Apa Itu Clean Architecture di Flutter? Penjelasan Lengkap

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
13 May 2025
•
444

Clean Architecture Flutter adalah cara untuk memisahkan aplikasi menjadi beberapa lapisan yang jelas, membuatnya lebih mudah dipelihara. Pendekatan ini memisahkan logika bisnis, tampilan, dan interaksi dengan teknologi eksternal.
Dengan struktur yang rapi, aplikasi lebih mudah dikelola dan diuji, terutama saat berkembang. MinDi akan menjelaskan cara mengimplementasikannya di Flutter, yuk simak terus!
Baca juga : Panduan Lengkap Flutter Developer Roadmap untuk Pemula
Apa Itu Clean Architecture?
Clean Architecture adalah sebuah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk memisahkan kode berdasarkan tanggung jawabnya.
Prinsip utamanya adalah memisahkan logika bisnis aplikasi dari lapisan-lapisan lain, seperti antarmuka pengguna atau detail implementasi teknis.
Dengan cara ini, kode menjadi lebih mudah dipelihara, diuji, dan diperluas seiring waktu.
Clean Architecture membantu mengurangi ketergantungan antar bagian aplikasi, sehingga perubahan pada satu bagian tidak mempengaruhi bagian lain secara langsung.
Baca juga : Panduan Belajar Flutter untuk Membuat Aplikasi Mobile
Komponen Clean Architecture
Sumber: Canva
Clean Architecture Flutter terdiri dari komponen-komponen yang memisahkan tanggung jawab dalam aplikasi. Berikut komponen utama dalam Clean Architecture
1. Entity
Entity adalah komponen yang menyimpan data dan logika bisnis inti aplikasi. Ini mencakup model data yang digunakan di seluruh aplikasi dan berisi aturan bisnis yang tidak tergantung pada teknologi atau framework tertentu.
Entity bertanggung jawab untuk memastikan bahwa logika aplikasi tetap terpisah dan terjaga dengan baik.
2. Use Case
Use Case mengatur alur logika aplikasi yang lebih tinggi, berfungsi untuk menjalankan perintah dari pengguna atau sistem.
Komponen ini berada di lapisan yang lebih dekat dengan aplikasi dan berinteraksi langsung dengan Entity untuk menjalankan tugas-tugas yang spesifik.
Use Case bertanggung jawab untuk menjalankan proses bisnis aplikasi tanpa terikat pada antarmuka pengguna atau detail implementasi lainnya.
3. Interface Adapters
Interface Adapters bertugas untuk mengonversi data antara lapisan luar (UI atau database) dan lapisan dalam (Entity dan Use Case).
Komponen ini berfungsi untuk menyelaraskan format data yang diterima dan dikirim antar berbagai lapisan aplikasi.
Dengan adanya Interface Adapters, perubahan di lapisan UI atau database tidak akan mempengaruhi logika bisnis yang ada di lapisan dalam.
4. Frameworks and Drivers
Frameworks and Drivers adalah lapisan yang berinteraksi langsung dengan perangkat keras dan teknologi eksternal, seperti Flutter, database, atau layanan API.
Komponen ini mencakup semua detail implementasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi secara fisik, namun tidak mengubah logika aplikasi itu sendiri.
Frameworks and Drivers bertanggung jawab untuk menghubungkan aplikasi dengan dunia luar tanpa mempengaruhi inti logika bisnis yang ada di dalamnya.
Baca juga : Flutter Widget: Pengertian, Jenis, dan Cara Menggunakannya
Cara Implementasi di Flutter
Mengimplementasikan Clean Architecture di Flutter membantu menjaga aplikasi tetap terstruktur dan mudah dipelihara. Berikut langkah-langkah dasarnya:
1. Buat Proyek dan Struktur Folder
Mulailah dengan membuat proyek Flutter baru dan atur struktur folder yang memisahkan lapisan aplikasi, seperti domain, data, dan presentation.
Struktur ini akan membuat kode lebih terorganisir dan lebih mudah dikelola. Dengan memisahkan folder sesuai tanggung jawab, kamu bisa fokus pada pengembangan masing-masing bagian tanpa kebingungan.
2. Definisikan Entity dan Use Case
Di lapisan domain, buatlah Entity untuk data dan model bisnis yang digunakan di seluruh aplikasi.
Use Case akan menangani alur logika aplikasi, memproses data dari Entity dan menghubungkannya dengan UI. Dengan memisahkan logika bisnis di lapisan domain, aplikasi lebih mudah diuji dan dikembangkan.
3. Implementasikan Interface Adapters
Interface Adapters bertugas mengkonversi data dari lapisan domain ke format yang diperlukan oleh UI atau database.
Komponen ini memastikan bahwa komunikasi antar lapisan tetap terjaga dan mudah dikelola. Dengan cara ini, perubahan pada UI atau database tidak mempengaruhi logika bisnis yang ada di lapisan domain.
4. Integrasikan Frameworks dan Drivers
Di lapisan Frameworks and Drivers, hubungkan aplikasi dengan alat eksternal seperti API atau database.
Lapisan ini hanya berfokus pada komunikasi dengan teknologi luar tanpa mempengaruhi logika aplikasi.
Dengan memisahkan lapisan ini, kamu menjaga agar kode lebih bersih dan fleksibel saat berinteraksi dengan berbagai teknologi eksternal.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Mobile Apps Development Terbaik
Keuntungan Clean Architecture Flutter
Sumber: Canva
Namun, meskipun Clean Architecture memiliki banyak keuntungan, ada juga tantangan yang perlu diperhatikan dalam penerapannya. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari menggunakan Clean Architecture di Flutter:
1. Memudahkan Pemeliharaan Kode
Clean Architecture memisahkan kode berdasarkan fungsinya, sehingga setiap bagian aplikasi lebih mudah dikelola.
Perubahan pada satu lapisan tidak akan mempengaruhi lapisan lainnya, mengurangi risiko kesalahan. Dengan struktur yang jelas, pengembang bisa fokus pada satu bagian tanpa khawatir mengganggu bagian lain.
2. Meningkatkan Pengujian (Testing)
Dengan pemisahan yang jelas antar lapisan, pengujian unit menjadi lebih mudah dilakukan. Kamu bisa menguji logika bisnis tanpa harus terpengaruh oleh UI atau database. Hal ini meningkatkan kualitas aplikasi dan memastikan setiap bagian berfungsi dengan baik.
Baca juga : Mengenal Struktur dan Komponen Flutter dalam Aplikasi
Tantangan Clean Architecture Flutter
Walaupun Clean Architecture menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi selama implementasi, terutama pada tahap awal. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering muncul:
1. Implementasi Awal yang Rumit
Implementasi Clean Architecture membutuhkan waktu dan pemahaman yang lebih mendalam, terutama untuk pengembang baru.
Mengatur struktur folder dan memisahkan lapisan aplikasi bisa membingungkan di awal. Meskipun demikian, setelah terbiasa, struktur ini akan sangat membantu dalam pengembangan jangka panjang.
2. Kompleksitas Berlebih untuk Aplikasi Sederhana
Untuk aplikasi kecil, menggunakan Clean Architecture mungkin terasa berlebihan dan dapat menambah kompleksitas.
Struktur yang mendalam tidak selalu diperlukan untuk aplikasi sederhana. Namun, dengan aplikasi yang berkembang, pendekatan ini akan membayar hasilnya dalam hal pemeliharaan dan skalabilitas.
Mau Karier Cemerlang di Dunia Mobile Development?
Setelah memahami konsep Clean Architecture di Flutter, kini saatnya mengembangkan keterampilanmu untuk menjadi Mobile Developer yang handal!
Yuk, ikuti Bootcamp Mobile Developer di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman mengenai Flutter, Clean Architecture, dan pengembangan aplikasi mobile modern lainnya.
Dengan kurikulum aplikatif dan praktis, kamu akan siap menguasai pengembangan aplikasi mobile secara profesional.
Ditambah lagi, lebih dari 840+ hiring partners dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia mobile development semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalananmu menjadi Mobile Developer profesional. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- Complete Guide to Clean Architecture [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.