Memahami Ukuran Header Website yang Sesuai Hingga Cara Buat!
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
10 February 2024
•
1011
Dalam proses desain web, header memegang peran penting untuk menciptakan kesan pertama pada pengunjung. Oleh sebab itu, memahami ukuran header website yang sesuai adalah hal yang penting.
Pasalnya, ukuran header website berperan signifikan dalam meningkatkan user experience dan memperkuat identitas merek. Untuk tahu lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!
Apa itu Header di Website?
Header website adalah bagian atas dari sebuah halaman web yang seringkali berisi elemen penting. Elemen tersebut bisa berupa logo perusahaan, judul website, menu navigasi, dan terkadang komponen interaktif.
Contoh komponen interaktif bisa berupa form pencarian atau call to action buttons. Fungsi utama dari header adalah untuk menyediakan orientasi dan navigasi yang mudah bagi pengunjung situs.
Header juga memiliki peran krusial dalam meninggalkan kesan pertama dan membangun identitas merek. Pasalnya, header adalah elemen pertama yang biasanya dilihat oleh pengunjung website.
Lebih lanjut, header juga dirancang untuk muncul di semua halaman website. Ini memberikan konsistensi dan memudahkan pengguna untuk berpindah antar halaman.
Dengan desain responsif, header bisa menyesuaikan diri dengan ukuran layar perangkat yang digunakan pengunjung. Dalam desain web, penerapan header yang efektif melibatkan beberapa hal.
Beberapa hal tersebut mencakup pemilihan ukuran header website yang sesuai, elemen visual menarik, dan navigasi logis. Semua hal tersebut berkontribusi pada usabilitas dan estetika keseluruhan situs.
Baca Juga: Cara Membuat Footer di HTML Secara Lengkap!
Apa Saja Isi Header Website?
Isi header website bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Namun, ada beberapa elemen yang umum digunakan pada header website. Berikut adalah beberapa elemen yang umum ditemukan dalam header:
Logo: Elemen penting yang membantu dalam branding dan memberikan pengenalan instan kepada merek atau perusahaan. Umumnya, ditempatkan di sudut kiri atas.
Menu Navigasi: Menyediakan link ke berbagai bagian website yang memudahkan pengguna untuk menelusuri situs. Contohnya halaman beranda, tentang kami, layanan, blog, dan kontak.
Bar Pencarian: Memungkinkan pengunjung untuk mencari konten spesifik di dalam website.
Call-to-Action (CTA): Tombol atau link yang mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu. Call to action placement sangat penting untuk mengkonversi pengunjung jadi leads atau pelanggan.
Informasi Kontak: Mencakup nomor telepon, alamat email atau kantor fisik. Umumnya, ditempatkan di pojok kanan atas.
Ikon Media Sosial: Link ke profil media sosial perusahaan yang memudahkan pengunjung untuk terhubung melalui platform lain.
Elemen Grafis dan Visual: Mencakup background, slider, atau video yang menarik perhatian.
Login/Registrasi: Link atau tombol untuk masuk ke akun pengguna atau mendaftar sebagai anggota baru di website.
Keranjang Belanja: Umumnya, digunakan di website e-commerce. Ikon keranjang belanja ini memudahkan akses pengguna untuk checkout.
Bahasa/Lokalisasi: Tombol atau dropdown untuk mengubah bahasa website. Ini sangat penting untuk situs yang melayani audiens global.
Berapa Ukuran Header Website?
Secara umum, tidak ada aturan baku yang ketat mengenai ukuran header website. Namun, ada beberapa praktik umum dan rekomendasi yang bisa diikuti untuk memastikan header efektif dan estetis. Berikut adalah panduan umum mengenai ukuran header website:
1. Tinggi Header
Pertama, hal yang harus diperhatikan apabila membahas ukuran header website adalah tinggi. Berikut adalah penjelasan detail mengenai standar tinggi header:
Desktop: Standar ukuran header website untuk tinggi di perangkat desktop berkisar di antara 70px hingga 150px.
Mobile: Standar ukuran header website untuk tinggi di perangkat mobile berkisar di antara 50px hingga 70px.
2. Lebar Header
Berikutnya, lebar adalah hal lain yang harus diperhatikan ketika membahas ukuran header website. Umumnya, ukuran standarnya adalah 100% dari lebar viewport. Ini menyesuaikan dengan lebar layar perangkat yang digunakan.
Untuk perangkat mobile, ukuran header website lebarnya berkisar di 320px. Sementara itu, untuk desktop lebarnya berkisar di 1920px.
Baca Juga: 9 Cara Membuat Web Responsif dan User Friendly
3. Elemen Desain dalam Header
Berikutnya, ketika membahas ukuran header website hal lain yang harus dipertimbangkan adalah elemen desain. Berikut adalah standar ukuran elemen desain dalam header:
Logo: Ukuran ideal untuk lebarnya berkisar di 100px hingga 300px. Lalu, tingginya tidak boleh lebih dari ukuran header-nya.
Menu Navigasi: Tidak memiliki ukuran tetap dalam piksel. Namun, ukurannya harus cukup besar untuk dapat dibaca dan diklik dengan mudah.
Bar Pencarian: Lebarnya bisa bervariasi. Akan tetapi, lebar umumnya berkisar di 150px hingga 300px.
Call-to-Action (CTA) Buttons: Umumnya, memiliki tinggi sekitar 30px hingga 50px.
Ikon Media Sosial dan Keranjang Belanja: Umumnya, berukuran sekitar 24px hingga 48px.
4. Konten Header
Terakhir, konten adalah hal lain yang harus dipertimbangkan dalam ukuran header website. Konten header dibagi menjadi dua yakni teks dan spasi. Berikut penjelasan lengkapnya:
Teks: Ukuran font untuk teks navigasi biasanya berkisar antara 14px hingga 18px. Sedangkan CTA, ukurannya berkisar di 16px hingga 24px.
Spasi: Ini tidak diukur menggunakan piksel. Namun, ukurannya harus cukup untuk membuat elemen terpisah dengan jelas tanpa terasa penuh atau sesak.
Cara Membuat Header Website
Untuk membuat header website, ada beberapa langkah dasar yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat header website:
1. Perencanaan
Dalam melakukan perencanaan untuk membuat header website, berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
Tentukan Elemen: Tentukan elemen apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam header. Ini bisa mencakup logo, menu navigasi, bar pencarian, dan tombol CTA.
Sketsa Layout: Buat sketsa kasar tentang bagaimana elemen-elemen tersebut akan ditempatkan dalam header. Pertimbangkan prioritas dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan elemen tersebut.
2. Desain
Selanjutnya, kamu bisa mulai membuat desain setelah melakukan perencanaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Pilih Alat Desain: Gunakan alat desain seperti Adobe XD, Sketch, atau Figma untuk membuat desain visual header.
Desain Responsif: Pastikan desain header responsif. Artinya, tampilan header harus bisa menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar perangkat.
Optimalkan Elemen: Pastikan logo, font, warna menu navigasi, dan desain tombol CTA menonjol dan berselaras.
3. Implementasi
Berikutnya, adalah untuk mengimplementasikan desain header website. Langkah-langkah implementasinya adalah sebagai berikut:
1. Buat Struktur HTML: Gunakan HTML untuk membuat kerangka dasar header. Ini mencakup pembuatan <header>, <nav>, dan elemen lain sesuai dengan desain. Berikut adalah contoh struktur HTML yang bisa digunakan:
2. Styling dengan CSS: Gunakan CSS untuk menambahkan gaya pada header. Ini mencakup warna latar belakang, ukuran serta warna teks, dan lain-lain. Pastikan untuk menggunakan media queries untuk membuat header responsif. Berikut contohnya:
3. Tambahkan Interaktivitas dengan JavaScript: Gunakan JavaScript untuk menambahkan fungsi seperti menu di layar kecil, efek scroll, atau dropdown menu.
Baca Juga: 9 Cara Mendesain Tampilan Blog dengan Mudah
4. Pengujian
Untuk melakukan pengujian ada jenis tes yang harus dilakukan. Berikut adalah jenis uji yang harus dilakukan:
Uji Responsivitas: Gunakan tools pengujian responsivitas untuk memastikan header bekerja dengan baik di berbagai ukuran layar.
Uji Fungsionalitas: Pastikan semua link navigasi berfungsi, tombol CTA mengarah ke tujuan yang benar, dan header tetap fungsional saat halaman di-scroll.
5. Iterasi
Uji Responsivitas: Gunakan tools pengujian responsivitas untuk memastikan header bekerja dengan baik di berbagai ukuran layar.
Uji Fungsionalitas: Pastikan semua link navigasi berfungsi, tombol CTA mengarah ke tujuan yang benar, dan header tetap fungsional saat halaman di-scroll.
Terakhir adalah iterasi. Ini bisa dilakukan berdasarkan umpan balik dan pengujian. Setelah itu, lakukan penyesuaian pada desain atau kode untuk memperbaiki masalah atau meningkatkan pengalaman pengguna. Demikian penjelasan lengkap mengenai header website yang meliputi pengertian hingga cara membuatnya. Selain itu, penjelasan di atas juga menunjukkan bahwa ukuran header website sangat bergantung pada desain keseluruhan. Oleh sebab itu, UI/UX designer memiliki peran penting dalam menetapkan ukuran yang sesuai. Karena peran pentingnya dalam pembuatan produk digital, UI/UX designer adalah talent yang banyak dicari. Tertarik untuk menjadi UI/UX designer? MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp UIUX/Product Design. Bootcamp ini menawarkan pembelajaran lengkap soal UI/UX dan dilengkapi oleh silabus beginner-friendly. Mulai dari teori dasar, tools, hingga praktik dengan real-case project. Semuanya bisa kamu dapatkan dari program ini. Pokoknya, kamu bakal dibimbing sampai jadi! Yuk, segera daftar dan bangun karir yang lebih baik dengan Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.