7 Cara Membuat Brief Content Untuk Pemasaran Konten

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

11 January 2024

•

459

Image Banner

Brief Content adalah istilah yang merujuk pada panduan dalam pembuatan serta arahan produksi konten. Oleh karena itu, penerapan cara membuat brief content menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pemasaran konten.


Bagi Sobat MinDi yang ingin belajar untuk melakukan pemasaran konten, yuk simak cara membuat brief content di bawah ini!


7 Cara Membuat Brief Content yang Efektif


Seperti yang dijelaskan di atas, cara membuat brief content yang kamu terapkan bisa berdampak besar pada pemasaran konten. Untuk membantumu, berikut adalah cara membuat brief content yang efektif:


1. Identifikasi Tujuan Utama


Cara membuat brief content pertama adalah identifikasi tujuan utama dari konten. Tujuan utama ini harus menggambarkan apa yang ingin dicapai melalui pemasaran konten secara spesifik.


Tujuan utama itu bisa berupa goals untuk meningkatkan kesadaran merek, mendapatkan lebih banyak pelanggan, memperbanyak penjualan produk, dan lainnya.


Dalam langkah ini, pastikan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan tujuan dengan jelas sehingga seluruh tim memiliki fokus yang sama.


2. Tentukan Target Audiens


Kedua, cara membuat brief content yang bisa kamu tetapkan adalah menentukan target audiens. Untuk membuat konten yang sukses, kamu harus mengetahui siapa yang akan menjadi audiens kalian.


Elemen yang bisa dipertimbangakan dalam menentukan target audiens adalah karakteristik demografis seperti, usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis.


Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan minat, preferensi, dan masalah yang mungkin dihadapi oleh audiens. Semakin spesifik target audiens, maka makin efektif juga konten yang kamu buat.


3. Jelaskan Pesan Utama dari Konten


Berikutnya, cara membuat brief content yang bisa diterapkan adalah menjelaskan pesan utama dari konten. Pesan utama ini adalah inti dari apa yang ingin disampaikan dalam konten.


Pastikan pesan utama yang kamu cantumkan telah mencerminkan nilai, manfaat, atau informasi yang ingin dikomunikasikan ke audiens.


Kamu juga harus menjelaskan pesan secara jelas namun ringkas, dan yang terpenting tulisan tersebut relevan dengan audiens.


Baca Juga: Contoh Content Strategy untuk Digital Marketing


4. Spesifikasikan Gaya dan Tone


Cara membuat brief content selanjutnya adalah menspesifikasikan gaya dan tone konten. Kedua hal ini penting untuk menciptakan identitas merek serta konsistensi dalam konten.


Dalam tahap ini, yang perlu dijelaskan adalah bagaimana kamu ingin konten itu dilihat atau didengar audiens. Kamu bisa pertimbangkan untuk gunakan gaya formal, santai, atau humoris. 


Selain itu, kamu juga perlu spesifikasikan elemen seperti warna, jenis huruf, dan komponen desain lainnya.


5. Rinci Jenis Konten


Berikutnya, kamu juga harus merinci jenis konten yang ingin dibuat. Hal ini bisa berupa artikel blog, video, infografik, podcast, gambar, atau jenis konten lainnya.


Rincian jenis ini bermanfaat untuk menjelaskan fitur khusus maupun elemen yang mungkin diperlukan dalam produksi konten.


6. Tentukan Platform untuk Distribusi Konten


Cara membuat brief content berikutnya adalah dengan menentukan platform yang ingin digunakan untuk distribusi konten. 


Dalam tahap ini, kamu bisa memilih platform atau media apa yang cocok untuk mempublikasikan kontenmu. Platform bisa berupa situs web, media sosial, email, atau yang lainnya.


Pastikan bahwa platform yang kamu pilih sesuai dengan format konten yang mau diproduksi.


Baca Juga: Strategi Pemasaran Media Sosial: Dari Definisi Hingga Cara


7. Tetapkan Batasan dan Potensi Kendala Produksi Konten


Terakhir, cara membuat brief content adalah dengan menetapkan batasan serta kendala yang perlu diperhatikan dalam proses produksi konten. Batasan tersebut bisa mencakup anggaran yang tersedia, batas waktu produksi, atau aturan pembuatan konten.


Selain itu, kamu juga harus menuliskan potensi kendala dalam produksi konten. Seperti keterbatasan sumber daya ataupun biaya.


Demikian penjelasan tentang cara membuat brief content yang baik agar produksi konten efektif. Dari uraian di atas, bisa dikatakan bahwa bagaimana cara membuat brief content diterapkan dapat berdampak besar pada keberhasilan pemasaran konten.

Selain mempelajari bagaimana membuat brief content yang baik, kamu juga harus mengetahui karakteristik dari platform yang dipilih.


Pada intinya, pembelajaran tidak akan berhenti di pemasaran konten saja untuk meraih kesuksesan di digital marketing. Di digital marketing, ada banyak hal yang harus kamu kuasai.


Namun, kamu tak perlu khawatir! MinDi punya solusi untukmu! Kamu bisa ikuti program Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id. Di sini, kamu bisa mempelajari semua hal tentang digital marketing dengan mentor ahli serta materi ter-update


Di samping itu, kamu juga bisa bangun portofolio lewat real-case project yang diberikan semasa pembelajaran. Bukan hanya itu, kamu juga terjamin untuk mendapatkan pekerjaan lewat layanan job-connection ke 500+ companies.


Jadi, nggak usah ragu lagi dan daftarkan dirimu di program ini sekarang juga! Yuk, bangun keahlian dan karirmu bersama Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!