Mengenal Audit Lingkungan: Definisi, Jenis, Regulasi, & Strategi
Farijihan Putri
•
17 September 2025
•
221
Audit lingkungan adalah salah satu topik penting yang sering bikin bingung, terutama buat kamu yang baru kenal isu keberlanjutan.
Banyak perusahaan sebenarnya butuh audit ini, tapi sering kesulitan memahami definisi, jenis, sampai regulasi yang berlaku.
Akibatnya, peluang untuk memastikan bisnis berjalan sesuai standar ramah lingkungan menjadi terlewat begitu saja.
Buat kamu yang pengen upskilling biar makin relevan di era green economy, ikutan Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.id bisa menjadi langkah tepat biar makin siap terjun langsung di industri.
Nah, lewat artikel ini Warga Bimbingan bakal MinDi ajak buat kenal lebih dekat soal audit lingkungan, termasuk strategi praktis yang bisa dipakai di dunia kerja. Okey, langsung aja yuk simak!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Bootcamp ESG & Sustainability Management
Apa Itu Audit Lingkungan?
Audit lingkungan adalah proses evaluasi sistematis yang dilakukan untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan atau kegiatan sudah mematuhi regulasi lingkungan, kebijakan internal, serta standar keberlanjutan.
Tujuannya bukan hanya memastikan kepatuhan hukum, tapi juga membantu menemukan potensi perbaikan agar aktivitas bisnis tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sementara menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan (Pasal 1 angka 23).
Baca juga: Memahami AMDAL: Tujuan, Dasar Hukum, hingga Dokumen Wajib
Apa Saja Tujuan Audit Lingkungan?
Setelah tahu definisi dasarnya, sekarang MinDi lanjut bahas tujuan audit lingkungan yang bikin aktivitas bisnis lebih terarah dan berkelanjutan.
1. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja dilakukan untuk menilai sejauh mana penerapan audit lingkungan berhasil menjaga keberlanjutan organisasi. Langkah ini juga membantu mengukur efektivitas strategi ramah lingkungan yang diterapkan.
2. Penilaian Kepatuhan
Penilaian kepatuhan bertujuan memastikan perusahaan tetap taat pada regulasi dan kebijakan yang berlaku. Hal ini mencegah risiko pelanggaran hukum yang bisa merugikan bisnis.
3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah membantu menemukan potensi risiko lingkungan dari operasional sejak dini. Proses audit lingkungan pada tahap ini jadi cara efektif untuk mencegah dampak yang lebih besar.
4. Peningkatan Berkelanjutan
Peningkatan berkelanjutan dilakukan agar perusahaan bisa terus memperbaiki kinerjanya. Upaya ini juga membuat reputasi bisnis lebih kuat di mata konsumen maupun regulator.
5. Kontrol Manajemen
Kontrol manajemen berfungsi untuk memastikan setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan tetap terpantau. Langkah ini membantu manajemen mengambil keputusan berbasis data yang akurat.
Baca Juga: Cara Mendapat Sertifikasi ESG untuk Tingkatkan Karier
Jenis-Jenis Audit Lingkungan
Selanjutnya, yuk kenalan sama jenis-jenis audit lingkungan yang biasanya diterapkan dalam perusahaan.
1. Audit Kepatuhan Lingkungan
Audit kepatuhan lingkungan fokus menilai apakah perusahaan sudah taat terhadap regulasi yang berlaku. Proses ini membantu mencegah risiko sanksi hukum akibat pelanggaran aturan.
2. Audit Manajemen Lingkungan
Audit manajemen lingkungan meninjau efektivitas kebijakan serta sistem manajemen yang ada. Hasil evaluasi biasanya digunakan untuk memperkuat strategi keberlanjutan perusahaan.
3. Audit Operasional Lingkungan
Audit operasional lingkungan berperan dalam mengukur efisiensi penggunaan energi, air, dan sumber daya lain.
Selain itu, audit ini juga menilai sejauh mana aktivitas operasional memberi dampak pada lingkungan.
4. Audit Liabilitas Lingkungan
Audit liabilitas lingkungan bertujuan mengidentifikasi potensi tanggung jawab hukum akibat aktivitas bisnis.
Hasilnya membantu perusahaan menyiapkan langkah mitigasi agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Regulasi dan Standar dalam Audit Lingkungan
Sumber: Freepik
Supaya prosesnya berjalan efektif, audit lingkungan biasanya mengacu pada regulasi serta standar yang berlaku, baik skala nasional maupun internasional.
1. ISO 14001
Audit lingkungan ISO 14001 berfokus pada sistem manajemen lingkungan yang terstruktur untuk membantu perusahaan meningkatkan kinerja lingkungannya.
Standar ini memberikan kerangka kerja agar aktivitas operasional lebih berkelanjutan. Selain itu, penerapannya juga bisa jadi nilai tambah bagi reputasi perusahaan.
2. Peraturan Pemerintah tentang Lingkungan
Audit lingkungan juga mengharuskan perusahaan mematuhi regulasi nasional yang berlaku. Setiap negara biasanya menetapkan aturan khusus terkait pengelolaan limbah, emisi, hingga penggunaan sumber daya alam.
Aturan tersebut bertujuan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
3. Protokol dan Perjanjian Internasional
Audit lingkungan dapat merujuk pada kesepakatan global, seperti Paris Agreement atau Konvensi Basel.
Protokol tersebut menekankan pentingnya pengelolaan limbah berbahaya serta pengurangan emisi karbon. Melalui komitmen internasional ini, perusahaan dituntut ikut berkontribusi menjaga keberlanjutan bumi.
5 Strategi Meningkatkan Efektivitas Audit Lingkungan
Setelah memahami regulasi dan standar yang berlaku, perusahaan juga perlu menerapkan strategi tertentu agar audit lingkungan berjalan lebih efektif.
1. Perencanaan yang Matang
Langkah awal yang baik selalu diawali dari perencanaan yang jelas dan terstruktur. Hal ini membantu perusahaan mengantisipasi potensi kendala sejak awal.
2. Pelibatan Pihak Internal
Keterlibatan karyawan di berbagai level akan membuat proses audit lebih transparan. Selain itu, partisipasi aktif juga mempermudah penerapan rekomendasi.
3. Pemanfaatan Teknologi
Audit lingkungan bisa ditingkatkan efektivitasnya melalui penggunaan perangkat digital dan software analitik. Teknologi membantu mempercepat proses pengumpulan serta analisis data.
4. Pelatihan Tim Audit
Tim yang terlatih mampu mengidentifikasi masalah secara lebih akurat. Pengetahuan dan keterampilan mereka juga berkontribusi besar dalam penyusunan solusi.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Audit tidak berhenti hanya pada laporan, melainkan juga pada tindak lanjut hasil temuan. Evaluasi rutin memastikan perusahaan benar-benar melakukan perbaikan berkelanjutan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Roadmap ESG Sustainability untuk Perusahaan
Siap Terapkan Audit Lingkungan Secara Profesional?
Audit lingkungan bukan cuma kewajiban, tapi juga investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis. Buat kamu yang pengen upgrade skill sekaligus paham praktik terbaik, ikut aja Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.
Kamu bisa belajar bareng mentor berpengalaman, gratis mengulang kelas, plus ada 840+ hiring partner buat penyaluran kerja. Faktanya, 96% alumni dibimbing sudah bekerja sesuai bidangnya.
Kalau kamu masih mikir, “Apakah bootcamp ini cocok buat aku yang masih pemula di bidang sustainability?” atau “Apa saja contoh proyek nyata yang bakal aku kerjain di bootcamp?” konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu!
Tags
