Arti, Manfaat, Elemen, Contoh dan Tips Membuat Empathy Map

Hudita A. R. Lubis

•

21 June 2023

•

6369

Image Banner

Kesuksesan suatu produk atau layanan seringkali bergantung pada sejauh mana kita bisa memahami pengguna kita dengan baik. Untuk mencapai pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, motivasi, dan pengalaman pengguna, product management perlu mengadopsi pendekatan yang lebih empatik


Empathy map digunakan untuk membantu tim dalam memahami pengguna dengan lebih baik, membantu mereka menggali wawasan yang tak ternilai tentang kebutuhan pengguna. Lebih dari sekadar alat visual, empathy map mendorong kepekaan emosional dan memperkuat ikatan antara tim pengembangan dan pengguna. 


Dengan mengadopsi pendekatan empatik ini, kamu bisa merancang dan mengembangkan solusi yang lebih relevan dan memuaskan, serta mencapai keunggulan kompetitif yang lebih besar. Nah, jadi lah, di sini MinDi membahas apa yang dimaksud dengan empathy mapping bagaimana empat elemen empathy map diterapkan dalam contoh, dan apa tips membuat empathy map yang efektif, buat kamu.


Apa Itu Empathy Map dalam Manajemen Produk?


Dalam manajemen produk, empathy map adalah alat yang digunakan untuk memahami secara mendalam pengguna atau konsumen target. Kegiatan empathy mapping ini membantu manajemen produk dalam menggali wawasan tentang kebutuhan, motivasi, harapan, dan tantangan pengguna, serta memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan produk atau layanan yang sedang dikembangkan.


Empathy map dalam konteks manajemen produk merupakan alat yang relatif baru, yang diperkenalkan oleh Dave Gray pada tahun 2006. Dave Gray adalah seorang ahli desain dan penulis yang terkenal dalam bidang visual thinking dan inovasi. Empathy map pertama kali muncul sebagai bagian dari bukunya yang berjudul "Gamestorming: A Playbook for Innovators, Rulebreakers, and Changemakers".


Sejak diperkenalkan, empathy map telah digunakan secara luas dalam manajemen produk sebagai alat yang efektif untuk memahami pengguna dengan lebih baik. Meskipun empathy map sebagai alat khusus belum memiliki sejarah yang panjang, konsep memahami pengguna dengan lebih empatik telah ada dalam pengembangan produk sejak lama. 


Kemudian, sudah dari beberapa dekade terakhir ini memang manajemen produk berfokus pada pengguna dan kebutuhan pengguna yang dijadikan prinsip dasar dari kegunaan pendekatan desain berpusat pada pengguna (user-centered design).


Empathy map menjadi populer karena menyediakan kerangka kerja yang konkret dan visual untuk memahami pengguna. Alat ini membantu kamu dalam mengorganisir data dan wawasan tentang pengguna dengan cara yang mudah dipahami dan mudah diakses oleh seluruh tim pengembangan produk.


Seiring perkembangan manajemen produk dan fokus yang semakin kuat pada pengalaman pengguna, kegunaan empathy map terus berkembang. Banyak perusahaan dan tim pengembangan produk mengadopsi alat ini sebagai bagian penting dari proses mereka untuk memastikan bahwa pengguna tetap menjadi pusat perhatian dalam pengembangan produk dan layanan yang sukses.


Baca juga: 3 Cara Menemukan Buyer Persona untuk Product Manager 


Apa Tujuan Membuat Empathy Map?


Tujuan utama dari empathy map adalah untuk memahami pengguna dengan lebih baik. Dengan memasuki perspektif pengguna, kamu bisa mengidentifikasi kebutuhan pengguna dari yang paling mendasar.


Empathy map bertujuan membantu dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengguna, termasuk kebutuhan, masalah, motivasi, dan harapan mereka, sehingga Empathy map mampu memenuhi kebutuhan, motivasi, dan harapan pengguna.


Empathy map dibuat dengan tujuan untuk membantu kamu mengembangkan empati terhadap pengguna. Gimana ‘tuh? Dengan memahami perspektif dan pengalaman pengguna, kamu bisa menghubungkan produk dengan pengguna secara lebih baik dan merancang solusi yang memperhitungkan kebutuhan dan preferensi pengguna produk kamu. 


Empathy map juga menawarkan banyak manfaat untuk pengembangan produk kamu, lho!


Manfaat Empathy Map dalam Manajemen Produk


Pentingnya membuat empathy map adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pengguna dan menciptakan empati dengan pengguna. Lebih lengkapnya begini, Sobat MinDi, 


Empathy map bermanfaat untuk membantu dalam memahami motivasi dan emosi pengguna saat menggunakan produk kamu. Kamu bisa merancang pengalaman yang relevan dan memenuhi kebutuhan emosional mereka.


Empathy map juga bermanfaat untuk menghindari kamu dari asumsi yang salah dengan memberikan dasar yang kuat berdasarkan data dan wawasan pengguna yang akurat. Dengan menggunakan empathy map, kamu bisa memvalidasi asumsi mereka dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang lebih baik.


Nah, dari manfaat itu juga, empathy map mampu membantu kamu dalam mengidentifikasi area-area prioritas untuk perbaikan dan inovasi, serta membantu menghindari asumsi yang salah dalam pengembangan produk. Empathy map memberikan wawasan yang berharga untuk mengarahkan pengembangan produk dengan fokus yang tepat.


Manfaat lainnya yang bisa gak sendiri kamu rasain adalah empathy map yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dalam tim manajemen produk . Dengan membagikan dan memvisualisasikan wawasan tentang pengguna, tim kamu bisa memperkuat kolaborasi, pemahaman bersama, dan fokus pada pengguna sebagai pusat perhatian dalam pengembangan produk.


Baca juga: 6 Langkah Awal Mengembangkan Produk Digital 


Secara keseluruhan, baik tujuan dan manfaat dari pembuatan empathy map adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam tentang pengguna, menghindari asumsi yang salah dalam memenuhi kebutuhan mereka, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan. 


Dengan memasuki perspektif pengguna, kamu bisa mengarahkan pengembangan produk dengan fokus yang tepat dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.


Apa 4 Elemen Dalam User Empathy Map?


MinDi akan menjelaskan dengan lengkap dan padat empat elemen utama yang terdapat dalam User Empathy Map, yaitu:


1. Pikiran (Think)


Elemen Pikiran (Think) mencakup pemikiran, pendapat, dan kebutuhan yang ada dalam pikiran pengguna. Kamu perlu memahami apa yang pengguna pikirkan tentang produk kamu yang sedang dikembangkan, apa yang pengguna harapkan dari penggunaan tersebut, serta dan apa masalah yang ingin pengguna selesaikan. 


Dengan memahami pemikiran pengguna, kamu bisa mengidentifikasi kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam pengembangan produk.


2. Perasaan (Feel)


Elemen Perasaan (Feel) berkaitan dengan emosi, perasaan, dan reaksi pengguna terhadap produk kamu. Kamu perlu berusaha memahami bagaimana pengguna merasa saat menggunakan produk tersebut, apakah mereka senang, frustrasi, terinspirasi, atau khawatir.

 

Memahami emosi pengguna adalah kunci untuk merancang pengalaman pengguna yang memuaskan. Dengan menggali perasaan pengguna, kamu bisa mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna dan mengarahkan desain produk pada pengalaman positif.


3. Melakukan (Do)


Elemen Melakukan (Do) mencakup tindakan dan perilaku pengguna terkait produk kamu. Kamu perlu mencatat apa yang pengguna lakukan, bagaimana mereka berinteraksi dengan produk, dan bagaimana mereka menggunakan fitur-fitur yang ada. 


Memahami tindakan pengguna membantu kamu mengidentifikasi pola-pola penggunaan, kesulitan yang mungkin dihadapi, atau peluang untuk meningkatkan interaksi dengan produk. Informasi ini penting untuk merancang antarmuka yang intuitif dan fungsi yang relevan.


4. Kata-kata (Say)


Elemen Kata-kata (Say) mencakup apa yang pengguna katakan tentang produk atau layanan yang sedang dikembangkan. Kamu perlu mencari wawasan dari wawancara, umpan balik, atau ulasan pengguna terkait dengan pengalaman mereka. 


Kata-kata yang diucapkan oleh pengguna seperti tentang kebutuhan, keinginan, masalah, atau kritik bisa memberikan informasi berharga tentang kebutuhan, keinginan, dan masalah yang perlu diatasi. Kamu bisa menggunakan informasi ini untuk menemukan pola umum, mengidentifikasi perbaikan yang mungkin, atau memahami aspek yang disukai atau tidak disukai oleh pengguna.


Baca juga: Employee Value Proposition (EVP): Definisi, Fungsi, Tips dan Strategi 


Nah,dengan memadukan keempat elemen ini, User Empathy Map membantu kamu dan tim manajemen produk kamu dalam membangun pemahaman yang lebih kaya tentang pemikiran, perasaan, tindakan, dan kata-kata pengguna, yang kemudian bisa digunakan sebagai dasar untuk merancang pengalaman pengguna yang lebih baik dan lebih relevan.


Contoh Format Empathy Map


Nih, MinDi kasih contoh empathy map atau user empathy map dengan format sederhana yang terdiri dari empat elemen utama: Pikiran (Think), Perasaan (Feel), Melakukan (Do), dan Kata-kata (Say):


Dibimbing.id - Contoh Format Empathy Map


Contoh di atas adalah contoh sederhana dari empathy map yang mewakili pengunjung suatu website yang menjual produk. Kamu bisa mengadaptasi format ini sesuai dengan konteks produk atau layanan yang sedang kamu kembangkan. 


Gunakan kolom-kolom tersebut untuk menggambarkan pikiran, perasaan, tindakan, dan kata-kata pengguna yang relevan. Hal ini akan membantu kamu dalam memahami pengguna dengan lebih baik dan merancang pengalaman yang memenuhi kebutuhan mereka.


Baca juga: Cara Membuat Business Model Canvas (BMC) dengan 9 Elemen BMC


7 Tips Membuat Empathy Map yang Efektif


Berikut adalah tujuh tips untuk membuat empathy map yang efektif:


1. Lakukan User Research yang mendalam


Mulai lah untuk melakukan riset yang komprehensif tentang target pengguna kamu sebelum membuat empathy map. Caranya dengan mengumpulkan data yang akurat tentang demografi, perilaku, preferensi, dan kebutuhan pengguna yang akan membantu kamu membangun pemahaman yang lebih dalam. Penelitian yang kuat adalah kunci untuk mengisi empathy map dengan informasi yang akurat.


2. Sintesis dan identifikasi pola


Setelah mengumpulkan informasi, coba untuk mulai lakukan sintesis dan identifikasi pola atau temuan umum dari penelitian kamu. Identifikasi pola tentang kebutuhan, masalah, dan harapan yang muncul secara konsisten dari berbagai sumber untuk membantu kamu mengarahkan pengembangan produk.


3. Fokus lah pada pengguna utama produk kamu


Coba identifikasi pengguna utama atau persona yang akan diwakili dalam empathy map. Fokus pada satu atau dua pengguna utama akan membantu dalam mengarahkan penelitian dan menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang kebutuhan, harapan, dan tantangan mereka.


4. Manfaatkan kolaborasi tim pengembangan produk 


Melibatkan anggota karyawan dari tim yang beragam dalam proses pembuatan empathy map. Setiap orang bisa memberikan perspektif unik dan membantu dalam melihat pengguna dari berbagai sudut pandang. Ini membantu dalam membangun kesepahaman bersama dan meningkatkan kualitas empathy map.


5. Gunakan visualisasi yang jelas


Empathy map adalah alat visual, jadi pastikan untuk menggunakan format representasi visual yang jelas dan mudah dipahami. Buatlah gambar kotak atau template lain yang membagi empat elemen utama user empathy map. Ini membantu kamu memahami dan menginterpretasikan informasi dengan lebih baik.


6. Validasi dengan data menggunakan kutipan langsung


Jika memungkinkan, gunakan data dan kutipan langsung dari pengguna dalam empathy map. Mengutip kata-kata dan pengalaman pengguna secara langsung akan memberikan kekayaan dan keaslian data pada empathy map. Pastikan kamu menggunakan data riset, hasil wawancara, survei, atau analisis pengguna untuk mendukung pemahaman yang kamu gambarkan agar bisa menjadi bukti nyata yang valid.


7. Perbarui dan revisi secara berkala


Empathy map bukanlah dokumen statis, tetapi harus diperbarui secara teratur. Selama pengembangan produk, terus perbarui dan revisi empathy map kamu seiring dengan bertambahnya wawasan dan pemahaman yang kamu peroleh. Ini memastikan bahwa empathy map tetap relevan dan mendukung pengambilan keputusan yang baik.


Dengan mengikuti tips-tips ini, MinDi harap kamu bisa membuat empathy map yang efektif untuk memahami pengguna dengan lebih baik dan mengarahkan pengembangan produk yang sukses.


Baca juga: Update Terkini Gaji Product Management Tahun 2023 


Menggunakan empathy map memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam pengalaman pengguna saat ini, menentukan peluang perbaikan, dan mengarahkan pengembangan produk dengan fokus pada kebutuhan pengguna yang sebenarnya. 


Empathy map juga mampu membantu kamu dalam menciptakan solusi yang lebih relevan, memahami pengalaman pengguna dengan lebih baik, dan menciptakan produk yang memenuhi harapan pengguna. Selain itu, ada juga   Bootcamp Product Management yang mampu menjadi solusi buat kamu yang mau belajar dengan cepat menjadi seorang product manager yang profesional . Silakan klik   di sini untuk klaim promo   early-bird kamu.

Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!