dibimbing.id - 5 Contoh Topologi Jaringan di Perusahaan yang Efektif

5 Contoh Topologi Jaringan di Perusahaan yang Efektif

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

21 November 2024

•

1227

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah kepikiran nggak kalau topologi jaringan itu berpengaruh besar ke kelancaran kerja di kantor? Salah pilih, jaringan bisa ngadat, data hilang, atau malah bikin kerjaan jadi lambat. Duh, nggak banget, kan?

Nah, kali ini MinDi bakal bahas 5 contoh topologi jaringan di perusahaan yang paling efektif. Mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, semuanya bisa jadi solusi buat kebutuhan bisnis kamu.

Jadi, biar nggak salah langkah, yuk simak artikel ini sampai tuntas. Siapa tahu, jaringan kantor kamu bakal lebih lancar dan efisien! 


Apa itu Topologi Jaringan?


Topologi jaringan adalah susunan fisik atau logis yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam sebuah jaringan komputer. Pola ini menentukan bagaimana data mengalir dari satu perangkat ke perangkat lainnya dalam sistem.

Setiap topologi, seperti bus, star, atau mesh, memiliki karakteristik unik yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, mulai dari efisiensi hingga skalabilitas jaringan. Topologi ini tidak hanya memengaruhi performa, tetapi juga keandalan sistem jaringan itu sendiri.

Bisa dibilang, topologi jaringan adalah fondasi utama yang memastikan komunikasi data berjalan lancar, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.

Baca juga: 15 Contoh Topologi Mesh Beserta Jenis dan Fungsinya


Contoh Topologi Jaringan di Perusahaan 


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, tahu nggak sih, pemilihan topologi jaringan di perusahaan itu ibarat bikin blueprint gedung? Kalau desainnya salah, operasional kantor jadi berantakan! 

Nah, biar lebih jelas, MinDi bakal kasih beberapa contoh topologi jaringan di perusahaan dan gimana mereka bekerja. Yuk, kita mulai!


1. Topologi Star


Topologi ini sering banget dipakai di perusahaan modern karena bentuknya simpel dan efisien. Dalam topologi star, semua perangkat jaringan (seperti komputer dan printer) terhubung ke satu perangkat pusat, biasanya switch atau hub.

Keunggulan:

  1. Jika salah satu perangkat mati, jaringan keseluruhan nggak ikut terganggu.
  2. Mudah untuk menambah perangkat baru tanpa mengganggu sistem yang sudah ada.
  3. Cocok untuk kantor dengan banyak divisi yang perlu koneksi cepat dan stabil.

Contoh di Perusahaan:

Perusahaan menengah dengan 50-100 karyawan sering menggunakan topologi star untuk menghubungkan komputer setiap divisi ke server pusat, sehingga setiap departemen tetap saling terhubung tanpa gangguan.


2. Topologi Mesh


Untuk perusahaan besar atau yang bergerak di bidang teknologi, topologi mesh adalah pilihan yang ideal. Dalam topologi ini, setiap perangkat terhubung langsung ke perangkat lainnya, menciptakan banyak jalur redundansi.

Keunggulan:

  1. Sangat andal karena jika satu jalur terputus, data masih bisa lewat jalur lain.
  2. Keamanan lebih tinggi karena data punya lebih banyak alternatif jalur.
  3. Cocok untuk perusahaan yang membutuhkan jaringan yang sangat stabil, seperti perusahaan fintech atau e-commerce besar.

Contoh di Perusahaan:

Perusahaan seperti layanan cloud atau pusat data besar menggunakan topologi mesh untuk memastikan konektivitas tetap berjalan meskipun ada kerusakan perangkat atau kabel.

Baca juga: 10+ Karakteristik Topologi Ring: Cara Kerja dan Fungsinya


3. Topologi Bus


Walaupun terkesan jadul, topologi bus masih digunakan di perusahaan kecil dengan anggaran terbatas. Dalam topologi ini, semua perangkat terhubung ke satu kabel utama (backbone).

Keunggulan:

  1. Biaya implementasi rendah karena hanya membutuhkan satu kabel utama.
  2. Mudah diimplementasikan untuk jaringan skala kecil.

Kekurangan:

  1. Jika kabel utama bermasalah, seluruh jaringan akan terganggu.
  2. Tidak cocok untuk perusahaan besar dengan kebutuhan data yang tinggi.

Contoh di Perusahaan:

Perusahaan rintisan atau UMKM sering menggunakan topologi bus untuk menghubungkan beberapa perangkat di satu ruangan kecil, seperti toko atau kafe.


4. Topologi Hybrid


Topologi hybrid menggabungkan dua atau lebih jenis topologi untuk menciptakan sistem jaringan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Contohnya, topologi star dan mesh bisa digabungkan untuk menghubungkan beberapa divisi yang tersebar di berbagai lokasi.

Keunggulan:

  1. Sangat fleksibel karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
  2. Mudah untuk skala besar, terutama jika perusahaan berkembang pesat.
  3. Cocok untuk perusahaan multinasional atau dengan cabang di berbagai kota.

Contoh di Perusahaan:

Perusahaan multinasional dengan kantor di berbagai negara sering menggunakan topologi hybrid untuk menggabungkan jaringan lokal (LAN) di setiap kantor cabang dengan jaringan global (WAN).

5. Topologi Wireless (Tanpa Kabel)

Di era digital, banyak perusahaan mulai mengadopsi topologi wireless. Jaringan ini menggunakan teknologi Wi-Fi untuk menghubungkan perangkat tanpa perlu kabel fisik.

Keunggulan:

  1. Fleksibel dan mudah diatur ulang, cocok untuk perusahaan dengan workspace fleksibel.
  2. Tidak membutuhkan banyak perangkat keras seperti kabel dan switch.
  3. Cocok untuk perusahaan startup atau coworking space.

Contoh di Perusahaan:

Perusahaan berbasis teknologi atau coworking space sering menggunakan topologi wireless untuk memberikan konektivitas yang mudah dan cepat bagi karyawan maupun tamu.

Baca juga: Jenis-Jenis Protokol Jaringan: Kelebihan dan Kekurangan


Fungsi Topologi Jaringan


Sumber: Canva

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari topologi jaringan yang membuatnya begitu penting untuk kelancaran operasional perusahaan:


1. Mengatur Alur Komunikasi Data


Topologi jaringan menentukan bagaimana data dikirim dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Misalnya, dalam topologi star, data selalu melewati perangkat pusat seperti switch atau hub, sehingga lebih terstruktur dan mudah dikelola. Ini memastikan komunikasi antar perangkat berjalan efisien dan teratur.

Fungsi ini sangat penting terutama di perusahaan besar dengan banyak perangkat yang saling terhubung. Tanpa alur komunikasi yang jelas, transfer data bisa terhambat, yang pada akhirnya memperlambat kerja tim dan menurunkan produktivitas.

Baca juga: 10 Karakteristik Topologi Bus: Definisi, Fungsi, dan Skema


2. Memastikan Skalabilitas Jaringan


Dengan topologi yang tepat, jaringan bisa diperluas dengan mudah tanpa mengganggu perangkat yang sudah ada. Sebagai contoh, pada topologi star, menambahkan perangkat baru cukup dengan menghubungkannya ke switch pusat tanpa perlu merombak jaringan.

Ini sangat bermanfaat untuk perusahaan yang terus berkembang dan perlu menambah perangkat atau lokasi kerja. Skalabilitas ini juga membantu menghemat waktu dan biaya saat perusahaan melakukan ekspansi.


3. Meningkatkan Keandalan Jaringan


Topologi seperti mesh menyediakan banyak jalur alternatif untuk data mengalir. Jika satu jalur terganggu, data dapat dialihkan melalui jalur lain, sehingga jaringan tetap berjalan tanpa gangguan.

Fungsi ini sangat penting bagi perusahaan yang membutuhkan koneksi stabil, seperti layanan keuangan atau e-commerce. Dengan keandalan ini, perusahaan bisa menghindari kerugian akibat gangguan jaringan yang tidak terduga.


4. Mendukung Keamanan Jaringan


Topologi tertentu, seperti ring atau mesh, membantu meningkatkan keamanan dengan membatasi alur data pada jalur tertentu. Data yang terkontrol dan jalur yang jelas mempersulit akses oleh pihak yang tidak berwenang.

Keamanan ini sangat penting terutama di era digital di mana ancaman siber semakin meningkat. Dengan topologi yang aman, perusahaan dapat melindungi informasi penting seperti data pelanggan atau dokumen bisnis.


5. Mempermudah Pemeliharaan dan Troubleshooting


Topologi yang dirancang dengan baik mempermudah tim IT dalam melakukan pemeliharaan dan memperbaiki masalah. Misalnya, dalam topologi star, masalah pada satu perangkat tidak akan memengaruhi perangkat lainnya, sehingga troubleshooting bisa lebih fokus.

Dengan kemudahan ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya untuk perbaikan. Selain itu, jaringan yang mudah dikelola memungkinkan operasional tetap berjalan tanpa gangguan berarti.

Baca juga: 10 Karakteristik Topologi Mesh yang Perlu Kamu Ketahui


Tingkatkan Karier IT dengan Bootcamp Web Development di dibimbing.id!


Setelah mempelajari 5 contoh topologi jaringan yang efektif untuk perusahaan, kini saatnya memperluas keahlian di dunia IT dengan mendalami web development yang relevan dan dibutuhkan industri!

Yuk, ikuti Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, Kamu akan belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman dengan kurikulum yang mudah dipahami dan aplikatif, mulai dari dasar-dasar pengembangan website hingga membangun aplikasi web profesional.

Tidak hanya belajar teori, Kamu juga akan praktek langsung, menyusun portofolio, dan menghadapi tantangan nyata di industri IT. Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 95%, peluang Kamu untuk berkarier semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang disini untuk info lebih lanjut dan mulai perjalanan Kamu bersama #BimbingSampeJadi web developer profesional! 

Referensi:

  1. What Is Network Topology? [Buka]
  2. Types of Network Topology [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!