Tips dan Cara Mudah Bikin Portfolio Data Analyst Pemula

Syaukha Ahmad Risyad

15 August 2023

9693

Image Banner

Kalau kamu ingin melamar sebagai data analyst, kamu butuh yang namanya portfolio data analyst. Nah, bagaimana membuatnya, dan apa saja yang perlu kamu masukkan?

Data analyst adalah profesi yang punya segudang prospek, dan tentunya bakal banyak orang yang mengincar karir ini. Oleh karena itu, kamu perlu unjuk gigi ketimbang orang lain biar peluang kamu diterima kerja jadi semakin besar. Kamu bisa lakukan itu dengan membuat portfolio yang menarik tapi berkualitas.

Sobat MinDi, baca artikel ini sampai habis, ya! Karena kita bakal membedah bagaimana cara membuat portfolio data analyst yang baik, beserta tips-tips yang bisa kamu terapkan buat portfolio kamu.


Apa itu Portfolio?

Portfolio Data Analyst


Sebenarnya apa sih portofolio itu?

Portfolio adalah kumpulan karya atau proyek yang disusun untuk menunjukkan keterampilan, prestasi, dan kemampuan dalam bidang tertentu. Dalam konteks data analyst, portfolio berarti diisi oleh laporan proyek, visualisasi data, dan hasil kerja lainnya yang menunjukkan kompetensi dan keahlian analisis data kamu. 

Portfolio berfungsi sebagai alat untuk membuktikan kredibilitas dan reputasi profesional kamu, serta memberikan gambaran konkret kepada calon klien atau perekrut tentang kemampuan yang kamu miliki.

Mengapa Penting Portfolio Penting?

Ketika kamu mendaftar sebagai data analyst, portfolio sama pentingnya dengan CV yang kamu lampirkan ke perekrut kamu. Bahkan, meskipun perusahaan tidak meminta kamu melampirkan portfolio, tapi menyertakannya bisa jadi kesempatan kamu untuk unjuk gigi. Portfolio yang baik dapat menjadi pembeda antara kamu dengan pesaing-pesaing kamu. 

Selain untuk kebutuhan rekrutmen, portfolio secara umum bisa jadi kesempatan buat kamu merefleksikan karya-karya kamu, membantu kamu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kamu sendiri, dan terus meningkatkan kualitas pekerjaan kamu.

Orang lain pun bisa melihat portfolio dan karya kamu, sehingga dapat membuka peluang baru buat kamu dan memperluas jaringan profesional.

Apa Saja yang Harus Ada di Portfolio Data Analyst?

Membangun portfolio tentulah perlu disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan. Begitu pula dengan portfolio data analyst. Lalu, apa saja, sih, yang perlu kamu sertakan dalam portfolio data analyst kamu? Ayo kita bahas!


Profil

Yang pasti harus ada pertama kali, tentulah profil diri kamu sendiri. Halaman ini biasa juga dikenal sebagai halaman “About me” yang berisi pengenalan diri kamu sendiri, pekerjaan kamu, minat kamu, dan pesan-pesan lain yang ingin kamu sampaikan.

Dalam halaman ini, kamu ingin membuat pengenalan kamu cukup jelas namun cukup singkat pula. Ada beberapa poin yang dapat kamu cantumkan dalam halaman ini, seperti:

  • Data diri yang mencakup kontak dan media sosial (kamu bisa melampirkannya di halaman lain),

  • Sejarah kamu dalam dunia analisis data, seperti dari mana kamu mempelajari analisis data,

  • Apa yang membuatmu tertarik dengan data,

  • Ketertarikan kamu terhadap industri yang kamu tekuni atau lamar,

  • Bila kamu sudah punya pengalaman, kamu bisa menambahkan riwayat pekerjaan kamu di bidang data analyst.

Proyek

Ini adalah daging dari portfolio kamu dan harus diisi dengan proyek-proyek paling relevan yang dapat menunjukkan kemampuan kamu. Dalam menyertakan proyek, kamu bisa menjelaskan keseluruhan proyek kamu ataupun hasilnya saja. Namun dalam halaman ini, kamu harus menyertakan rangkuman dari proyek kamu sendiri untuk menunjukkan keterampilan kamu bercerita.

Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu tunjukkan dalam presentasi proyek kamu.

  • Kemampuan kamu untuk mengambil dan mengelola data. Jika kamu punya proyek yang berhubungan dengan web scraping, tunjukkan kode kamu melakukannya.

  • Kemampuan kamu untuk melakukan data cleaning, seperti deduplikasi atau menghapus data yang bermasalah. Ceritakan langkah-langkah kamu sepanjang proses ini.

  • Proyek-proyek dengan metode analisis yang berbeda. Kamu bisa menyertakan lebih dari satu proyek, dan jika bisa, tunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan metode analisis data yang beragam.

  • Gunakan visualisasi data. Proyek kamu harus selesai hingga mendapatkan informasi. Sebagai data analyst, kamu juga harus memiliki keterampilan dalam mempresentasikan dan menceritakan data. Visualisasi data, seperti menggunakan Tableau, bakal sangat membantu kamu.

  • Berikan kesimpulan atau rekomendasi berdasarkan informasi dari data yang sudah kamu analisis.

Jika kamu belum memiliki banyak pengalaman terkait proyek-proyek analisis data, kamu dapat terlebih dahulu mencoba melakukan challenge atau proyek yang ada di internet, atau mengikuti bootcamp tertentu. Dalam melakukan proyek, pastikan bahwa kamu ikut belajar dan menguasai poin-poin di atas, ya!

Blog dan Testimoni

Blog dan testimoni bisa jadi halaman ekstra untuk memperkuat portfolio kamu.

Dalam kamu mengerjakan proyek-proyek, kamu dapat membuat postingan di LinkedIn atau blog di situs lain untuk menceritakan proyek-proyek tersebut. Postingan blog dapat membantu portfolio kamu agar lebih aksesibel ke banyak orang.

Selain itu, kamu dapat memperkuat reputasi kamu dengan menambahkan testimoni dari berbagai orang yang pernah bekerja bersama ataupun klien kamu. Testimoni yang kuat dapat menjadi pertimbangan tambahan bagi orang lain, khususnya calon perekrut kamu.

Platform Membangun Portfolio Data Analyst

Kamu tidak perlu melampirkan portfolio kamu dalam bentuk dokumen ke perekrut, namun kamu dapat membangun dan menyimpannya dalam berbagai platform di internet.

Berikut adalah beberapa platform buat kamu menunjukkan portfolio data analyst kamu.

  • LinkedIn: LinkedIn adalah media sosial yang dapat menghubungkan kamu dengan teman, rekan, bahkan calon perekrut dari manapun. Kamu dapat menyimpan portfolio kamu di profil, atau membuat postingan baru di halaman kamu sendiri. LinkedIn mendukung berbagai format file, seperti PDF dan PowerPoint, jadi kamu bisa meng-upload konten yang kamu inginkan.

  • GitHub: GitHub juga pilihan yang cukup populer karena memiliki pengguna yang cukup banyak dan komunitas yang cukup aktif. Di GitHub, kamu dapat melampirkan proyek-proyek kamu beserta program yang kamu buat. Bahkan pengguna lain dapat memberikan rekomendasi dan saran terhadap proyek-proyek yang kamu buat, sehingga dapat kamu jadikan sebagai ruang mengembangkan diri.

  • Kaggle: Kaggle merupakan platform penyimpanan algoritma dan kode data science. Kamu bisa membuat portofolio kamu dan juga ikutan kompetisi-kompetisi data science dari Kaggle yang bisa jadi kesempatan kamu menunjukkan kemampuan analisis data kamu.


Tips-tips Membangun Portfolio Data Analyst


Pilih Proyek-Proyek Terbaikmu Saja

Portfolio Data Analyst


Ketika membangun portfolio, kamu tidak perlu menampilkan semua proyek yang pernah kamu buat. Jadi kalau kamu punya proyek yang kamu sendiri tidak percaya diri, kamu tidak perlu khawatir untuk memasukkannya di portfolio kamu.

Pilih proyek-proyek yang relevan saja, terhadap pekerjaan atau industri yang kamu tuju, ataupun terhadap self branding kamu sendiri. Pastikan bahwa proyek-proyek yang kamu sertakan menyoroti keterampilan analisis kamu.


Sertakan Konteks Bisnis

Portfolio Data Analyst

Kamu mungkin tidak selalu mengincar industri atau sektor bisnis, namun jika iya, kamu perlu menampilkan konteks bisnis pada proyek-proyek kamu. Tampilkan bagaimana hasil analisis kamu dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Jika bisa, ceritakan pula seandainya kamu menunjukkan hasil analisismu ke stakeholder, kira-kira apa improvement yang bisa kamu sarankan kepada mereka.

Tunjukkan bahwa kamu paham fungsi dari analisis data kamu terhadap bisnis, dan tunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman terkait industri yang kamu tuju.


Tunjukkan Keterampilan Teknis


Portfolio Data Analyst Pemula



Pastikan dalam presentasi kamu, bahwa kamu memang memiliki keahlian dalam keterampilan yang dibutuhkan seorang data analyst, seperti tools atau bahasa pemrograman tertentu. Tunjukkan keahlian tersebut dengan contoh-contoh konkret.

Eksplor Portfolio Lain Sebagai Inspirasi


Jangan ragu untuk melihat-lihat portfolio yang sudah dibuat oleh orang lain. Banyak portfolio data analyst keren yang tersebar di internet yang bisa kamu jadikan referensi. Perhatikan apa saja dan bagaimana mereka menampilkan proyek mereka, dan jadikan sebagai inspirasi untuk pengembangan portfolio kamu.


Perbarui Secara Berkala

Jangan ragu pula untuk memperbarui portfolio kamu! Jika kamu menemukan kesalahan atau mengembangkan lagi proyek-proyek lama kamu, kamu tentu dapat memperbaikinya di portfolio kamu. Kamu juga bisa menambahkan proyek-proyek kamu yang terbaru. Tunjukkan bahwa kamu memang seorang data analyst yang aktif bekerja!

Promosikan Portfolio Kamu

Sebarkan portfolio kamu melalui platform online atau membagikan link portfolio kamu ke media sosial lain. Dengan kamu banyak mempromosikan portfolio kamu, kamu juga bisa menambah relasi dan network untuk kebutuhan kamu sendiri.

Menambah Pengalaman dan Mengisi Portfolio Data Analyst

Buat memperbesar kesempatan kamu menjadi data analyst, tentunya kamu perlu menambah pengalaman dan keterampilan kamu dalam melakukan analisis data.

Nah, kamu bisa melakukan itu dengan mengikuti Bootcamp Data Science yang diadakan oleh Dibimbing.id!

Selain belajar dan mengasah skills, kamu bakal punya kesempatan buat bikin proyek-proyek data analyst bareng data analyst profesional! Kamu juga bisa banget buat berlatih dan berdiskusi bareng mereka tentang portfolio data analyst kamu sendiri.

Yuk, buat peluang kerja kamu jadi data analyst makin besar bareng Dibimbing.id!




Share

Author Image

Syaukha Ahmad Risyad

Menulis artikel demi bisa membeli model kit.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!