Panduan Lengkap Google Ads Retargeting Campaign untuk Konversi

Farijihan Putri
•
26 February 2025
•
178

Google Ads retargeting campaign adalah salah satu strategi paling efektif buat mengubah calon pelanggan yang hampir pergi menjadi pelanggan setia. Bayangin, ada orang yang udah mampir ke website, cek produk, tapi belum beli.
Nah dengan retargeting, kamu bisa mengejar mereka dengan iklan yang relevan, bikin mereka ingat lagi, dan akhirnya mengambil keputusan buat beli.
Warga Bimbingan, kalau selama ini iklan kamu jalan tapi banyak yang cuma mampir tanpa konversi, berarti retargeting bisa menjadi solusi terbaik.
Strategi ini udah terbukti meningkatkan return on investment (ROI) karena kamu nggak asal menargetkan audiens baru, tapi fokus ke orang-orang yang memang sudah menunjukkan ketertarikan. Plus, dengan teknik yang tepat, biaya iklan lebih efisien dibanding sekadar menargetkan audiens luas yang belum tentu tertarik.
MinDi bakal berbagi cara kerja retargeting, jenis-jenisnya, strategi paling efektif, hingga cara mengoptimalkannya supaya hasilnya maksimal. Yuk, kupas tuntas biar iklan kamu ramai dan banyak closing!
Apa itu Retargeting dalam Google Ads?
Retargeting dalam Google Ads adalah strategi iklan yang memungkinkan kamu menargetkan kembali orang-orang yang sudah pernah mengunjungi website atau berinteraksi dengan bisnis kamu, tapi belum melakukan konversi.
Misalnya, ada calon pelanggan yang udah klik produk tapi nggak jadi beli atau udah masukin barang ke keranjang tapi belum checkout. Retargeting bisa bikin mereka ingat lagi dengan menampilkan iklan saat mereka browsing di website lain atau scrolling di YouTube.
Dengan cara ini, peluang mereka buat akhirnya melakukan pembelian lebih besar. Retargeting itu semacam follow-up otomatis yang memastikan audiens nggak lupa sama brand atau produk!
Baca Juga: Campaign Management: Arti, Manfaat, Proses, Tools, & Contoh
Jenis-Jenis Retargeting dalam Google Ads
Sumber: Freepik
Warga Bimbingan, retargeting itu nggak cuma satu jenis, lho! Google Ads retargeting campaign punya beberapa cara berbeda buat menjangkau kembali audiens yang udah pernah berinteraksi dengan bisnis kamu. Yuk, kenali satu per satu!
1. Standard Remarketing
Pertama, ini adalah jenis retargeting yang paling basic dan sering digunakan dalam Google Ads retargeting campaign.
Dengan standard remarketing, kamu bisa menampilkan iklan ke orang-orang yang sebelumnya sudah mengunjungi website atau aplikasi saat mereka berselancar di situs lain yang ada di jaringan Google Display Network.
2. Dynamic Remarketing
Kalau kamu pengen retargeting yang lebih personal, dynamic remarketing adalah pilihan yang tepat! Iklan ini menampilkan produk atau layanan spesifik yang sebelumnya dilihat oleh calon pelanggan di website.
Misalnya, ada orang yang cek sepatu tertentu di toko online, nanti iklan yang muncul ke mereka bakal menampilkan sepatu yang sama lengkap dengan harga dan promo spesial. Jadi, lebih relevan dan bikin orang makin tergoda buat checkout!
3. Remarketing Lists for Search Ads (RLSA)
Buat kamu yang pengen retargeting lebih agresif, Google Ads retargeting campaign punya fitur RLSA (Remarketing Lists for Search Ads) yang bisa menjadi strategi ampuh.
Dengan fitur ini, kamu bisa menampilkan iklan pencarian ke orang-orang yang udah pernah berkunjung ke website, saat mereka mencari produk serupa di Google Search.
Misalnya, kalau ada orang yang melihat produk skincare di website tapi nggak beli, nanti pas mereka cari “serum wajah terbaik” di Google, iklan kamu bakal muncul di bagian atas pencarian.
4. Video Remarketing
Kalau bisnis kamu sering pakai video marketing, jenis retargeting ini wajib dicoba! Video remarketing memungkinkan kamu menargetkan ulang orang-orang yang udah pernah nonton video YouTube atau berinteraksi dengan channel kamu.
Kalau ada orang yang pernah lihat video review produk kamu tapi belum tertarik beli, iklan kamu bisa muncul lagi saat mereka nonton video lain di YouTube atau di Google Display Network.
Strategi ini cocok banget buat ningkatin brand awareness dan mengubah audiens menjadi pelanggan setia.
5. Customer List Remarketing
Kalau kamu punya database pelanggan, customer list remarketing bisa menjadi strategi jitu buat menjaga hubungan dengan mereka. Dengan cara ini, kamu bisa mengunggah daftar email atau nomor telepon pelanggan ke Google Ads. Lalu menargetkan mereka dengan iklan khusus.
Hal ini efektif banget buat kampanye loyalitas, misalnya menawarkan promo eksklusif ke pelanggan lama atau ngingetin mereka soal produk terbaru yang mungkin mereka suka.
Baca Juga: Langkah Optimasi anggaran Iklan di Google Ads, Biar Gak Boncos!
Langkah-Langkah Membuat Retargeting Campaign di Google Ads
Sumber: Freepik
Warga Bimbingan, setelah tahu jenis-jenis Google Ads retargeting campaign, sekarang saatnya belajar cara membuatnya! Prosesnya nggak ribet, kok, asal kamu paham setiap langkahnya. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut biar campaign kamu berjalan maksimal!
1. Menyiapkan Tag Remarketing
Sebelum bisa mulai retargeting, kamu perlu memasang Google Ads remarketing tag di website atau aplikasi kamu. Tag ini berfungsi untuk melacak pengunjung yang datang ke situsmu dan mengumpulkan data mereka ke dalam daftar remarketing.
Kamu bisa menambahkan tag ini menggunakan Google Tag Manager biar lebih praktis. Setelah tag terpasang, pastikan juga kamu mematuhi kebijakan privasi, seperti memberikan notifikasi ke pengguna tentang penggunaan cookie untuk retargeting.
2. Membangun Daftar Remarketing
Setelah tag terpasang, sekarang saatnya bikin remarketing list alias daftar audiens yang mau kamu targetkan ulang. Di Google Ads, kamu bisa membuat daftar berdasarkan berbagai aktivitas, seperti:
- Pengunjung yang pernah melihat halaman produk tertentu tapi nggak checkout.
- Orang yang sudah menambahkan barang ke keranjang tapi belum menyelesaikan pembayaran.
- Pelanggan lama yang sudah lama nggak melakukan pembelian.
Buat daftar yang spesifik sesuai tujuan campaign, karena semakin relevan audiensnya, semakin besar kemungkinan mereka bakal kembali dan melakukan konversi.
3. Membuat Kampanye Remarketing
Sekarang masuk ke tahap eksekusi! Buka Google Ads, buat kampanye baru, dan pilih "Display" atau "Search" tergantung strategi yang kamu gunakan. Selanjutnya, pada bagian "Audiences", pilih daftar remarketing yang sudah kamu buat tadi.
Jangan lupa atur penargetan lokasi, budget harian, dan bidding strategy supaya campaign kamu berjalan sesuai rencana.
Kalau kamu pakai Dynamic Remarketing, pastikan kamu juga menautkan feed produk ke kampanye ini agar iklan bisa menampilkan produk yang pernah dilihat pengunjung.
4. Mendesain Iklan yang Menarik
Biar retargeting kamu berhasil, desain iklan juga harus menarik! Gunakan headline yang kuat, visual yang engaging, dan call-to-action (CTA) yang jelas supaya audiens tertarik buat klik iklan kamu.
Kalau kamu pakai Dynamic Remarketing, Google akan otomatis menampilkan produk yang sesuai dengan minat pengguna.
Tapi kalau pakai Standard Remarketing, pastikan kamu membuat berbagai ukuran iklan untuk tampilan yang optimal di berbagai platform, seperti YouTube, Google Display Network, atau situs lain yang bekerja sama dengan Google.
Baca Juga: Strategi Bidding Google Ads, Ampuh untuk Optimalkan Kampanye
Siap Praktik Terbaik Google Ads Retargeting Campaign?
Sekarang kamu sudah tahu strategi dan praktik terbaik untuk menjalankan Google Ads retargeting campaign yang efektif. Tapi, biar makin optimal, penting banget buat memahami digital marketing secara lebih mendalam!
Yuk, gabung di Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id, di mana kamu bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, kesempatan praktek nyata buat portfolio, dan gratis mengulang kelas kalau masih butuh review materi.
Nggak cuma itu, 96% alumni sudah berhasil dapat kerja dan ada 840+ hiring partner yang siap bantu penyaluran karir kamu!
Punya pertanyaan seperti “Bagaimana cara mengoptimalkan bidding di retargeting campaign?” atau “Gimana strategi membangun daftar remarketing yang lebih efektif?” Jangan ragu konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi
Tags