Kamu mungkin sering lihat kata sertifikasi ESG muncul di postingan LinkedIn atau lowongan kerja, tapi masih bingung kenapa banyak orang ngejar sertifikat ini.
Nggak jarang Warga Bimbingan yang baru lulus atau lagi mikirin switch karier juga ngerasa minder karena belum punya bukti kompetensi di bidang ESG & Sustainability.
Bayangin kalau kamu punya sertifikasi ESG, otomatis CV kamu menjadi lebih kuat, recruiter langsung notice, dan peluang kerja di sektor berkelanjutan makin kebuka lebar.
Skill ini juga bikin kamu lebih pede ngobrol soal isu lingkungan, sosial, dan tata kelola yang sekarang jadi fokus utama perusahaan global.
Nah, biar nggak sekadar wacana, di artikel ini MinDi bakal kupas tuntas cara dapetin sertifikasi ESG, manfaatnya buat karier, plus tips memilih program terbaik.
Oiya, kalau kamu serius mau berkarier di bidang ini, ada Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.id yang bisa bantu belajar bareng mentor berpengalaman.
Baca Juga: Bootcamp Online vs Offline: Mana yang Lebih Baik?
Apa Itu Sertifikasi ESG?
Sertifikasi ESG adalah bukti resmi kompetensi seseorang dalam memahami dan menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di dunia kerja maupun bisnis.
Sertifikasi ini biasanya diberikan oleh lembaga atau program pelatihan yang terakreditasi, dengan materi mencakup isu lingkungan. Materinya meliputi pengelolaan emisi dan energi, aspek sosial seperti hak pekerja dan keberagaman, hingga tata kelola perusahaan yang transparan dan etis.
Tujuannya bukan cuma untuk menambah pengetahuan, tapi juga jadi pengakuan profesional bahwa kamu siap berkontribusi dalam strategi keberlanjutan.
Buat Warga Bimbingan yang pengen ningkatin nilai CV atau switch karier ke bidang keberlanjutan, sertifikasi ESG bisa menjadi pintu masuk yang relevan dan strategis.
Manfaat Sertifikasi ESG untuk Karier
Punya sertifikasi ESG bukan cuma soal nambah pengetahuan, tapi juga bisa menjadi pembeda saat bersaing di dunia kerja.
Buat kamu yang lagi nyiapin karier masa depan, manfaatnya lumayan banyak lho! Nih MinDi sebutin 10 manfaatnya!
- Meningkatkan kredibilitas profesional di mata recruiter.
- Menjadi nilai tambah saat melamar kerja di perusahaan besar maupun startup.
- Membuka peluang karier di bidang keberlanjutan yang terus berkembang.
- Menunjukkan komitmen terhadap isu lingkungan, sosial, dan tata kelola.
- Memperkuat personal branding sebagai profesional yang peduli keberlanjutan.
- Menambah kepercayaan diri saat menghadapi interview atau presentasi.
- Memperluas networking dengan komunitas dan profesional ESG.
- Memberi akses pada peluang kerja global yang menuntut standar ESG.
- Memudahkan switch karier dari bidang lain ke ESG & Sustainability Management.
- Meningkatkan daya saing di era bisnis modern yang fokus pada keberlanjutan.
Jenis Sertifikasi ESG yang Tersedia
Ada beberapa jenis sertifikasi ESG yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan dan tujuan karier.
1. Sertifikasi Internasional
Banyak profesional mengejar sertifikasi internasional karena diakui secara global. Program seperti GRI, CFA ESG, atau SASB memberikan pemahaman mendalam tentang standar pelaporan dan praktik keberlanjutan.
Sertifikat ini cocok buat kamu yang ingin berkarier di perusahaan multinasional atau organisasi global.
2. Sertifikasi Lokal atau Regional
Untuk kamu yang fokus berkarier di Indonesia atau Asia Tenggara, sertifikasi ESG lokal jadi pilihan relevan.
Biasanya program ini menyesuaikan regulasi dan kebutuhan industri di kawasan tertentu, sehingga lebih praktis dipakai dalam konteks lokal. Sertifikasi ESG jenis ini juga relatif lebih terjangkau dibanding versi internasional.
3. Sertifikasi Berbasis Bootcamp/Praktikal
Buat pemula atau career switcher, sertifikasi berbasis bootcamp terasa lebih aplikatif. Program semacam ini nggak hanya kasih teori, tapi juga case study dan proyek nyata yang bisa langsung dipakai untuk portfolio.
Pendekatan praktikal bikin peserta lebih siap menghadapi tantangan nyata di dunia kerja.
Cara Mendapat Sertifikasi ESG
Sumber: Freepik
Inilah cara mendapatkan sertifikat ESG yang perlu kamu perhatikan.
1. Tentukan Tujuan Karier
Langkah awal adalah memahami kenapa kamu butuh sertifikasi ESG, apakah untuk memperkuat CV, naik level karier, atau switch bidang. Tujuan yang jelas bikin kamu lebih mudah memilih program yang tepat.
2. Pilih Lembaga Penyedia Kredibel
Selanjutnya, cari lembaga penyedia sertifikasi yang diakui, baik skala internasional maupun lokal. Reputasi lembaga sangat berpengaruh pada nilai sertifikat di mata recruiter.
3. Ikuti Program Pelatihan atau Bootcamp
Setelah menentukan lembaga, ambil program pelatihan atau bootcamp yang relevan dengan kebutuhan industri. Materi biasanya mencakup aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola secara menyeluruh.
4. Siapkan Case Study dan Portfolio
Sebagai bagian dari proses belajar, biasanya peserta diminta mengerjakan case study atau proyek praktis. Hasilnya bisa langsung dipakai untuk memperkuat portfolio kamu.
5. Ikuti Ujian Sertifikasi
Langkah berikutnya adalah mendaftar dan mengikuti ujian sesuai jadwal yang ditentukan lembaga. Persiapan yang matang akan membantu kamu lebih percaya diri saat mengerjakan soal.
6. Gunakan Sertifikat untuk Personal Branding
Setelah berhasil lulus, jangan lupa manfaatkan sertifikat ESG untuk memperkuat CV dan profil LinkedIn. Hal ini bisa jadi daya tarik ekstra buat recruiter maupun perusahaan global.
5 Tips Memilih Program Sertifikasi ESG yang Tepat
Memilih program sertifikasi ESG nggak boleh asal, soalnya tiap lembaga punya fokus dan kualitas yang berbeda. Nah, biar nggak salah langkah, coba ikuti tips berikut:
1. Cek Akreditasi dan Reputasi
Pertama, pastikan lembaga penyedia sertifikasi diakui secara resmi dan punya rekam jejak bagus. Sertifikat dari lembaga bereputasi tinggi lebih dihargai di dunia kerja.
2. Lihat Silabus dan Materi
Selanjutnya, periksa detail kurikulumnya apakah sesuai tren industri ESG. Silabus yang komprehensif biasanya mencakup aspek lingkungan, sosial, hingga tata kelola.
3. Cari Program dengan Praktik Nyata
Program yang bagus nggak cuma kasih teori, tapi juga melibatkan case study atau proyek langsung. Pendekatan ini bikin kamu lebih siap menghadapi tantangan kerja.
4. Pertimbangkan Dukungan Mentor
Selain materi, keberadaan mentor yang berpengalaman menjadi nilai plus besar. Mentor bisa kasih insight praktis yang nggak ada di buku teks.
5. Perhatikan Fasilitas Tambahan
Terakhir, lihat apakah ada fasilitas ekstra seperti kelas ulang gratis, akses networking, atau penyaluran kerja. Benefit tambahan ini bisa bikin perjalanan kariermu lebih mulus.
Baca Juga: Bootcamp Dibimbing Apa Saja? Cek Bidang Sesuai Minatmu!
Saatnya Raih Sertifikasi ESG dan Tingkatkan Kariermu!
Sekarang kamu udah tahu betapa pentingnya sertifikasi ESG buat ningkatin peluang karier di era bisnis berkelanjutan. Kalau kamu serius mau upgrade skill, yuk gabung Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.id!
Kamu bakal belajar bareng mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, ngerjain Case Study, praktek nyata buat portofolio, gratis mengulang kelas, dan akses ke 840+ hiring partner buat penyaluran kerja. Nggak heran kalau 96% alumni bootcamp udah sukses kerja.
Masih ada yang bikin kamu penasaran? Misalnya, “Kalau aku nggak punya background ESG, bisa ikut nggak?” atau “Nanti bakal dibimbing step-by-step sampai siap kerja?”. Konsultasi gratis di sini, karena dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu.
Tags
