15 Jenis User Interface Beserta Penjelasannya, Yuk Pelajari!
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
09 February 2024
•
1361
User interface adalah jembatan komunikasi antara pengguna dan teknologi. Oleh karena itu, memahami jenis-jenis user interface dan implementasinya di beragam perangkat dan aplikasi adalah hal krusial.
Dari graphical user interface hingga gesture-based interface, jenis UI begitu beragam dan memiliki keunikannya masing-masing. Untuk pelajari lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!
Apa Saja Jenis-Jenis User Interface?
User Interface adalah titik interaksi antara pengguna dan perangkat atau aplikasi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan menggunakan fungsi-fungsi hardware atau software.
Lebih lanjut, jenis user interface bisa bervariasi tergantung pada aplikasi, teknologi, dan metode interaksi yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenisnya:
1. Graphical User Interface (GUI)
Pertama, jenis user interface adalah graphical (GUI). Graphical User Interface menggunakan elemen visual seperti ikon, tombol, dan menu untuk memfasilitasi interaksi pengguna dengan komputer.
Lebih lanjut, GUI memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat merah secara intuitif. Hal ini sering kali dilaksanakan melalui penggunaan mouser atau layar sentuh.
Contoh user interface dalam kategori ini bisa ditemukan dalam sistem operasi desktop. Misalnya, Windows, macOS, dan antarmuka aplikasi web.
Contoh user interface website pada kategori ini adalah Amazon yang menyediakan elemen visua. Elemen tersebut mencakup tombol, ikon, menu dropdown, dan form input.
2. Command Line Interface (CLI)
Kedua, jenis user interface adalah command line (CLI). Command line interface adalah antarmuka berbasis teks. Kategori ini memungkinkan pengguna untuk mengeksekusi perintah melalui baris teks.
Umumnya, CLI digunakan oleh profesional TI dan pengembang. Hal ini karena CLI bisa memberikan kontrol yang lebih presisi atas operasi sistem atau jaringan. Selain itu, penggunaan sumber daya dalam CLI cukup efisien.
Contoh user interface dalam kategori ini bisa ditemukan dalam sistem operasi seperti Unix dan Linux.
Baca Juga: Skill, Peran, Tugas dan Tanggung jawab Jadi UI/UX Designer
3. Touch User Interface
Ketiga, jenis user interface adalah touch user yang dirancang untuk perangkat yang mendukung input sentuhan. Contoh perangkat dengan user interface ini adalah smartphone dan table.
Interaksi dilakukan melalui gestur jari. Hal ini mencakup ketukan, gesekan, dan cubitan untuk mengontrol aplikasi atau navigasi.
4. Voice User Interface (VUI)
Keempat, jenisnya adalah voice user interface (VUI) yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem melalui perintah suara. Contoh user interface dalam kategori ini bisa ditemukan dalam asisten virtual seperti Amazon Alexa, Google Assistant, dan Siri.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas seperti mengatur alarm hingga mengontrol smartphone melalui suara.
5. Natural User Interface (NUI)
Kelima, jenisnya adalah natural user interface (NUI). Tujuannya adalah untuk membuat interaksi dengan teknologi seintuitif mungkin. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan perangkat fisik antara pengguna dan sistem.
Contohnya ada pada teknologi layar sentuh yang dapat mendeteksi gestur alami dan interaksi langsung dengan tangan atau jari.
6. Gesture-Based Interface
Berikutnya, jenis user interface adalah gesture-based yang menggunakan gerakan fisik pengguna. Hal ini bisa mendeteksi gestur dengan sensor atau kamera. Hasil deteksi tersebut akan menjadi input untuk mengontrol atau berinteraksi dengan aplikasi.
Contoh user interface pada aplikasi adalah game dan aplikasi realitas virtual. Misalnya, di Microsost Kincek untuk Xbox atau game Beat Saber.
Baca Juga: Tak Cuma Estetika, Ini 7 Fungsi dari Desain User Interface
7. Virtual Reality Interface
Setelah itu, jenis user interface adalah virtual reality. Ini merupakan antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam lingkungan 3D yang sepenuhnya imersif.
VR memanfaatkan headset khusus, controller, dan kadang-kadang perangkat tambahan seperti treadmill VR. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman yang mirip dengan dunia nyata atau fantasi.
Contoh user interface pada aplikasi dengan kategori UI ini adalah VRChat atau simulasi penerbangan. Mereka menggunakan VR interface untuk ciptakan lingkungan sosial dan pembelajaran yang lengkap.
8. Augmented Reality Interface
Selanjutnya, jenis user interface adalah augmented reality. Ini menggabungkan elemen-elemen digital dengan dunia nyata. Hal ini dibuat untuk memperkaya persepsi pengguna terhadap lingkungan sekitar.
Desainnya berbeda dengan VR. Pasalnya, AR tidak menciptakan lingkungan yang sepenuhnya imersif. Namun, AR menambahkan informasi atau objek virtual ke dalam pandangan nyata pengguna.
Hal tersebut biasanya dilakukan melalui smartphone atau kacamata AR khusus. Contoh user interface pada aplikasi dengan AR adalah Pokémon GO. Aplikasi ini menggunakan kamera untuk menempatkan karakter di lokasi dunia nyata yang bisa dilihat melalui layar.
9. Menu-Driven Interface
Lalu, jenis user interface adalah menu-driven. Kategori ini menggunakan serangkaian menu dan sub-menu. Hal ini digunakan untuk memandu pengguna melalui pilihan yang tersedia. Dengan begitu, navigasi dan pemilihan fungsi.
Interface ini seringkali ditemukan pada aplikasi software, perangkat elektronik. Dalam perangkat tersebut, aksi diorganisir ke dalam kategori yang mudah diakses.
Contoh desain interface ini bisa ditemukan pada operasi ATM. Dengan menu-driven interface, pengguna bisa memilih transaksi yang diinginkan dari daftar menu.
10. Tactile Interface
Selanjutnya, jenis user interface adalah tactile yang dirancang untuk memberikan feedback fisik pada guna. Feedback-nya sering kali melalui getaran atau perubahan tekstur.
Hal tersebut memperkaya interaksi dengan memberikan sensasi yang bisa dirasakan. Ini bisa meningkatkan pengalaman pengguna, khususnya dalam gaming atau perangkat mobile.
Contoh desain interface ini bisa ditemukan di Controller Playstation yang dilengkapi oleh fitur DualShock. Perangkat ini menyediakan feedback getaran untuk meningkatkan pengalaman bermain.
11. Adaptive User Interface
Berikutnya adalah adaptive user interface yang menyesuaikan tampilan dan fungsinya berdasarkan beberapa faktor. Ini mencakup konteks penggunaan, preferensi pengguna, atau kondisi lingkungan.
Hal ini bertujuan untuk menyediakan pengalaman yang lebih personal dan efisien. Ini seringkali menggunakan algoritma machine learning untuk beradaptasi secara dinamis.
Beberapa contoh user interface website dalam kategori ini adalah situs web berita. Situs tersebut menyesuaikan tampilan berdasarkan topik yang sering dibaca oleh pengguna.
12. Cross-Platform Interface
Kemudian, jenis user interface adalah cross-platform yang dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna konsisten. Hal ini berlaku di berbagai platform dan perangkat. Mulai dari desktop hingga mobile.
Dengan kategori ini, developer bisa menulis kode dan menjalankannya di mana saja. Ini bisa memudahkan aksesibilitas dan penggunaan aplikasi.
Contoh user interface pada aplikasi dengan kategori ini adalah WhatsApp dan Spotify. Kedua aplikasi tersebut menawarkan interface yang serupa di web, desktop, dan aplikasi mobile. Ini memastikan pengalaman pengguna yang konsisten di semua platform.
Baca Juga: 6 Tahapan Desain dalam Menciptakan UI yang Ramah Pengguna
13. Web User Interface
Berikutnya, jenisnya adalah web user interface yang merupakan antarmuka khusus untuk aplikasi web. Kategori ini menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript untuk ciptakan halaman web yang interaktif dan responsif.
UI web memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan data dan layanan melalui browser internet. Contohnya adalah Google Docs. Aplikasi tersebut menyediakan UI web yang banyak fitur untuk pengeditan dokumen online.
Hal tersebut memungkinkan kolaborasi real-time antar pengguna.
14. Mobile User Interface
Setelah itu, jenisnya adalah mobile user interface yang dirancang khusus untuk perangkat mobile. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran layar, resolusi, dan metode input seperti layar sentuh.
Umumnya, UI mobile harus efisien dan mudah digunakan. Hal ini karena layar dan waktu interaksi terbatas. Contoh desain interface ini bisa ditemukan di aplikasi Instagram.
Aplikasi itu menawarkan UI mobile yang intuitif. Dengan desain UI-nya, navigasi, pengambilan foto, editing, dan berbagi konten melalui smartphone menjadi lebih mudah.
15. User Interface Components
Terakhir, jenis user interface adalah components yang merujuk pada elemen-elemen individu yang digunakan dalam pembuatan UI. Hal ini mencakup tombol, formulir, slider, dan toggle.
Komponen tersebut merupakan blok bangunan dasar dari antarmuka pengguna. Hal ini memungkinkan interaksi dan fungsi yang kompleks.
Contohnya adalah Material Design oleh Google. Ini merupakan sistem desain yang menyediakan kumpulan komponen UI yang kaya dan terdokumentasi dengan baik untuk pengembangan aplikasi web dan mobile.
Itulah beberapa jenis user interface. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa beragam jenis user interface ini ternyata diterapkan di berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga website.
Oleh karena itu, UI designer memiliki peran penting untuk menentukan jenis mana yang bisa diterapkan dalam produk digitalnya. Meski bukan peran yang mudah, UI design menawarkan potensi karir yang menjanjikan. Tertarik untuk memulainya?
Sobat MinDi bisa bergabung ke Bootcamp UIUX/Product Design. Dengan program ini, kamu bisa belajar A-Z UI/UX. Mulai dari teori dasar, penggunaan tool, hingga praktik dengan real-case project.
Terlebih lagi, pembelajarannya dilengkapi dengan silabus yang beginner-friendly. Jadi, kamu yang beralih karir dan mau mulai dari nol pun bisa ikut. Sebab, kamu bakal dibimbing sampai jadi!
So, tunggu apa lagi? Daftarkan dirimu dan mulai karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.