi rahasia. Selain itu, sabotase juga sering dilakukan untuk merusak infrastruktur digital lawan mereka.

Baca juga : Apa Itu Hacker Jahat? Jenis, Metode, dan Cara Melindungi


Metode Serangan Black Hat Hacker


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, Black Hat Hacker punya banyak cara licik buat menyerang sistem dan mencuri data. Berikut ini adalah empat metode serangan yang paling sering mereka gunakan:


1. Phishing


Teknik ini memanfaatkan manipulasi psikologis dengan mengelabui korban agar memberikan informasi sensitif, seperti username, password, atau data kartu kredit. 

Biasanya, hacker menyamar sebagai institusi terpercaya melalui email atau pesan palsu yang tampak resmi. Begitu korban mengklik tautan berbahaya atau mengisi data, hacker bisa langsung mengambil alih akun mereka.


2. Malware dan Ransomware


Black Hat Hacker sering menggunakan malware, seperti virus, trojan, atau spyware, untuk menyusup ke sistem korban. 

Salah satu jenis yang paling berbahaya adalah ransomware, yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mengembalikannya. Jika korban tidak membayar, data bisa dihapus atau disebarluaskan oleh hacker.


3. Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)


Dalam serangan DDoS, hacker membanjiri server target dengan lalu lintas palsu dalam jumlah besar, sehingga sistem menjadi overload dan tidak bisa diakses. 

Teknik ini sering digunakan untuk melumpuhkan situs web perusahaan, lembaga pemerintah, atau bahkan platform media sosial. Serangan ini bisa berdampak besar pada bisnis dan layanan online.


4. Exploitasi Celah Keamanan


Para peretas selalu mencari celah keamanan dalam perangkat lunak atau sistem jaringan untuk mendapatkan akses ilegal. 

Jika suatu sistem tidak diperbarui atau memiliki kelemahan dalam kode pemrogramannya, hacker bisa mengeksploitasinya untuk mengambil alih kontrol. Inilah kenapa update dan patch keamanan sangat penting buat melindungi sistem dari serangan ini.

Baca juga : Keylogging Adalah: Jenis, Bahaya, dan Cara Menghindarinya


Contoh Serangan Black Hat Hacker


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, serangan Black Hat Hacker bukan cuma teori, tapi sudah banyak kejadian nyata yang bikin heboh dunia. Berikut adalah tiga contoh serangan yang pernah terjadi:


1. Peretasan Data Facebook (2019)


Pada tahun 2019, lebih dari 540 juta data pengguna Facebook bocor akibat celah keamanan dalam sistem penyimpanan cloud mereka. 

Informasi yang bocor termasuk ID pengguna, komentar, hingga riwayat aktivitas yang bisa dimanfaatkan untuk penipuan dan pencurian identitas. Insiden ini menjadi salah satu kebocoran data terbesar yang menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber dalam platform besar.


2. Serangan Ransomware WannaCry (2017)


Serangan ransomware WannaCry menyerang lebih dari 200.000 komputer di 150 negara dalam waktu singkat. 

Malware ini mengenkripsi data korban dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin agar data bisa dikembalikan. Banyak rumah sakit, perusahaan, dan instansi pemerintah terkena dampaknya, menyebabkan kerugian miliaran dolar akibat lumpuhnya sistem operasional.


3. Peretasan Sony Pictures (2014)


Sony Pictures menjadi korban serangan hacker besar-besaran yang mencuri dan membocorkan data rahasia perusahaan. 

Dokumen internal, email karyawan, serta film yang belum dirilis dipublikasikan secara ilegal. Serangan ini diduga bermotif politik dan berdampak besar pada reputasi serta keamanan informasi perusahaan.

Baca juga : OSINT Adalah: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Tools Terbaik


Cara Mencegah Serangan Black Hat Hacker


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, daripada kena serangan Black Hat Hacker, lebih baik kita pasang tameng digital sejak awal. Berikut empat cara ampuh untuk melindungi diri:


1. Gunakan Password Kuat dan 2FA


Buat password dengan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol agar sulit ditebak. Hindari penggunaan kata sandi yang sama di banyak akun karena bisa memudahkan hacker. 

Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) sebagai lapisan keamanan tambahan untuk melindungi akses ke akun penting.


2. Update Sistem Secara Berkala


Perangkat lunak yang tidak diperbarui sering jadi celah masuk hacker. Pastikan sistem operasi, aplikasi, dan antivirus selalu menggunakan versi terbaru agar lebih aman. 

Update ini biasanya berisi perbaikan bug dan peningkatan keamanan yang bisa mencegah eksploitasi.


3. Hindari Link dan File Mencurigakan


Jangan asal mengklik tautan atau mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya. Serangan phishing sering menyamar sebagai email atau website resmi untuk mencuri data pribadi. 

Selalu cek alamat pengirim dan pastikan situs yang dikunjungi menggunakan protokol aman seperti “https”.


4. Gunakan Antivirus dan Firewall


Instal antivirus yang bisa mendeteksi dan menghapus malware sebelum merusak sistem. Firewall juga penting untuk menyaring lalu lintas jaringan dan mencegah akses tidak sah. Dengan kombinasi ini, perangkatmu memiliki perlindungan ekstra dari ancaman hacker.


Jadilah Ahli Cyber Security dan Lindungi Data Digital!


Serangan siber makin canggih, jangan sampai jadi korban! Saatnya belajar cara melindungi data dan menghadapi ancaman Black Hat Hacker.

Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang ethical hacking, penetration testing, dan strategi keamanan siber.

Dengan kurikulum berbasis industri dan metode pembelajaran praktis, kamu bisa langsung mengasah skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Plus, ada 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 94%, jadi peluang kariermu makin luas!

Jangan tunda lagi! Hubungi di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu di dunia cyber security. #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. What is a Black-Hat Hacker? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!