Use Case Diagram: Arti, Fungsi, Simbol, Cara Buat dan Contoh
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
24 May 2023
•
5272
Pernah kepikiran gimana aplikasi seperti Shopee atau Gojek bisa memenuhi kebutuhan penggunanya dengan tepat? Jawabannya ada di Use Case Diagram! Diagram ini membantu pengembang memahami alur sistem secara jelas dan terstruktur.
Tapi jangan keburu pusing dulu, ya! MinDi bakal ngebahas arti, fungsi, simbol penting, sampai cara membuat Use Case Diagram dengan gaya yang santai dan gampang dipahami.
Nggak cuma itu, ada juga contoh diagram praktis untuk online shop yang bisa jadi inspirasimu. Yuk, simak sampai akhir biar kamu makin jago bikin diagram yang bikin kagum banyak orang!
Apa itu Use Case Diagram?
Use Case Diagram adalah jenis diagram dalam UML yang menggambarkan interaksi antara pengguna (user) atau aktor dengan sistem tertentu. Diagram ini fokus pada apa yang dilakukan sistem dari sudut pandang pengguna, tanpa masuk ke detail teknis yang rumit.
Dalam diagram ini, aktor bisa berupa pengguna, admin, atau sistem lain, sementara use case menggambarkan aktivitas seperti “login,” “membuat pesanan,” atau “mengelola data.” Setiap komponen terhubung dengan garis untuk menunjukkan hubungan antara aktor dan fungsi sistem.
Use Case Diagram mempermudah tim untuk memahami kebutuhan pengguna dan merancang sistem yang sesuai. Model ini sangat berguna dalam pengembangan perangkat lunak, terutama saat kolaborasi antara pengembang, klien, atau pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga: 5 Contoh Topologi Jaringan di Perusahaan yang Efektif
Fungsi Use Case Diagram​
Use Case Diagram bukan sekadar diagram biasa. Fungsinya sangat krusial dalam membantu tim memahami kebutuhan pengguna dan memastikan sistem yang dirancang sesuai tujuan. Berikut adalah beberapa fungsi utama Use Case Diagram:
1. Memvisualisasikan Alur Sistem Secara Sederhana
Dengan diagram ini, alur kerja dalam sistem dapat digambarkan secara visual sehingga lebih mudah dipahami oleh semua pihak, termasuk yang bukan dari latar belakang teknis.
2. Meningkatkan Komunikasi Antar Tim
Use Case Diagram menjadi alat komunikasi yang efektif antara pengembang, desainer, klien, dan pemangku kepentingan lainnya. Semua pihak dapat melihat gambaran sistem dengan jelas tanpa perlu detail teknis.
3. Membantu Perencanaan dan Dokumentasi
Diagram ini juga berguna untuk merencanakan fitur-fitur yang akan dikembangkan serta menjadi dokumen referensi untuk pengembangan di masa depan.
Baca juga: 10 Karakteristik Topologi Bus: Definisi, Fungsi, dan Skema
Simbol Use Case Diagram
Sebelum membuat Use Case Diagram, kamu perlu memahami simbol-simbol penting yang digunakan.
Setiap simbol punya arti spesifik untuk menjelaskan elemen-elemen dalam diagram. Yuk, simak simbol-simbolnya di bawah ini:
Gambar Use Case Diagram
Dengan penjelasan tersebut, kamu bisa memahami simbol-simbol dalam Use Case Diagram dengan lebih cepat dan tidak terasa membingungkan. Cocok untuk pemula yang baru belajar UML!
Baca juga: 15 Contoh Topologi Mesh Beserta Jenis dan Fungsinya
Cara Membuat Use Case Diagram​
Sumber: Canva
Membuat Use Case Diagram nggak sesulit yang kamu bayangkan, kok! Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa menghasilkan diagram yang rapi dan mudah dipahami. Yuk, simak caranya:
- Identifikasi Aktor yang Terlibat: Aktor adalah siapa saja yang berinteraksi dengan sistem, seperti pengguna, admin, atau sistem eksternal lainnya. Identifikasi ini penting karena aktor akan menjadi titik awal untuk menggambarkan hubungan antara sistem dan pengguna.
- Tentukan Aktivitas atau Fungsi (Use Case): Aktivitas atau use case adalah tindakan yang dilakukan oleh aktor saat berinteraksi dengan sistem. Misalnya, aktivitas seperti “Login,” “Melihat Produk,” atau “Memproses Pembayaran” mencerminkan fungsi utama yang akan digambarkan dalam diagram.
- Pilih Alat untuk Membuat Diagram: Gunakan alat bantu seperti Lucidchart, Draw.io, atau software UML lainnya untuk menggambar diagram dengan rapi. Alat ini mempermudah proses visualisasi sehingga hasilnya lebih profesional dan mudah dimengerti.
- Hubungkan Aktor dengan Use Case: Gunakan garis untuk menghubungkan aktor dengan aktivitas yang relevan. Misalnya, pengguna dihubungkan dengan fungsi “Melihat Produk,” sementara admin dihubungkan dengan fungsi “Mengelola Stok Barang.”
- Tambahkan <<include>> dan <<extend>> jika Diperlukan: <<include>> digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu use case adalah bagian dari fungsi lain, sementara <<extend>> menambahkan fungsi opsional yang terjadi hanya dalam kondisi tertentu. Ini membantu menjelaskan hubungan yang lebih kompleks dalam sistem.
- Bingkai Diagram dengan Sistem: Gambarkan batasan sistem menggunakan persegi panjang untuk menunjukkan mana saja elemen yang termasuk dalam sistem. Ini membantu membedakan interaksi internal sistem dari interaksi eksternal.
- Tinjau dan Perbaiki Diagram: Setelah selesai, periksa ulang diagram untuk memastikan semua elemen telah digambarkan dengan benar. Pastikan tidak ada elemen atau hubungan yang terlewat agar diagrammu benar-benar menggambarkan sistem secara utuh.
Langkah-langkah ini memastikan diagrammu tidak hanya rapi, tetapi juga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat, baik itu tim pengembang, klien, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga: Topologi Peer to Peer: Fungsi, Jenis, Cara, Plus & Minus
Contoh Use Case Diagram
Sumber: Canva
Warga Bimbingan Use Case Diagram sangat berguna dalam berbagai bidang mulai dari sistem penjualan, perpustakaan, hingga online shop.
Berikut adalah beberapa contoh implementasi Use Case Diagram yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang penggunaannya.
1. Contoh Use Case Diagram Penjualan
Sistem ini digunakan untuk membantu proses penjualan di toko fisik, dengan aktor utama adalah Kasir yang mencatat transaksi pelanggan, dan Admin yang mengelola produk serta laporan penjualan.
Contoh Gambar Use Case Diagram Penjualan
Detail Use Case:
- Kasir:
- Mencatat Penjualan: Kasir memasukkan detail barang yang dibeli pelanggan menggunakan mesin kasir.
- Memproses Pembayaran: Kasir menerima pembayaran tunai atau non-tunai (kartu kredit, e-wallet).
- Mencetak Struk: Setelah pembayaran berhasil, kasir mencetak struk sebagai bukti transaksi.
- Admin:
- Menambahkan Produk: Admin menambahkan produk baru ke dalam sistem, termasuk nama, harga, dan stok awal.
- Mengelola Stok: Admin memperbarui jumlah stok barang berdasarkan data penjualan atau barang masuk.
- Melihat Laporan Penjualan: Admin mengakses laporan harian, mingguan, atau bulanan untuk memantau kinerja penjualan.
Tambahan:
- Hubungan <<include>> antara "Mencatat Penjualan" dan "Memproses Pembayaran".
- Diagram ini dibatasi dalam sistem Point of Sale (POS).
2. Contoh Use Case Diagram Perpustakaan
Gambar use case diagram perpustakaan
Sistem perpustakaan digunakan untuk membantu aktivitas peminjaman dan pengelolaan buku, dengan aktor Anggota Perpustakaan dan Pustakawan.
Detail Use Case:
- Anggota Perpustakaan:
- Mencari Buku: Anggota dapat mencari buku berdasarkan judul, penulis, atau kategori melalui katalog digital.
- Meminjam Buku: Anggota mengajukan peminjaman buku secara langsung atau melalui sistem online.
- Mengembalikan Buku: Anggota mengembalikan buku yang telah dipinjam sebelum batas waktu peminjaman.
- Pustakawan:
- Menambah Data Buku: Pustakawan memasukkan detail buku baru ke dalam sistem, termasuk ISBN, judul, dan pengarang.
- Memperbarui Status Buku: Pustakawan mengubah status buku (tersedia, dipinjam, rusak).
- Membuat Laporan Peminjaman: Pustakawan mengelola laporan statistik peminjaman buku per periode tertentu.
Tambahan:
- Hubungan <<include>> antara "Meminjam Buku" dan "Mencari Buku".
- Diagram ini berada dalam lingkup sistem perpustakaan digital.
3. Contoh Use Case Diagram Online Shop
Gambar use case diagram online shop
Sistem ini digunakan untuk membantu pembeli melakukan transaksi di toko online, dengan aktor Pembeli dan Admin.
Detail Use Case:
- Pembeli:
- Melihat Produk: Pembeli bisa menjelajahi katalog produk berdasarkan kategori atau kata kunci.
- Menambahkan ke Keranjang: Pembeli memilih produk yang ingin dibeli dan menambahkannya ke keranjang belanja.
- Membayar Pesanan: Pembeli memproses pembayaran melalui metode yang tersedia (transfer bank, kartu kredit, e-wallet).
- Admin:
- Mengelola Produk: Admin menambahkan atau memperbarui informasi produk (deskripsi, stok, harga).
- Memproses Pesanan: Admin memastikan pesanan diproses, seperti memverifikasi pembayaran dan mengatur pengiriman.
- Mengelola Data Pengiriman: Admin mencatat nomor resi pengiriman dan memperbarui status pesanan.
Baca juga: Jenis-Jenis Protokol Jaringan: Kelebihan dan Kekurangan
Ingin Mahir Membuat Use Case Diagram untuk Proyekmu?
Sudah tahu dasar-dasar Use Case Diagram dan tertarik memperdalamnya? Yuk, gabung di Bootcamp Web Development di dibimbing.id!
Di sini, kamu nggak cuma belajar coding, tapi juga cara membuat Use Case Diagram yang membantu perancangan aplikasi secara efektif, langsung dengan mentor berpengalaman dan silabus terlengkap.
Nggak hanya itu, kamu bisa mengulang kelas gratis dan bergabung dengan 95% alumni yang sudah bekerja di bidang teknologi.
Apalagi, dibimbing.id punya 700+ hiring partner yang siap membuka jalan karirmu di perusahaan impian!
Masih punya pertanyaan seperti, "Apa saja yang dipelajari?" atau "Bagaimana proses belajarnya?" Konsultasi gratis di sini dan mulai perjalananmu jadi developer profesional! #BimbingSampeJadi
Referensi:
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.