5 Contoh Marketing Plan Makanan & Tips Penyusunannya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
21 June 2024
•
1110

Sobat MinDi mau kembangkan bisnis kulinermu agar lebih banyak diminati pembeli? Kuncinya ada di pembuatan marketing plan yang solid! Kalau baru mulai, kamu mungkin bisa eksplor contoh marketing plan makanan.
Dengan eksplorasi ini, kamu dijamin akan dapat gambaran tentang bagaimana membuat bisnismu lebih unik dan menarik. Penasaran gimana aja contohnya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Saja Isi dari Marketing Plan?
Marketing plan adalah blueprint untuk kesuksesan bisnis kulinermu. Supaya kamu bisa buat rencana pemasaran bisnis dengan baik, berikut adalah beberapa komponen utama yang harus dicantumkan:
Tujuan Pemasaran
Tentukan apa saja tujuan yang ingin dicapai melalui strategi pemasaran. Beberapa contoh tujuan pemasaran meliputi:
- Meningkatkan kesadaran merek.
- Mendorong penjualan.
- Meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Dengan menetapkan tujuan, kamu mengarahkan seluruh aktivitas pemasaran agar lebih fokus dan efektif.
Target Audiens
Kenali siapa yang mau dijadikan sasaran pemasaran. Ini termasuk demografi, psikografi, serta kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pemahaman yang baik tentang audiens akan membantumu dalam menyusun pesan serta strategi yang resonan dan tepat.
Analisis Kompetitif
Lakukan analisis menyeluruh terhadap pesaing. Analisis ini mencakup strategi pemasaran mereka, kekuatan, dan kelemahannya.
Analisis ini penting untuk mengidentifikasi peluang yang bisa dimanfaatkan dan ancaman yang mungkin dihadapi. Dengan ini, kamu dapat menyusun strategi yang unggul.
Saluran Pemasaran
Berikutnya adalah saluran pemasaran. Ini bisa berbagai macam platform digital, seperti:
- Digital Marketing: Gunakan platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok.
- Email Marketing: Terapkan strategi pemasaran email untuk membangun basis pelanggan.
- Website dan SEO: Kelola website yang informatif dan optimalkan untuk SEO lokal agar bisnis mudah ditemukan.
Iklan Lokal
Selanjutnya adalah iklan lokal. Kamu bisa juga masukkan media iklan lokal yang mau pakai dalam strategi pemasaran bisnismu. Berikut adalah beberapa pilihannya:
- Materi Cetak: Flyer, iklan di majalah lokal, dan kolaborasi dengan pusat pariwisata atau hotel untuk mendapatkan eksposur.
- Keterlibatan Komunitas: Dukung acara lokal, kolaborasi dengan blogger atau influencer makanan, dan berpartisipasi dalam festival makanan atau acara amal.
Kalender Konten
Rencanakan secara strategis jenis konten yang akan diproduksi dan dibagikan di setiap platform pemasaran. Ini termasuk postingan blog, pembaruan media sosial, dan buletin email.
Alokasi Anggaran
Tentukan anggaran untuk setiap saluran dan aktivitas pemasaran untuk memastikan alokasi sumber daya yang efektif.
Baca Juga: 14 KPI Performance Marketing Untuk Ukur Keberhasilan Promosi
Bagaimana Cara Membuat Marketing Plan untuk Bisnis F&B?
Sumber: Freepik
Selain mempelajari apa saja yang harus dimasukkan dalam marketing plan bisnis F&B, berikutnya MinDi bakal jabarin langkah-langkah membuatnya.
Untuk membuat marketing plan, berikut adalah beberapa langkah yang harus kamu kerjakan:
Audit Visibilitas Online Bisnismu
Audit visibilitas online adalah langkah awal penting untuk mengoptimalkan strategi pemasaran bisnis F&B. Berikut adalah langkahnya:
- Periksa SERP: Lihat seberapa mudah bisnismu ditemukan dan periksa peringkat situs webmu untuk kata kunci yang relevan.
- Analisis Kata Kunci: Gunakan alat seperti Google Analytics untuk mengetahui kata kunci mana yang telah membawa pengunjung ke situsmu.
- Perbarui Informasi: Pastikan informasi bisnis yangmu ada di internet sudah terkini. Cek informasi ini di semua platform seperti website, media sosial, dan profil Google Bisnis.
- Evaluasi Pesaing: Bandingkan cara mereka tampil di mesin pencari dan aktivitas mereka di media sosial.
- Optimalkan Google Business Profile: Pastikan profil Google Bisnis telah diklaim dan diisi dengan benar.
Kenali Target Audiensmu
Mengenali target audiens adalah langkah pertama yang sangat penting dalam membuat marketing plan untuk bisnis F&B.
Dengan pemahaman siapa target audiensmu, kamu bisa lebih mudah menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Berikut adalah cara mengenali target audiens untuk bisnis F&B:
- Demografi: Bayangkan siapa saja yang akan menjadi pelanggan utamu. Pahami juga usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, atau bahkan status pernikahan mereka.
- Psikografi: Kenali apa yang mereka sukai hingga bagaimana audiens menghabiskan waktu luang mereka.
- Perilaku: Kenali mereka paling aktif di platform apa, acara atau kegiatan apa yang diikuti, dan pahami mereka suka promosi macam apa.
Lakukan Analisis Kompetitor
Dengan mengetahui apa yang dilakukan kompetitor, kamu bisa belajar dari kelebihan dan kelemahan mereka. Berikut adalah cara melakukan analisis kompetitor:
Pilih Kompetitor: Pilih tiga sampai lima kompetitor di sekitar komunitasmu yang punya target audiens serupa dengan bisnismu.
Lakukan Analisis SWOT:
- Strengths (Kekuatan): Apa yang restoran tersebut lakukan dengan baik? Catat semua hal positif yang membuat mereka unggul.
- Weaknesses (Kelemahan): Apa yang perlu mereka perbaiki? Mungkin pelayanannya lambat, menu kurang variatif, atau harga terlalu mahal. Temukan celah-celah ini.
- Opportunities (Peluang): Bagaimana kamu bisa memanfaatkan kelemahan mereka? Misalnya, jika mereka lambat dalam pelayanan, kamu bisa menawarkan layanan cepat.
- Threats (Ancaman): Apa yang mereka tawarkan yang tidak bisa kamu tawarkan? Misalnya, jika mereka memiliki lokasi yang lebih strategis atau anggaran pemasaran yang lebih besar.
Kembangkan Situs Web Bisnismu
Situs web yang baik akan menarik perhatian target audiens. Ini membantu mereka menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Berikut adalah cara mengembangkan situs web bisnis F&B yang bisa kamu lakukan:
- Buat Desain yang Sederhana dan Informatif: Pastikan situs web kamu mudah dinavigasi dan informasi mudah ditemukan.
- Optimasi Mesin Pencari (SEO): Pastikan situs web dioptimalkan dengan kata kunci relevan, seperti "restoran terbaik di [kota]" atau "menu sehat di [kota].
- Tambahkan Elemen Penting di Situs Web: Cantumkan menu, informasi kontak, dan visualisasi yang menggambarkan produk atau layanan.
Manfaatkan SEO Lokal
Menggunakan SEO Lokal adalah langkah penting untuk meningkatkan tingkat konversi dan lalu lintas situs web dalam bisnis F&B. Berikut adalah cara memanfaatkan SEO Lokal untuk bisnismu:
- Perbarui Profil Google Bisnismu: Pastikan informasi lokasi, jam operasional, dan kontak selalu akurat.
- Konten dengan Fokus Pencarian Lokal: Buat artikel tentang acara lokal atau bahan-bahan lokal yang digunakan dalam menu.
- Targetkan Rich atau Featured Snippets: Berikan jawaban singkat dan padat untuk pertanyaan umum yang dicari pelanggan lokal.
- Gunakan Metadata Lokasi dan Kata Kunci: Tambahkan metadata lokasi dan kata kunci yang relevan serta geotag gambar lokal.
Eksplorasi Penggunaan Iklan Berbayar
Untuk mengembangkan marketing plan bisnis F&B yang efektif, penting untuk mengeksplorasi penggunaan iklan berbayar.
Ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan anggaran, audiens, dan tujuan pemasaranmu.
Cobalah bereksperimen dengan berbagai saluran iklan seperti iklan berbayar di mesin pencari, iklan display, media sosial, dan YouTube.
Misalnya, gunakan Google Ads untuk menjangkau audiens yang mencari produk atau layanan kamu.
Atau, manfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok untuk menargetkan audiens berdasarkan minat dan demografi mereka.
Iklan display yang menarik di berbagai situs web juga bisa membantu meningkatkan kesadaran merek.
Selain itu, membuat video iklan untuk ditampilkan di YouTube juga berguna dalam menjangkau audiens yang lebih luas.
Setelah menjalankan iklan di beberapa saluran, pantau dan evaluasi kinerjanya. Tujuan pemantauan ini adalah untuk melihat mana yang paling efektif dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
5 Contoh Marketing Plan Bisnis Makanan
Sumber: Freepik
Setelah mempelajari komponen dan caranya, sekarang MinDi bakal kasih 5 contoh marketing plan untuk bisnis makanan. Berikut adalah contohnya:
Contoh 1: Restoran Keluarga dengan Makanan Sehat
Tujuan Pemasaran: Meningkatkan jumlah kunjungan keluarga sebesar 20% dalam 6 bulan.
Target Audiens: Keluarga dengan anak-anak, usia 30-45 tahun, penduduk kota, peduli dengan kesehatan dan gaya hidup sehat.
Analisis Kompetitif:
- Kompetitor utama adalah restoran keluarga lain yang tidak fokus pada makanan sehat.
- Kekuatan Kompetitor: Menu bervariasi dan ramah anak.
- Kelemahan Kompetitor: Kurang fokus pada makanan sehat.
Saluran Pemasaran:
- SEO lokal, media sosial (Facebook, Instagram), email marketing.
Iklan Lokal:
- Google Ads dengan kata kunci "restoran sehat keluarga di Surabaya".
- Promosi di radio lokal dan koran komunitas.
Kalender Konten:
- Minggu 1: Artikel tentang pentingnya makan sehat untuk anak-anak.
- Minggu 2: Foto-foto menu sehat di Instagram.
- Minggu 3: Video tips memasak sehat di rumah.
- Minggu 4: Ulasan pelanggan tentang pengalaman makan di restoran.
Alokasi Anggaran:
- SEO dan website: 20%
- Iklan Google dan media sosial: 40%
- Promosi lokal (radio dan koran): 20%
- Konten dan influencer: 20%
Contoh 2: Cafe dengan Menu Kopi Spesial
Tujuan Pemasaran: Meningkatkan penjualan kopi spesial sebesar 30% dalam 3 bulan.
Target Audiens: Pecinta kopi, usia 18-35 tahun, pekerja kantoran, mahasiswa.
Analisis Kompetitif:
- Kompetitor utama adalah cafe-cafe lain di area yang sama.
- Kekuatan Kompetitor: Atmosfer nyaman, kopi berkualitas.
- Kelemahan Kompetitor: Kurang variasi pada menu kopi spesial.
Saluran Pemasaran:
- SEO lokal, media sosial (Instagram, TikTok), email marketing.
Iklan Lokal:
- Iklan di Instagram dan TikTok dengan fokus pada kopi spesial.
- Promosi di majalah kampus dan flyer di area perkantoran.
Kalender Konten:
- Minggu 1: Foto-foto kopi spesial dengan deskripsi biji kopi yang digunakan.
- Minggu 2: Video proses pembuatan kopi spesial.
- Minggu 3: Testimoni pelanggan tentang kopi spesial.
- Minggu 4: Diskon khusus untuk pembelian kopi spesial.
Alokasi Anggaran:
- SEO dan website: 10%
- Iklan media sosial: 50%
- Promosi lokal (majalah kampus, flyer): 20%
- Konten dan influencer: 20%
Contoh 3: Food Truck dengan Menu Street Food Internasional
Tujuan Pemasaran: Meningkatkan jumlah pelanggan harian sebesar 25% dalam 6 bulan.
Target Audiens: Pemuda usia 18-35 tahun, pecinta makanan jalanan, penduduk kota.
Analisis Kompetitif:
- Kompetitor utama adalah food truck lain dan restoran cepat saji.
- Kekuatan Kompetitor: Menu internasional unik.
- Kelemahan Kompetitor: Lokasi food truck yang sering berpindah-pindah.
Saluran Pemasaran:
- SEO lokal, media sosial (Instagram, TikTok), aplikasi food delivery.
Iklan Lokal:
- Iklan di Instagram dengan lokasi food truck harian.
- Promosi di stasiun radio lokal dan pamflet di pusat kota.
Kalender Konten:
- Minggu 1: Foto-foto makanan jalanan internasional.
- Minggu 2: Video lokasi food truck harian dan menu spesial.
- Minggu 3: Cerita di balik resep makanan jalanan.
- Minggu 4: Diskon spesial untuk hari-hari tertentu.
Alokasi Anggaran:
- SEO dan website: 15%
- Iklan media sosial: 40%
- Promosi lokal (radio, pamflet): 25%
- Konten dan influencer: 20%
Contoh 4: Toko Kue dengan Spesialisasi Kue Vegan
Tujuan Pemasaran: Meningkatkan penjualan kue vegan sebesar 35% dalam 3 bulan.
Target Audiens:
- Vegan dan pecinta makanan sehat, usia 25-45 tahun.
Analisis Kompetitif:
- Kompetitor utama adalah toko kue konvensional dan vegan.
- Kekuatan Kompetitor: Kue vegan berkualitas tinggi.
- Kelemahan Kompetitor: Harga sedikit lebih tinggi dibanding kue biasa.
Saluran Pemasaran:
- SEO lokal, media sosial (Instagram, Pinterest), blog.
Iklan Lokal:
- Iklan di Instagram dengan fokus pada bahan-bahan vegan.
- Promosi di majalah kesehatan dan flyer di pusat yoga.
Kalender Konten:
- Minggu 1: Foto-foto kue vegan dan bahan-bahan alami.
- Minggu 2: Resep kue vegan yang mudah dibuat di rumah.
- Minggu 3: Video pembuatan kue vegan di toko.
- Minggu 4: Diskon khusus untuk pembelian kue vegan.
Alokasi Anggaran:
- SEO dan website: 20%
- Iklan media sosial: 40%
- Promosi lokal (majalah, flyer): 20%
- Konten dan influencer: 20%
Baca Juga: Panduan dan Tips Cara Membuat Digital Marketing Plan
Contoh 5: Restoran Cepat Saji dengan Menu Khusus Sarapan
Tujuan Pemasaran: Meningkatkan kunjungan pelanggan saat sarapan sebesar 40% dalam 3 bulan.
Target Audiens: Pekerja kantoran dan pelajar, usia 18-50 tahun.
Analisis Kompetitif:
- Kompetitor utama adalah restoran cepat saji lain dan kafe.
- Kekuatan Kompetitor: Menu sarapan cepat dan praktis.
- Kelemahan Kompetitor: Kurangnya variasi menu sarapan.
Saluran Pemasaran:
- SEO lokal, media sosial (Facebook, Instagram), email marketing.
Iklan Lokal:
- Iklan di Google dengan kata kunci "sarapan cepat di [kota]".
- Promosi di koran lokal dan pamflet di area perkantoran dan sekolah.
Kalender Konten:
- Minggu 1: Foto-foto menu sarapan cepat.
- Minggu 2: Video testimoni pelanggan tentang menu sarapan.
- Minggu 3: Artikel tentang manfaat sarapan sehat.
- Minggu 4: Diskon khusus untuk pembelian sarapan.
Alokasi Anggaran:
- SEO dan website: 15%
- Iklan media sosial: 35%
- Promosi lokal (koran, pamflet): 25%
- Konten dan influencer: 25%
Kesimpulan
Itulah pembahasan mengenai contoh marketing plan makanan. Selain memahami contoh marketing plan makanan, ada banyak hal lain yang bisa kamu pelajari untuk meningkatkan potensi bisnismu.
Apakah kamu tertarik untuk mendalaminya lebih jauh? Bagi kamu yang ingin mengeksplorasi pemasaran digital, MinDi sarankan untuk mengikuti Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id.
Di sini, kamu bakal diajari semua tentang channel marketing digital. Program ini juga menawarkan pembelajaran komprehensif dengan silabus yang mudah dipahami, bahkan untuk pemula sekalipun.
Jadi, jangan ragu untuk segera mendaftar dan belajar strategi pemasaran digital terbaik di Dibimbing.id!
Referensi
- How to Create a Restaurant Marketing Plan [Buka]
- 8 Expert Food & Beverage Marketing Tips [Buka]
- 5 Essentials Of A 360 Degree Digital Marketing Strategy For A Restaurant Business [Buka]
Tags

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.