Memahami Perbedaan Wireframe dan Prototype, Yuk Pelajari!
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
05 June 2024
•
1849
Tahu kunci proses desain produk digital yang efektif? Yup, wireframe dan prototype adalah dua hal penting dibalik pencapaian berikut. Meskipun sering dianggap sama, perbedaan wireframe dan prototype cukup signifikan dalam pembangunan situs web atau aplikasi.
Supaya bisa membuat desain yang lebih terstruktur dan interaktif, kamu harus kenali dulu perbedaan antara wireframe dan prototype. Untuk kenali perbedaannya, simak artikel ini sampai habis, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Wireframe?
Wireframe adalah representasi visual dari struktur dasar sebuah situs web atau aplikasi. Mengutip dari mindmesh, wireframe dibuat menggunakan kombinasi bentuk, garis, dan teks.
Untuk paham cara kerjanya, kamu bisa bayangkan wireframe sebagai sketsa kasar yang menunjukkan tata letak dan fungsionalitas. Sketsa dibuat tanpa memperhatikan detail desain seperti warna atau gambar.
Wireframe dibuat pada tahap awal desain dan pengembangan untuk menjadi blue print tata letak, fungsi, dan konten situs web atau aplikasi.
Mengutip dari productplan, desainer dan insinyur menggunakannya untuk memahami bagaimana tampilan dan cara kerja situs web sebelum mulai membangunnya.
Biasanya, wireframe hanya menggambarkan fungsionalitas, bukan gaya dan elemen visual akhir. Oleh karena itu, kebanyakan wireframe terlihat sederhana.
Mereka cenderung menggunakan skala abu-abu, placeholder untuk gambar, dan teks Lorem Ipsum sebagai pengganti konten asli.
Contohnya, seorang desainer produk atau profesional UX membuat wireframe untuk mengkomunikasikan rencana tata letak dan prioritas fitur.
Kemudian, mereka menggunakan wireframe untuk memahami bagaimana pengguna nantinya akan berinteraksi dengan produk atau situs web tersebut.
Baca Juga: 15 Jenis User Interface Beserta Penjelasannya, Yuk Pelajari!
Wireframe punya banyak fungsi penting dalam proses desain dan pengembangan produk digital. Berikut adapah beberapa fungsi utamanya: Menentukan Tata Letak Dasar: Membantu menentukan tata letak dasar situs web atau aplikasi. Mengidentifikasi Elemen Penting: Memudahkan untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting seperti header, footer, menu navigasi, dan konten utama. Menghemat Waktu dan Tenaga: Menghemat waktu dan tenaga dengan memudahkan perubahan di tahap awal. Bisanya, dipakai sebelum kode ditulis dan desain visual dibuat. Mendorong Iterasi dan Umpan Balik: Mendorong iterasi dan umpan balik dari tim dan stakeholder karena wireframe sederhana dan mudah dimodifikasi. Menyederhanakan Komunikasi: Menyederhanakan komunikasi antar tim desain dan pengembangan dengan memberikan kerangka dasar yang mudah dipahami semua orang. Menguji User Experience (UX): Berguna untuk menguji pengalaman pengguna serta memastikan navigasi dan alur pengguna optimal sebelum produk diluncurkan. Prototype adalah versi awal dari sebuah produk yang dibuat untuk memahami konsep, alur pengguna, dan tata letak solusi desain. Mengutip STUDIO by UXPin, Prototype adalah simulasi dari produk akhir yang digunakan oleh tim produk. Tujuan utamanya adalah untuk menguji dan memvalidasi ide sebelum dibagikan kepada stakeholder. Prototype sangat penting untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang dialami pengguna melalui pengujian kegunaan. Pengembangan produk itu mahal. Selain itu, melakukan perubahan pada produk akhir sering kali tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, menemukan dan memperbaiki kesalahan selama proses desain sangatlah krusial. Dengan prototype, Sobat MinDi bisa memastikan bahwa desain yang diusulkan benar-benar berfungsi seperti harapan. Prototype punya banyak fungsi penting dalam proses desain dan pengembangan produk digital. Berikut adalah beberapa di antaranya: Evaluasi Temuan Penelitian: Prototype membantu mengevaluasi hasil penelitian awal UX dan mengungkap kesalahan baru setelah pengujian kegunaan dilakukan. Implementasi Ide dan Konsep: Prototype mendukung pengujian berbagai ide serta konsep dalam berbagai bentuk yang dapat diimplementasikan di berbagai tahap desain dan iterasi. Identifikasi Bug: Prototype membantu mengidentifikasi masalah dalam produk, serta kesalahan dan bias yang mungkin belum terungkap selama penelitian awal. Konfrontasi Pengguna Akhir: Mengajak pengguna untuk berinteraksi dengan prototype di tahap awal membantu mengumpulkan umpan balik yang lebih baik tentang produk. Ini berguna untuk pengembangan solusi produk.Apa Saja Fungsi Wireframe?
Apa yang Dimaksud dengan Prototype?
Apa Saja Fungsi Prototype?
Perbedaan Wireframe dan Prototype
Wireframe dan prototype adalah dua konsep penting dalam desain produk digital seperti aplikasi dan situs web. Meskipun keduanya digunakan dalam proses desain, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam tujuan dan detail yang ditampilkan.
Supaya lebih paham perbedaannya, berikut MinDi jabarkan perbedaannya secara detail:
Wireframe adalah representasi visual sederhana dari tata letak dan struktur dasar sebuah situs web atau aplikasi, sedangkan prototype adalah simulasi interaktif dari produk akhir yang memungkinkan pengujian alur pengguna.
Wireframe fokus pada tata letak dan elemen utama tanpa detail desain, sementara prototype memperlihatkan interaksi pengguna serta detail visual produk.
Wireframe statis dan digunakan pada tahap awal desain, sementara prototype interaktif dan digunakan untuk pengujian serta validasi ide sebelum pengembangan final.
Baca Juga: Mempelajari 7 Manfaat User Interface, Tujuan, dan Contohnya!
Kembangkan Keahlian Desain UI/UX Bersama Dibimbing.id
Itu dia pembahasan lengkap mengenai perbedaan wireframe dan prototype. Wireframe membantu dalam menentukan tata letak dasar dan hierarki konten tanpa memperhatikan detail visual atau interaksi pengguna.
Sementara itu, prototype memungkinkan pengujian dan validasi desain serta fungsionalitas dengan elemen visual dan interaktif yang lengkap. Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat lebih efektif dalam mengembangkan dan menguji desain produk digital.
Berbicara tentang desain, MinDi punya rekomendasi untuk kamu yang tertarik mendalaminya. Sobat MinDi bisa ikut Bootcamp UI/UX/Product Design untuk mempelajari semua hal berkaitan dengan desain produk.
Bootcamp ini dirancang dengan silabus yang cocok untuk pemula. Kamu bisa belajar dari teori desain UI/UX, penggunaan alat-alat desain, hingga praktik dengan proyek nyata.
Bukan hanya itu, program ini juga menawarkan jaminan kerja setelah menyelesaikan pembelajarannya. Ini sudah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang sukses mendapatkan pekerjaan seusai program selesai. Gimana, tertarik untuk jadi salah satunya? Segera daftar dan mulai karirmu di UI/UX dengan Dibimbing.id!
Referensi
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.