dibimbing.id - Data Driven Decision Making: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Data Driven Decision Making: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

21 February 2025

1041

Image Banner

Data Driven Decision Making (DDDM) adalah strategi pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat dan terukur. Warga Bimbingan, dengan menganalisis data, perusahaan bisa memahami tren, mengidentifikasi peluang, dan mengurangi risiko dalam bisnis.

Tapi, gimana cara menerapkannya? MinDi bakal bahas pengertian, manfaat, serta contoh penerapan DDDM di berbagai industri. Yuk, simak sampai habis biar makin paham dan bisa langsung dipraktikkan!


Apa Itu Data Driven Decision Making?


Data Driven Decision Making (DDDM) adalah pendekatan pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data yang akurat dan relevan, bukan sekadar intuisi atau asumsi. 

Dengan menggunakan data historis, tren pasar, dan pola perilaku pengguna, perusahaan dapat membuat strategi yang lebih terukur dan efektif. 

Pendekatan ini banyak digunakan di berbagai industri, seperti e-commerce, teknologi, keuangan, hingga pemasaran, untuk meningkatkan efisiensi dan hasil bisnis. 

Dengan menerapkan DDDM, organisasi dapat mengidentifikasi peluang baru, mengurangi risiko, serta meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Baca juga : Cara Membuat Business Plan yang Baik dan Contohnya


Manfaat Data Driven Decision Making


Sumber: Canva

Menggunakan Data Driven Decision Making (DDDM) memberikan banyak keuntungan bagi bisnis dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan strategis. Berikut adalah empat manfaat utama yang bisa didapatkan:


1. Mengurangi Resiko Kesalahan dalam Keputusan


Dengan menganalisis data sebelum mengambil keputusan, perusahaan dapat menghindari keputusan yang didasarkan pada asumsi atau intuisi semata. 

Data yang akurat membantu mengidentifikasi tren, pola, dan potensi masalah lebih awal sebelum berdampak besar pada bisnis. Hal ini membuat setiap langkah yang diambil lebih terukur dan minim risiko.


2. Meningkatkan Efisiensi Operasional


DDDM memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses bisnis berdasarkan data nyata. 

Analisis data dapat mengungkap area yang membutuhkan perbaikan, sehingga sumber daya dapat dialokasikan lebih efektif. Dengan strategi yang lebih efisien, biaya operasional dapat ditekan dan produktivitas meningkat.


3. Memahami Kebutuhan Pelanggan dengan Lebih Baik


Menggunakan data dari perilaku pelanggan, perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

DDDM membantu bisnis mengidentifikasi preferensi pelanggan, tren konsumsi, serta pola pembelian yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan memahami pelanggan lebih dalam, strategi pemasaran pun menjadi lebih efektif.

Baca juga : Tugas Business Development Berdasarkan Jenjang Karier


4. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif


Perusahaan yang memanfaatkan data dalam pengambilan keputusan lebih unggul dibanding pesaing yang masih mengandalkan intuisi. 

Dengan menganalisis data pasar dan tren industri, bisnis dapat lebih cepat beradaptasi dan mengambil langkah strategis sebelum pesaing. DDDM juga membantu mengidentifikasi peluang baru yang mungkin tidak terlihat tanpa pendekatan berbasis data.

Baca juga : Ekspansi Bisnis: Jenis, Strategi, Tantangan, dan Contoh


Langkah Menerapkan Data Driven Decision Making


Sumber: Canva

Agar Data Driven Decision Making (DDDM) bisa berjalan efektif, ada beberapa langkah penting yang harus diterapkan dalam pengambilan keputusan berbasis data. Berikut lima langkah utama yang dapat membantu bisnis:


1. Menentukan Tujuan dan Masalah yang Akan Diselesaikan


Sebelum mengumpulkan data, langkah pertama adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai atau masalah yang perlu dipecahkan. 

Dengan memahami kebutuhan bisnis, perusahaan bisa mengarahkan proses analisis data untuk mendapatkan insight yang relevan. Langkah ini membantu memastikan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar berguna dan sesuai dengan keputusan yang akan diambil.


2. Mengumpulkan Data dari Sumber yang Valid


Keputusan yang baik bergantung pada kualitas data yang digunakan. Pastikan data yang dikumpulkan berasal dari sumber yang valid, seperti database internal, survei pelanggan, analitik website, atau tren industri. 

Selain itu, penting untuk memverifikasi keakuratan dan kebaruan data agar hasil analisis tidak bias atau keliru.


3. Menganalisis dan Mengolah Data dengan Tools


Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah dan menganalisisnya menggunakan tools seperti SQL, Python, Google Analytics, atau software Business Intelligence

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola, tren, atau insight yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Semakin baik analisis data dilakukan, semakin kuat dasar keputusan yang bisa dibuat.


4. Menginterpretasikan Hasil Analisis 


Data yang telah dianalisis harus diubah menjadi informasi yang bisa digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. 

Hasil analisis ini harus mudah dipahami oleh stakeholder atau tim yang berkepentingan agar bisa langsung diimplementasikan. Tahap ini sering kali melibatkan pembuatan laporan, visualisasi data, atau dashboard yang memudahkan penyajian insight.


5. Menerapkan Keputusan dan Melakukan Evaluasi 


Langkah terakhir adalah menerapkan keputusan yang telah dibuat berdasarkan data, lalu mengevaluasi hasilnya. 

Pantau dampak dari keputusan yang diambil dengan mengukur metrik yang relevan untuk memastikan efektivitas strategi. Jika ada penyimpangan atau hal yang perlu diperbaiki, data baru bisa dikumpulkan dan dianalisis kembali untuk optimasi lebih lanjut.

Baca juga : Negosiasi Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Strategi


Contoh Data Driven Decision Making


Sumber: Canva

Data Driven Decision Making (DDDM) telah diterapkan di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi, memahami pelanggan, dan mengoptimalkan strategi bisnis. Berikut beberapa contoh nyata penerapan DDDM dalam berbagai sektor:


1. E-Commerce: Personalisasi Rekomendasi Produk


Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Amazon menggunakan analisis data pelanggan untuk memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan. 

Dengan mempelajari riwayat pencarian, transaksi, dan preferensi pengguna, sistem dapat menyarankan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hasilnya, personalisasi ini meningkatkan konversi penjualan dan kepuasan pengguna.


2. Perbankan: Deteksi Penipuan Transaksi


Bank dan perusahaan fintech memanfaatkan machine learning dan analitik data untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam transaksi keuangan. 

Dengan menganalisis pola transaksi pengguna, sistem dapat mengidentifikasi perilaku tidak biasa, seperti login dari lokasi yang tidak dikenal atau transaksi dalam jumlah besar yang mencurigakan. Jika ditemukan anomali, sistem akan mengirimkan notifikasi atau memblokir transaksi untuk keamanan nasabah.


3. Digital Marketing: Optimasi Iklan Berbasis Data


Dalam dunia digital marketing, perusahaan menggunakan analisis data dari Google Ads, Meta Ads, atau SEO untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih efektif. 

Dengan memantau performa kampanye, engagement rate, serta konversi, tim marketing bisa mengalokasikan budget iklan ke platform yang memberikan hasil terbaik. 

Pendekatan ini membantu bisnis meningkatkan ROI (Return on Investment) dan efisiensi dalam pemasaran digital.

Baca juga : 15 Pertanyaan Interview Business Development dan Jawaban


Siap Tingkatkan Skill dalam Business Development?


Setelah memahami Data Driven Decision Making, sekarang saatnya kamu meningkatkan keterampilan dalam analisis bisnis dan strategi berbasis data! Di era digital, keputusan bisnis yang tepat hanya bisa diambil dengan data yang akurat. 

Jangan biarkan peluang terlewat hanya karena kurangnya pemahaman dalam pengolahan dan penerapan data!

Yuk, ikuti Bootcamp Business Development di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum yang mencakup strategi bisnis berbasis data, market research, growth hacking, hingga negosiasi bisnis. Selain teori, kamu juga akan mengerjakan proyek nyata untuk membangun portofolio yang kuat!

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, kesempatanmu untuk berkarier di bidang business development semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi seorang Business Development Specialist yang andal. #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. What Is Data-Driven Decision-Making? [Buka]
Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!